Вы находитесь на странице: 1из 22

Prolaps organ panggul

Pengertian

Adalah turunnya uterus kedalam vagina bahkan


keluar liang vagina, disebabkan oleh melemahnya
otot-otot dasar panggul, ligamentum, fasia yang
menyonkong uterus.
Insidensi

 Di AS : 2,7 -3,3 % prolaps uteri perseribu wanita


 Inggris 2 perseribu orang.
 Presentase prolas mencapai 35-50% wanita dan
kejadiannya meningkat seiring dengan
meningkatnya paritas dan usia
 Diperkirakan 50% wanita yang telah melahirkan
akan mengalami prolaps genetalia
etiologi

 Usia : semakin bertambah usia  tonus otot


 Cidera saat melahirkan :
 Abnormalitas kolagen
 Perubahan estrogen
 RAS : Ras kulit putih
 Penyebab lain : batuk lama, obesitas, konstipasi
kronik
Klasifikasi POP berdasarkan anatomi

• Prolaps uterus
• Prolaps dinding anteror vagina:
– cystocele
– cystourethrocele
• Prolaps dinding posterior vagina :
– rectocele
– enterocele
• Lain-lain : karunkel uretra; prolaps rektal; prolaps
tunggul vagina
Derajat POP berdasarkan posisi letaknya
terhadap introitus vagina

 Derajat I : belum melewati introitus vagina


 Derajat II : sudah melewati introitus vagina
 Derajat III : keseluruhan organ yang prolaps telah
keluar dari introitus vagina
Pelvic organ prolapse quantification
 Point Aa : titik pada garis tengah
anterior dinding vagina, pada 3 cm
proximal MUE -3 pada posisi
normal, +3 pada prolaps
maksimum
 Point Ba : garis pada dinding
anterior vagina proximal dari
fornix anteriior vagina ke titik Aa
panjang 3 cm
 Point C dan D : titik di proximal
vagina
 TVL : jarak terpanjang vagina
 Point Ap, Bp  3 cm
 Gh : dari mue – dinding posterior
vagina
 Pb : dari dinding posterior vagina -
anus
Pelvic organ prolapse quantification
Skor POPQ : normal vs prolaps komplit
Prolaps dinding anterior vs posterior
Derajat prolaps organ panggul

Berdasarkan International Continence Society


Terminology (POP Quantification) :
• Stage 0: tidak ada prolaps. Point Aa, Ap, Ba, dan Bp
pada -3 cm dan point C atau D berada di antara
TVL-2 cm
• Stage I: panjang prolaps < -1cm
• Stage II: panjang prolaps > -1 cm tapi < +1 cm
• Stage III: panjang prolaps > +1 cm tapi tidak lebih
dari 2 cm lebih rendah dari TVL dlm cm
• Stage IV: total eversi dari vagina
Derajat POP berdasarkan sistem Baden-Walker

• Derajat 0 :
normal
• Derajat I
penurunan setengah/separuh jarak dari introitus vagina
• Derajat II :
Penurunan sampai ke introitus vagina
• Derajat III :
Penurunan organ separuh keluar dari introitus vagina
• Derajat IV
Prolaps maksimum dari keseluruhan organ
Gejala –gejala klinik

• Perasaan menonjol / mengganjal


• Rasa sakit / nyeri di pinggang
• Sistokel :
– Sering berkemih dan sedikit sedikit
– Perasaan kandung kemih tidak dapat dikosongkan
– Stress inkontinensia
• Rektokel :
– Konstipasi
• Perasaan penuh divagina
• Kesukaran untuk berjalan
• Kesulitan koitus
penatalaksanaan

Untuk menguatkan dan menjaga organ panggul agar


tetap berada pada posisinya
1. Konservatif
2. Bedah
konservatif

 Pelatihan otot dasar panggul (senam kegel)


dengan mengancangkan otot selama beberapa detik
lalu merelaksasikan. Dapat diulang 10x.
84 % angka kesembuhan total pada lebih 500pasien
 pesarium  adalah alat dari silikon, yang berbentuk
seperti donat, dipasang disekeliling atau dibawah
cervix, dan dapat disterilisasi ulang.
 Membantu menaikan uterus dan menjaganya tetap
pada posisinya.
Terapi bedah

Mengurangi gejala-gejala defek penyokong dasar


panggul dan untuk memaksimalkan fungsi kandung
kemih, saluran cerna, dan alat genital
Jenis reperasi operatif untuk prolaps organ panggul
adalah:
1. Reperasi obliteratif (penutupan)
2. Reperasi restorasi (anatomis) dapat dilakukan
apabila fasia fasia, otot panggul masih adekuat
3. Reperasi kompensatori
Reperasi obliteratif (penutupan)
Indikasi :
- Untuk operasi singkat
- Penggunaan anasthesi lokal atau regional
- Tidak mengingikan fungsi sexual
 Meliputi kolpokleisis total atau Parsial dan
kolpektomi
Reperasi restorasi dan kompensatori
Indikasi :
- Masih menginginkan fungsi sexual
- Prolaps berulang
- Otot dasar panggul lemah
- Adanya prolaps yang terus menerus
Jenisnya
1. Prolaps apikal
2. Kuldoplasti McCall
3. Suspensi uterosakral
4. Suspensi ileokoksigeus
5. Kolpopeksi sakral
Pustaka
1. Junizaf. Prolap alat genitalia. Dalam: Josoprawiro MJ, Santoso BI, Djusad S, Syaifudin, Junizaf (Editor).
Buku Ajar Uroginekologi. Jakarta: Devisi Uroginekologi- Rekonstruksi Departemen Obstetri dan Gineklogi
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RSUPN Cto Mangunkusmo; 2002.p.70-6.
2. Anne M. An Overview f pelvik organ polape. Dalam: Anne MW, Linda B, Joseph S,et al.Office
Urogynecology. New York: McGraw-Hill,2004.p.189-96
3. Walters MD, Weber AM. Anterior vaginal prolapse with and withotut genuine stress incontinance. Dalam:
Linda C, David S. Textbook of female urlogy and urogynaecology. London: Matin Dunitz Ltd; 2001.p.587-
96
4. Lapoan tahunan obstetri dan ginekologi RSHS 2007.
5. Petros P. The female pelvik floor. Function, dysfungtion and management according to the integral theory.
2nd edition. Germany: Springer Medizin Verlang Hidelberg; 2007.
6. Rogers RM. Anatomy of pelvik support. Dalam: Bent AE, Ostegard DR, Cundiff GW, Swift SE (editors).
Ostergard’s urogynecology and pelvik floo dysfngtion. 5 th edition. Philadelphia: Lippincott Williams and
Wilkins: 2002.p.19-33.
7. Junizaf. Prolaps Uteri dalam kehamilan. Dalam: Josoprawito MJ, Santoso BI, Djusat S, Syaifudin, Junizaf
(editor). Buku Ajar Ginekologi. Jakarta: Devisi Uoginekologi- Rekonstruksi Departemen Obstetri dan
Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RSUPN Cipto Mangunkusumo;2002.p.77-81
8. CoatesKW, Shull BL. Standardizaton f the description of pelfik organ prolapse. Dalam: BentAE, Ostegard
DR, Cundiff GW, Siwft SE (esitors). Ostergard’s urogynecology and pelvik floor dysfungtion. 5th edition.
Philadelpia: Lippincott Williams and walkins; 2001.p. 95-101
9. Swift SE. Epidemiology of Pelvik organ polapse. Dalam Bnt AE, Ostergard DR, Cundiff GW, Sift SE
(editors). Ostergard’s urogynecology and pelvik floor dysfungtion. 5th edition. Piladelpia: Lippincott
Williams and walkins; 2001.p. 35-42
10. Mark DW. Description and classification of lower urinary track disfunction and pelvik gan prolapse. In:
Mark DW, Mickey MK. Urogynecology and reconstuktif pelvik surgery. Mosby. Elsevier, 2007.p.55-60
Pustaka

15. Van Rooyen JB, Cundiff GW. Dalam: Bent AE,


Ostergard DR, Cundiff GW. Swift SE (editors).
Ostergard’s urogynecology and pelvik floor
dysfngtion. 5th edition. Philadelphia: Lippincott
Williams and Walkins;2002.p.409-2950
16. Bump RC, Mattiasson A, Bo K,et al. The
standarization. Of terminology of female pelvik
organ prolapse and pelvik floor dysfungtion. Am J
Obstet Gynecol 1996;75:10
TERIMAKASIH

Вам также может понравиться