Вы находитесь на странице: 1из 23

CORPUS ALEINUM AURICULA DAN

SERUMEN PROP

Dr. dr. Indra Zachreini,Sp.THT-KL(K)


RSU Cut Meutia Aceh Utara/Fakultas Kedokteran
Universitas Malikussaleh
ANATOMI TELINGA
CORPUS ALEINUM AURICULA
• Benda mati atau benda hidup
• Benda mati yang paling sering kapas pembersih
telinga, anak peluru, kertas, manik-manik, batere dll
• Benda hidup yang paling sering serangga, semut, ulat
• Dapat dimasukkan sendiri oleh pasien atau masuk
sendiri seperti serangga
• Sering terjadi pada anak-anak
• Pada orang dewasa sering paling
sering kapas pembersih
Gejala Klinik
benda hidup nyeri telinga tiba-tiba, seperti ada
yang berjalan di telinga
benda mati nyeri telinga, rasa penuh ditelinga,
tinitus, kurang pendengaran
bisa disertai telinga berair bila corpus aleinum
telah merusak membran timpani atau karena
tindakan pengeluaran corpus aleinum
Penatalaksanaan
• pastikan jenis benda asing
• bila benda hidup matikan dulu
• lebih baik menggunakan minyak dari pada air
• pastikan lokasi benda asing, dapat menggunakan :
o corong telinga dengan lampu kepala
o otoskopi
o alat endoskopi
o mikroskop operasi
• lakukan ekstraksi dengan/tanpa
narkose
Alat yang diperlukan
Ekstraksi corpus aleinum auricula
bila bentuknya bulat seperti anak peluru, manik2 dll
jangan gunakan pinset atau forsep Hartmen
bila bentuknya pipih seperti kertas, daun dll
gunakan pinset atau forsep Hartman
bila lokasinya sudah melewati istmus dan bentuk
corpus aleinumnya bulat hati-hati agar tidak
merusak membran timpani
bila tidak berhasil dengan pengait serumen
lakukan ekstraksi melalui insisi post aurikula dengan
narkose
anak-anak yang tidak koperatif dilakukan
narkose
bila corpus aleinum disertai infeksi seperti otitis
eksterna terapi dulu infeksinya
SERUMEN PROP
 Defenisi: Campuran dari material sebasea dan
sekresi apokrin dari kelenjar seruminosa
yang bersatu dengan epitel deskuamasi dan
rambut
 Serumen diproduksi dikelenjar sebasea dan kelenjar
serumenosa pada bagian sepertiga luar kulit liang
telinga
 Secara alamiah keluar sendiri akibat gerakan
mengunyah /menelan dibantu produksi keringat
 Bila menyumbat Serumen prop (serumen
obturan/ impacted cerumen)
Kekerapan
USA: anak usia sekolah 10%
Indonesia: urutan kedua di Asia Tenggara
Indonesia (2007): 13% (WHO)

Etiologi
o kelainan telinga kongenital atau didapat
o ketidak mampuan tubuh memecah sel-sel serumen
korneosit
o berkurangnya enzim arylsulfatase – C membantu
proses pelepasan kulit LT migrasi ke arah luar
Faktor Presdiposisi
1. Habitualis
☻mengorek telinga, pemakaian ear plug
2. Riwayat infeksi dan kelainan telinga
☻otitis eksterna, corpus alenum,
dermatitis, eksostosis, osteoma
3. Jenis kelamin dan ras
☻laki-laki dan ras arabian bulu lebih banyak
☻ras Kaukasia dan Afrika-Amerika warna terang –
coklat gelap serta lengket dan basah
☻ras Asia dan Amerika Latin warna abu-abu atau
coklat muda, mudah patah dan kering
Klasifikasi
1. Tipe Basah
2. Tipe Kering
A. Tipe Lunak:
sering pada anak2, bentuk lunak & melengket
B. Tipe Kering:
sering pada dewasa, bentuk bersisik dan
sering menyumbat

Gejala klinik
tinitus, kurang pendengaran, kepala terasa berat
Fungsi
1. Membersihkan
Proses migrasi epitel dibantu pergerakan rahang
2. Lubrikasi
Dari kandungan lipid yang tinggi dari produksi
sebum oleh kelenjar sebasea mencegah kering
dan gatal
3. Anti bakteri dan jamur haemophilus influenzae,
staphylococcus aureus , escherchia colli dan
fungistatik Asam lemak tersaturasi lisosim dan
pH 6
4. Aktivasi imun lokal Ig.A dan Ig.G
PATOLOGI
1. Hiperseruminosis
→ akibat kerusakan produksi kelenjar atau infeksi
→ lapisan keratin berlebihan menyerupai stratum
korneum kulit kanalis profunda
2. Ceruminal Gland Adenoma
→ pertumbuhan apilosebasea dalam MAE
→ sering usia 40-60, pria › wanita
→ non ulserasi, epitel ditutupi nodul ddg lateral
3.Ceruminal Gland Adenocarcinoma
sering usia lanjut
gejala: otalgia, serumen bercampur darah,
deafness
Th/ eksisi + radiasi

4. Ceruminoma
Histologi: sel asidofilik mengelilingi lumen
dibatasi sel mioepitel, stroma intraglandula
Th/ eksisi
PENATALAKSANAAN

1. Serumenolisis
A. Solutio aqueos
Sodium bicarbonate 10% BPC
(sodium bicarbonat dan glycerin)
Hidrogen peroksida 3%
Asam asetat 2%
Kombinasi aluminium asetat 0,5%
dan benzotonium chlorida 0,03%
B. Solutio organic
Carbamide peroxide (6,5%) dan glycerine
Various organic liquids (propylene glycerol,
almond oil, mineral oil, baby oil, olive oil)
Arachis oil, turpentine dan dichlobenzene
(Cerumol®)
Triethanolamine, polypeptides dan oleate-
condensate (Cerumenex®)
Decusate, sebagai active ingredient
2. Metode spoeling (penyemprotan telinga)
irigasi menggunakan air hangat (37 derjat C) atau
larutan sodium bicarbonate
irigasi sejajar dengan lantai kanalis
lakukan anamnesis dulu, bila ada riwayat perforasi
MT → kontra indikasi
akhir2 ini sering dipakai alat kedokteran gigi
3. Metode suction (penghisapan)
sering digunakan dan lebih aman
dilakukan di fasilitas lengkap (RS, klinik dll)
serumen prop (obturan) sebaiknya diberi
serumenolitik 2-3 hari sebelum di suction
kanul suction diusahan tidak mengenai kulit liang
telinga
4. Ekstraksi serumen dengan pemintal kapas
dilakukan pada serumen tipe basah dan sedikit
serumen hanya bagian luar saja
kapas harus melekat erat dengan pemintal
sebaiknya kapas dibasahi dgn baby oil untuk
mencegah iritasi
5. Metode ekstraksi dengan pengait serumen
Alat yang diperlukan

CORONG TELINGA

SERUMEN HOOK
LAMPU KEPALA

FORCEP ALIGATOR HARTMEN


OTOSKOPI
¤ sebaiknya tetesi dulu dengan serumenolitik
¤ gunakan serumen hook yang kecil
¤ mulai di bagian posterior atau superior kurang
sensitif
¤ hindari trauma kulit liang telinga otitis externa
¤ gunakan forcep alligator Hartmen untuk mengangkat
lempengan serumen atau serumen yang keras
¤ hati-hati mengenai membran timpani
¤ rasa nyeri > dibanding metode spoeling
dan suction (penghisapan)
TERIMA KASIH

Вам также может понравиться