UU RI NO.

17 / 2012
 IDENTITAS DIRI
 NAMA : JAMALUDDIN, SH
 PANGKAT : INSPEKTUR DUA POLISI
 STATUS : K. 4
 JABATAN : KAUR BIN OPS SAT RESKRIM RES MMJ
 PENDIDIKAN : - SEBA MILSUK 1993/1994
- SECAPA POLRI 2010
 ALAMAT : ASPOL POLRES MAMUJU
 HP : 081343612074
 SBG ALAT NEGARA
GAKKUM

SBG PEMBIMBING
MASY

SBG PEMBINA
KETENTRAMAN MSY

SBG PENGAYOM
MASY

SBG YAN MASY

# MEWUJUDKAN POLRI SBG PELINDUNG,
PENGAYOM & PELAYAN MASY YG SELALU DEKAT
DGN MASY SERTA ;
# SBG APARAT PENEGAK HKM YG PROFESIONAL ,
YG SELALU MENJUNJUNG SUPREMASI HUKUM &
HAM, PEMELIHARAAN KAMTIBMAS, SERTA
MEWUJUDKAN KAMDAGRI DALM SUATU
KEHIDUPAN NASIONAL YG DEMOKRATIS & MASY
YG SEJAHTERA
 MEMBERIKAN PERLINDUNGAN, PENGAYOMAN
DAN PELAYANAN SECARA MUDAH, TANGGAP /
RESPONSIF DAN TIDAK DISKRIMINATIF AGAR
MASYARAKAT BEBAS DARI SEGALA BENTUK
GANGGUAN FISIK DAN PSIKIS
 MEMELIHARA KEAMANAN DAN KETERTIBAN
MASYARAKAT SEPANJANG WAKTU DISELURUH
WILAYAH, SERTA MEMFASILITASI KEIKUTSERTAAN
MASYARAKAT DALAM MEMELIHARA KAMTIBMAS
DI LINGKUNGAN MASING-MASING.
SISTIMATIKA
I. DASAR
II. PENDAHULUAN
III. PENGERTIAN KONFLIK
IV. DIMANA KONFLIK TERJADI
V. SUMBER KONFLIK
VI. TANGGUNGJAWAB KONFLIK
VII. BENTUK KONFLIK
VIII. PENANGANAN KONFLIK
IX. MEKANISME PELIBATAN PRANATA ADAT/SOSIAL
X. PENUTUP
Dasar :
 UU RI NO 7 TAHUN 2012 TENTANG
PENANGANAN KONFLIK SOSIAL
 UU N0. 2 TAHUN 2002 TENTANG KEPOLISIAN
NEGERA REPUBLIK INDONESIA
 UU RI NO 23 PRP TAHUN 1959 TENTANG
KEADAAN BAHAYA, SEBAGAIMANA TELAH
DIUBAH DUA KALI, TERAKHIR DENGAN UU
NO 52 PRP TAHUN 1960
 UU NO. 56 TAHUN 1999 TETANG RAKYAT
TERLATIH, DLL
II. PENDAHULUAN
A. KONFLIK SOSIAL ADALAH SALAHSATU KASUS TERHANGAT DI
NEGARA KITA SELAIN KASUS TERORISME, KORUPSI DAN
NARKOBA
B KONFLIK SOSIAL BISA TERJADI DI MANA SAJA, KAPAN SAJA
DAN KARENA SEBAB APA SAJA.
C KONFLIK SOSIAL YANG TERJADI SELALU DI SERTAI TINDAKAN
ANARKIS DAN KEKERASAN SERTA BERDAMPAK TERHADAP
ADANYA KORBAN JIWA DAN KORBAN MATERIIL YANG HEBAT.
D KONFLIK SOSIAL YANG TERJADI SANGAT MENGGANGGU
TERHADAP KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
TERUTAMA DALAM MEMBANGUN PERSATUAN DAN KESATUAN
.
III. PENGERTIAN KONFLIK SOSIAL (UU RI
NO.17 TAHUN 2012)
ADALAH PERSETERUAN DAN/ATAU
BENTURAN FISIK DENGAN KEKERASAN
ANTARA DUA KELOMPOK MASYARAKAT
ATAU LEBIH YANG BERLANGSUNG
DALAM WAKTU TERTENTU DAN
BERDAMPAK LUAS YANG
MENGAKIBATKAN KETIDAKAMANAN
DAN DISINTEGRASI SOSIAL SEHINGGA
MENGGANGGU STABILITAS NASIONAL
DAN MENGHAMBAT PEMBANGUNAN
NASIONAL
TUJUAN PENANGANAN KONFLIK
1. MENCIPTAKAN KEHIDUPAN MASYARAKAT YANG AMAN,
TENTRAM, DAMAI DAN SEJAHTERA
2. MEMELIHARA KONDISI DAMAI DAN HARMONIS DALAM
HUBUNGAN SOSIAL MASYARAKAT
3. MENINGKATKAN TENGGANG RASA DAN TOLERANSI DALAM
KEHIDUPAN BERMASYARAKAT DAN BERNEGARA.
4. MEMELIHARA KEBERLANGSUNGAN FUNGSI PEMERINTAHAN.
5. MELINDUNGI JIWA, HARTA BENDA, SERTA SARANA DAN
PRASARANA UMUM.
6. MEMULIHKAN KONDISI FISIK DAN MENTAL MASYARAKAT
SERTA SARANA DAN PRASARANA UMUM
7. MEMBERIKAN PERLINDUNGAN DAN PEMENUHAN HAK
KORBAN
IV. DIMANA SAJA KONFLIK TERJADI
A. TEMPAT
KONFLIK SOSIAL BISA TERJADI DI
SELURUH WILAYAH NKRI, TERMASUK
PROVINSI SULBAR KHUSUSNYA
KABUPATEN MAMUJU.
B. SEBAB
KONFLIK BISA TERJADI DISEBABKAN
OLEH APA SAJA YANG PENTING ADA
PROVOKATORNYA
C. PELAKU
 PELAJAR
 MASYARAKAT/KELOMPOK
 LSM
 PARTAI
 PEGAWAI
V. SUMBER KONFLIK
1. PERMASALAHAN YANG BERKAITAN DENGAN POLITIK
EKONOMI DAN SOSIAL BUDAYA
2. PERSETERUAN ANTAR UMAT BERAGAMA DAN/ATAU INTERN
UMAT BERAGAMA, ANTAR SUKU DAN ANTAR ETNIS
3. SENGKETA BATAS WILAYAH, DESA/KABUPATEN/KOTA
DAN/ATAU PROVINSI
4. SENGKETA SUMBER DAYA ALAM ANTAR MASYARAKAT
DENGAN PENGUSAHA
5. DISTRIBUSI SUMBER DAYA ALAM YANG TIDAK SEIMBANG
DALAM MASYARAKAT.
6. SENGKETA LAHAN YANG DISEBABKAN DOKUMEN TIDAK
JELAS.
VI. TANGGUNG JAWAB SIAPA KONFLIK
• MENURUT UU YANG ADA, PENANGANAN
KONFLIK ADALAH TANGGUNG JAWAB
PEMERINTAH
• MASYARAKAT DAPAT BERPERAN SERTA DALAM
PENANGAN KONFLIK, PERAN SERTA DAPAT
BERUPA ;
1. PEMBIAYAAN
2. BANTUAN TEKNIS
3. PENYEDIAN KEBUTUHAN DASAR MINIMAL
BAGI KORBAN KONPLIK
4. BANTUAN TENAGA DAN PIKIRAN
VII. BENTUK KONFLIK SOSIAL
KEBIJAKAN PEM

PERATURAN

VERTIKAL SENGKETA LAHAN

BATAS WILAYAH
KONFLIK
SOSIAL KESENJANGAN

PENISTAAN AGAMA

SUKU
HORIZONTAL
PRIMODIAL

DLL
 VIII. PENANGANAN KONFLIK
A. PENGERTIAN
ADALAH SERANGKAIAN KEGIATAN YANG DILAKUKAN
SECARA SISTIMATIS DAN TERENCANA DALAM SITUASI DAN
PERISTIWA BAIK SEBELUM, PADA SAAT MAUPUN SESUDAH
TNI TERJADI KONFLIK PENGHENTIAN KONFLIK
KODIM 1418 MAMUJU B. TAHAP PENCEGAHAN
KODIM 1401 MAJENE 1. MEMELIHARA KONDISI DAMAI DALAM MASYARAKAT
KODIM 1402 POLMAN 2. MENGEMBANGKAN SISTEM PENYELESAIAN
PERSELISIHAN SECARA DAMAI
3. MEREDAM POTENSI KONFLIK
4. MEMBANGUN SISTEM PERINGATAN DINI
C. TAHAP PENGHENTIAN KONFLIK
1. PENGHENTIAN KEKERASAN FISIK
2. PENETAPAN STATUS KONFLIK
3. TINDAKAN DARURAT PENYELAMATAN DAN
PERLINDUNGAN KORBAN
4. BANTUAN PENGGUNAAN DAN PENGERAHAN TNI
POLRI D. PEMULIHAN PASCA KONFLIK
POLRES MAMUJU 1. REKONSILIASI
POLRES MAMUJU UTARA
POLRES MAMASA 2. REHABILITASI
POLRES POLMAN 3. REKONSTRUKSI
POLRES MAJENE
IX. PELIBATAN PRANATA ADAT DAN PRANATA
SOSIAL
A. MEKANISME PELIBATAN PRANATA ADAT DAN PRANATA SOSIAL
1. PENYELESAIAN KONFLIK DILAKSANAKAN OLEH PEMERINTAH DENGAN
MENGEDEPANKAN PRANATA ADAT DAN/ATAU PRANATA SOSIAL YANG ADA
DAN DIAKUI KEBERADAANNYA.
2. PEMERINTAH MENGAKUI HASIL PENYELESAIAN KONFLIK MELALUI
MEKANISME PRANATA ADAT DAN/ATAU PRANATA SOSIAL.
3. PENYELESAIAN KONFLIK MELALUI PRANATA ADAT DAN/ATAU PRANATA
SOSIAL MEMLIKI KEKUATAN YANG MENGIKAT BAGI KELOMPOK
MASYARAKAT YANG TERLIBAT KONFLIK.
4. APABILA TIDAK DAPAT DISELESAIKAN MAKA PENYELESAIAN KONFLIK
DILAKUKAN OLEH SATUAN TUGAS PENYELESAIAN KONFLIK SOSIAL.
5. PENYELESAIAN KONFLIK MELALUI MEKANISME PRANATA ADAT DAN/ATAU
PRANATA SOSIAL DIFASILITASI PEMERINTAH
B. PENGERTIAN :
1. PRANATA ADAT ADALAH LEMBAGA YANG LAHIR DARI NILAI ADAT YANG
DIHORMATI, DIAKUI, DAN DITAATI OLEH MASYARAKAT
2. PRANATA SOSIAL ADALAH LEMBAGA YANG LAHIR DARI NILAI ADAT,
AGAMA, BUDAYA, PENDIDIKAN, DAN EKONOMI YANG DIHORMATI, DIAKUI,
DAN DITAATI OLEH MASYARAKAT