Вы находитесь на странице: 1из 30

TEKNIK DAN METODA

PENYUSUNAN HPS/OE

Disampaikan oleh :
SHRI MULYANTO
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Pada
Pelatihan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
(Aplikasi Keppres No. 80 Tahun 2003)
6/7/2018
1
BAHASAN MENGENAI
HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)
1. PENGERTIAN
2. APA GUNANYA HPS/OE
3. PERLAKUAN TERHADAP HPS/OE
4. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM PENYUSUNAN HPS/OE
5. TEKNIK PEMBUATAN HPS/OE

2
PENGERTIAN

HPS/OE adalah perhitungan biaya atas


pekerjaan barang/jasa sesuai dengan syarat-
syarat yang ditentukan dalam dokumen
pemilihan penyedia barang/jasa, dikalkulasikan
secara keahliaan dan berdasarkan data yang
dapat dipertanggung-jawabkan

3
APA GUNANYA HPS/O’E
1. Untuk menilai kewajaran harga penawaran yang
disampaikan pihak penyedia (evaluasi harga) tetapi
tidak dapat dijadikan dasar untuk menggugurkan
penawaran
2. Sebagai dasar bagi penetapan nilai nominal jaminan
penawaran (1-3% dari HPS)
Contoh :

Nilai HPS suatu pekerjaan misalkan sebesar Rp. 1.000.000.000,-


Panitia pengadaan, menetapkan besarnya jaminan penawaran,
misalkan sebesar 2% dari HPS/OE.
Ini berarti penyedia barang/jasa harus menyampaikan jaminan
penawaran senilai Rp. 20.000.000,- (berapapun harga penawaran
yang disampaikan untuk pekerjaan tersebut) 4
Lanjutan…
• Untuk menetapkan tambahan nilai jaminan
pelaksanaan, dimana penawaran kurang dari
80% dari OE, dinaikan sekurang-kurangnya
prosentase jaminan pelaksanaan dikalikan
dengan 80% OE
Nilai Penawaran Jenis Pengadaan
Yang Menang JK JP/B/JL
(NPM) 0 - 50 Jt > 50 jt 0 - 50 Jt > 50 jt
> 80% HPS TJ TJ TJ 5% x NPM
< 80% HPS TJ TJ TJ 5% x 80% x HPS

JK : Jasa Konsultansi
JP/B/JL : Jasa Pemborongan/Barang/Jasa Lainnya
TJ : Tanpa Jaminan

5
CONTOH :
Nilai OE suatu pekerjaan misalkan sebesar Rp. 1.000.000.000,-

Penyedia barang/jasa menyampaikan penawaran harga (setelah


terkoreksi) sebesar Rp. 700.000.000,- atau 70% dari HPS/OE.

Kalau tanpa tambahan jaminan pelaksanaan, jumlah jaminan


pelaksanaan = 5% x harga penawaran yang telah disetujui =
5% x Rp. 700.000.000,- = Rp. 35.000.000,-.

Karena harga penawaran kurang dari 80% maka untuk meningkatkan


‘rasa aman’ dari pengelola proyek maka jaminan pelaksanaannya
ditambah sebesar :
(5% x 80 % x OE) – jaminan yang telah ditentukan =
(5% x 80% x Rp. 1.000.000.000) – Rp. 35.000.000 = Rp. 5.000.000,-

JUMLAH JAMINAN = Rp. 35.000.000+Rp. 5.000.000


= Rp. 40.000.000
6
Lanjutan…
4. Sebagai acuan menetapkan harga satuan
timpang yang nilainya lebih besar dari 110%
dari HPS
Contoh : Pengadaan Komputer

No. Jenis Barang Volume Harga Jumlah HPS % Penawaran


Penawaran Harga Jumlah terhadap HPS
1 Komputer 10 4,800,000 48,000,000 5,000,000 50,000,000 96
2 Printer 4 4,700,000 18,800,000 4,000,000 16,000,000 118
3 Scanner 2 1,450,000 2,900,000 1,500,000 3,000,000 97
4 CD Writter 5 2,500,000 12,500,000 3,250,000 16,250,000 77
82,200,000 85,250,000 96

klarifikasi tidak dimaksudkan untuk


mencari/menawarkan/ mengijinkan perubahan
harga/substansi penawaran
7
Lanjutan…
• Sebagai patokan dalam hal seluruh penawaran
di atas pagu anggaran
Dalam hal terjadi seleksi gagal karena seluruh penawaran di
atas pagu, maka HPS/OE dapat dilakukan dua hal berkut :
(i) perubahan spesifikasi teknis, atau (ii) dilakukan revisi PO/LK

• Sebagai acuan bila ada indikasi kuat KKN


• Sebagai bahan perhitungan penyesuaian
harga/eskalasi
• Sebagai acuan dalam negosiasi harga pada proses
penunjukan/pemilihan langsung/pengadaan jasa
8
konsultansi
PERLAKUAN TERHADAP HPS/OE
1. Setiap pengadaan harus dibuat HPS/OE
2. HPS dikalkulasikan secara keahlian berdasarkan data
yang dapat dipertanggung-jawabkan, disusun oleh
panitia/pejabat pengadaan, disahkan pengguna
barang/jasa
3. Nilai total HPS tidak bersifat rahasia (diumumkan pada
saat acara penjelasan dokumen pengadaan) sebagai
upaya transparansi dan menjadi bahan pertimbangan
penyedia dalam memperkirakan keuntungan yang akan
diperoleh
4. Rincian HPS rahasia, sebagai alat negosiasi dan untuk
mencegah keseragaman dalam metoda pelaksanaan
pekerjaan dan 9
Lanjutan…
5. HPS sudah memperhitungkan PPN, overhead
& profit, tetapi tidak boleh memperhitungkan
PPh, biaya lain-lain, biaya tidak terduga.
6. Sistim koridor > 80% HPS dan < 100% HPS
tidak dipakai lagi

10
PEDOMAN PENYUSUNAN HPS/OE
1. STRUKTUR dan NILAI dari HPS/OE tergantung
pada :
– jenis kegiatan pengadaan
– Ruang lingkup pekerjaan
• Untuk barang meliputi : jenis, jumlah,
spesifikasi teknis barang, dan distribusi
• Untuk jasa konsultan meliputi : kuantitas,
dan kualifikasi tenaga ahli dan pendukung
yang dibutuhkan (pendidikan dan
pengalaman), serta lama penugasan yang
keseluruhannya dituangkan dalam
TOR/KAK
• Untuk jasa pemborongan/jasa lainnya
meliputi : kuantitas dan spesifikasi teknis
11
Lanjutan…

– Jenis kontrak, khususnya pada kontrak pagu


anggaran dan prosentase
– Sistem evaluasi penawaran, khususnya penilaian
biaya selama umur ekonomis (economic life cycle
cost)
– Metode pelaksanaan (jumlah personil, kebutuhan
bahan,dan peralatan alat yang akan digunakan)
– Metode kerja
– Sistem pelaporan

12
Lanjutan…

2. Untuk pengadaan jasa konsultan, HPS/OE terdiri


dari dua komponen:
a. Biaya langsung non personil (remuneration) atau
lebih dikenal dengan billing rate, dihitung
berdasarkan jumlah orang-bulan (person-month)
terhadap tenaga ahli, asisten ahli dan tenaga
pendukung berdasarkan dokumen KAK.
Besarnya biaya langsung non personil terutama
tenaga ahli umumnya ditentukan berdasarkan
keahlian dan lama pengalaman tenaga ahli yang
dibutuhkan

13
Biaya Langsung Personil (BLP) berdasarkan SEB Bappenas dan
Departemen Keuangan No 604/D.VI/02/1998 :
SE-35/A/21/0298

UNDANGAN INTERNASIONAL

SARJANA
DENGAN PENGALAMAN US$
PREOFESIONAL (PER BULAN)
(TAHUN)

3 4.100
4 4.600
5 5.100
6 5.500
7 6.000
8 6.400
9 6.800
10 7.200
11 9.700
12 12.800
13 13.400
14 14.100
15 14.700
16 15.300
17 15.400
18 16.400
19 16.900
20 17.400
21 17.500
22 17.600
23 17.700
24 17.900
25 18.000

14
Biaya Langsung Personil (BLP) berdasarkan SEB Bappenas dan
Departemen Keuangan No 604/D.VI/02/1998 :
SE-35/A/21/0298
UNDANGAN NASIONAL UNDANGAN NASIONAL
PENDIDIKAN S1 PENDIDIKAN S2/S3

KELOMPOK TAHUN RUPIAH KELOMPOK TAHUN RUPIAH


AHLI PENGALAMAN (PER BULAN) AHLI PENGALAMAN (PER BULAN)

AHLI MUDA 1-4 4,400,000 - 5,200,000 AHLI 1-4 5,200,000 - 6,100,000

AHLI 5-8 5,500,000 - 7,100,000 AHLI UTAMA 5-8 6,500,000 - 7,800,000

AHLI UTAMA 9 - 12 7,500,000 - 9,000,000 9 - 12 8,200,000 - 9,800,000

13 - 16 9,500,000 - 11,100,000 AHLI KEPALA 13 - 16 10,400,000 - 13,100,000


AHLI KEPALA

17 - 20 11,700,000 - 12,900,000 17 - 20 14,300,000 - 18,600,000

15
Biaya Langsung Personil (BLP) berdasarkan SEB Bappenas dan
Departemen Keuangan No 1203/D.II/03/2000 :
SE-38/A/2000

BLP = GD + BBS + BBU + TP + K

Komponen BLP Undangan


Nasional Internasional
Gaji Dasar – GD (Basic Salary ) 1 x GD 1 x GD
Beban Biaya Sosial- BBS (Social (0,3 s.d 0,4) x GD (0,3 s.d 0,6) x GD
Charge)
Beban Biaya Umum - BBU (0,5 s.d 1,3) x GD (0,7 s.d 1,4) x GD
(Overhead Cost)
Tunjangan Penugasan – TP (0,1 s.d 0,3) x GD (0,1 s.d 0,3) x GD
Keuntungan 0,1 x (GD+BBS+BBU) 0,1 x (GD+BBS+BBU)
TOTAL Biaya Langsung Personil (2,2 s.d 3,1) x GD (2,4 s.d 3,6) x GD
16
Lanjutan…

b. Biaya langsung non personil (direct reimbursable


cost), seperti :
- biaya pelaporan,
- komunikasi,
- perjalanan,
- biaya sewa kantor dan fasilitas kerja,
- biaya pengurusan surat ijin,
- biaya sewa kendaraan dll

17
Lanjutan…
• Ketentuan HPS/OE pengadaan jasa konsultan:
 Biaya langsung non-personel max 40%, kecuali untuk pekerjaan
bersifat khusus, seperti: pemetaan udara, survei lapangan,
pengukuran, penyeledikan tanah, dan lain-lain.
 Untuk biaya personil dihitung berdasarkan satuan waktu
menurut tingkat kehadiran: 1 bulan dihitung miniman 22 hari,
dan 1 hari minimal 8 jam
 Apabila pengelola proyek mendapatkan informasi tentang gaji
dasar yang telah diaudit, maka perhitungan untuk
remunerasinya adalah sebesar max 3,2 kali untuk tenaga ahli
tetap, dan max 1,5 kali tenaga ahli tidak tetap
 Biaya langsung personil konsultan perorangan TIDAK BOLEH
dibebankan biaya overhead dan keuntungan

18
Lanjutan…
3. Untuk perkerjaan swakelola oleh pengguna
barang/jasa/instansi pemerintah lain/LSM penerima
hibah, HPS/OE ditentukan sebagai berikut :
1. Pekerjaan yang dikontrakkan kepada konsultan
pereorangan, dengan ketentuan tidak boleh
melebihi 50% dari tenaga sendiri
2. Tidak mengandung unsur profit kecuali untuk
pengadaan bahan dan peralatan
4. HPS/OE disusun sebaiknya paling lama 28 hari
sebelum pembukaan penawaran agar harga
dasarnya tidak terlampau berbeda dengan harga
dasar hasil survey yang dilakukan penyedia
barang/jasa yang nantinya untuk digunakan dalam
perhitungan dokumen usulan biaya
19
TEKNIK PEMBUATAN HPS
1. Tentukan secara jelas jenis pekerjaan yang akan dibuat OE/HPS

2. Tetapkan asumsi-asumsi
a. Metoda pelaksanaan
b. Metoda kerja
c. Lokasi base camp/quarry
d. Jenis & kapasitas alat yang akan digunakan

3. Kumpulkan data dan informasi termutakhir terkait dengan :


a. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
b. Analisis harga satuan (AHS) bersangkutan sewaktu
pengajuan anggaran ( RKA-KL / RKA-SKPD )
c. Harga satuan dasar upah setempat
d. Harga satuan dasar bahan dan sewa alat setempat
e. Informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh
BPS, asosiasi terkait, pabrikan, dan dari instansi berwenang
serta sumber data yang dapat dipertanggung-jawabkan
20
Lanjutan
f. Daftar biaya/tarif barang/jasa yang ditetapkan
Pemerintah
g. Survey kondisi lapangan
h. Harga satuan paket kontrak sejenis sebelumnya
yang sedang berjalan dengan mempertimbangkan
faktor perubahan biaya (kalau ada)
i. Perkiraan perhitungan biaya oleh
konsultan/Engineers Estimate (EE)
j. Harga Satuan kontrak terdekat
k. Daftar biaya standar yang dikeluarkan oleh instansi
yang berwenang seperti :
• Harga Satuan Umum dan Harga Satuan Jasa
Konsultansi yang dikeluarkan Departemen
Keuangan,
• Harga Satuan Pokok Kegiatan di tingkat pusat
yang diterbitkan Departemen/LPND , 21
Lanjutan

• Harga Satuan Pokok Kegiatan di tingkat


propinsi/kabupaten/kota yang diterbitkan
pemda propinsi/kabupaten/kota
• Harga Satuan Bangunan Gedung Negara oleh
Pemerintah Kabupaten/Kota

22
TEKNIS PERHITUNGAN HPS
1. Menetapkan harga satuan : analisa harga+10%
keuntungan
2. Dihitung jumlah biaya untuk setiap mata
pembayaran/item barang, yaitu jumlah volume
(pekerjaan/barang) x harga satuan
3. Dijumlah semua biaya untuk seluruh mata
pembayaran/item barang dari pekerjaan/barang
yang akan dilaksanakan/dipasok
4. Dihitung PPN yaitu 10% x jumlah biaya untuk
seluruh mata pembayaran/item barang
5. Besarnya HPS/OE (total harga pekerjaan) ialah
jumlah biaya seluruh mata pembayaran/item
barang + PPN 10%
23
TEKNIS (Lanjutan)
• Khusus untuk HPS/OE Jasa Konsultansi
– Dihitung jumlah biaya untuk setiap item pengeluaran untuk
biaya langsung personil dan biaya langsung non personil
Contoh :
Biaya langsung personil (sesuai tingkat pendidikan dan
pengalamannya x jumlah lama penugasan x imbalan jasa
per satuan waktu
Berdasarkan SEB Bappenas dan Departemen Keuangan No
604/D.VI/02/1998 :
SE-35/A/21/0298
Untuk team leader yang membawahi :
5 – 10 tenaga ahli, tambahan imbalan 3%,
> 10 tenaga ahli, tambahan imbalan 6%
Biaya langsung non personil, dihitung berdasarkan jumlah
volume pekerjaan x harga satuan
– Dijumlahkan semua biaya untuk seluruh item pengeluaran 24
TEKNIS (Lanjutan)
Beberapa metode perkiraan biaya :

1. Metoda Parametrik

y=ax atau y = ax + b

25
CONTOH :
Misalkan Dinas Pendidikan akan membangun gedung laboratorium SLTA
seluas 20 m2.
Diketahui dari Harga Satuan Bangunan Gedung Negara yang
dikeluarkan Pemda Kabupaten A per meter2 = Rp. 1.000.000. Berapa
perkiraan harga untuk pembangunan gedung laboratorium tersebut ?

Jawaban :
Berdasarkan Kepmenkimpraswil No. 332/KPTS/M/2002 tentang Petunjuk
Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara, bahwa harga satuan
tertinggi rata-rata per m2 bangunan laboratorioum SLTA = 1,15 dari standar
harga bangunan (lihat Bab IV Butir D.2., halaman 39)
Dengan demikian maka :
y = ax = 1,15 x Rp. 1.000.000 = Rp 1.150.000 per m2

Biaya yang diperlukan untuk pembangunan laboratorium seluas 20 m2 = 20 m2


x 1.150.000 = Rp. 23.000.000,-
26
TEKNIS (Lanjutan)

2. Menggunakan Indeks Harga

Indeks harga waktu A


Harga di waktu A = Harga di waktu B x -------------------------------
Indeks harga waktu B

27
NO URAIAN VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH
(Rp) (Rp)
Tahun 1998 perubahan indeks Tahun 2004
2004/1998
I. BIAYA LANGSUNG PERSONIL

A.TENAGA AHLI
1. Ahli Administrasi Negara 12.000.000 300/200 6 18.000.000 108.000.000
2. Ahli Ekonomi 8.000.000 300/200 6 12.000.000 72.000.000
3. Ahli Kelembagaan 8.000.000 300/200 6 12.000.000 72.000.000

B. TENAGA PENDUKUNG
Operator Komputer 1.000.000 300/200 6 1.500.000 9.000.000

II. BIAYA LANGSUNG NON


PERSONIL

A. Pencetakan Buku
1. Laporan Pendahuluan 100 150/100 5 150 375.000
2. Laporan Sementara 100 150/100 5 150 375.000
3. Laporan Akhir 100 150/100 10 150 375.000

28
TEKNIS (Lanjutan)
3. Memakai harga satuan, digunakan bila
volume total pekerjaan belum dapat ditentukan dengan pasti,
tetapi biaya per unitnya (per meter persegi, per meter kubik) telah
dapat dihitung
Pekerjaan Memasang pipa
Komponen Kegiatan Perkiraan Harga Satuan Total Harga
Volume (Proposal) (Proposal)
(Rp) (Rp Ribu)
1 Menggali tanah tempat pipa
- material 25.000 m3 2,000 50,000
- jam -orang
2 Meletakkan pipa dan memasang isolasi 5.000 m3 20,000 100,000
- material
- jam -orang
3 Menimbun kembali 20.000 m3 2,500 50,000
- material
- jam -orang
JUMLAH 200,000

Dari tabel tersebut, harga satuan pekerjaan memasang pipa per satuan panjang (m) = (Rp.
200 juta) (1/5.000) = Rp. 40.000.Misalkan pekerjaan sesungguhnya adalah 10.000 m maka
biayanya 10.000 x Rp. 40.000 = Rp. 40 juta
29
30

Вам также может понравиться