KELOMPOK 3 Elza nurrifqah Fitriani handayani Anita anggi Nurlaila Mariam ulfah Nunung fitrianingsih A. Konsep dan definisi asuransi
A. Konsep dan Definisi Asuransi
Menurut Ketentuan Pasal 246 KUHD, Asuransi atau Pertanggungan adalah Perjanjian dengan mana penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin dideritanya akibat dari suatu evenemen (peristiwa tidak pasti). 1. unsur-unsur dari suatu ansuransi Penanggung : Perusahaan asuransi jiwa yang akan memberikan sejumlah uang pertanggungan apabila terjadi resiko terhadap tertanggung. Tertanggung : Orang yang diberikan perlindungan asuransi jiwa. Uang Pertanggungan : Sejumlah uang yang dibayarkan penanggung sebagaimana tercantum dalam Data Polis. Polis : Merupakan dokumen bukti perjanjian antara penanggung dan tertanggung mengenai asuransi Jiwa. Disitu tercantum Hak dan Kewajiban Penanggung serta tertanggung. Pemegang Polis : Orang atau Badan Hukum yang mengadakan perjanjian Asuransi Jiwa dengan penanggung atas jiwa tertanggung seperti yang tercantum dalam data polis. Premi : Sejumlah uang yang disetujui Pemegang Polis untuk dibayarkan kepada Penanggung sebagaimana tercantum dalam data polis yang memuat komponen-komponen biaya-biaya dan Dana Investasi. Adanya kerugian, kerusakan atau kehilangan Adanya peristiwa tertentu yang mungkin akan terjadi B. Konsep resiko. Menurut Vaughan (1978) mengemukakan beberapa definisi resiko sebagai berikut: a. Risk is the chance of loss (resiko adalah kans kerugian) Chance of loss berhubungan dengan suatu exposure (keterbukaan) terhadap kemungkinan kerugian. b. Risk is the possibility of loss (resiko adalah kemungkinan kerugian). c. Risk is uncertainty (resiko adalah ketidakpastian). Dari berbagai definisi di atas, resiko dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya akibat buruk (kerugian) yang tidak diinginkan, atau tidak terduga. C. Keuntungan dan kerugian menggunakan asuransi a. Keuntungan Asuransi Kesehatan Asuransi kesehatan boleh diikuti oleh siapapun dan dimanapun oleh seluruh warga Indonesia. Mendapat jaminan ketersediaan untuk semua kebutuhan biaya dokter, obat-obatan, rawat inap, sampai dengan tindakan operasi. Memindahkan Resiko seseorang ataupun perusahaan dapat memindahkan resiko kepada perusahaan asuransi dengan membayar premi yang relatif kecil bila dibandingkan kerugian yang mungkin terjadi. Praktis kita secara otomatis akan diwajibkan menyisihkan dana untuk membayar premi, hal ini sangat menguntungkan terutama untuk mereka yang kurang disiplin. Mampu memberikan dana dengan segera. b. Kerugian Asuransi Kesehatan 1.Tidak semua rumah sakit bergabung menjadi rekanan asuransi kesehatan 2.Untuk asuransi kesehatan BPJS Premi yang sudah dibayarkan tidak dapat diminta atau ditarik kembali. 3.Lingkup Penanggulangan Resiko terbatas. D. Prinsip asuransi secara umum 1. Kontrak 2. Uncertainty 3. Keadilan 4. Konsep The Law Of Large Numbers (Konsep Bilangan Besar) 5. Pengelompokan Resiko 6. Insurable interest (Prinsip kepentingan). 7. Utmost good faith (Prinsip Itikad baik) 8. Indemnity (Prinsip Jaminan) 9. Prinsip trustful (Kepercayaan) Proximate cause 10.Proximate cause E. Prinsip sistem jaminan kesehatan nasional Jaminan Kesehatan Nasional mengacu pada prinsip-prinsip Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) berikut: 1. Prinsip kegotongroyongan 2. Prinsip nirlaba 3. Keterbukaan 4. Kehati-hatian 5. Akuntabilitas 6. Prinsip portabilitas 7. Prinsip kepesertaan bersifat wajib. 8. Prinsip dana amanat 9. Prinsip hasil pengelola dana jaminan sosial. F. Pentingnya asuransi dalam kesehatan Pentingnya asuransi dalam kesehatan berkaitan dengan unsur uncertainty dan asymetric knowledge.
a. uncertainly
Adanya ketidakpastian tentang kebutuhan pemeliharaan dan pelayanan
kesehatan, mengenai waktu, tempat, besarnya biaya, urgensi pelayanan dan sebagainya. Asuransi merubah peristiwa tidak pasti menjadi pasti dan terencana. dengan membeli asuransi, seorang penghindar risiko tidak hanya memperoleh kepastian berkenaan dengan sakit, tetapi juga memperoleh kepuasan (utilitas) yang relatif lebih tinggi karena merasa terlindungi. b. asymetris knowleadge
Asymetric knowlegde berarti bahwa terdapat
ketidakseimbangan informasi atau pengetahuan antara tenaga kesehatan dengan penerima pelayanan kesehatan, provider-lah yang menentukan jenis dan volume pelayanan yang perlu dikonsumsi oleh pasien. Hal ini dapat memicu timbulnya moral hazard dan menyebabkan munculnya demand creation yaitu pelayanan yang sebenarnya tidak dibutuhkan oleh pasien namun diberikan oleh tenaga kesehatan. G. Perbedaan asuransi dan asuransi kesehatan H. Asuransi sosial Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) SJSN adalah suatu tata cara penyelenggaraan program jaminan sosial oleh beberapa badan penyelenggara jaminan sosial. Salah satu bagiannya adalah BPJS Kesehatan. BPJS Kesehatan ini, diharapkan dapat menumbuhkan sikap kepedulian social dimasyarakat. Dimana yang kaya membayarkan iuran sendiri dan yang miskin dibayarkan oleh pemerintah. BPJS Kesehatan sendiri merupakan pengalihan dari Askes bagi para Pegawai Negeri Sipil dan BUMN serta Jamsostek Kesehatan yang melayani para karyawan dan tenaga kerja di seluruh wilayah Indonesia. Jadi dapat dikatakan bahwa BPJS Kesehatan lebih bersifat menyeluruh, tidak seperti Askes dan Jamsostek yang hanya fokus pada satu elemen masyarakat saja. I. Asuransi komersil. PRU Hospital Care Prudential Indonesia memberikan pelayanan asuransi di berbagai bidang, salah satu bidang pelayanan yang diberikan adalah asuransi kesehatan. PRU Hospital Care adalah produk asuransi kesehatan oleh perusahaan Prudential Indonesia yang secara khusus ditujukan untuk rawat inap Rumah Sakit atau terpaksa harus menjalani perawatan di ICU (Intensive Care Unit), Operasi bedah, maupun kecelakaan.