Вы находитесь на странице: 1из 11

pengobatan

• Pemilihan antibiotik untuk mengobati infeksi,terutama infeksi


berat sperti sepsis puerperalis, harus di dasari atas uji
sensitivitas m.o penyebab
• Antibiotik spektrum luas : penisilin G atau penilisilin
semisintesis (ampisilin) merupakan pilihan paling tepat
(“renaissance”) karena penisilin bersifat bakterisid ( bkn
bakteristatik spt tetrasiklin atau kloramfenikol) dan non toksik
• Dosis penisilin sebaiknya 5 juta S/4 jam, dan dpt diberikan
30 juta S/hari. Diberikan sbg injeksi intravena atau infus
pendek selama 5-10 mnt. Penisilin dilarutkan dlm larutan
glukosa 5% atau RL
• Ampisilin juga di berikan sebanyak 3-4gr, IV atau IM.
pengobatan
Di samping antibiotik, masih perlu beberapa tindakan
pengobatan khusus utk mempercepat
penyembuhan infeksi puerperalis, antara lain :
• Luka perineum,vulva,vagina jika terjadi infeksi
luka luar, jahitan di angkat agar getah2 luka dpt
tersalir (drainase), luka juga dikompres
• Endometritis pasien sedapatnya di isolasi, tetapi
bayi boleh terus menyusu pd ibunya. Agar lokhia
mengalir lancar, pasien boleh di letakkan dalam
letak fowler dan beri uterotonika.pasien diminta
byk minum.
pengobatan
• Tromboflebitis pelvika : terapi tromboflebitis bertujuan mencegah
emboli paru dan mengurangi akibat tromboflebitis (edema kaki
lama dan nyeri tungkai).terapi antikougulan (heparin,dikumarol)
berguna mengurangi risiko trombus dan emboli
• Tromboflebitis femoralis : kaki di tinggikan dan penderita harus
berbaring di tempat tidur sampai seminggu sesudah demam
sembuh. Setelah sembuh, penderita di anjurkan agar tidak berdiri
terlampau lama dan memakai kaos elastis
• Peritonitis : selain antibiotik dosis tinggi, abbot miller tube turut
dipasang, guna menghilangkan kembung perut. Cairan di beri
perinfus. Bila perlu di beri transfusi darah dan O2. pasien biasa di
beri sedatif utk menghilangkan rasa nyeri. Makanan dan minuman
biasa di beri setelah ada flatus
• Parametritis : pasien di berikan antibiotik, bila ada fluktuasi, insisi
perlu dilakukan di atas lipat paha atau cavum douglasi.
Infeksi saluran kemih
• Kejadian infeksi saluran kemih pada masa nifas relative
tinggi dan hal ini dihubungkan dengan hipotoni kandung
kemih akibat trauma kandung kemih waktu persalinan,
pemeriksaan dalam yang sering, kontaminasi kuman dari
perineum, atau katerisasi yang sering.
• Bakteri Escherecia coli merupakan penyebab ISK. berasal
dari flora usus yang keluar saat BAB jika bakteri
berkembang biak akan menjalar ke saluran kencing dan
naik ke kandung kemih dan ginjal.
• Pada masa nifas dini, sensivitas kandung kemih terhadap
tegangan air kemih didalam vesika sering menurun akibat
trauma persalinan atau analgesia epidural atau spinal.
Faktor Resiko Penyebab ISK
1. Trauma kandung kemih waktu persalinan
2. Kontaminasi kuman dari perineum
3. Kateterisasi yang sering dan teknik katerisasi kurang
benar. Kateter menjadi rute masuknya organisme,
dapat menyebabkan iritasi lokal pada uretra atau
kandung kemih.
4. Nutrisi yang buruk
5. Persalinan lama
6. Episiotomi
7. Higiene perinium yang buruk (cuci tangan kurang
benar, kebiasaan mengelap perinium dari arah
belakang ke depan)
Tanda dan gejala
• nyeri atau rasa terbakar selamaberkemih.
• demam, menggigil, mual dan muntah serta kelemahan
terjadi jika infeksi memburuk.
• Kandung kemih yang iritasi menyebabkan timbulnya
sensasi ingin berkemih yang mendesak dan sering.
• Iritasi juga dapat menyebabkan hematuria.
• Urin tampak pekat dan keruh karena adanya sel darah
putih atau bakteri.
• Jika menyebar ke saluran kemih bagian atas
(pielonefritis-ginjal), ibu merasa nyeri panggul, nyeri
tekan, demam dan menggigil.
pengobatan
• Pengobatan antibiotik yang terpilih meliputi
golongan nitrofurantoin, sulfonamide,
trimetroprim, sulfametoksazol, atau sefalosporin.
Banyak penelitian yang melaporkan resistensi
mikrobial terhadap golongan penisilin.
• Pielonefritis harus ditangani lebih awal dgn
antibiotik intravena dosis tinggi, seperti
sefalosforin sebanyak 3-6 gram/hari dgn atau
tanpa aminoglikosida.urine sebaikknya di kultur
Perdarahan dalam nifas
Perdarahan dalam nifas terjadi secara lambat
akibat :
1. Sisa plasenta dan polip plasenta
2. Endometritis puerperalis
3. Perdarahan fungsional
4. Perdarahan luka
Sisa plasenta dan polip plasenta
Sisa plasenta dalam nifas menyebabkan
perdarahan dan infeksi. Perdarahan banyak
dalam nifas hampir selalu disebabkan oleh
sisa plasenta.
• Terapi :
1. Dengan perlindungan antibiotik sisa plasenta
dikeluarkan secara digital atau dengan kuret
besar.
2. Jika pasien demam, pengeluaran plasenta
ditunda hingga suhu turun dgn antibiotik 3-4
hari kemudian, rahim baru di bersihkan
3. Bila perdarahan byk, rahim segera di
bersihkan walau keadaan demam
Endometritis puerperalis : peradangan yang disebabkan
oleh masuknya kuman-kuman ke dalam alat-alat genetalia
pada waktu persalinan dan nifas.
perdarahan fungsional : perdarahan yang termasuk ke
dalam golongan fungsional antara lain
• perdarahan akibat hiperplasia glandularis oleh siklus
anovulatoir dalam nifas
• Perubahan dinding pembuluh darah : pada golongan ini
tidak di temukan sisa plasenta, endometritis atau luka
perdarahan karena luka : robekan serviks atau robekan
rahim kadang tidak terdiagnosis sewaktu ibu bersalin
karena perdarahan waktu itu tdk menonjol, perdarahan
banyak baru terjadi beberapa hari pascasalin.

Вам также может понравиться