Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
#4 : HES
#2 : RL
#3 : RL
#5 : Transfusi
#1 Posisi Syok
Kasus Gawat Darurat Obstetri
•Abortus Iminens
•Abortus Insipiens
•Abortus Inkomplit
•Abortus Komplit
•Retensi Embrio (Missed Abortion)
Abortus Imminens
Gejala :
• Mules sering & kuat, perdarahan bertambah banyak.
Penanganan
• Penanganan : pengeluaran hasil konsepsi bisa dengan kuret
vakum atau cunam ovum, disusul dengan kerokan.
• Pada kehamilan > 12 MG, perdarahan tridak banyak, bahaya
perforasi > besar Infus oksitosin.
• Bila janin sudah keluar, plasenta tertinggal pengeluaran
plasenta secara digital kerokan.
Abortus Inkompletus
Diagnosis
• Kanalis servikalis terbuka, teraba, jaringan dapat teraba
dalam kavum uteri/ menonjol dari OUE, perdarahan bisa
banyak sekali, tak akan berhenti sebelum sisa konsepsi
dikeluarkan syok.
Terapi
• Penanganan syok infus NaCl/RLtransfusi kerokan
ergometrin im
Abortus Kompletus
Gejala
• Perdarahan sedikit, ostium uteri eksternum terutup, uterus mengecil.
Penanganan
• Bila anemis Sulfas Ferrosus.
Missed Abortion
• Kematian janin < 20 Mg, tapi tidak dikeluarkan selama 8 Mg.
Gejala
• Diawali dengan abortus imminens yang kemudian menghilang
spontan atau setelah terapi.
• Gejala subyektif kehamilan menghilang, mammae mengendor, uterus
mengecil, tes kehamilan (-). Sering disertai gangguan pembekuan
darah karena hipofibrinogenemia.
Terapi
• Tergantung KU & kadar fibrinogen serta psikis os. Jika < 12 Mg DC,
jika > 12 Mg infus oksitosin 10 IU/D5 500 cc atau Prostagalndin E
Abortus Habitualis
Etiologi :
• Abortus spontan, imunologik/ kegagalan reaksi terhadap
antigen.
Penanganan :
• Anamnesa lengkap, pemeriksaan golongan darah suami &
istri, inkompatibilitas darah, pemeriksaan VDRL, TTGO,
pemeriksaan Kromosom & mikoplasma.
• Pada Trimester 2 inkompeten serviks cerclage
• Tatalaksana tergantung etiologi
Abortus Infeksiosus / Abortus Septik
Definisi Perdarahan
perdarahan dari jalan antepartum yg
lahir setelah usia berbahaya terutama
kehamilan 22 minggu berasal dari plasenta
•Plasenta
Klasifikasi previa
klinis •Solusio
perdarahan : plasenta
•Vasa previa
PLASENTA PREVIA
• Plasenta yang
berimplantasi pada
segmen bawah rahim
Definisi sehingga menutupi
sebagian/seluruh
ostium uteri internum
PLASENTA PREVIA
Klasifikasi
Gambaran Klinik
• Perdarahan tanpa sebab, tanpa rasa nyeri, pada akhir trimester kedua keatas
• Perdarahan ulangan umumnya lebih banyak dari perdarahan awal
• Darah berwarna merah segar
• Makin rendah letak plasenta, perdarahan terjadi makin dini
• Bagian terbawah janin tidak dapat masuk rongga panggul; mungkin disertai
kelainan letak
Usia lanjut
Multiparitas
Faktor Resiko
Riwayat SC
Merokok
PLASENTA PREVIA
Diagnosis
• Anamnesis
Perdarahan jalan lahir pada kehamilan setelah 22 minggu,
tanpa sebab, tanpa nyeri
• Pemeriksaan luar
Bagian terbawah janin tidak dapat msk panggul; mungkin
dijumpai pula kelainan letak
• Pemeriksaan in spekulo
Dilakukan untuk mengetahui apakah sumber perdarahan
dari OUE atau kelainan serviks & vagina. Bila berasal dari
OUE dicurigai terdapat plasenta previa
PLASENTA PREVIA
• Ultrasonografi
Pemeriksaan penunjang paling baik dan paling akurat. Hasil positif palsu dapat
disebabkan distensi vesika
• Pemeriksaan dalam
Hanya dilakukan di atas meja operasi (PDMO), biasanya dilakukan pada saat akan
terminasi
PLASENTA PREVIA
Penanganan
• Pada Usia Kehamilan < 36 mg
• Perdarahan sedikit :
• Dirawat sampai 36 mg ( Ekspektatif ), syarat :
• Hamil preterm, perdarahan sedikit dan berhenti
• Belum ada tanda-tanda inpartu
• KU ibu cukup baik ( Hb normal )
• Janin masih hidup
• Antibiotika profilaksis
• Betametason 12 mgIV dosis tunggal pematangan paru
• Mobilisasi bertahap
• Perdarahan banyak
• Resusitasi cairan
• Atasi anemia (transfusi darah)
• PDMO : PP SC
PLASENTA PREVIA
Usia Kehamilan > 37 mg ( TBJ > 2500 gr )
PDMO : PP SC (elektif)
Plasenta Letak Rendah dengan perdarahan sangat sedikit, persalinan
pervaginam masih mungkin, jika tidak SC.
Persalinan pervaginam
Perdarahan akan berhenti jika terdapat penekanan pada plasenta, dapat
dengan cara:
Amniotomi dan akselerasi :
Pada plasenta previa lateralis/ marginal
Pembukaan > 3 cm
Presentasi kepala
Pecah ketuban plasenta mengikuti SBR, ditekan oleh kepala bayi. Jika
kontraksi uterus belum ada/lemah, akselerasi dengan infus oksitosin.
Versi Braxton Hicks :
Tamponade plasenta dengan bokong (dan kaki) janin
Tidak dilakukan pada janin masih hidup.
SOLUSIO PLASENTA
• Terlepasnya sebagian/seluruh
permukaan maternal plasenta
dari letak implantasinya yang
Definisi normal pada lapisan desisua
endometrium sebelum janin
lahir
• Concealed hemorrhage
SOLUSIO PLASENTA
Klasifikasi
SOLUSIO PLASENTA
Berdasarkan Gambaran Klinis dengan derajat lepasnya
plasenta
Ringan
pelepasan plasenta < 25% atau <1/6 bagian permukaan, jumlah
darah yang keluar <250 ml, tumpahan darah seperti pada haid,
uterus tidak tegang, belum ada tanda syok, janin hidup
Sedang
pelepasan plasenta 25-50%, Perdarahan 250-1000 cc, uterus
tegang, tanda pre syok (+)
Berat
Pelepasan plasenta >50%, Perdarahan >1000 cc, Uterus tegang,
tanda syok (+), janin mati
SOLUSIO PLASENTA
Faktor Resiko
Sosio ekonomi
Usia ibu tua
Multiparitas
Fisik
Trauma tumpul abdomen dalam kehamilan
Kelainan pada rahim
Mioma dibelakang plasenta
Uterus berseptum
Penyakit ibu
Hipertensi menahun
Kelainan sistem pembekuan darah
Sebab iatrogenik
Merokok
kokain
SOLUSIO PLASENTA
Penanganan
Usia Kehamilan < 36 mg
Ringan
Ekspektatif bila perbaikan + (perdarahan
berhenti, his (-), janin hidup)
Tirah baring
Atasi anemia
USG dan KTG serial kl memungkinkan
Tunggu persalinan spontan
Aktif, bila memburuk (perdarahan terus, his
terus, mengancam ibu/janin)
Partus pervaginam
(amniotomi/oksitosin infus)
Perdarahan & Bishop skor < 5 atau
persalinan masih lama > 6jam – SC
SOLUSIO PLASENTA
Penanganan
Usia Kehamilan < 36 mg
Sedang/ Berat
Resusitasi cairan
Atasi anemia (transfusi darah)
Partus pervaginam bila diperkirakan dalam 6 jam
(amniotomi & infus oksitosin)
SC dipertimbangkan bila pervaginam tidak dapat
berlangsung 6 jam
Gambaran Klinis
4T
•Tone - Atoni uterus
•Tissue - Sisa plasenta/bekuan
•Trauma - laserasi, ruptur,inversio
•Thrombin - koagulopati
Diagnosis Perdarahan Pascapersalinan
Gejala dan tanda Gejala dan tanda yang Diagnosis
yang selalu ada Kadang-kadang ada kemungkinan
•A = airway
•B = breathing
•C = circulation
Penanganan Awal
• Nilai kegawatan melalui pemeriksaan tanda vital
• Cegah hipotermia dan miringkan kepala/tubuh
pasien untuk mencegah aspirasi muntahan.
– Jangan berikan sesuatu melalui mulut untuk mencegah
aspirasi.
• Bebaskan jalan nafas dan berikan oksigen melalui
slang atau masker dengan kecepatan 6-8 liter per
menit
• Tinggikan tungkai untuk membantu beban kerja
jantung.
– Bila setelah posisi tersebut ternyata pasien menjadi sesak
atau mengalami edema paru maka kembalikan tungkai
pada posisi semula dan tinggikan tubuh atas untuk
mengurangi tekanan hidrostatik paru
Terapi Definitif
• Tentukan penyebab syok dan tentukan
tindakan segera untuk mengatasi hal
tersebut
– Perdarahan hipovolemik
– Infeksi septik
– Nyeri hebat kardiogenik/vasovagal
• Infus/restorasi cairan
• Oksigen
• Antibiotika
• Agen Vasoaktif
RESUSITASI
upaya pemulihan kesadaran penderita
yang secara klinis dan mendadak atau
baru mengalami kehilangan tanda-
tanda kehidupan
atau
restorasi fase awal kegagalan fungsi
vital, baik sistem pengaturan fungsi
vital tunggal maupun majemuk
Tahapan Resusitasi
Dukungan Lanjut terhadap Fungsi : Drugs and Fluid (Obat dan cairan)
Vital (Advanced Life-support) Electrocardiography (Pemeriksaan Jantung)
Fibrilation (Atasi ggn alur impuls jantung)
SYOK
Tanda dan gejala :
• Nadi cepat dan lemah (110 x/mnt atau lebih)
• Tekanan darah yang rendah (sistolik < 90 mmHg)
• Tanda lain : pernafasan cepat, pucat, akral dingin,
gelisah, urin sedikit
• Prinsip dasar penanganan : tujuan utama
menstabilkan kondisi pasien, memperbaiki volume
cairan sirkulasi darah, mengefisiensikan sistem
sirkulasi darah.
1. Atonia uteri
Kompresi bimanual
Kompresi aorta abdominalis
perdarahan (+)
Tampon uterus
Rujuk RS
Perdarahan
berlanjut
Histerektomi
Postpartum
Hemorrhage
• Perlukaan vulva
• Pada primipara hati-hati laserasi periuretral
• Ruptur perineum grade 1, 2, 3 , 4. Pemberian laksans dan
diet rendah serat pada grade 3-4
• Perlukaan vagina
• Sering pada ekstraksi dengan forceps
• Dapat terjadi kolpaporeksis. Hati-hati fistula
• Robekan serviks
• Lakukan eksplorasi
• Ruptura uteri
- Lakukan eksplorasi kavum uteri
• Ditemukan sebagian besar pada bagian bawah uterus
• Ruptura uteri spontan, ruptura uteri traumatik (pada
versi ekstraksi), ruptura uteri pada parut uteri (lebih
sering pada seksio sesarea klasik dibanding profunda)
• Emboli air ketuban
• Masuknya air ketuban melalui vena endoserviks atau
sinus vena yang terbuka di daerah tempat perlekatan
plasenta
• Adanya rambut lanugo, verniks kaseosa, mekoneum
menyumbat pemb darah kapiler. Zat asing dari janin
menimbulkan reaksi anafilaksis
• Hematoma obstetrik
• Karena pertolongan persalinan, karena penjahitan luka
episiotomi atau ruptura perinei yang kuarng sempurna
• Hematoma infralevatorial atau supralevatorial
• Lakukan eksplorasi dan hemostasis
Gawat Darurat Maternal
Pada tahun 2016 European Society of Intensive Care
Medicine (ESICM) mempublikasikan consensus baru
definisi sepsis dan kriteria klinis yang terkait :
• Resusitasi
Target tercapainya tekanan vena sentral antara 8-12 mmHg,
mean arterial pressure 65-90 mmHg
urin 0.5 mL/kg/jam
Dengan cairan kristaloid atau koloid dan vasopressor.