Вы находитесь на странице: 1из 28

CONSIDERING INTERNAL

CONTROL
Disusun oleh:
Astri Paramitha (10)
Cicilia (13)
Vivi Julianti (36)
Penilaian Risiko(risk Control activities
assessment) (kegiatan pengendalian).

Lingkungan
pengendalian
(control
environment)
Information
and communication Monitoring
(informasi dan (pemantauan)
komunikasi)
1.Lingkungan pengendalian (control environment)

mencerminkan sikap
pengendalian
manajemen puncak,
pengendalian internal serta arti internal serta arti
para direktur, dan
pentingnya bagi entitas itu. pentingnya bagi
pemilik entitas
entitas itu
secara keseluruhan
SUBKOMPONEN CONTROL
ENVIRONMENT
▪ 1. integrity and ethical values(integritas dan nilai-nilai etika)
▪ 2.commitment to competence(komitmen untuk berkompetensi)
▪ 3.BOD or audit committee participation(partisipasi komite direksi atau
komite audit)
▪ 4. management’s philosophy and operating style ( filosofi dan gaya
operasi manajemen)
▪ 5.organizational structure(struktur organisasi)
▪ 6.human resource policies dan practices(kebijakan dan praktik sumber
daya manusia)
 INTEGRITAS DAN NILAI ETIKA
Integritas dan nilai etika adalah hasil dari etika dan standar perilaku dari
suatu perusahaan.
Integritas dan nilai etika ini mencakup tindakan manajemen untuk
menghapus atau mengurangi insentif dan keinginan yang mungkin akan
mendorong anggota untuk bertindak tidak jujur,illegal atau tidak sesuai
dengan etika lainnya
Hal ini juga meliputi pengkomunikasian nilai dan perilaku perusahaan
kepada anggota melalui pernyataan aturan,kode etik dan contoh-contoh
 KOMITMEN UNTUK BERKOMPETENSI
Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
tugas tugas yang menjelaskan pekerjaan seseorang.
Komitmen kepada kompetensi adalah pertimbangan manajemen akan
tingkat kompetensi bagi suatu pekerjaan dan bagaimana tingkatan
tersebut diterjemahkan menjadi pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan.
 PARTISIPASI KOMITE DIREKSI ATAU
KOMITE AUDIT
Meskipun mendelegasikan tanggung jawabnya atas pengendalian internal
kepada manajemen, dewan harus secara teratur menilai pengendalian
tersebut, dewan yang aktif dan objektif seringkali juga dapat mengurangi
kemungkinan bahwa manajemen mengesampingkan pengendalian yang
ada. Untuk membantunya melakukan pengawasan, dewan membentuk
komite audit untuk mengawasi pelaporan keuangan. Komite audit
bertanggungjawab untuk melakukan komunikasi yang berkelanjutan
dengan auditor eksternal maupun internal, termasuk menyetujui jasa
audit dan nonaudit yang dilakukan oleh para auditor perusahaan publik.
Ini memungkinkan para auditor dan direktur membahas berbagai masalah
yang mungkin berhubungan dengan hal-hal seperti integritas atau
tindakan manajemen.
Independensi komite audit dalam isu pelaporan keuangan menjadi factor yang sangat penting dalam
menentukan keefektifan nya mengevaluasi sistem pengendalian internal dan laporan keuangan yang
dipersiapkan oleh manajemen.
SOX yang dikelola oleh SEC meminta national stock exchange untuk memperkuat persyaratan komite
audit bagi perusahaan publik yang listing pada bursa.
Sebagai hasilnya, bursa tidak akan men-list sekuritas dari perusahaan yang memiliki komite audit sebagai
berikut:
1. Tidak hanya terdiri dari direktur independen
2.Bukan satu-satunya yang bertanggung jawab untuk menrekrut dan memecat auditor perusahaan
3.Tidak menerbitkan prosedur penerimaan dan perlakuan complain ( contoh: whistleblowing) terkait
akuntansi,pengendalian internal,atau permasalahan audit
4.Tidak memiliki kemampuan memperkerjakan pengacaranya sendiri dan penasihat lainnya
5. Tidak didanai secara memadai
 FILOSOFI DAN GAYA OPERASI
MANAJEMEN
▪ Manajemen melalui aktivitasnya, memberikan isyarat yang jelas kepada
para karyawan tentang pentingnya penegndalian internal. Memahami
aspek-aspek dalam filosofi dan gaya operasi manajemen akan membuat
auditor dapat merasakan sikap manajemen tentang pengendalian
internal
 STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi perusahaan menjelaskan kewenangan dan tanggung
jawab yang ada . Dengan memahami struktur organisasi perusahaan klien,
auditor dapat mempelajari pengelolaan dan unsur-unsur fungsional bisnis
serta melihat bagaimana pengendalian diimplementasikan.
 KEBIJAKAN DAN PRAKTIK SUMBER
DAYA MANUSIA
▪ Aspek yang paling penting dalam pengendalian internal adalah anggota
▪ Karena pentingnya anggota yang kompeten dan terpercaya
mengadakan pengendalian yang efektif, metode untuk mengangkat,
mengevaluasi, melatih, mempromosikan, dan memberi kompensasi
kepada anggota itu merupakan bagian yang penting dari pengendalian
internal. Setelah memperoleh informasi tentang setiap sub komponen
lingkungan pengendalian, auditor menggunakan pemahaman ini
sebagai dasar untuk menilai sikap dan kesadaran manajemen serta para
direktur mengenai pentingnya pengendalian.
2. PENILAIAN RESIKO
▪ Penilaian resiko bagi pelaporan keuangan adalah identifikasi dan analisis
manajemen yang relevan untuk persiapan laporan keuangan apakah
sesuai dengan standard akuntansi atau tidak.
▪ Auditor akan memperoleh pengetahuan tentang proses penilaian risiko
oleh manajemen dengan memanfaatkan kuesioner dan diskusi dengan
manajemen untuk menentukan bagaimana manajemen
mengidentifikasi risiko-risiko yang relevan dengan pelaporan keuangan,
mengevaluasi signifikansi dan kemungkinan terjadinya risiko itu, serta
memutuskan tindakan apa yang diperlukan untuk menangani risiko itu.
3.AKTIVITAS KONTROL
Aktivitas pengendalian adalah aturan dan prosedur sebagai tambahan yang dimasukkan
dalam 4 komponen pengendalian lainnya yang membantu memastikan bahwa tindakan yang
diperlukan dilakukan untuk mengatasi resiko agar mencapai prestasi dari tujuan perusahaan.

Aktivitas control dibagi menjadi 5 kegiatan utama :


▪ Pemisahan tugas yang memadai
▪ Otorisasi yang sesuai atas transaksi dan aktivitas
▪ Dokumen dan catatan yang memadai
▪ Pengendalian fisik atas aktiva dan catatan
▪ Pemeriksaan kinerja secara independen
 PEMISAHAN TUGAS YANG MEMADAI
4 pedoman umum bagi pemisahan tugas yang memadai untuk mencegah fraud
dan error khususnya sangat penting bagi auditor
1.Pemisahan bendahara asset dari akuntansi
2.Pemisahan untuk autorisasi transaksi dari bendahara berkaitan dengan asset
3.Pemisahan tanggung jawab operasional dari tanggung jawab pencatatan
4.Pemisahan tugas-tugas IT dari pengguna departemen
 OTORISASI YANG SESUAI ATAS TRANSAKSI DAN
AKTIVITAS
1. Autorisasi umum
manajemen menerbitkan kebijakan dan subordinat diinstruksikan
untuk mengimplementasikan autorisasi umum dengan menyetujui semua
transaksi dalam batasan suatu kebijakan. Autorisasi umum ini mencakup
penerbitan daftar harga yang fixed untuk penjualan produk,batas kredit
bagi konsumen,dan titik pemesanan ulang yang fixed untuk pembelian
2. Autorisasi spesifik
diterapkan untu transaksi individual. Untuk transaksi
tertentu,manajemen lebih memilih untuk mengautorisasi setiap transaksi.
Contoh: autorisasi transaksi penjualan oleh manajer penjualan untuk
mobil bekas perusahaan.
 DOKUMEN DAN CATATAN YANG
MEMADAI
Dokumen dan catatan adalah pencatatan yang dilakukan pada saat transaksi dimasukkan dan
disimpulkan. Dokumen ini meliputi faktur penjualan,purchase order,catatan pembantu,jurnal
penjualan,dan time card karyawan.
Dokumen dan catatan haruslah:
1.Diberi nomor secara berurutan untuk mengfasilitasi dokumen dan catatan yang hilang dan membantu
menempatkannya saat mereka dibutuhkan diwaktu yang akan datang
2.Dipersiapkan ketika transaksi terjadi,atau sesegara mungkin setelahnya, untuk meminimalisir error
3.Didesain untuk banyak penggunaan,jika mungkin,untuk meminimalkan jumlah bentuk yang berbeda.
4.Disusun dengan cara yang membenarkan
Pengendalian yang berkaitan dengan dokumen dan catatan adalah “chart of account”
chart of account mengklasifikasikan transaksi menjadi neraca dan laporan rugi/laba. Chart of account
membantu mencegah error dalam pengklasifikasian jika chart of account tersebut secara akurat
menggambarkan jenis transaksi yang mana yang harus dimasukkan dalam setiap akun.
 PENGENDALIAN FISIK ATAS AKTIVA
DAN CATATAN
Untuk menjaga pengendalian internal yang memadai, asset dan catatan
harus dilindungi.
tipe yang paling penting dari ukuran protektif untuk melindungi asset dan
catatan adalah penggunaan pencegahan.
Contoh:
1.Menggunakan gudang untuk persediaan untuk melindungi dari pencuri,
ketika gudang diawasi oleh karyawan yang berkompeten, akan ada
jaminan lebih lanjut bahwa pencuri dapat diminimalisir.
2.Penggunaan safe deposit vault(box) dan fireproof safe untuk melindungi
asset seperti surat berharga dan mata uang asing
 PEMERIKSAAN KINERJA SECARA
INDEPENDEN
Kebutuhan untuk pemeriksaan independen timbul karena pengendalian internal
cenderung bisa berubah sewaktu-waktu,kecuali ada review yang sering dilakukan.
Personil bisa lupa atau dengan sengaja tidak mengikuti prosedur, atau mereka bisa saja
ceroboh sampai seseorang mengobservasi dan mengevaluasi kinerja mereka. Terlepas
dari kualitas pengendalian, tetap saja personil dapat melakukan fraud.
Personil yang bertanggung jawab untuk melakukan prosedur verifikasi internal harus
independen dari yang bertugas menyiapkan data.
Sistem Akuntansi yang terkomputerisasi dapat didesain sehingga banyak prosedur
verifikasi internal dapat dilakukan secara otomatis sebagai bagian dari sistem
Standard audit mensyaratkan auditor untuk memperoleh pemahaman dari proses yang
diikuti karyawan perusahaan dalam merekonsiliasi pencatatan detail pendukung saldo
akun yang signifikan ke saldo general ledger ke akun tersebut untuk membantu auditor
secara lebih efektif menyusun dan melakukan prosedur audit.
4. INFORMASI DAN KOMUNIKASI
▪ Tujuan sistem informasi dan komunikasi akuntansi dari entitas adalah
untuk memulai, mencatat, memroses, dan melaporkan transaksi yang
dilakukan entitas itu serta mempertahankan akuntabilitas aktiva terkait.
Untuk memahami perancangan sistem informasi akuntansi, auditor
menentukan :
▪ Kelas transaksi utama entitas
▪ Bagaimana transaksi dimulai dan dicatat
▪ Catatan akuntansi apa saja yang ada serta sifatnya
▪ Bagaimana sistem itu menangkap peristiwa-peristiwa lain yang penting
bagi laporan keuangan
▪ sifat serta rincian proses pelaporan keuangan yang diikuti.
5.PEMANTAUAN
▪ Aktivitas pemantauan berhubungan dengan penilaian mutu
pengendalian internal secara berkelanjutan atau periodik
oleh manajemen untuk menentukan bahwa pengendalian itu
telah beroperasi seperti yang diharapkan, dan telah
dimodifikasi sesuai dengan perubahan kondisi.
▪ Informasi yang dinilai berasal dari berbagai sumber termasuk
studi pengendalian internal yang ada,laporan auditor
internal,laporan pengecualian pada aktivitas
pemantauan,laporan oleh regulator seperti bank,timbal balik
dari personil operasi dan complain dari konsumen tentang
tagihan.
SECTION 404
Berdasarkan penilaian dan percobaan pengendalian internal , auditor
akan membuat laporan audit atas pengendalian internal secara
terpisah ataupun digabung dengan laporan audit

Cakupan laporan auditor atas pengendalian internal terbatas pada


memperoleh keyakinan bahwa adanya kelemahan yang material yang
teridentifikasi
ADD A SLIDEOPINION
UNQUALIFIED TITLE - 3

1.Tidak teridentifikasi kelemahan


yang material
2.Tidak ada pembatasan pada
cakupan pekerjaan audit
ADVERSE OPINION
Ketika ditemukan 1 atau lebih kelemahan material auditor harus
mengungkapkan opini adverse pada keefektifan pengendalian internal
Penyebab paling umum dari opini adverse adalah ketika manajemen
menemukan adanya kelemahan yang material dalam laporannya
QUALIFIED ATAU DISCLAIMER
Adanya pembatasan akan menyebabkan auditor mengissue opini tidak
wajar/menolak memberi pendapat atas pengendalian internal pada
pelaporan keuangan.
Hal ini terjadi ketika auditor tidak dapat menentukan adanya kelemahan
yang material atau tidak karena dibatasi ruang lingkupnya atau pada saat
auditor tidak dapat memperoleh bukti yang cukup
▪ Karena audit atas laporan keuangan dan audit atas pengendalian
internal itu satu kesatuan artinya berhubungan, auditor harus
mempertimbangkan terlebih dahulu hasil dari prosedur audit yang telah
dilaksanakan untuk menerbitkan laporan audit atas laporan keuangan
ketika ingin menerbitkan laporan audit atas pengendalian internal.
Kellum & Kellum,LLP
Brentwood, Tennessee

2 Februari 2014
▪ Contoh:ketika auditor menemukan adanya kesalahan yang material pada laporan
keuangan namun tak terdeteksi oleh internal control perusahaan maka respons yang
mungkin atas penemuan ini adalah
1.Karena adanya kesalahan yang material dalam laporan keuangan,auditor harus
mempertimbangkan apakah kesalahan ini menunjukkan bahwa adanya kelemahan yang
material. Menentukan apakah kesalahan tersebut berada dalam tingkat “kelemahan
material” dan “defisiensi signifikan” melibatkan perkiraan dan bergantung pada sifat dan
besar kecilnya kesalahan.
2.Auditor dapat menerbitkan opini wajar tanpa pengecualian pada laporan keuangan jika
klien menyesuaikan pernyataan untuk membenarkan kesalahan sebelum laporan
diterbitkan
3.Manajemen dapat mengubah laporan pengendalian internalnya untuk menyatakan
bahwa pengendalian tidak berjalan dengan efektif.
4.Auditor harus menerbitkan opini adverse atas pengendalian internal pada pelaporan
keuangan jika defisiensi tersebut adalah kelemahan yang material.

Вам также может понравиться