Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1871121008
Sepsis, sindroma sepsis maupun syok
septik merupakan salah satu penyebab
kematian yang sering terjadi di rumah sakit
Istilah-istilah yang sering digunakan dari
sepsis adalah bacteremia, septicemia, dan
keracunan darah
Definisi
SEPSIS kumpulan gejala klinis sebagai respon
inflamasi secara sistemik ( systemic inflamatory
response syndrome/ SIRS) akibat adanya infeksi
oleh bakteri,virus, jamur, protozoa.
•1. Suhu tubuh > 38 C atau < 36 SEPSIS • sepsis yang
C
2. Denyut jantung > 90x / menit
•INFEKSI + SIRS dihubungkan
3. Pernafasan > 20 X / menit
4. Leukosit darah > 12.000 / dengan disfungsi
mm3 atau < 4000 mm3 atau 10 %
dalam bentuk immature
organ
SEVERE
SIRS
SEPSIS
Jenis Sepsis Sumber Infeksi
Urosepsis Sepsis yang berasal dari infeksi saluran kencing
Neonatal Sepsis Sepsis yang terjadi pada bayi baru lahir (biasanya 4 minggu
setelah kelahiran)
Sepsis Abortion Aborsi yang disebabkan oleh infeksi dengan sepsis pada
ibu
VRE Sepsis Sepsis yang disebabkan oleh jenis bakteri Enterococcus
yang resisten terhadap vancomycin
MRSA Sepsis Sepsis yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus
aureus yang resisten terhadap methicillin
Penyebab tersering sepsis adalah infeksi bakteri, beberapa
disebabkan oleh infeksi jamur, dan sangat jarang
disebabkan oleh penyebab lain (virus dan protozoa)
Bakteri Gram +
• Staphylococcus aureus, S epidermidis, S
pneumoniae,. Candida albicans penyebab
utama sepsis di rumah sakit.
Bakteri Gram -
• E. Coli, klebsiella spp, seratia spp,
enterobacter spp, proteus spp.
Infeksi bakteri (gram -, gram +)
Terapi
Antibiotika
Suportif
1. Eliminasi Sumber Infeksi
Tujuan: menghilangkan patogen penyebab
- sumber infeksi harus dicari dengan teliti
- bila sumber teridentifikasi, dilakukan :
a. Drainase sumber infeksi
b. Melepaskan obstruksi
2. DUKUNGAN HEMODINAMIK
Tujuan: memberikan oksigenasi dan substrat yang
adekuat ke dalam jaringan terutama pada keadaan syok
- Vasopressor/ inotropik dan Transfusi bila diperlukan
- Target : CVP 8-12 mmHg, MAP > 65 mmHg, urine
output > 0,5 ml/KgBB/jam atau >30 ml/jam
3. RESUSITASI
Terutama pada pasien sepsis berat dengan
hipertensi atau shock
Dilakukan secepat mungkin, secara intensif :
1. Airway, breathing circulation
2. Oksigenasi
3. Terapi cairan
4. Transfusi darah bila diperlukan Anemia sering
terjadi pada pasien sepsis
4. ANTIBIOTIKA
Jenisnya:
a.Oksigenasi
untuk mengatasi hipoksia dengan upaya meningkatkan
saturasi oksigen darah, meningkatkan transport oksigen dan
memperbaiki oksigen di jaringan.
b. Terapi cairan
Hipovolemia dapat terjadi karena penurunan
venous return, dehidrasi, pendarahan dan
kebocoran plasma mengganggu transpor
oksigen dan nutrisi dan dapat
mengakibatkan syok.
Hipovolemia diatasi dengan pemberian
cairan baik kristaloid (NaCl 0,9% atau RL)
maupun koloid.
c. Vasopressor / inotropik
Diberikan setelah hipovolemik teratasi namun
masih terjadi hipotensi.
Hipotensi tersebut timbul karena vasodilatasi
atau disfungsi miokard.
Pilihan vasopresor: dopamin mulai 8 mcg/kg/
menit, norepinefrin 0,03-1,5 mcg/kg/ menit.
Pilihan inotropik : dobutamin 2-28 mcg/kg/
menit, dopamin 3-8 mcg/kg/ menit, epinefrin
0,1-0,5 mcg/kg/ menit atau fosfodiesterase
inhibitor (amrinon & milrinon).
d. Bikarbonat
Mengoreksi asidemia pada sepsis.
Dapat diberikan PH < 7,2 atau serum bikarbonat
< 9 meq/L.
Disertai upaya memperbaiki hemodinamik
e. Nutrisi
Kebutuhan kecukupan nutrisi berupa kalori,
protein (asam amino ), asam lemak, cairan
vitamin dan mineral perlu diberikan sedini
mungkin.
Diutamakan pemberian enteral, bila perlu
parenteral.
Perlu pengendalian kadar gula darah.
Panduan Ringkas Penatalaksanaan Sepsis
Berdasarkan Surviving Sepsis Campaign
Dalam 3 jam pertama
Mengukur kadar laktat
Kultur darah untuk menentukan antibiotik yang sensitif
Pemberian antibiotik spektrum luas
Pemberian 30 cc/kgBB cairan kristaloid pada keadaan
hipotensi atau laktat ≥ 4 mmol/L