Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
STROKE
Tindakan Serangan Strok
7. Lateralisasi
Cek ABC (Airway, Breathing, dan Circulation)
AIRWAY
Jalan nafas adalah yang pertama kali harus dinilai untuk mengkaji kelancaran nafas. Keberhasilan jalan nafas merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi proses ventilasi (pertukaran gas antara atmosfer dengan paru-paru. Jalan nafas
seringkali mengalami obstruksi akibat benda asing, serpihan tulang akibat fraktur pada wajah, akumulasi sekret dan
jatuhnya lidah ke belakang. Selama memeriksa jalan nafas harus melakukan kontrol servikal, barangkali terjadi trauma
pada leher.
BREATHING
Kebersihan jalan nafas tidak menjamin bahwa pasien dapat bernafas secara adekwat. Inspirasi dan eksprasi penting
untuk terjadinya pertukaran gas, terutama masuknya oksigen yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. Inspirasi dan
ekspirasi merupakan tahap ventilasi pada proses respirasi. Fungsi ventilasi mencerminkan fungsi paru, dinding dada dan
diafragma.
CIRCULATION
Sirkulasi yang adekwat menjamin distribusi oksigen ke jaringan dan pembuangan karbondioksida sebagai sisa
metabolisme. Sirkulasi tergantung dari fungsi sistem kardiovaskuler.
Pemeriksaan nadi dilakukan pada arteri besar seperti pada arteri karotis dan arteri femoral.
Kesadaran
Eye (respon membuka mata) :
GCS (Glasgow coma scale)
(4) : spontan
(3) : dengan rangsang suara (suruh pasien membuka
Ketika sedang merawat pasien dengan penurunan mata).
kesadaran, pemeriksaan GCS merupakan satu hal (2) : dengan rangsang nyeri (berikan rangsangan nyeri,
misalnya menekan kuku jari)
yang wajib dikuasai oleh perawat dan dokter.
(1) : tidak ada respon
Disebut GCS (Glasgow Coma Scale) karena
pemeriksaan ini ditemukan berdasarkan penelitian
oleh 2 orang profesor ahli syaraf, Brian Jennet Verbal (respon verbal) :
dan Graham Teasdale dari Universitas Glasgow. (5) : orientasi baik
(4) : bingung, berbicara mengacau ( sering bertanya
Biasanya pemeriksaan ini digunakan pada pasien
berulang-ulang ) disorientasi tempat dan waktu.
yang cedera kepala/head injury. (3) : kata-kata saja (berbicara tidak jelas, tapi kata-
Respon pasien yang perlu diperhatikan mencakup 3 kata masih jelas, namun tidak dalam satu kalimat.
hal yaitu reaksi membuka mata, bicara dan Misalnya “aduh…, bapak…”)
motorik. Hasil pemeriksaan dinyatakan dalam (2) : suara tanpa arti (mengerang)
derajat (score) dengan rentang angka 1 – 6 (1) : tidak ada respon
tergantung responnya.
Hasil pemeriksaan tingkat kesadaran berdasarkan Motor (respon motorik) :
GCS disajikan dalam simbol E…V…M… (6) : mengikuti perintah
(5) : melokalisir nyeri (menjangkau & menjauhkan
Selanutnya nilai-nilai dijumlahkan. Nilai GCS yang stimulus saat diberi rangsang nyeri)
tertinggi adalah 15 yaitu E4V5M6 dan terendah (4) : withdraws (menghindar / menarik extremitas atau
adalah 3 yaitu E1V1M1. tubuh menjauhi stimulus saat diberi rangsang nyeri)
Jika dihubungkan dengan kasus trauma kapitis (3) : flexi abnormal (tangan satu atau keduanya posisi
maka didapatkan hasil : kaku diatas dada & kaki extensi saat diberi rangsang
nyeri).
GCS : 14 – 15 = CKR (cidera kepala ringan)
(2) : extensi abnormal (tangan satu atau keduanya
GCS : 9 – 13 = CKS (cidera kepala sedang) extensi di sisi tubuh, dengan jari mengepal & kaki
GCS : 3 – 8 = CKB (cidera kepala berat) extensi saat diberi rangsang nyeri).
(1) : tidak ada respon
Pemeriksaan Vital Sign
A. SUHU TUBUH
B. DENYUT NADI
C. PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH
D. PEMERIKSAAN FREKUENSI PERNAPASAN
E. PEMERIKSAAN BERAT BADAN
F. PEMERIKSAAN TINGGI BADAN
G. PEMERIKSAAN ELASTISITAS KULIT
Pemeriksaan Fisik Neurologis
Kesadaran
Nn. Craniales
Anggota gerak dan badan : motorik dan sensorik
Koordinasi dan Keseimbangan
Pemeriksaan tambahan
Fungsi luhur
Contoh surat rujukan :
TERIMA KASIH