Вы находитесь на странице: 1из 12

KEJANG DEMAM

SEDERHANA
Mahasiswa Keperawatan STIKIM
2017
KONTRAK WAKTU
• Kontrak Waktu: 20 menit materi, 15 menit evaluasi.
• Target:
 Menyebutkan pengertian kejang demam sederhana
 Menyebutkan faktor penyebab kejang demam sederhana
 Menyebutkan tanda dan gejala kejang demam sederhana
 Menyebutkan cara pencegahan kejang demam sederhana
 Menyebutkan akibat lanjut dari kejang demam sederhana
Menyebutkan cara penanganan kejang demam sederhana di rumah
PENGERTIA
N
• Kejang demam berdasarkan definisi dari The International League Againts
Epilepsy adalah kejang yang disebabkan kenaikan suhu tubuh lebih dari
38,4⁰ C tanpa adanya infeksi susunan saraf pusat atau gangguan
elektrolit akut pada anak berusia di atas 1 bulan tanpa riwayat kejang
tanpa demam sebelumnya.
• Umumnya disebabkan oleh infeksi, seperti infeksi traktus respiratorius
dan gastroenteritis.
• Kejang demam merupakan kelainan neurologist yang paling sering
dijumpai pada anak, terutama pada anak umur 6 bulan sampai 4 tahun.
PENYEBA
B
Demam sering disebabkan: Faktor resiko lainnya:
 Infeksi saluran pernafasan • Riwayat keluarga kejang demam
atas • Problem pada masa neonatus
 Otitis media • Kadar natrium rendah
 Pneumonia
 Gastroenteritis
 Infeksi saluran kemih
Setelah kejang demam pertama, kira-kira 33% anak akan mengalami satu
kali rekurensi atau lebih, dan kira-kira 9% akan mengalami 3X recurrent
atau lebih.
PERJALANAN
PENYAKIT
• Pada keadaan demam kenaikan suhu 1ºC
akan mengakibatkan kenaikan
metabolisme basal 10-15% dan
kebutuhan oksigen meningkat 20%.
• Kenaikan suhu tubuh tertentu dapat
mempengaruhi keseimbangan dari
membrane sel neuron dan dalam waktu
yang singkat terjadi difusi dari ion kalium
dan natrium dari membrane sel neuron,
dengan akibat lepasnya muatan listrik.
• Lepasnya muatan listrik ini demikian
besar sehingga dapat meluas ke seluruh
sel maupun membrane sel tetangganya
dengan bantuan neurotransmitter dan
terjadilah kejang.
KLASIFIKA
SI
• Kejang demam sederhana
• Kejang demam berlanjut
TANDA DAN GEJALA
Terjadi dalam 24 jam pertama:
• dapat berbentuk tonik-klonik, tonik, klonik, fokal atau akinetic.
• Umumnya kejang berhenti sendiri, anak tidak memberi reaksi apapun
untuk sejenak, setelah beberapa detik atau menit anak akan terbangun
dan sadar kembali tanpa adanya kelainan saraf
• Dapat diikuti hemiparisis sementara
tanda-tanda kejang demam meliputi:
Demam yang biasanya di atas 38,0⁰
Jenis kejang menyentak atau kaku otot
Gerakan mata abnormal (mata dapat
berputar-putar atau ke atas)
Suara pernapasan yang kasar terdengar
selama kejang
Penurunan kesadaran
Kehilangan kontrol kandung kemih atau
pergerakan usus
Muntah
Dapat menyebabkan mengantuk atau
kebingungan setelah kejang dalam
waktu yang singkat
PENEGAK
DIAGNOSA
• Pemeriksaan Laboratorium: darah
perifer, elektrolit, gula darah dan
urinalisis.
• Pungsi lumbal
• Elektroensefalografi
• CT-Scan atau MRI kepala: jarang
sekali dikerjakan dan dilakukan jika
ada indikasi seperti kelainan
neurologis fokal yang menetap
(hemiparesis) atau kemungkinan
adanya lesi struktural di otak
(mikrosefali, spastisitas), terdapat
tanda peningkatan tekanan
intrakranial (kesadaran menurun,
muntah berulang, edema papil)
TINDAKAN PADA SAAT KEJANG DI
RUMAH
• Baringkan pasein di tempat yang rata.
• Singkirkan benda-benda yang ada di sekitar anak.
• Semua pakaian ketat yang mengganggu pernapasan harus dibuka misalnya ikat pinggang.
• Tidak memasukkan sesuatu benda ke dalam mulut anak.
• Tidak memberikan obat atau cairan secara oral.
• Jangan memaksa pembukaan mulut anak.
• Monitor suhu tubuh.
• Pemberikan kompres dingin untuk menurunkan suhu tubuh yang tinggi.
• Posisi kepala seharusnya miring untuk mencegah aspirasi isi lambung.
• Usahakan jalan nafas bebas untuk menjamin kebutuhan oksigen.
• Menghentikan kejang secepat mungkin dengan pemberian obat antikonvulsan yaitu
diazepam secara rektal.
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH
MAHASISWA KEPERAWATAN STIKIM
2017

Вам также может понравиться