Вы находитесь на странице: 1из 31

Ismet

(Sub Bagian Neuropediatric, RSUD Arifin


Achmad – FKUR)
Tujuan :
 Membedakan kejang dan bukan kejang
 Membedakan kejang demam dengan kejang
yang disertai demam
 Memahami tatalaksana penghentian kejang
 Indikasi kejang yang perlu di rawat
Definisi :

Kejang :
lepasnya muatan listrik berlebihan di sel neuron otak

Gangguan Neurologis

Motorik Psikologi

Sensorik Otonom
______________________________________________________________________________________________________________
Stafstrom CE, Rho JM. Neurophysiology of seizures and epilepsy: IN: SwaimanKF. pediatric neurology:principles practice, 5
th edition St Lois ; Mosby ; 2012.h.711-26.
Epidemiologi
 Insiden sekitar 80/100.000 pertahun
 Bentuk kejang yang sering : kejang demam, terjadi
pada 25% anak.
 Resiko epilepsi antara 1% - 3 %.2.
 Bedakan Kejang demam dengan kejang yang disertai
demam akibat infeksi SSP

____________________________________________________________________________________________________________
• Carney PR, Geyer JD . Seizures and epilepsy : In : Carney PR, Geyer JD.Ed. Pediatric practice neurology. Mc Graw- Hill ;
2010.h.30-40
• Mangunatmadja I. kejang demam, apakah menakutkan ?.dalam : Gunardi H, tehuteru ES , kumpulan tips pediatri.
Jakarta : Badan penerbit IDAI ;2011.h.191-2.
• AAP. Febrile seizure: Pediatrics 2008;121:281-86
Tabel. 2 perbedaan antara kejang dan yang menyerupai kejang
Keadaan Kejang Menyerupai kejang
 Onset  Tiba-tiba  Mungkin gradual
 Lama serang an  Detik-menit  Beberapa menit
 Kesadaran  Sering terganggu  Jarang terganggu
 Sianosis  Sering  Jarang
 Gerakan ekstremitas  Sinkron  Asinkron
 Stereotipik serangan  Selalu  Jarang
 Lidah tergigit atau luka  Sering  Sangat jarang
lain
 Gerakan abnormal bola  Selalu  Jarang
mata
 Fleksi pasif ekstremitas  Gerakan tetap ada  Gerakan hilang
 Dapat diprovokasi  Jarang  Hampir selalu
 Tahanan terhadap gerakan
pasif  Jarang  Selalu
 Pasca serangan bingung  Hampir selalu  Tidak pernah
 Iktal EEG abnormal  Selalu  Hampir tidak pernah
 Pasca iktal EEG abnormal  Selalu  Jarang
_____________________________________________________________________________________________________________________
• Smith DF, An atlas of epilepsy Edisi ke 1 New York The Partenon Publising Group , 1988.h.15-23
NIH 1980.
Ismael S, KPPIK-IX 1983.
ILAE, 1993
Penjelasan Definisi KD
 Kejang demam terjadi pada 2-4% anak ber umur
6bulan – 5 tahun
AAP, Provisional Committee on Quality Improvement.
Pediatrics 1996;97;769-74

 Anak yang pernah mengalami kejang tanpa demam,


kemudian kejang demam kembali tidak termasuk
dalam kejang demam
ILAE, Commission on Epidemiology and Prognosis
Epilesia 1993;34;592-8.
Penjelasan Definisi KD
 Kejang disertai demam pada bayi berumur kurang
dari 1 bulan tidak termasuk dalam kejang demam
ILAE, Commission on Epidemiology and Prognosis
Epilesia 1993;34;592-8.

 Bila anak berumur kurang dari 6 bulan atau lebih


dari 5 tahun mengalami kejang didahului demam,
pikirkan kemungkinan lain misalnya infeksi SSP, atau
epilepsi yang kebetulan terjadi bersama demam.
Kesepakatan saraf anak, 2005
Klasifikasi Kejang Demam
 Kejang demam kompleks
 Lama >15 menit
 Fokal/parsial atau fokal/parsial menjadi umum
 Multipel(berulang dalam 24 jam )
 Kejang demam sederhana
 Selain kejang demam kompleks

American Academy of Pediatrics, Provisional Committee on Quality


Improvement, Subcommittee on Febrile Seizuries.
Pediatrics 1996;97(5);769-72
Tabel 1. Perbedaan kejang demam dengan kejang
disertai demam (proses intrakranial)

Kejang demam Kejang disertai


demam
Faktor predisposisi Besar Kecil/tidak bermakna
genetik
Lama kejang 1-3 min, jarang kejang > 10 mnt
lama
Manifestasi klinis pada Pada saat demam, Infeksi SSP (ensefalitis,
saat kejang manifestasi klinis meningitis)
Infeksi Sal Napas Atas
Kelainan patologi yang Tidak ada Perubahan vaskuler
mendasari dan edema
Status neurologi post- Jarang Sering
iktal (Paralisis Todds)

(Niedermeyer E: Epilepsy Guide: Diagnosis and Treatment of Epileptic Seizure Disorders, 1985)
Kemungkinan berulangnya
kejang demam
 Faktor resiko berulangnya kejang demam adalah:
 Riwajat kejang demam dalam keluarga
 Usia kurang dari 12 bulan
 Temperatur yang rendah saat demam
 Cepatnya kejang setelah demam
 Kelainan saraf atau keterlambatan perkembangan
sebelumnya
 Bila seluruh faktor di atas ada, kemungkinan 80%
 Bila tidak terdapat faktor tersebut kemungkinan hanya
10%-15%
 Waktu rekurensi :
1. 6 bulan pertama : 50%
2. 12 bulan pertama :75%
3. 2 tahun pertama :90%
Permasalahan
Kejang demam yang patut dicurigai meningitis

Kejang demam yang beresiko menjadi epilepsi di


kemudian hari

Kejang demam yang bisa berkembang menjadi status


epileptikus (SE)
KD atau meningitis ?
Tanda rangsang meningeal pada bayi dan anak jarang
ditemukan

Moyer : probabilitas kejadian meningitis pada anak


yang datang dengan gejala KD sebesar 0,2%-7%

Offringa M, Moyer VA. BMJ 2001


KD atau meningitis ?
Dipikirkan meningitis jika ditemukan :

 KD yang bersifat fokal, lama (> 15 menit), berulang


dalam waktu 24 jam (Kejang demam kompleks)
 Setiap anak dengan KD disertai kaku kuduk
(rekomendasi C)

Offringa M, Moyer VA. BMJ 2001


Baumer.Arch Dis Child 2004
KD atau meningitis ?
Dipikirkan meningitis jika ditemukan :

 KD pertama kali pada anak berusia < 6 bulan dan > 5


tahun
 Anak berusia < 2 tahun : KDK, iritabel, letargi, salah
satu tanda/gejala meningitis, menurunnya kesadaran
setelah kejang lama/terdapat defisit neurologis

Fukuyama Y.Brain & Dev 1996


Waruiru C.Arch Dis Child 2004
Faktor Risiko Epilepsi
1. Kelainan perkembangan
2. Riwayat orang tua/saudara kandung epilepsi
3. Kejang demam kompleks

Faktor risiko (-) kemungkinan epilepsi 2 %


Faktor risiko 1 kemungkinan epilepsi 3 %
Faktor risiko 2 atau 3 kemungkinan epilepsi 13 %
- Pediatric annual 1985 ; 14 : 711 – 16
- Mangunatmadja I kejang demam, apakah menakutkan ?.IDAI .2011.h.191 – 2
- BMJ 1991, 303 : 1373 – 6
- Paedriatr perinat epidemiol 1992 ; 6 : 145-52
- Emerg Med Clin N Am 2007 ; 25 : 1061 – 86
- Pediatr 1997 : 27 : 6 – 13
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium :
- Tidak rutin, evaluasi sumber infeksi
penyebab demam / keadaan lain
- Darah perifer, elektrolit dan gula darah (
Level II – 2 dan level III, rekomendasi D )

( Widodo DP. Konsensus tatalaksana kejang demam.IDAI ; 2011.h.193 – 203 )


Pungsi Lumbal
- Usia < 12 bulan → harus dilakukan
- Usia 12 – 18 bulan → dianjurkan
- Usia > 18 bulan → bila gejala meningitis
( AAP. Pediatrics 1996 ; 97 (5) : 769 – 72 )

EEG
- Tidak direkomendasi pada KDS
- Kejang demam tidak berguna memperkirakan
- berulangnya kejang
- epilepsi kemudian hari
- kelainan organik
- Hirtz HG. Pediatr REV 1997 ; I (18) : 5 – 8
- Holmes GL. Perinciples of child neurology 1996 : 221 – 33
Kontra indikasi LP (mutlak)
Peningkatan tekanan intrakranial
Tumor intrakranial
Syok
Kelainan hematologi (trombosit < 30 ribu)
Infeksi didaerah lumbal pungsi

AAP. Pediatrics 1996


CT – scan, MRI kepala :
- Kelainan neurologik fokal menetap ( hemiparesis )
- Paresis N VI
- Papiledema

( Widodo DP Kejang pada anak. FKUI ; 2002.h.106 - 17


Pemberian obat pada saat demam
Antipiretik :
- Tidak ↓ risiko terjadinya kejang demam ( level
I, rekomendasi D )
- Tetap diberikan ( level III, rekomendasi B )
- Parasetamol :10 – 15 mg/kg/kali → 4x / hari
- Ibuprofen : 5 – 10 mg/kg/kali → 3 – 4x / hari
- Asam asetil salisilat : tidak dianjurkan ( level
III, rekomendasi E )

( Widodo DP . Konsensus tatalaksana kejang demam .IDAI;2011.h.193 – 203 )


Antikonvulsan :
Diazepam
– Oral 0,3 mg/kg/8 jam risiko berulangnya
- Rectal 0,5 mg/kg/ 8 jam kejang pada 30 – 60- %
kasus
( level I, rekomendasi A )
- Fenobarbital
Karbamazepin Tidak berguna cegah
kejang demam
Fenitoin ( Level II, rekomendasi E )

- Widodo DP.konsensus tatalaksana kejang demam.IDAI ; 2011.h.193


– 203
- Baumann RJ. Treatment of child with simple febrile seizures .
Pediatrics, 1999 ; 103 (6) : 86
Kejang ( + )
→ Ulangi dengan cara dan dosis yang sama
dengan Interval waktu 5 menit
Kejang (+) → Rumah Sakit
diazepam I. V 0,3 – 0,5 mg /kg
Kejang (+) – fenitoir I.V 20mg/kg/kali
kecepatan 1 mg/kg/menit atau
kurang 50mg/menit
Kejang (+) → Rawat intensif
Kejang (-) → Dosis 4 – 8 mg/kg/hari
→ profilaksis (+) / (-)
Pemberian obat rumat
 Kejang > 15 menit
 Kejang fokal
 Kelainan neurologis (+) →
Hemiparesis,paresis
Todd, CP, MR
Hidrosefalus
Dipertimbangkan
- Kejang ≥ 2 x / hari
- Kejang umur < 1 tahun
- Kejang sangat sering ( ≥ 4x / tahun )
- Widodo DP. Kejang pada anak .FKUI ; 2002.h. 106 – 17.
- AAP. Pediatrics 2008 ; 121 : 1281 - 86
Fenobarbital ( 4 – 5 mg / kg / hari ) Selama 1 tahun
Asam valproat ( 20 – 40 mg / kg / hari bebas kejang

Efektif :↓ risiko berulang kejang
( level 1 )

- Widodo DP.konsensus tatalaksana kejang demam.IDAI; 2011.h.193 – 203 .


- Baumann RJ. Pediatrics. 1999 ; 103 ( 6) : 86
Pencegahan kejang intermiten
 Obat berikut tidak berguna untuk pengobatan
intermiten
• Phenobarbital
 4 mg/kg/BB … kadar tercapai dalam 2-3 minggu
 Dalam puyer 10-15 mg/bungkus, tidak ada efek antikonvulsan.
Anda masih memakainya?
• Carbamazepine
• Phenytoin
Baumann RJ. Technical Report : treatment of the child With simple febrile
seizures Pediatrics 1999;103(6);e86.
Pronosis Kejang Demam
- Kecacatan
(-)
- Kematian
- ggn kognitif dan kepandaian

- Widodo DP. Konsensus tatalaksana kejang demam.IDAI ; 2011.h. 193 – 203 .


- AAP. Pediatrics 2008 ; 121 : 1281 – 86
- Sadleir LG. BMJ 2007 ; 334 : 307 – 11.
- Ostergaad JR.Acta Paediatrica 2009 ; 98 : 771 – 3.
- Verity CM. N Engl J Med 1998 ; 1723 – 8
- Swaiman’s pediatric neurology, -5 th ed.2012.h.790 – 7
Tabele.3 kejang disertai demam yang diduga akibat infeksi SSP

Karakteristik kejang Kejang pertama, usia dibawah 6 bulan


Pemeriksaan fisik Kejang dimana demam ≥ 24 jam
Kejang atipikal
 Kejang parsial
 Kejang > 15 menit
 Frekwensi kejang > 1x dalam 24 jam
Gejala rangsang meningeal : kaku kuduk
kernig sign(+), Brudzinski(+)
Gejala peningkatan tekanan intrakranial :
muntah, sakit kepala, UUB membonjol, postur
abnormal, papiladema, miosis
Penurunan kesadaran ≥ 1 jam
Bila kebih dari satu gejala, di curigai infeksi SSP
_____________________________________________________________________________________________________________________
• Anidar. Kejang disertai demam : M.jer M, Laksmi E. Pearls of comprehensive care In pediatrics. Jakarta : IDAI cab. Jakarta ; 2012.h.97-
107
• Sugai K. Review article current management of febrile seizure in Japan : 2010;32:64-70.
ALGORITME PENANGANAN KEJANG AKUT & STATUS KONVULSIF 3
Diazepam 5-
Prehospital 10mg/rekt max 2x 0-10 mnt
jarak 5 menit

Hospital/ED Diazepam 0,25-0,5mg/kg/iv/io Monitor


Airway 10-20 mnt
(kec 2mg/mnt, max dosis 20mg) Tanda vital
Breathing, O2
Circulation atau EKG
Midazolam 0,2mg/kg/iv bolus Gula darah
atau Elektrolit serum
NOTE : JIKA DIAZ RECTAL 1X PRE
HOSPITAL BOLEH RECTAL 1X Lorazepam 0,05-0,1mg/kg/iv (Na, K, Ca, Mg, Cl)
(rate <2mg/mnt) Analisa Gas Darah
KEJANG (-) Koreksi kelainan
5 – 7 mg/kg
12 jam kemudian Fenitoin Pulse oxymetri
20mg/kg/iv
20-30 mnt Kadar obat darah
ICU/ED Note : Aditional (20mnt /50ml NS)
5-10mg/kg/iv Max 1000mg

KEJANG (-) Phenobarbitone


4 – 5 mg/kg 30-60 mnt
20mg/kg/iv
12 jam kemudian
(rate >5-10min; max 1g)

ICU Refrakter

Midazolam 0,2mg/kg/iv bolus Pentotal - Tiopental Propofol 3-5mg/kg/infusion


Dilanjut infus 0,02-0,4 mg/kg/jam 5 – 8 mg/kg/iv
Anak kejang di rawat bila :
 Anak usia < 6 bulan atau > 5 tahun
 Panas > 39,50C
 Kejang : lama ≥ 5 menit, fokal, berulang, jenis kejang lain
dari biasanya
 Kejang demam, tetapi sebelumnya ada riwayat kejang
tanpa demam
 2 kali pemberian diazepam rectal masih tetap kejang
 Setelah kejang tidak sadar
 Kejang disertai demam yang diduga infeksi SSP

_____________________________________________________________________________________________________________________
• Mangunatmadja I. kejang demam, apakah menakutkan ?. kumpulan tips pediatri. Jakarta : Badan penerbit IDAI ;2011.h.191-2
• Widodo DP, Konsesus tata laksana kejang demam dalam. Kumpulan tips pediatric. Jakarta : Badan Penerbit IDAI ; 2011.h.193-203
• Sugai K. Review article current management of febrile seizure in Japan . 2010;32:64-70
Kesimpulan
 Pastikan kejang atau bukan kejang.
 Kejang, tentukan kejang demam atau kejang sertai
demam.
 Tatalaksana Penghentian kejang
 Indikasi Rawat ya / tidak

Вам также может понравиться