Вы находитесь на странице: 1из 74

LUWIHARSIH

I. KELOMPOK STANDAR
PELAYANAN BERFOKUS
PADA PASIEN
JCI
EDISI
STANDAR II. KELOMPOK STANDAR IV
AKREDITASI MANAJEMEN RS TH
EDISI I 2011
TH 2012 III. SASARAN
KESELAMATAN PASIEN

IV. SASARAN PROGRAM


MDG’S
No KELOMPOK BAB/ STD EP
SASARAN
1. Standar pelayanan berfokus 7 bab 161 436
pada pasien
2. Standar manajemen RS 6 bab 153 569
3. Sasaran KP 6 sasaran 6 24
4. Sasaran MDGS 3 sasaran 3 19
TOTAL 15 323 1048

Instrumen Akreditasi (sekarang – 2007)


• Parameter : 314 (16 Yan)
• Elemen Penilaian : 598
153 STD
569 EP

BAB STANDAR JML STD JML EP


I Peningkatan mutu & 23 88
Keselamatan Pasien (PMKP)
II. Pencegahan dan Pengendalian 24 83
Infeksi (PPI)
III. Tata Kelola, Kepemimpinan dan 27 98
Pengaturan (TKP)
IV. Manajemen Fasilitas dan 27 92
Keselamatan (MFK)
V. Kualifikasi dan Pendidikan Staf 24 98
(KPS)
VI Manajemen Komunikasi dan 28 109
Informasi (MKI)
 Peningkatan mutu secara meneyeluruh adalah menurunkan
risiko pada pasien dan staf secara berkesinambungan

 Risiko ini dpt diketemukan baik di proses klinis & di lingk. fisik.

 Pendekatan ini meliputi :

 Kepemimpinan & perencanaan program PMKP

 Perancangan proses klinis dan manajerial yang efektif

 Monitoring bagaimana proses pekerjaan berjalan baik

 Verifikasi dan analisa data yang dikumpulkan

 Implementasi dan mendukung peningkatan

 Memanage risiko untuk pasien dan rumah sakit 7


8

1. UPAYA PENINGKATAN MUTU


LAYANAN RS
2. RISK MANAJEMEN – PATIENT
SAFETY

DR.LUWI - PMKP
9

DR.LUWI - PMKP
10

DR.LUWI - PMKP
Terdiri dari Sub bab :

 Kepemimpinan dan perencanaan (PMKP 1; 1.1; 1.2;


1.3; 1.4; 1.5)

 Rancangan proses klinik dan manajemen (PMKP 2;


2.1)

 Pemilihan indikator dan pengumpulan data (PMKP 3;


3.1; 3.2; 3.3)

 Validasi dan analisis dari indikator penilaian (PMKP


4; 4.1; 4.2; 5; 5.1; 6; 7; 8)

 Mencapai dan mempertahankan peningkatan


(PMKP 9; 10;11)
11
KONSEP UTAMA:
 Pimpinan tertinggi di RS “harus sangat”
terlibat dalam semua aspek perencanaan
dan monitoring program PMKP
 Pimpinan membuat prioritas kegiatan
 Pimpinan menyediakan sumber daya
yang diperlukan

12
Konsep Utama :
 Informasi tentang proses mutu dan
keselamatan dapat berasal dari banyak
sumber
 Clinical practice guidelines, clinical
pathways, dan/ protokol digunakan
 Setiap tahun 5 area prioritas dpilih oleh
pimpinan
 Clinical guidelines/pathways/protokol di
implementasi di setiap area prioritas.
13
Konsep Utama :
 Pemimpin menyusun prioritas
& memilih indikator
 Pelayanan yang di kontrakan
dimonitoring dengan baik

14
 Dari 11 indikator klinis ada 5 indikator
diambil dari JCI Library of Measures.
 Pemimpin memilih indikator spesifik
Area klinis yang harus ada indikatornya adalah :
1. Asesmen Pasien
2. Pelayanan laboratorium
3. Pelayanan radiologi
Continued on next slide
15
4. Prosedur bedah

5. Penggunaan antibiotic dan obat lainnya

6. Medication errors & near misses

7. Penggunaan anesthesia & sedation

8. Penggunaan darah & produk darah

9. Ketersediaan, isi & penggunaan rekam medis

10. Infection control, surveillance, & pelaporan

11. Riset klinis 16


1) Acute Myocardial Infarction (AMI)  aspirin on arrival

2) Heart Failure (HF)

3) Stroke (STK)

4) Children’s Asthma Care (CAC)

5) Hospital-Based Inpatient Psychiatric Service (HBIPS)

6) Nursing-Sensitive Care (NSC)

7) Perinatal Care (PC)

8) Pneumonia (PN)

9) Surgical Care Improvement Project (SCIP)


DR.LUWI - PMKP 17
10) Venous Thromboembolism (VTE)
RS memilih aspek yang diukur sbb :
a. pengadaan rutin peralatan kesehatan dan
obat penting untuk memenuhi kebutuhan
pasien;
b. pelaporan aktivitas yang diwajibkan oleh
peraturan perundang-undangan;
c. manajemen risiko;
d. manajemen penggunaan sumber daya;
e. harapan dan kepuasan pasien dan keluarga;
18
INDIKATOR AREA KLINIS INTERNATIONAL LIBRARY SKP
19PMKP 3.1 EP 1 PMKP 3.1 EP 2SKP PMKP 3.3
1. Asesmen Pasien 1. Acute Myocardial 1. Ketetapan
2. Pelayanan Lab Infarction (AMI) identifikasi pasien
3. Pelayanan Radiologi 2. Heart Failure (HF) 2. Peningkatan komu
4. Prosedur Bedah 3. Stroke (STK) nikasi yang efektif
5. Penggunaan antibiotika 4. Children’s Asthma Care 3. Peningkatan Ke
6. Kesalahan medikasi & (CAC) aman Obat yang
KNC 5. Hospital-Based Inpatient perlu diwaspadai
7. Penggunaan anestesi & Psychiatric Service (HBIPS) 4. Kepastian tepat
sedasi 6. Nursing-Sensitive Care lokasi, tepat prose
9. Penggunaan darah & (NSC) dur, tepat pasien
produk darah 7. Perinatal Care (PC) operasi
10. PPI, surveilance, lap 8. Pneumonia (PN) 5. Pengurangan risiko
11. Riset klinis 9. Surgical Care Improve infeksi terkait
ment Project (SCIP) pelayanan
10. Venous Thromboem kesehatan
bolism (VTE) 6. Pengurangan risiko
jatuh
DR.LUWI - PMKP
20

1. Indikator di area klinis  11 indikator


2. Lima dari 11  indikator dari JCI (Penyakit)
3. Indikator manajerial  9 indikator
4. Indikator Keselamatan Pasien  6 indikator
  Nomer : 1, 2 dan 4 bisa di integrasikan

DR.LUWI - PMKP
21

JUDUL
DIMENSI MUTU
TUJUAN
DEFINISI OPERASIONAL
FREKUENSI PENGUMPULAN DATA
PERIODE ANALISA
NUMERATOR
DENOMINATOR
SUMBER DATA
STANDAR
PJ PENGUMPUL DATA/PIC
DR.LUWI - PMKP
RS memilih aspek yang diukur sbb :
f. harapan dan kepuasan staf;
g. demografi pasien dan diagnosis klinis;
h. manajemen keuangan;
i. pencegahan dan pengendalian dari
kejadian yang dapat menimbulkan
masalah bagi keselamatan pasien,
keluarga pasien dan staf.
22
 Sasaran Keselamatan Pasien.
 Mutu dari pelayanan yang
dikontrakkan termonitor
 Mutu & keselamatan dari pasien
yang ditransportasi termonitor

23
Konsep Utama
 Pengumpulan data, diverikasi secara benar 
terutama data yang akan di publikasi
 Diperlukan individu dengan pengalaman dalam data
display & analisa
 Perlu sekali pembandingan dng diri sendiri (lihat
trend), dng RS, dng best practices
 Root cause analysis (RCA) perlu dilakukan untuk
sentinel events
 Seluruh adverse events (KTD) perlu dinalisis
 Monitoring near misses (KNC) 24
Konsep utama :
 Focus pada area prioritas
 Implementasi proses yang telah
ditingkatkan
 Mempertunjukan bahwa telah terjadi
peningkatan
 Monitoring peningkatan yg telah dilakukan
agar dapat menjamin tetap dilaksanakan.
25
 Membuat kerangka kerja manajemen
risiko
 Proactive analisis risiko  FMEA
 Melakukan kegiatan untuk
menurunkan risiko yg telah di
identifikasi untuk pasien, staf & RS

26
METODE TELUSUR

 Direktur Utama RS pada hari pertama survei


presentasi Program PMKP & MDGs

 Telusur data  Tim surveior bertemu dengan


Tim Mutu RS dan Tim KPRS, melakukan
wawancara untuk mengetahui implementasi
program PMKP, setiap standar dan elemen di
dalam PMKP akan dibahas di pertemuan ini.

 Melakukan wawancara kepada penanggung


jawab pengumpul data.
 Program PPI dilaksanakan untuk menurunkan
risiko penyebaran infeksi di RS.
 Program PPI agar efektif harus
 Para pimpinan di identifikasi
 Staf mendapatkan pelatihan dengan baik
 Ada metode untuk melakukan identifikasi dan proaktif
menurunkan risiko infeksi di tempat-2 yang beresiko
 Kebijakan & prosedur yang layak
 Pendidikan staf
 Koordinasi melalui organisasi 29
1. Program Kepemimpinan &
Koordinasi
2. Focus Program
3. Prosedur Isolasi
4. Teknik Barrier & Hand Hygiene
5. Integrasi Program dng PMKP
6. Pendidikan staf tentang program
30
 Program kepemimpinan dan koordinasi (PPI 1; 2;
3; 4)

 Fokus dari program (PPI 5; 5.1; 6; 7; 7.1; 7.1.1; 7.2;


7.3; 7.4; 7.5)

 Prosedur Isolasi (PPI 8 )

 Teknik pengamanan dan hand hygiene ( PPI 9)

 Integrasi program dng peningkatan mutu dan


keselamatan pasien (PPI 10; 10.1; 10.2; 10.3; 10.4;
10.5; 10.6)

 Pendidikan staf tentang program (PPI 11)


 Pedoman PPI
 Pedoman Manjerial PPI
 Pedoman surveilance infeksi
 Pedoman PPI di ICU
 Pedoman manajemen linen
 Pedoman sterilisasi
KONSEP UTAMA
 Ada IPCN 1 org/100 -150 TT  kualifikasi
D3 perawat & ada uraian tuasnya
 Panitia PPI mempunyai mekanime
koordinasi kegiatan,
 Program PPI berdasarkan ilmu
pengetahuan terkini
 Program PPI perlu sumber daya agar
menjadi efektif  APD, Hands rub, dll
33
 Lingkup dari program PPI  pasien, pengunjung, staf,
surveilance, investigasi outbrake

 Kebijakan alkes kadaluwarsa, single use menjadi reuse -


pembersihan & sterilisasinya.

 Program sterilisasi  sentral & non sentral mempunyai


metode pembersihan & sterilisasi sesuai tipe alat

 Pengelolaan sampah infeksius, benda tajam & jarum.

 Risiko yg bisa terjadi selama pembangunan/kontruksi 


perlu dilakukan asesmen risiko pengendalian infeksi

34
 Manajemen pasien infeksius  ruang tekanan
negatif, APD dan prosedur yg diperlukan untuk
merawat pasien infektius?
 Isolasi untuk pasien yang immunosuppressed
 Apa yg perlu dilakukan bila RS mempunyai
banyak pasien yg contagious disease?

35
 Penyimpanan alkes habis pakai &
peralatan yg diperlukan RS
 Monitoring dan mendorong
penggunaannya.
 Guidelines untuk hand hygiene
menggunakan referensi dari WHO
 Petugas cleaning service mengetahui
tentang Hygiene Sanitasi  mengetahui
bagaimana membersihkan tumpahan
cairan tubuh
36
 Ada monitoring program PPI oleh Tim Mutu
RS dan ada kejelasan apa yg dimonitor
 Monitoring program PMKP agar serasi
dengan PPI
 Hasil monitoring dapat diketahui bahwa
program tsb kuat atau lemah ?
 RS mempunyai kebijakn apa & kapan
dilakukan komunikasi tentang program PPI
keseluruh staf
37
 RS menyediakan pendidikan PPI utk pasien,
keluarga, staf
 Semua staf harus mengetahui tentang PPI
 RS agar melakukan edukasi PPI dng
melibatkan pasien & keluarga
 RS agar mempunyai komunikasi bagaimana
seharusnya angka kecenderungan infeksi di
komunikasikan & di informasikan ke staf
38
METODE TELUSUR

 Surveior keperawatan bertemu dng Panitia PPIRS


untuk melakukan wawancara terkait dengan program
PPI, kebijakan dan prosedur yang telah disusun oleh
RS

 Surveior akan melakukan kunjungan ke unit kerja


untuk mengetahui bagaimana sistem PPI dilaksanakan
oleh RS

 Daerah yang dikunjungi antara lain : ruang perawatan,


ICU, OK, tempat yang ada sterilisasi, laundry, dapur,
incinerator, tepat pembuangan sampah, dll
 Pelayanan yg ekselen memerlukan
kepemimpinan yg efektif
 Pimpinan seharusnya :
 Mengidentifikasi misi organisasi & menjamin
sumber daya yg diperlukan tersedia.
 Melakukan kegiatan koordinasi & integrasi
 Memahami bagaimana staf kerja bersama
dengan penanggungjawabnya masing-2.
 Mengatasi rintangan dan perselisihan antar
departemen/Instalasi.
41
1. Tata Kelola RS
2. Kepemimpinan
3. Penagarahan dari
Departemen & Pelayanan
4. Etika Organizational

42
 Tata kelola (TKP 1; 1.1; 1.2; 1.3; 1.4; 1.5)

 Kepemimpinan RS (TKP 2; 3; 3.1; 3.2; 3.2.1; 3.3;


3.3.1; 3.3.2; 3.4; 3.5; 4)

 Pengarahan  arah kebijakan (TKP 5; 5.1; 5.1.1;


5.2; 5.3; 5.4; 5.5)

 Etika organisasi (TKP 6; 6.1; 6.2)


Pengertian :
 Governance: Pimpinan tertinggi yg bertanggung
jawab di group/pemilik
 Leadership: Direktur RS
 Pengarahan : departemen/unit/instalasi
Keputusan penting sehubungan dengan governance :
 Tugas & tanggung jawab governance
 Dokumen tertulis struktur organisasi RS dan tanggung
jawab.
 Bagaimana pemilik melakukan evaluasi ?
44
Keputusan penting terkait dng kepemimpinan :
 Identifikasi pemimpinan di dalam struktur organisasi
 Tugas & tanggung jawab
 Perencanaan dng community leaders
 Penentuan pelayanan, alkes habis pakai, &
equipment untuk disampaikan ke pelayanan
 Management kontrak
 Termasuk kontrak klinis dan manajerial

 Pembuatan program HR yg seragam


45
Keputusan tentang :
 Penanggung jawab untuk
mengelola departemen & unit.
 Ada proses yg melakukan
identifikasi ruangan, peralatan,
SDM

46
Keputusan penting terkait etik organisasi:
 Kerangka kerja untuk etik RS & legal
untuk kegiatan RS
 Isi dari pedoman dokumen
 Aplikasi dari kerangka kerja dan pedoman
untuk dilema etik pelayanan pasien 
klinis dan non klinis

47
METODE TELUSUR

 Wawancara pimpinan  Tim surveior


bertemu dengan pimpinan RS untuk
melakukan wawancara bagaimana
implementasi kebijakan & prosedur di
RS, bagaimana komunikasi di RS, dll.
KEGIATAN SASARAN MATERI
Wawancara Direksi RS Tata Kelola
Pemilik RS Tata Kelola
Para Pimpinan RS Kepemimpinan
Komite Medik
Ka Unit/Instalasi/ Pengaturan
Departemen
Sub Komite Etik Etika organisasi
Komite Etik RS
PJ Masalah Etik
Observasi

Dokumen HBL, SOTK RS


SK Komite Medik, Komite Etik, Panduan
Penilaian Kinerja , Panduan Etik

Hasil Penilaian Kinerja


M ANAJEMEN FASILITAS &
KESELAMATAN (MFK)
 Perintah menyediakan seluruh fasilitas yang
aman & fungsional , fasilitas fisik, peralatan
medis dan ada petugas yg mengelola secara
efektif.

 Management harus :
 Mengurangi & mengkontril risiko

 Mencegah accidents and injuries

 Memelihara alat sesuai kondisi.

51
MANAJEMEN FASILITAS &
KESELAMATAN

Kepemimpinan dan perencanaan MFK 1; 2; 3; 3.1

Keselamatan dan keamanan MFK 4; 4.1; 4.2

Bahan berbahaya MFK 5

Kesiapan menghadapi bencana MFK 6; 6.1

Pengamanan kebakaran MFK 7; 7.1; 7.2; 7.3

Peralatan medis MFK 8; 8.1; 8.2

Sistem utilisasi (Sistem pendukung) MFK 9; 9.1; 9.2; 10; 10.1; 10.2

Pendidikan staf MFK 11; 11.1; 11.2; 11.3


1. Kepemimpinan & Perencanaan
2. Keselamatan & Keamanan
3. Hazardous Materials
4. Emergency Management
5. Keselamatan Kebakaran
6. Medical Equipment
7. Utility Systems
8. Staff Education

53
 Relevan dng peraturan & perundangan

 Rencana terpisah atau ada satu rencana


menyeluruh

 Rencana untuk mengurangi atau mitigasi resiko.

 Integrasi mutu fasilitas & informasi keselamatan

 Menjamin bahwa staf mempunyai informasi yg


benar untuk menjamin keselamatan staf & pasien

54
a. Keselamatan dan Keamanan

1. Keselamatan---Suatu tingkatan keadaan tertentu


dimana gedung, halaman/ground dan peralatan rumah
sakit tidak menimbulkan bahaya atau risiko bagi
pasien, staf dan pengunjung

2. Keamanan----Proteksi dari kehilangan, pengrusakan


dan kerusakan, atau akses serta penggunaan oleh
mereka yang tidak berwenang

b. Bahan berbahaya-----penanganan, penyimpanan dan


penggunaan bahan radioaktif dan bahan berbahaya lainnya
harus dikendalikan dan limbah bahan berbahaya dibuang
secara aman.
RENCANA INDUK ATAU
RENCANA TAHUNAN MFK
c. Manajemen emergensi----tanggapan terhadap
wabah, bencana dan keadaan emergensi
direncanakan dan efektif
d. Pengamanan kebakaran----Properti dan
penghuninya dilindungi dari kebakaran dan asap.
e. Peralatan medis---peralatan dipilih, dipelihara
dan digunakan sedemikian rupa untuk
mengurangi risiko.
f. Sistem utilitas----listrik, air dan sistem
pendukung lainnya dipelihara untuk
meminimalkan risiko kegagalan pengoperasian
a. merencanakan semua aspek dari program;

b. melaksanakan program;

c. mendidik staf;

d. memonitor dan melakukan uji coba program;

e. melakukan evaluasi dan revisi program secara berkala;

f. memberikan laporan tahunan ke badan pengelola


tentang pencapaian program

g. menyelenggarakan pengorganisasian dan pengeleloaan


secara konsisten dan terus-menerus
B3  RS AGAR MENETAPKAN
PROSES UNTUK :
 inventarisasi bahan dan limbah berbahaya;
 penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan
berbahaya;
 pelaporan dan investigasi dari tumpahan, paparan
(exposure) dan insiden lainnya;
 pembuangan limbah berbahaya yang benar;
 peralatan dan prosedur perlindungan yang benar pada saat
penggunaan, ada tumpahan (spill) atau paparan (exposure);
 pendokumentasian, meliputi setiap izin dan perizinan/lisensi
atau ketentuan persyaratan lainnya;
 pemasangan label yang benar pada bahan dan limbah
berbahaya.
DISASTER PLAN RENCANA DAN
PROGRAM PENANGANAN KEDARURATAN

a. menetapkan jenis, kemungkinan & konsekuensi dari bahaya, ancaman dan


kejadian;

b. menetapkan peran rumah sakit dalam kejadian tsb

c. strategi komunikasi pada kejadian;

d. pengelolaan sumber daya pada waktu kejadian, termasuk sumber daya alternatif;

e. pengelolaan kegiatan klinis pada waktu kejadian, termasuk alternatif tempat


pelayanan;

f. identifikasi dan penugasan peran dan tanggung jawab staf pada waktu kejadian

g. proses utk mengelola keadaan darurat/kedaruratan bila terjadi pertentangan


antara tanggung jawab staf secara pribadi dng tanggung jawab RS dlm hal
penugasan staf utk yan pasien
R ENCANA KESIAPAN MENGHADAPI
BENCANA DIUJICOBA MELALUI :

 ujicoba tahunan seluruh rencana


penanggulangan bencana baik secara internal
maupun sebagai bagian dan dilakukan bersama
dengan masyarakat; atau

 ujicoba sepanjang tahun terhadap elemen kritis


dari c) sampai dengan g) dari rencana tersebut.
KEBAKARAN :
RS MERENCANAKAN SECARA KHUSUS :
 pencegahan kebakaran melalui pengurangan risiko kebakaran, seperti
penyimpanan dan penanganan secara aman bahan mudah terbakar,
termasuk gas medik, seperti oksigen;

 bahaya yang terkait dengan setiap pembangunan di dalam atau


berdekatan dengan bangunan yang dihuni pasien;

 jalan keluar yg aman dan tidak terhalang bila tejadi kebakaran;

 sistem peringatan dini, sistem deteksi dini, seperti, deteksi asap (smoke
detector), alarm kebakaran, dan patroli kebakaran; dan

 mekanisme penghentian/supresi (suppression) seperti selang air, supresan


kimia (chemical suppressants) atau sistem penyemburan (sprinkler).
 frekuensi pemeriksaan, uji coba dan pemeliharaan sistem
perlindungan dan pengamanan kebakaran, sesuai ketentuan;

 rencana evakuasi yang aman dari fasilitas bila terjadi kebakaran atau
ada asap;

 proses untuk melakukan uji coba semua bagian dari rencana, dalam
jangka waktu 12 bulan;

 pendidikan yang perlu bagi staf untuk dapat melindungi secara


efektif dan mengevakuasi pasien bila terjadi kedaruratan, dan ;

 partisipasi semua staf dalam uji coba pengamanan kebakaran


sekurang-kurangnya setahun sekali.
 melakukan inventarisasi peralatan medis;
 melakukan pemeriksaan peralatan medis
secara teratur;
 melakukan uji coba peralatan medis
sesuai dengan penggunaan dan
ketentuannya;
 melaksanakan pemeliharaan preventif.
 mengidentifikasi peralatan, sistem & tempat yg potensial menim bulkan risiko
tertinggi thd pasien & staf (sbg contoh, mengidentifi kasi area yg memerlukan
pencahayaan, pendinginan, alat pendukung hidup /life support, & air bersih utk
membersihkan & mensterilkan perbekalan);

 melakukan asesmen & meminimasilasi risiko dari kegagalan sistem pendukung di


tempat-tempat tersebut;

 merencanakan sumber darurat listrik & air bersih utk tempat tsb dan kebutuhannya;

 melakukan uji coba ketersediaan dan keandalan sumber darurat listrik dan air;

 mendokumentasikan hasil uji coba;

 memastikan bahwa pengujian alternatif sumber air dan listrik dilakukan


minimal/sekurang-kurangnya setiap tahun atau lebih sering jika diharuskan oleh
peraturan perundangan atau oleh kondisi sumber listrik dan air;
K ONDISI SUMBER LISTRIK DAN AIR
YANG MENGHARUSKAN PENINGKATAN
FREKUENSI PENGUJIAN MELIPUTI :

 perbaikan berulang dari sistem air


 seringnya kontaminasi terhadap sumber air;
 jaringan listrik yang tidak bisa diandalkan;
dan
 padamnya listrik yang tak terduga dan
berulang.
BUKU-2 YANG HARUS
DIPUNYAI RS

 Standar Kesehatan & Keselamatan Kerja (KPM


1087 tahun 2010)

 KMK 1075/Menkes/SK/2003 tentang Sistem


Informasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja

 KMK no 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang


Persyaratan Kesehatan Lingkungan RS

 Pedoman evakuasi Kemkes


PEMERIKSAAN FASILITAS
No RUANGAN KONDISI
(atap/langit; pintu/pintu emergency; kunci; ventilasi;
penerangan; lantai; rambu-2/label; jalur evakuasi,
tangga; manajemen peralatan, perkabelan,dll)

1. Ruang Bayi

2. Ruang Anak

3. Ruang ICU

4. Ruang OK

5. Laboratorium

6. Radiologi
No

9. Gudang Umum Penyimpanan B3, rambu-2

Gudang Tempat menyimpan


10. Penyimpanan B3, rambu-2
bahan berbahaya

11. Gudang Farmasi Penyimpanan B3, rambu-2

Gudang tempat meyimpan


12. Penyimpanan B3, rambu-2
oksigen

Dok tempat penerimaan


13.
Barang

Вам также может понравиться