Вы находитесь на странице: 1из 36

OLEH

dr. Juni R Tampubolon


Komunikasi  Proses penyampaian pesan dari
komunikator kepada komunikan melalui media
tertentu untuk menghasilkan efek atau tujuan
dengan mengharapkan feedback atau umpan balik.

Komunikasi efektif  komunikasi yang tepat waktu,


akurat, jelas, dan mudah dipahami oleh penerima,
sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan
(kesalahpahaman).
1. Sumber/komunikator:
Sumber (yang menyampaikan informasi): adalah
orang yang menyampaikan isi pikiran/pernyataan
kepada penerima
Tanggung jawab pengirim pesan adalah mengirim
pesan dengan jelas ,memilih media yang sesuai.
2. Isi pesan (apa yang disampaikan)
isi pesan:
panjang pendeknya pesan, kelengkapan
pesan perlu disesuaikan dengan tujuan
komunikasi, melihat apakah
penyampaian sampai ke penerimanya.
(alangkah baiknya singkat padat jelas)
3.Media
Media:
media berperan sebagai jalan/saluran yang
berisi pernyataan yang disampaikan pengirim
atau umpan balik yang disampaikan penerima
pesan / berita dapat berupa lisan/tertulis

media yang digunakan: telepon, lembar


leaflet, banner, vcd, alat peraga ,dll.
4. Penerima/komunikan. Penerima berfungsi
penerima berita.
Tanggung jawab penerima adalah
berkosentrasi untuk menerima pesan.
1. Komunikasi dengan masyarakat
2. Komunikasi Petugas RS.St.Damian dengan
Pasien dan keluarga
3. Komunikasi dalam organisasi
Rapat Pimpinan RS dan Wadir RS
Antar tingkat dan lintar sektor RS
Antar staf RS
Antar PPA (antar unit pelayanan, unit
pelayanan-penunjang medis, antar pelayanan
klinis)
 Populasi masyarakat
 Strategi
 Isi informasi

 Langsung : seminar, sosialisi


 Tidak langsung : leaflet, banner, spanduk
 Dokter IGD/Klinik rajal dengan pasien dan
keluarga
 DPJP dengan pasien dan keluarga
 Petugas keamanan dengan pasien dan
keluarga
 Petugas pendaftaran dengan pasien dan
keluarga
(pendaftaran pasien rajal/ranap, pemberi
pelayanan, pelayanan rajal/ranap, tarif
kamar&fasilitas, jadwal praktek, penunjang
medis
 Petugas farmasi dengan pasien dan keluarga
 Petugas penunjang medis dengan pasien dan
keluarga
 Perawat dengan pasien dan keluarga
Komunikasi yang bersifat informasi asuhan
didalam rumah sakit adalah:
a) Jam pelayanan
b) Pelayanan yang tersedia
c) Cara mendapatkan pelayan
d) Sumber alternatif mengenai asuhan dan
pelayanan yang diberikan ketika kebutuhan
asuhan pasien melebihi kemampuan rumah
sakit.
Proses Komunikasi
1. Cara informasi
(verbal  jelas & ringkas, istilah mudah,
intonasi & kecepatan disesuaikan tingkat
pendidikan/budaya)
(non verbal  penampilan fisik, sikap tubuh &
cara berjalan, ekspresi wajah & kontak mata,
sentuhan)
2. Jenis Informasi
(jenis & akses pelayanan, biaya perawatan&
tindakan, informasi diagnosa/terapi/rencana
tindakan)
3. Pemberi informasi
semua, sesuaikan kewenangan rumah sakit
Komunikasi yang bersifat edukasi
(pelayanan promosi):

a) Edukasi tentang obat


b) Edukasi tentang penyakit
c) Edukasi pasien apa yang harus di hindari
d) Edukasi tentang apa yang harus apa yang
tidak harus dilakukan untuk meningkatkan
kualitas hidupnya pasca dari rumah sakit
e) Edukasi tentang gizi
1. Tahap asesmen pasien
(keyakinan, nilai-nilai, kemampuan membaca,
pendidikan, bahasa, keterbatasan fisik dan
kognitif, ketersediaan pasien u/ terima
informasi)
2. Cara penyampaian informasi dan edukasi yang
efektif
(kondisi baik  mudah disampaikan)
(hambatan fisik  leaflet)
(hambatan emosional  leaflet, apabila tidak
mengerti pasien bisa bertanya)
3. Tujuan pengkajian
(identifikasi kebutuhan, merancang
kebutuhan, membuat keputusan, monitoring
& evaluasi)
4. Perencanaan edukasi pasien dan keluarga
5. Pelaksanaan edukasi
 Memberi salam pada pasien dan keluarga
 Menjelaskan kepada pasien dan keluarga
tentang fasilitas yang ada diruang perawatan
dan prosedur penggunaannya
 Menjelaskan tata tertib di Rumah Sakit
 Menjelaskan kegunaan identifikasi pasien
selama masa perawatan.
 Menjelaskan hak dan kewajiban pasien
 Menjelaskan pasien dan keluarga tentang
kebersihan tangan dan larangan merokok
 Memberikan informasi dan edukasi tentang
pelayanan kerohanian.
 Memberikan informasi dan edukasi tentang
perlindungan barang berharga milik pasien dan
keluarga.
 Memberikan penjelasan dokter/petugas yang
merawat
 Informasi catatan perkembangan kondisi pasien
dan rencana asuhan perawatan
 Informasi tentang persiapan pulang pasien.
 Informasi dan edukasi penatalaksanaan nyeri
 Setiap selesai melaksanakan orientasi harus
tercatat pada checklist dan ditanda tangani
oleh kedua belah pihak.
 Sifat : lisan, tertulis, verbal, non verbal
 Arah : ke atas, bawah, horizontal
 Resmi : formal, informal

 Rapat Pimpinan RS dan Wadir RS


 Rapat antar tingkat dan lintas sektor RS
 Rapat kepala unit dan staf masing-masing
 Rapat komite dengan komite
 Komunikasi antar staff RS
 Komunikasi antar PPA
 Komunikasi antar perawat jaga dan manajer
pelayanan pasien
Jenis
 Lisan
 Via telepon

Ruang Lingkup
 Antar perawat
 Perawat – dokter
 Antar petugas kesehatan rumah sakit
 Komunikasi tidak efektif  penerimaan
informasi dan interpretasi yang salah, ganggu
keharmonisan
 Komunikasi efektif  mengurangi resiko
terjadinya kesalahan, meningkatkan
kepercayaan

KOMUNIKASI EFEKTIF (kemampuan komunikasi


verbal dan nonverbal dalam pelayanan) 
Indikator mutu RS
Terjadi pada saat:
1. Perintah diberikan secara lisan
2. Perintah diberikan melalui
telpon
3. Saat pelaporan kembali hasil
pemeriksaan kritis.
•Komunikasi efektif dengan menggunakan tehnik SBAR
•Proses komunikasi
•Tata laksana komunikasi lisan
•Tata laksana pengisian formulir komunikasi melalui telepon
a. Teknik Komunikasi Efektif dengan ISBAR
ISBAR adalah standar komunikasi kesehatan
untuk meningkatkan keselamatan pasien.
Dengan tehnik ISBAR maka komunikasi yang
terjadi akan lebih efektif dan akurat.
I : Introduction : memperkenalkan diri, peran,
tugas dan profesi.
S : Situation : Komplain atau keluhan,
diagnosis, rencana keperawatan, keinginan
dan kebutuhan pasien
B: Background: Latar belakang dari keadaan yang akan
dilaporkan tanda-tanda vital, status mental, daftar
obat dan hasil laboratorium.
A: Asessment: hasil pengkajian dari kondisi pasien
saat ini.
R: Recommendation: merekomendasikan intervensi
keperawatan yang telah dan perlu dilanjutkan
termasuk discharge planning dan edukasi pasien dan
keluarga.
Question dan answer : kesempatan bagi tanya jawab
dalam proses komunikasi
Dilakukan berhadapan dan dengan tatap muka.
Komunikasi lisan bisa berlangsung secara dua
arah ataupun lebih. Dalam komunikasi lisan
termasuk di dalamnya adalah komunikasi
secara tertulis yaitu saat serah terima jaga
antar perawat dan antara perawat dengan
dokter
Butuh perhatian lebih dan tehnik khusus dalam
mendengar, karena dalam prosesnya bisa
terdapat gangguan, misalnya suara yang
kurang jelas, gangguan pada saluran, dll
1. Write back : Pemberi pesan secara lisan
atau melalui telepon memberikan pesan,
setelah itu dituliskan secara lengkap isi
pesan tersebut oleh si penerima pesan
2. Readback : Isi pesan dibacakan kembali
secara lengkap oleh penerima pesan (eja)
3. Repeat back atau Reconfirm : Penerima
pesan mengkonfirmasi atau mengulangi isi
pesan kepada pemberi pesan. Boleh tidak
dilakukan mis : HCU, OK, IGD
4. Dalam menuliskan kalimat yang sulit, maka
komunikan harus menjabarkan hurufnya 1
per 1 dengan menggunakan alfabeth
CONTOH PENULISAN

 hidralazine  hidroxyzine
 cerebyx
 celebrex
 vinblastine
 vincristine
 chlorpropamide
 chlorpromazine
 glipizide
 daunorubicine
 glyburide
 doxorubicine
 Dokter  pasien  harus menulis
perkembangan pasien dengan SOAP dan tulis
secaralengkap hasil kolaborasi dan instruksi
pada catatan terintegrasi.
 Jika ada instruksi atau hasil kolaborasi yang
belum ditulis tapi disampaikan secara lisan
maka perawat wajib menulis hasil kolaborasi
atau instruksi secara lisan dalam catatan
keperawatan.
 Catatan dokter dibaca ulang oleh perawat
pendamping dan dikonfirmasi kembali sampai
perawat mengerti hasil kolaborasi atau
instruksi dokter.
 Tulisan dokter yang kurang jelas boleh ditulis
ulang pada catatan keperawatan guna
memudahkan perawat menyampaikan hasil
kolaborasi dan instruksi saat serah terima
antar perawat atau laporan pada dokter jaga
ruangan.
 Tanggal dan jam
 Instruksi atau isi perintah
 Tanda tangan dan nama pemberi perintah
(dokter)
 Tanda tangan dan nama penerima perintah
(penelpon)
 Tanda tangan pelaksana perintah
 Keterangan apabila ada hal penting yang
menjadi perhatian khusus berkenaan dengan
pelakanaan instuksi/isi perintah
Note : petunjuk pengisi formulir
 Diisi oleh perawat, bidan atau petugas kesehatan
lain seperti fisioterapis yang melakukan komunikasi
dengan telepon
 Diisi dengan menggunakan tinta berwarna hitam atau
biru
 Jika ada kesalahan penulisan, coret, tanda tangan
dan perbaiki, tulis tanggal dan jam yang benar
 Tanda tangan dokter harus diisi sesegera mungkin
setelah dokter datang atau dalam waktu maksimal
satu kali duapuluh empat jam setelah komunikasi
berlangsung oleh dokter yang dihubungi
 Tanda tangan selalu disertai nama jelas
 Daftar singkatan yang tidak boleh digunakan
 Daftar hasil pemeriksaan Kritis
 Contoh komunikasi efektif
 Proses pelaporan hasil pemeriksaan/tes
dikembangkan rumah sakit untuk
pengelolaan hasil kritis dari tes diagnostik
untuk menyediakan pedoman bagi para
praktisi untuk meminta dan menerima hasil
tes pada keadaan gawat darurat.
 RS mempunyai Prosedur yang meliputi
 penetapan tes kritis dan ambang nilai kritis bagi
setiap tipe tes,
 oleh siapa dan kepada siapa hasil tes kritis harus
dilaporkan
 menetapkan metode monitoring yang memenuhi
ketentuan

Вам также может понравиться