Вы находитесь на странице: 1из 33

Clinical Science Session

Ablasio retina

Preseptor:
dr. Havriza Vitresia, SpM(K)

Anatharao A/L Subramaniam


Rani Fajra
Zikra Fadhilah
PENDAHULUAN
Ablasio retina terpisahnya lapisan
neurosensori retina dengan RPE

Paling sering: tipe rhegmatogen


Paling jarang: tipe traksional

Insiden: 1 dari 10.000 orang/tahun

jarang <16 tahun


paling sering antara 60-70 tahun
Lk > pr (>>nontraumatik(65,1%))
24/07/2018 css_ablasio retina 3
• miopia (40%-50%)
• afakia (30%-40%)
faktor risiko • trauma okular (10%-20%)

• pandangan seperti tertutup tabir


• jika mengenai makula tajam
Klinis penglihatan akan menurun cepat

• Diagnosis dan pengobatan segera


Pencegahan • Edukasi
meluasnya
ablasio

24/07/2018 css_ablasio retina 4


• Membahas anatomi, fisiologi, definisi,
Batasan epidemiologi, etiologi, patogenesis,
masalah diagnosis, tatalaksana serta komplikasi
dan prognosis dari ablasio retina

• mengetahui anatomi, fisiologi, definisi,


Tujuan epidemiologi, etiologi, patogenesis,
penulisan diagnosis, tatalaksana serta komplikasi
dan prognosis dari ablasio retina

Metode • metode tinjauan pustaka yang merujuk


penulisan kepada beberapa literatur
24/07/2018 css_ablasio retina 5
TINJAUAN PUSTAKA

24/07/2018 css_ablasio retina 6


Anatomi dan fisiologi retina

24/07/2018 css_ablasio retina 7


24/07/2018 css_ablasio retina 8
24/07/2018 css_ablasio retina 9
Definisi Epidemiologi

• terpisahnya lapisan • 1 dari 10.000 orang/tahun


neurosensori retina dengan • sangat jarang pada usia
RPE <16 tahun
• paling sering pada usia tua
yaitu antara 60-70 tahun.
• Lk>pr (>>nontraumatik)

24/07/2018 css_ablasio retina 10


 Etiologi
 miopia
 katarak removal
 robekan retina
 tarikan dari jaringan di badan kaca
 desakan tumor, cairan, nanah ataupun
darah
 Faktor Resiko

24/07/2018 css_ablasio retina 12


 Klasifikasi
 Ablasio retina regmatogenosa
• terjadi akibat adanya robekan pada retina sehingga cairan masuk
ke belakang antara sel pigmen epitel dengan retina

 Ablasio retina tarikan atau traksi


• lepasnya jaringan retina terjadi akibat tarikan jaringan parut pada
badan kaca yang akan mengakibatkan ablasio retina dan
penglihatan turun tanpa rasa sakit

 Ablasio retina eksudatif


• terjadi akibat tertimbunnya eksudat di bawah retina dan
mengangkat retina.
24/07/2018 css_ablasio retina 13
 Patofisiologi

24/07/2018 css_ablasio retina 14


 Diagnosis
 Diagnosis ablasio retina ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan oftalmologi dan pemeriksaan penunjang
 Anamnesis

 Gejala yang sering dikeluhkan pasien, adalah:


 Floaters (terlihat benda melayang-layang), yang terjadi karena
adanya kekeruhan di vitreus oleh adanya darah, pigmen retina yang
lepas atau degenerasi vitreus itu sendiri.
 Fotopsia/ light flashes (kilatan cahaya) tanpa adanya cahaya di
sekitarnya, yang umumnya terjadi sewaktu mata digerakkan dalam
keremangan cahaya atau dalam keadaan gelap.
 Penurunan tajam penglihatan. Pasien mengeluh penglihatannya
sebagian seperti tertutup tirai yang semakin lama semakin luas.
24/07/2018 css_ablasio retina 15
1.Pemeriksaan Oftalmoskopi

24/07/2018 css_ablasio retina 16


 Pemeriksaan visus
 dapat terjadi penurunan tajam penglihatan akibat terlibatnya
makula lutea ataupun terjadi kekeruhan media penglihatan atau
badan kaca yang menghambat sinar masuk. Tajam penglihatan
akan sangat menurun bila makula lutea ikut terangkat.

Pemeriksaan lapangan pandang


 terjadi lapangan pandang seperti tertutup tabir dan dapat terlihat
skotoma relatif sesuai dengan kedudukan ablasio retina, pada
lapangan pandang akan terlihat pijaran api seperti halilintar kecil
dan fotopsia

24/07/2018 css_ablasio retina 17


 Pemeriksaan funduskopi

 cara terbaik untuk mendiagnosis ablasio retina dengan


menggunakan binokuler indirek oftalmoskopi
 Pada pemeriksaan ini ablasio retina dikenali dengan hilangnya
refleks fundus dan pengangkatan retina
 Retina tampak keabu-abuan yang menutupi gambaran vaskuler
koroid

24/07/2018 css_ablasio retina 18


24/07/2018 css_ablasio retina 19
 Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk mengetahui adanya
penyakit penyerta antara lain glaukoma, diabetes mellitus,
maupun kelainan darah.

 Pemeriksaan ultrasonografi yaitu ocular B-Scan ultrasonografi juga


digunakan untuk mendiagnosis ablasio retina dan keadaan
patologis lain yang menyertainya seperti proliverative
vitreoretinopati, benda asing intraokuler.

 Selain itu ultrasonografi juga digunakan untuk mengetahui


kelainan yang menyebabkan ablasio retina eksudatif misalnya
tumor dan posterior skleritis.

24/07/2018 css_ablasio retina 20


 Penatalaksanaan
 Prinsip Penatalaksanaan pada ablasio retina adalah untuk
melekatkan kembali lapisan neurosensorik ke lapisan epitel
pigmen retina.
 Penanganannya dilakukan dengan pembedahan, pembedahan
ablasio retina dapat dilakukan :-

 Retinopeksi pneumatik
 cara yang paling banyak pada ablasio retina regmatogenosa terutama
jika terdapat robekan tunggal pada superior retina
 menyuntikkan gelembung gas ke dalam vitreus. Gelembung gas
ini akan menutupi robekan retina. Jika robekan dapat ditutupi oleh
gelembung gas, cairan subretinal akan menghilang 1-2 hari

24/07/2018 css_ablasio retina 21


• Teknik pelaksanaan
prosedur ini adalah dengan
menyuntikkan gelembung
gas ke dalam vitreus.
Gelembung gas ini akan
menutupi robekan retina.
Jika robekan dapat ditutupi
oleh gelembung gas, cairan
subretinal akan menghilang
1-2 hari

24/07/2018 css_ablasio retina 22


 Scleral buckle

 Paling banyak digunakan pada ablasio retina regmatogenosa


terutama tanpa disertai komplikasi lainnya
 Ukuran dan bentuk sabuk yang digunakan tergantung lokasi dan
jumlah robekan retina
 Sabuk ini biasanya terbuat dari spons silikon atau silikon padat
 Sabuk dijahit mengelilingi sklera sehingga terjadi tekanan pada
robekan retina sehingga terjadi penutupan pada robekan
tersebut.
 Penutupan retina ini akan menyebabkan cairan subretinal
menghilang secara spontan dalam waktu 1-2 hari.

24/07/2018 css_ablasio retina 23


24/07/2018 css_ablasio retina 24
Scleral Buckle

24/07/2018 css_ablasio retina 25


 Vitrektomi

 cara yang paling banyak digunakan pada ablasio akibat diabetes,


ablasio regmatogenosa yang disertai traksi vitreus atau hemoragik
vitreus.
 Cara pelaksanaannya yaitu dengan membuat insisi kecil pada bola
mata kemudian memasukkan instrumen hingga ke cavum melalui
pars plana.
 Setelah itu pemotongan vitreus dengan pemotong vitreus.
 Teknik dan instrumen yang digunakan tergantung tipe dan
penyebab ablasio.

24/07/2018 css_ablasio retina 26


24/07/2018 css_ablasio retina 27
24/07/2018 css_ablasio retina 28
 Diagnosis Banding
• Retinoschisis degeneratif
-yaitu degenerasi peripheral tipikal sering ditemukan pada orang
dewasa, berlanjut dan meninggi 2-3 mm posterior ke ora
serrata

• Choroidal detachment
-gejala fotopsia dan floaters tidak ada karena tidak ada traksi
viteroretinal. Defek lapangan pandang ada pada mata dengan
detachment choroidal yang luas

24/07/2018 css_ablasio retina 29


Komplikasi

Komplikasi lain :perdarahan


Pengobatan tertunda, Penglihatan normal tidak vitreous, glaukoma (sudut
perlepasan retina secara dapat dipulihkan, dan tertutup), peradangan,
parsial dapat berlanjut penurunan ketajaman infeksi, dan jaringan parut
sampai seluruh retina visual atau kebutaan terjadi akibat operasi. Kehilangan
terlepas. pada mata yang terkena. persepsi cahaya juga dapat
terjadi

24/07/2018 css_ablasio retina 30


Prognosis
• Retina dapat berhasil direkatkan kembali
dengan satu kali operasi pada 85% kasus.
Salah satu kasus yang berhasil ditangani,
dimana regio makula ikut mengalami ablasio,
tidak dapat sepenuhnya dikembalikan fungsi
penglihatan sentralnya, meskipun biasanya
lapangan pandang perifer dapat kembali
normal

24/07/2018 css_ablasio retina 31


KESIMPULAN
• Ablasio retina adalah suatu keadaan
terpisahnya lapisan neurosensori retina
dengan epitel pigmen retina. Ablasio retina
terjadi pada 1 dari 10.000 orang setiap
tahunnya
• Tipe rhegmatogen adalah ynag paling sering
terjadi. Penderita biasanya telah memiliki
faktor risiko yaitu miopia, afakia dan trauma
okular.
24/07/2018 css_ablasio retina 32
KESIMPULAN
• Keluhan penderita berupa pandangan yang
seperti tertutup tabir sehingga mengganggu
lapangan pandangnya dan apabila telah
mengenai makula maka tajam penglihatan
akan menurun secara signifikan.
• Diagnosis dan tindakan pengobatan yang
cepat dapat membantu mencegah ablasio
semakin meluas. Pasien dengan faktor risiko
harus di edukasi mengenai gejala-gejala yang
berkaitan dengan ablasio.
24/07/2018 css_ablasio retina 33

Вам также может понравиться