Вы находитесь на странице: 1из 48

INFEKSI

OPORTUNISTIK

dr. Amroelloh
DEFINISI
Infeksi oleh organisme yang biasanya
tidak menyebabkan penyakit pada orang
dengan sistem kekebalan yang normal
(sehat), tetapi dapat mengenai orang
dengan sistem kekebalan yang tertekan

25 July 2018 2
Pd Orang dgn Imunosuppresi

• IO lebih sering terjadi, lebih berat dan


kurang respon terhadap pengobatan yg
dianjurkan
• Infeksi bakteri, virus, jamur dan parasit
yang “non-opportunistic” juga lebih sering
terjadi dan sering kambuh setelah
pengobatan

25 July 2018 3
Riwayat Alamiah Infeksi HIV yg tidak diobati

1000

800

600
+ Infeksi Oportunistik Awal
sel
CD4 400 Infeksi Oportunistik Lanjut

200

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Infeksi Waktu dalam Tahun


25 July 2018 4
Perjalanan dan manifestasi klinis yang lazim

1000 TB
900 TB
800
700 TB
600 TB
500 HZV
400
CD4 300 OHL
Oral candida
COUNT PCP TB
TB
200 Cryptococcal meningitis
100 Cryptosporidial diarrhea PPE
50 CMV
<50 MAC TBTB
0
0369 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Months Years

25 July 2018 5
INFEKSI TB VS PENYAKIT TB (TB AKTIF)

 Infeksi TB – organisme ada, tetapi bersifat dormant (tidur), tdk dpt


menginfeksi orang lain
 Penyakit TB – orang tsb sakit dan dapat menularkan penyakitnya ke
orang lain
 10% orang dgn infeksi TB akan menjadi penyakit TB
 Setiap orang dgn TB aktif dapat menginfeksi 10-15 orang/ tahun
KAPAN INFEKSI TB MENJADI PENYAKIT?
 Kebanyakan terjadi dalam 2 tahun pertama setelah infeksi
 Jika orang menjadi immunocompromised
 HIV
 Kanker
 Khemoterapi
 Diabetes yang tidak terkontrol
 Malnutrisi
INTERAKSI TB-HIV
• TB mempercepat perjalanan infeksi HIV
• Pasien dgn koinfeksi TB-HIV mempunyai viral load sekitar
1 log lebih besar daripada pasien tanpa TB
• Angka mortalitas pada ko-infeksi TB-HIV k.l. 4 x lebih
besar daripada pasien dengan hanya TB sendiri
INTERAKSI TB-HIV

 HIV merupakan faktor risiko utama menyebabkan TB aktif


 Jumlah progresi menjadi TB aktif:
 > 40 % pada pasien dengan HIV
 5 % pada pasien tanpa HIV
 Risiko reaktifasi infeksi TB:
 2.5-15 % setiap tahun pada pasien dgn HIV
 < 0.1 % setiap tahun pada pasien tanpa HIV
KANDIDIASIS
KANDIDIASIS ESOFAGUS
• Organisme: Candida Albicans
• Tersering pd CD4 < 200
• Gejala Klinis

• disfagia, nyeri retrosternal


• odynofagi
• oral thrush 50-90%
• endoskopi
• ulcerasi
• plak

25 July 2018 11
KANDIDIASIS ESOFAGUS

• Diagnosis
• Kandidiasis oral dan gangguan menelan
• Pemeriksaan KOH
• Perlu pemeriksaan endoskopi bila
• Ada gejala tanpa kandidiasis oral
• Kegagalan terapi dengan anti jamur biasa

25 July 2018 12
Orofarings

• Pilihan (7-14 hari):


• Fluconazole 100 mg PO 1x/hari
• Itraconazole oral solution 200 mg PO 1x/hari
• Clotrimazole troches 10 mg PO 5x/hari
• Nystatin suspensi 4-6 mL 4x/hari atau 1-2
flavored pastilles 4-5x/hari
• Jika refrakter dgn fluconazole:
• Itraconazole oral solution ≥200 mg PO 1x/hari
• Amphotericin B 0,.3 mg/kg IV 1x/hari

25 July 2018 13
Esofageal
• Diperlukan terapi sistemik
• Pilihan (14-21 hari):
• Fluconazole 100 mg (sampai 400 mg) PO
atau IV 1x/hari
• Itraconazole oral solution 200 mg PO 1x/hari*
• Voriconazole 200 mg PO 2x/hari*
• Caspofungin 50 mg IV 1x/hari

25 July 2018 14
Esofageal
• Jika refrakter dgn fluconazole:
• Caspofungin 50 mg IV 1x/hari
• Voriconazole 200 mg PO atau IV 2x/hari*
• Amphotericin B 0,3-0,7 mg/kg IV 1x/hari
• Amphotericin liposomal atau lipid complex 3-5 mg/kg IV 1x/hari

25 July 2018 15
Kandidiasis Mukokutaneus:
Monitoring

• Respons biasanya cepat (48-72 jam)


• Efek samping:
– Jarang dengan terapi topikal
– Utk penggunaan terapi azole jangka panjang (>21
hari), monitor utk hepatoksisiti

25 July 2018 16
Kandidiasis Mukokutaneus:
Pencegahan Kekambuhan
• Utk orofarings atau vulvovaginal, tdk dianjurkan
profilaksis kecuali jika kambuh berulang atau berat
• Utk esofageal, dpt dipertimbangkan profilaksis
sekunder setelah 1 episode
– Orofarings: fluconazole, atau itraconazole solution
– Esofageal: fluconazole 100-200 mg PO 1x/hari
– Vulvovaginal: topical azole 1x/hari
• Risiko resistensi azole lebih tinggi dgn penggunaan
sistemik azole jangka panjang, terutama jika jumlah
CD4 <100 sel/µL
25 July 2018 17
KANDIDIASIS MULUT

25 July 2018 18
25 July 2018 19
KANDIDIASIS ESOFAGUS

25 July 2018 20
CYTOMEGALOVIRUS (CMV)
Cytomegalo Virus (CMV)
• Epidemiologi:
– Tersebar di seluruh dunia
– Tiga masa penularan
• perinatal, masa kanak-kanak, usia subur
– > 90 % anak terinfeksi pada umur 2 tahun
• CD4 < 50
• Patogen di Asia Tenggara?

25 July 2018 22
Retinitis karena CMV
• Klinis:
– Gangguan lapangan pandang
– Bintik bergerak (floater)
– Pandangan kabur
– Penurunan visus dengan cepat
– Biasanya unilateral, jika tdk diobati akan
mengenai 2 mata
• Diagnosis:
– Gambaran khas fundoskopi pada ODHA
25 July 2018 23
Retinitis karena CMV

25 July 2018 24
CMV
• Manifestasi klinis lain dari CMV
– esofagitis
– kolitis
– kolangitis sklerotikan
– ensefalitis
– poliradikulomielopati
– adrenalitis
– pnemonitis

25 July 2018 25
HERPES SIMPLEKS
HERPES SIMPLEX VIRUS:
EPIDEMIOLOGI

• HSV-1: prevalensi 80% di antara orang dewasa


di United States
• HSV-2: prevalensi 22% di antara orang berusia
≥12 tahun di United States
• 95% orang terinfeksi HIV adalah seropositif baik
HSV-1 atau HSV-2
• ART yg poten tdk mempengaruhi prevalensi HSV

25 July 2018 27
25 July 2018 28
HERPES SIMPLEX VIRUS:
MANIFESTASI KLINIS

• HSV orolabialis: paling sering akibat infeksi HSV-1


• Didahului nyeri sensoris lokal atau gatal dan diikuti vesikel
yg berprogresi menjadi ulkus
• Berlangsung 7-10 hari jika tdk diobati
• Kekambuhan sering dipicu oleh sinar matahari, stress

25 July 2018 29
25 July 2018 30
HERPES SIMPLEX VIRUS:
MANIFESTASI KLINIS

• HSV genitalis: paling sering akibat HSV-2


• Gejala prodromal dan lesi mirip dgn lesi orolabial
• Penyakit mukosa: sering timbul dysuria, discharge
vagina atau urethra
• Penyakit perineal: limfadenopati inguinal
• Pd imunosupresi berat (jumlah CD4 <100 sel/µL),
tampak ulkus yg tdk menyembuh pd perineum atau
bokong

25 July 2018 31
25 July 2018 32
HERPES SIMPLEX VIRUS:
MANIFESTASI KLINIS

• Manifestasi lain:
• HSV keratitis
• HSV encephalitis
• HSV retinitis
• neonatal HSV
• herpetic whitlow

25 July 2018 33
HERPES SIMPLEX VIRUS:
DIAGNOSIS

• Diagnosis empirik (ciri yg khas pd kulit,


membran mukosa, atau lesi mata)
• Swab pd basis vesikel yang masih baru:
• Tzanck smear
• Kultur Virus
• Deteksi antigen HSV

25 July 2018 34
VARICELLA ZOSTER
VIRUS:
EPIDEMIOLOGI
• Incidens 15-25 kali lebih besar pd orang
terinfeksi HIV dp populasi umum
• Dapat terjadi pd berapapun jumlah CD4
• Imunospresi lanjut dapat mengubah
manifestasi tetapi tdk mengubah insidens

25 July 2018 35
VARICELLA ZOSTER VIRUS:
MANIFESTASI KLINIS

• Herpes zoster (shingles): nyeri pd dermatom


yg terkena, kmd timbul lesi kulit yg khas pd
dermatom yg sama
• Lesi kulit atau viseral yg ekstensif jarang terjadi
• Nekrosis bag luar kornea yg progresif dpt terjadi pada
jumlah CD4 <50 sel/µL
• Progresi cepat dan hilangnya penglihatan
• Nekrosis retina akut akibat retinitis nekrotizing perifer
dapat terjadi pada berapapun jumlah CD4 (lebih
sering pd jumlah CD4 yang lebih tinggi)
25 July 2018 36
25 July 2018 37
25 July 2018 38
VARICELLA ZOSTER VIRUS:
MANIFESTASI KLINIS

• Chickenpox/cacar air: infeksi primer VZV,


jarang pada remaja dan orang dewasa
• Gejala prodromal respirasi, lalu lesi
vesikulopapular (wajah dan punggung >
ekstremitas)
• Pd imunosupresi lanjut, dapat berlangsung
beberapa minggu
• Dilaporkan terjadinya transverse myelitis,
encephalitis, vasculitic stroke
25 July 2018 39
VARICELLA ZOSTER VIRUS:
DIAGNOSIS

• Diagnosis Klinis berdasarkan lesi yg khas


• Kultur virus atau deteksi antigen dari swab
lesi yg masih baru atau biopsi jaringan

25 July 2018 40
VARIOLA
Variola adalah penyakit menular
pada manusia, Variola muncul
pada pembuluh darah kecil di
kulit serta di mulut dan
kerongkongan. Di kulit, penyakit
ini menyebabkan ruam, dan
kemudian luka berisi cairan.
EPIDEMIOLOGI
• Variola hampir mirip cacar air atau varisela atau
chicken pox, tetapi vesikelnya jauh lebih banyak dan
berisi tidak hanya cairan tapi juga nanah dan darah.
Tidak ada pengobatan spesifik untuk penyakit ini,
dan hanya imunisasi di seluruh dunia yang mampu
menghentikan penyebaran smallpox (yang dilakukan
pada tiga dekade lalu). Kasus terakhir ditemukan di
Somalia tahun 1977 dan sejak tahun 1984 oleh WHO
seluruh dunia telah dinyatakan bebas dari penyakit
ini. Hingga saat ini virus penyebab cacar masih
disimpan di 2 negara, yaitu Amerika Serikat dan
Rusia, hal ini masih menjadi perdebatan apakah
virus itu tetap akan disimpan atau dimusnahkan
ETIOLOGI

Cacar disebabkan oleh infeksi


virus variola, yang termasuk
genus Orthopoxvirus, yang
Poxviridae keluarga, dan
chordopoxvirinae subfamili.
Variola adalah virus berbentuk
bata besar berukuran sekitar
302-350 nanometer dengan 244-
270 nm, dengan DNA beruntai
tunggal linear ganda kilobase
genom 186 pasang (kbp) dalam
ukuran dan berisi loop jepit
rambut pada tiap ujungnya.
GEJALA PENYAKIT
Masa tunas 10-14 hari terdapat 4 stadium :
1.Stadium prodromal/invasi
Stadium ini berlangsung selama 3-4 hari yang ditandai dengan :
a. Suhu tubuh naik (40 oC)
b. Nyeri kepala
c. Nyeri tulang
d. Sedih dan gelisah
e. Lemas
f. Muntah-muntah
DIAGNOSIS

a.Gangguan integritas kulit berhubungan dengan


Trauma
b. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan
kerusakan kulit/jaringan
c. Potensial penularan infeksi berhubungan dengan
kerusakan perlindungan kulit
d. Kurang pengetahuan berhubungan dengan salah
interpretasi informasi
• Pengobatan penyakit
cacar berfokus pada
keluhan yang timbul,
misalnya demam,
menggigil, nyeri
dipersendian, bintik
kemerahan pada
kulit yang akhirnya
membentuk sebuah
gelembung cair.

Вам также может понравиться