Вы находитесь на странице: 1из 35

Keperawatan

Komunitas II Aplikasi Pada


Komunitas dengan
Masalah Kusta
OLEH KELOMPOK II

Suhaeni
Yulia M Maitindom
Agustina Sulo Parenga
Marleona Sawamanay
Pendahuluan
• Perawatan kesehatan masyarakat/komunitas
merupakan perpaduan antara praktek
keperawatan dan praktek kesehatan
masyarakat yang dilakukan untuk menunjang
dan memulihkan kesehatan populasi. Kegiatan
praktek ini dilakukan secara menyeluruh dan
tidak terbatas pada sekelompok umur dan
diagnosa tertentu serta dilaksankan secara
berkelanjutan.
Lanjutan…..
• Praktik Asuhan Keperawatan Komunitas biasanya
dilakukan untuk melihat secara nyata pola perilaku
kebiasaan hidup sehat pada masyarakat, dengan tujuan
untuk merubah perilaku dan meningkatkan
pengetahuan tentang pola hidup sehat dari tidak tahu
menjadi tahu. Dan juga memberikan pengetahuan
kepada masyarakat dalam bentuk penyuluhan-
penyuluhan atau mempraktikkan secara langsung
bagaimana cara mengatasi penyakit yang berhubungan
dengan kesehatan lingkungan yang tidak sehat,
penyakit infeksi yang dapat membahayakan kesehatan
masyarakat sendiri.
Pengertian Kep.Komunitas

Menurut World Health Organisation Sedangkan Kementerian Kesehatan R.I


(WHO, 1974) mendefinisikan (2006) mendefinisikan perawatan
perawatan komunitas adalah selain komunitas sebagai suatu upaya
mencakup perawatan kesehatan pelayanan keperawatan yang
keluarga juga meliputi/memperhatikan merupakan bagian integral dari
kesehatan dan kesejahteraan pelayanan kesehatan yang
masyarakat luas, membantu dilaksanakan oleh perawat, dengan
masyarakat mengidentifikasi masalah mengikutsertakan team kesehatan
kesehatan sendiri serta memecahkan lainnya dan masyarakat untuk
masalah kesehatan tersebut sesuai memperoleh tingkat kesehatan yang
dengan kemampuan yang ada pada lebih tinggi, dari individu, keluarga dan
mereka sebelum mereka meminta masyarakat.
bantuan kepada orang lain.
Kesehatan masyarakat ditentukan oleh hasil
interaksi yang dinamis antara komunitas dan
lingkungan serta tenaga kesehatan untuk
melakukan tiga tingkatan pencegahan di
masyarakat, yaitu pencegahan primer,
sekunder dan tersier.
Pencegahan Pencegahan
Pencegahan Primer
Sekunder Tersier
• Pencegahan primer, • Pencegahan sekunder • Fokus pada tingkat
terjadi sebelum sakit adalah intervensi yang pencegahan ini adalah
atau diaplikasikan ke dilakukan pada saat untuk mempertahankan
populasi yang sehat terjadinya perubahan kesehatan setelah
pada umumnya. derajat kesehatan terjadi gangguan
Pencegahan primer ini masyarakat dan beberapa sistem tubuh.
mencakup kegiatan ditemukannya masalah Rehabilitasi sebagai
mengidentifikasikan kesehatan. Pencegahan tujuan pencegahan
faktor resiko terjadinya sekunder menekankan tersier tidak hanya
penyakit, mengkaji pada diagnosa dini, untuk menghambat
kegiatan-kegiatan intervensi yang tepat, proses penyakitnya,
promosi kesehatan dan memperpendek waktu tetapi juga
pendidikan dalam sakit dan tingkat mengendalikan individu
komunitas. Pencegahan keparahan atau kepada tingkat berfungsi
ini mencakup keseriusan penyakit. yang optimal dari
peningkatan kesehatan ketidakmampuannya.
pada umumnya dan
perlindungan khusus
terhadap penyakit.
Sasaran dari keperawatan kesehatan
komunitas adalah semua orang yang
membentuk masyarakat

Individu Keluarga Komunitas


• Komunitas merupakan sekelompok individu yang saling
berinteraksi, saling tergantung dan bekerja sama untuk mencapai
tujuan. Pelayanan asuhan keperawatan berorientasi pada individu,
keluarga dilihat dari sebagai satu kesatuan dalam komunitas.
Asuhan ini diberikan untuk kelompok berisiko atau masyarakat
wilayah binaan. Pada tingkat komunitas asuhan keperawatan
komunitas diberikan dengan memandang komunitas sebagai klien.
• Masalah kesehatan komunitas dapat bermula dari perilaku
individu, keluarga maupun perilaku-perilaku kelompok masyarakat
dalam banyak hal, diantaranya adalah berkaitan dengan kesehatan
lingkungan, masalah gizi, kurangnya pengetahuan dalam hal
Tingkat perawatan diri sendiri, pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan
Komunitas yang masih sangat rendah.

• Bertitik tolak dari masalah-masalah yang disebutkan di atas, maka


keberadaan perawatan komunitas bersama tim kesehatan lainnya
sangat di perlukan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan
yang terjadi di tengah-tengah masyarakat dalam rangka
meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat dalam
mencapai derajat kesehatan yang optimal
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Pengkajian komunitas menurut Anderson dan Mc. Forlane (2005) yaitu terdiri dari inti komunitas yang
meliputi demografi, populasi, nilai-nilai keyakinan, riwayat individu termasuk kesehatan, faktor-faktor
lingkungan adalah lingkungan fisik, pendidikan, keamanan dan transportasi, politik dan pemerintah,
pelayanan kesehatan dan sosial komunitas ekonomi dan rekreasi.
Semua aspek ini dikaji melalui pengamatan langsung, penggunaan data statistik, angket, wawancara
dengan tokoh masyarakat, tokoh agama dan aparat pemerintah.

Dari hasil pengkajian diperoleh data-data yang kemudian dianalisa untuk mengetahui stressor yang
mengancam masyarakat dan seberapa berat yang muncul dalam masyarakat tersebut

Selanjutnya dirumuskan masalah dan diagnosa keperawatan menurut Mueke (2007), yang terdiri dari :
Masalah sehat - sakit
Karakteristik populasi
Karakteristik lingkungan
PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN
KOMUNITAS
1. Tahap Persiapan

a. Persiapan Ke Masyarakat
• melakukan kegiatan pengidentifikasian tokoh masyarakat ,tokoh agama,
kader kesehatan, tokoh pemuda dan organisasi kemasyarakatan. Setelah
mengidentifikasi tokoh masyarakat, maka dilakukan pendekatan
membina hubungan saling percaya. Selanjutnya mengadakan pertemuan
dengan kepala Lingkungan dan Tokoh Agama untuk rencana pertemuan
dengan masyarakat setempat tentang rencana pertemuan pertama dan
pertemuan selanjutnya dari kegiatan Keperawatan Komunitas tersebut.
Pertemuan Teknis
b. Persiapan pertama (Sosialisasi), Kemudian dilakukan diskusi tentang
masalah kesehatan yang terjadi di lingkungan masyarakat setempat pada
• Dalam menentukan masalah kesehatan yang ada di Lingkungan
saat ini
setempat, maka perlu melaksanakan pengumpulan data melalui kuisioner
(lampiran ) dengan melakukan wawancara langsung kepada setiap
Kepala Keluarga
2. Tahap Pelaksanaan

Pengkajian
1. Data Demografi 2. Data Lingkungan Fisik 3. Kondisi Kesehatan Umum

Analisis Data Penapisan Masalah Prioritas Masalah

Perencanaan Keperawatan Komunitas


Bersama sama dengan masyarakat, toma, toga dan organisasi masyarakat merencanakan tindakan
keperawatan yang akan dilakukan di masyarakat

Pelaksanaan Keperawatan Komunitas


Sumber daya tempat, waktu, dana, peralatan dan sumber daya manusianya semuanya melibatkan masyarakat

Penilaian / Evaluasi
APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN
KOMUNITAS

Ditemukan Data :
10 penyakit yang diderita keluarga dalam
Pengkajian komunitas dalam 1 tahun terakhir, salah
satunya adalah kusta
Ada beberapa persen rumah yang memiliki
ventilasi rumah yang kurang baik
Kebiasaan beberapa keluarga menggunakan
fasilitas kesehatan jika sakit yang diderita
sudah sangat mengganggu aktifitas sehari-hari
Ada sekian persen anggota keluarga terdapat
bercak putih tanda awal penyakit kusta (hasil
pemeriksaan fisik pada keluarga )
Analisa &
Diagnosa
Keperawatan Setelah ditemukan masalah, ditegakkanlah
Diagnosa keperawatan Komunitas, yaitu :
Risiko Terjadinya Peningkatan Angka
Kesakitan Penderita Kusta yang
berhubungan dengan Kurang
pengetahuan masyarakat tentang
penyakit kusta dan proses penularan
kusta, yang ditandai dengan :
Ada beberapa persen rumah yang memiliki ventilasi
rumah yang kurang baik
Kebiasaan beberapa keluarga menggunakan
fasilitas kesehatan jika sakit yang diderita sudah
sangat mengganggu aktifitas sehari-hari
Ada sekian persen anggota keluarga terdapat
bercak putih tanda awal penyakit kusta (hasil
pemeriksaan fisik pada keluarga )
Hasil Analisa dan Diagnosa Keperawatan, disampaikan kepada
Masyarakat, dan bersama-sama dengan Tokoh2 masyarakat dan
organisasi masyarakat, menentukan perencanaan yang akan dilakukan
untuk mengatasi masalah kesehatan yang ditemukan dipopulasi (POA)

• Melakukan Penyuluhan Tentang Kusta


• Membuat percontohan ventilasi yang memenuhi syarat dirumah keluarga yang sedang
membangun rumah

Persiapan Penyuluhan Tentang Kusta di Masyarakat

• Pre Plening Kegiatan Penyuluhan Kusta


• Membuat SAP Tentang Penyakit Kusta
• Menyiapkan Leaflet tentang Kusta
N Dx Kep Komunitas Tujuan Sasaran Strategi Rencana Hari/Tgl Tempat Evaluasi Evaluasi
o Kegiatan Kriteria Standar

Risiko Terjadinya Setelah Berikan Verbal


1 Keluarga KIE / penyuluhan Ming Balai RW Pengertia
Peningkatan Angka dilakukan
Kesakitan Penderita tindakan penderit Peny kepada
gu, 2017 n Kusta
masyarakat dan
Kusta yang keperawata a kusta uluh keluarga 27 PSIK
berhubungan dengan n selama 1
Kurang pengetahuan kali dan penderita kusta Tanda dan
an Mei
masyarakat tentang pertemuan seluruh Diskusikan gejala
penyakit kusta dan diharapakan
masyara bersama 2018 kusta
proses penularan kusta, masyarakat masyarakat
yang ditandai dengan : RW 2017 kat RW tentang tanda
Ada beberapa persen PSIK mampu dan gejala kusta
rumah yang memiliki :
2017 Tindakan
ventilasi rumah yang Memberika PSIK Diskusikan yang
kurang baik n perawatan bersama anggota
Kebiasaan beberapa pada
keluarga dan dapat
masyarakat
keluarga menggunakan penderita tentang tindakan
dilakukan
fasilitas kesehatan jika kusta yang dapat bila
sakit yang diderita dilakukan oleh
sudah sangat Mampu keluarga bila ada anggota
mengganggu aktifitas menjaga diri anggota keluarga keluarga
sehari-hari sehingga yang
Ada sekian persen tidak mudah menunjukan menunjuk
gejala penyakit
anggota keluarga tertular
kusta
an tanda
terdapat bercak putih
tanda awal penyakit Memahami dan gejala
Berikan
kusta (hasil tentang reinforcement kusta
pemeriksaan fisik pada pentingnya terhadap
keluarga ) ventilasi keberhasilan
rumah yang masyarakat
baik bagi menjelaskan
anggota kembali materi
keluarga yang diberikan
Implementasi dan Evaluasi
N Diagnosis Tgl Implementasi Evaluasi
o
1 Risiko Terjadinya Peningkatan Angka 01 Penyuluhan E.Struktur :
Kesakitan Penderita Kusta yang Rencana Penyuluhan telah
berhubungan dengan Kurang
Juni tentang Kusta dilakukan sesuai kesepakatan
pengetahuan masyarakat tentang 2018 pada Undangan penyuluhan
penyakit kusta dan proses penularan masyarakat disebarkan 1 hari sebelum acara
kusta, yang ditandai dengan : dilaksanakan
Ada beberapa persen rumah yang
memiliki ventilasi rumah yang kurang E.Proses :
baik Peserta yang hadir sebanyak 49
Kebiasaan beberapa keluarga orang
menggunakan fasilitas kesehatan jika 25% peserta aktif bertanya
sakit yang diderita sudah sangat terhadap materi penyuluhan
mengganggu aktifitas sehari-hari Penyuluhan dilaksanakan di balai
Ada sekian persen anggota keluarga RW 2017 PSIK Wamena
terdapat bercak putih tanda awal
penyakit kusta (hasil pemeriksaan fisik E.Hasil :
pada keluarga ) Warga dapat memahami tentang
kusta
Lampiran Materi Kusta
Apakah penyakit
Kusta??
Penyakit Kusta adalah
penyakit menular yang
menahun, disebabkan oleh
kuman/bakteri
Mycobacterium leprae.
Anatomi Kulit
Bagaimana tanda-tanda
awal kusta??
Tampak seperti bercak di kulit
Seperti Panu berwarna putih
atau kemerahan (ada pula yang
agak menebal), tidak gatal dan
tidak rasa bila disentuh.
Pemeriksaan Diagnostik

Dilakukan pengambilan
Pemeriksaan bahan sediaan dgn cara
Selain itu, sediaan juga
Bakterioskopis kerokan kulit minimal
dapat diambil dari sekret
dari 4-6 tempat, yaitu
Bertujuan untuk hidung melalui nose
kedua cuping telinga
penegakkan diagnosis blow dai pagi hari, atau
bagian bawah dan 2-4
dan evaluasi hasil mukosa hidung dengan
lesi lain yang paling aktif
pengobatan menggunakan kapas lidi
(paling eritematosa dan
infiltratif )
Siapa saja yang bisa terkena
Kusta??
Kusta bisa menyerang siapa saja
yang melakukan kontak lama dengan
penderita kusta yang tidak diobati.

Namun kita tidak perlu khawatir, karna


KUSTA TIDAK MUDAH MENULAR. Tapi
harus diobati
Patway
Kusta ada 2 macam :

1. Kusta Kering

2. Kusta Basah
Ciri-ciri Kusta Kering
(PAUSIBASILAR)
Ciri-ciri Kusta Basah
(MULTIBASILAR)
Penatalaksanaan

Non Farmakologis
Farmakologis

Multi Drug Therapy (MDT)


dengan kombinasi obat Jaga selalu kebersihan
medikamentosa utama yang Lakukan olahraga secara
terdiri dari Rifampisin, rutin
Klofazimin (Lamprene) dan
DDS (Dapson/4,4-diamino- Jaga selalu daya tahan
difenil-sulfon) tubuh.
1)Penderita Pauci Baciler (PB) • 2. Penderita Multi Basiler (MB)
a.Penderita Pauci Baciler (PB) lesi Satu
• Diberikan dosis tunggal ROM Dapson Rifampisin klofazimin
usia Rifampisin Ofloxacin Minocyclin
Dewasa 100 600 mg/bulan, 50mg/hari & 300mg/bulan
Dewasa50-70 600 mg 400 mg 100 mg
kg
Anak 5-14 300 mg 200 mg 50 mg
mg/hari diawasi diawasi
tahun
Anak 10- 50 450 mg/bulan, 50mg selang sehari dan
14 tahun mg/hari diawasi 150mg/bulan diawasi
b. Penderita Pauci Baciler (PB) lesi 2-5
Dapson Rifampisin
Dewasa 100 mg/hari 600 mg/bulan, diawasi
Anak 10-14 tahun 50 mg/hari 450 mg/bulan, diawasi
Komplikasi
• Kebas : rasa sakit sudah tidak lagi dirasakan dan
ini menjadi bagian komplikasi ketika mati rasa
atau kebas sudah terjadi pada seluruh tubuh.
Ketika sudah kebas ini bertanda penderita dapat
berpotensi terkena cidera tanpa disadari.
• Melemahnya otot. Seluruh otot tubuh menjadi
cepat lemah dan tak bertenaga.
• Cacat progresif. Kecacatan ini berujung pada
hilangnya sebagian anggota tubuh
• Kerusakan saraf secara permanen.
Pencegahan
• Penyuluhan harus menekan pada pemberian informasi
tentang telah tersedianya obat-obatan efektif, tidak
terjadi penularan pada penderita yang berobat teratur
serta upaya pencegahan cacat fisik dan sosial.
• Lakukan pencarian penderita, khususnya penderita tipe
multibasiler yang menular dan memberikan
pengobatan pengobatan kombinasi “multydrug
therapy” sedini mungkin secara teratur dengan berobat
jalan jika memungkinkan.
• Pengawasan penderita, kontak dan lingkungan
sekitarnya
Danke Banyak Mas & Mba Bro…

Вам также может понравиться