Вы находитесь на странице: 1из 13

Kelompok 2

1. Siti Aisyah 15.32.0079


2. Raharti Dyah S 15.32.0077
3. Anggun Sarastika 15.32.0044
4. Johan adetya 15.32.0068
5. Novita Sari 17.32.0106

AKUNTANSI SYARIAH
PSAK 101 – Penyajian Laporan Keuangan Syariah.
PSAK 101 ini mengatur penyajian dan pengungkapan laporan
kaeuangan untuk tujuan umum (general purpose financial
statements) untuk entitas syariah yang selanjutnya disebut
“laporan keuangan”.
Pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan transaksi
atas peristiwa tertentu diatur dalam Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK)
Tujuan Laporan Keuangan
 Menyediakan Informasi suatu perusahaaan (entitas) yang bermanfaat bagi
sejumlah pemakai dalam pengambilan keputusan.
Pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan
kepadanya.
Tujuan lain yaitu untuk :
Meningkatan kepatuhan terhadap prinsip syariah
Mengevaluasi pertanggungjawaban atas amanah dalam keamanan data
Tingkat keuntungan investasi diperoleh dari penanam modal dan
pemilik danasyirkah temporer.
Karakteristik Kualitatif Lapoan
Keuangan
Karakteristik kualitatif (kualitas) merupakan suatu ciri khas
yang membuat informasi dalam laporan keuangan yang
berguna bagi pemakainya.
Karakteristik laporan kuagan dilihat dari segi kualitas
berdasarkan Panduan Standar Akuntansi (PSAK) ;
• Dapat Dipahami
• Relevan
1. Materialitas
2. Keandalan
3. Penyajian Jujur
4. Substansi Mengungguli Bentuk
5. Netralitas
6. Pertimbangan Sehat
7. Kelengkapan
• Dapat Dibandingkan
Dapat Dipahami
Menjelaskan mengenai kualitas penting
infomarsi yang ditampung dalam laporan keuangan
adalah kemudahan untuk dipahami oleh
pemakainya.
Pemakai ini diasumsikan memiliki pengetahuan
memadai tentang aktifitas ekonomi dan bisnis,
akuntansi serta kemampuaan untuk mempelajari
informasi dengan ketekunan yang wajar
Relevan
Agar laporan keuangan
bermanfaat, informasi di
dalamnya harus relevan untuk
memenuhi kebutuhan pemakai
dalam proses pengambilan
kebutusan.
Dikatakan relevan jika dapat
membantu mengevaluasi
peristiwa masa lalu, masa kini,
atau masa depan, menegaskan
atau mengoreksi hasil evaluasi di
masa lalu.
Bagian dari relevan

Materialistis ; Merupakan suatu ambang batas atau titik pemisah


daripada suatu karakteristik kualitatif pokok yang harus dimiliki agar
informasi dipandang berguna.
Informasi dipandang materialistis bergantung pada besarnya pos atau
kesalahaan yang dinilai sesuai dengan situasi khusus dari kelalaian
dalam mencantumkan atau kesalahan dalam mencatatnya.

Keandalan ; informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari


pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat
diandalkan pemakainya.
Penyajian Jujur ; seluruh transaksi harus menggambarkan
dengan jujur serta disajikan secara wajar baik dalam bentuk
aset, kewajiban, syirkah temporer dan ekuitas entitas syariah
pada tanggal pelaporan yang memenuhi kriteria pengakuan.

Substansi Mengungguli Bentuk ; seluruh peristiwa perlu


dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas
ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya. Substansi
harus mengacu pada prinsip syariah .

Netralitas ; informasi harus diarahkan pada kebutuhan


umum pemakai, dan tidak bergantung pada kebutuan dan
keinginan pihak tertentu.
Pertimbangan Sehat ; Penyusunan laporan keuangan
adakalanya menghadapi ketidakpastian peristiwa dan
keadaan tertentu, hal semacam itu diakui dengan
mengungkapkan hakekat serta tingkatnya dengan
menggunakan petimbangan sehat. Pertimbanagn sehat ini
mengandung unsur kehati-hatian saat melakukan prakiraan
dalam kondisi ketidakpastian .

Kelengkapan ; seluruh informasi dalam laporan keuangan


harus lengkap dalam batasan materialitas dan biaya.
Dapat Dibandingkan

Pemakai harus dapat membandingkan laporan


keuangan entitas syariah antar periode untuk
mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja
keuangan, mengevaluasi prinsip keuangan, serta perubahan
posisi keuangan secara relatif. Implikasi penting daripada
dapat dibandingkan adalah bahwa pemakai harus
mendapatkan informasi tentang kebijakan akuntansi yang
digunakan dalam penyusunan laporan keuangan serta
entitas syariah tidak perlu mempertahankan suatu
kebijakan akuntansi kalau ada alternatif lain yang lebuh
handal dan relevan.
Unsur Laporan Keuangan Entitas Syariah
Sesuai dengan karakteristiknya , unsur laporan keuangan syariah antara lain meliputi ;
Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan komersial :
1. laporan posisi keuangan
2. laporan laba rugi
3. laporan arus kas
4. laporan perubahan ekuitas
Komponen laporan keuangan yang mencermikan kegiatan sosial :
1. laporan sumber dan penggunaan dana zakat
2. laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan
Komponen laporan keuangan lainnnya yang mencerminkan kegiatan dan tanggung jawab khusus
entitas syariah tersebut
Terimakasih

Referensi ; wiroso,2011, ikatan akuntansi indonesia, dan psak 101

Вам также может понравиться