Вы находитесь на странице: 1из 32

MATA KULIAH:

PENGAUDITAN DAN ASURANS

ENGAGEMENT TO REVIEW KELOMPOK:


• RONNY WICAKSONO
HISTORICAL FINANCIAL (1706089910)
• A R YA P R A B U R I Z A L
STATEMENTS AND REVIEW OF (1606851951)
• A N TO N I U S
INTERIM FINANCIAL STATEMENTS A D I K U S U M A M U LYO N O
(1706998290)
INTERIM FINANCIAL STATEMENTS
Definisi Interim Financial Statement
 Menurut Ankarath (2012) bahwa laporan keuangan interim
adalah laporan keuangan yang berisi pernyataan lengkap atau
laporan keuangan ringkas untuk satu periode interim yaitu secara
kwartal dan semester.
 Sedangkan, laporan keuangan interim menurut PSAK 3 (2016)
adalah laporan keuangan yang berisi laporan keuangan lengkap
atau laporan keuangan ringkas untuk suatu periode pelaporan
keuangan yang lebih pendek daripada satu tahun buku penuh.
 Laporan ini dapat disusun secara bulanan, triwulanan atau
periode lain yang kurang dari setahun dan mencakupi seluruh
komponen laporan keuangan sesuai standar akuntansi keuangan.
Jika entitas menerbitkan laporan keuangan ringkas dalam
laporan keuangan interimnya, maka laporan keuangan ringkas
tersebut mencakup dalam laporan keuangan tahunan dan
catatan penjelasan.
3
PSAK 3 Laporan Keuangan Interim
 DSAK IAI menerbitkan PSAK 3 mengenai laporan keuangan
interim  efektif 1 Januari 2016
 Diterapkan bagi entitas yang disyaratkan atau memilih sesuai
SAK dan tidak mengatur entitas yang disyaratkan menerbitkan
laporan keuangan interim.
 Selain itu, tujuan pernyataan ini menentukan minimum isi lap. Keu.
interim serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan
keuangan lengkap atau ringkas untuk periode interim.
 Komponen minimum:
1. Laporan posisi keuangan ringkas;
2. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain ringkas
baik digabung maupun dipisah;
3. Laporan perubahan ekuitas ringkas;
4. Laporan arus kas ringkas dan
5. Catatan penjelasan tertentu.
4
PSAK 3 Laporan Keuangan Interim
 Format dan isi laporan keuangan interim:
1. sesuai dengan persyaratan PSAK 1: Penyajian Laporan
Keuangan.
2. harus mencakup minimum setiap judul dan subjudulnya yang
termasuk dalam laporan keuangan tahunan terkini dan
catatan penjelasan tertentu.
 Penjelasan peristiwa & transaksi yang signifikan antara lain:
1. Penurunan nilai persediaan menjadi nilai realisasi neto
2. Pengakuan rugi penurunan nilai atas aset keuangan, aset
tetap, aset tak berwujud atau aset lain
3. Pembalikan provisi biaya restrukturisasi;
4. Akusisi dan pelepasan aset tetap;
5. Komitmen pembelian aset tetap;
6. Koreksi kesalahan periode sebelumnya;
7. Dan peristiwa & transaksi yang signifikan lain.
5
PSAK 3 Laporan Keuangan Interim
 PSAK 3 juga mengatur pengungkapan antara lain:
1. Informasi yg material & tidak diungkapkan.
2. Kepatuhan terhadap SAK.
3. Keputusan materialitas pengakuan dan pengungkapan.
4. Kebijakan akuntansi yang sama dalam laporan keuangan tahunan
diterapkan dalam laporan keuangan interim, kecuali untuk perubahan
kebijakan akuntansi yang dilakukan setelah tanggal laporan.
5. Pendapatan musiman, berulang, atau berkala dalam suatu tahun buku
tidak diantisipasi atau ditangguhkan pada tanggal interim, jika
antisipasi atau penangguhan tidak akan sesuai pada akhir tahun
buku.
6. Biaya yang terjadi secara tidak beraturan selama tahun keuangan
dapat diantisipasi atau ditangguhkan jika hal tersebut tepat untuk
penyajian.
7. Pengungkapan perubahan estimasi
8. Perubahan kebijakan akuntansi apabila retroaktif maka harus
menyajikan LK tahunan atau interim.
6
KETENTUAN REGULATOR
Ketentuan Penyampaian Laporan Keuangan Interim
 Terdapat PSAK yang mengatur LKI namun harus digarisbawahi bahwa
pernyataan tersebut tidak mengatur entitas mana yang disyaratkan
untuk menerbitkan LKI dan pernyataan tersebut diterapkan jika entitas
disyaratkan atau memilih untuk menerbitkan sesuai dengan SAK.
 Wewenang pengaturan Perusahaan Publik untuk menerbitkan laporan
keuangan interim diatur oleh otoritas jasa keuangan (OJK) dan bursa
efek Indonesia (BEI).
 Tujuan Pengaturan :
1. agar semua perusahaan dapat menunjukkan kinerjanya kepada
pihak pihak yang terkait dan pengungkapan dalam laporan
keuangan interim menggunakan konsep estimasi dan materialitas.
2. Dalam rangka meningkatkan pelindungan terhadap pemodal
melalui ketentuan yang dapat meningkatkan kualitas keterbukaan
informasi Perusahaan Tercatat dipandang perlu menetapkan suatu
ketentuan mengenai kewajiban penyampaian laporan dan
keterbukaan informasi Perusahaan Tercatat.
8
Ketentuan Penyampaian Laporan Keuangan Interim
 Ketentuan yang mengatur bahwa Perusahaan Publik di Indonesia
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia harus menyampaikan
laporan keuangan interim adalah sebagai berikut:
1. Peraturan Bapepam-LK Nomor X.K.2 Lampiran Keputusan
Ketua Bapepam dan LK No. Kep-346/BL/2011 tanggal 5
Juli 2011 tentang Penyampaian Laporaan Keuangan Berkala
Emiten atau Perusahaan Publik; dan
2. Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor Kep-
306/BEJ/07-2004 tentang Peraturan No I-E tentang
Kewajiban Penyampaian Informasi
 Dimana ketentuan yang diterbitkan oleh regulator telah
disempurnakan sejalan dengan PSAK tersebut terkait isi dan
format pelaporan namun terdapat pengaturan lain pada
ketentuan tersebut.
9
Ketentuan Penyampaian Laporan Keuangan Interim
 Pengaturan lain tersebut antara lain:
1. Laporan Keuangan Berkala yaitu laporan keuangan tahunan dan
laporan keuangan tengah tahunan Emiten atau Perusahaan Publik
ke OJK. Sementara, laporan keuangan tahunan, laporan keuangan
tengah tahunan dan laporan kwartalan Emiten atau Perusahaan
Publik ke BEI.
2. Batas waktu penyampaian Laporan Keuangan adalah sebagai
berikut:
• LKI yang diaudit oleh Akuntan Publik, selambat-lambatnya 3
(tiga) bulan setelah tanggal LKI dimaksud;
• LKI yang ditelaah secara terbatas oleh Akuntan Publik,
selambat-lambatnya 2 (dua) bulan setelah tanggal LKI
dimaksud;
• LKI yang tidak diaudit oleh Akuntan Publik, selambat-lambatnya
1 (satu) bulan setelah tanggal LKI dimaksud.
 Sementara pedoman review mengikuti ISRE 2400 dan ISRE 2410
10
ENGAGEMENT TO REVIEW
HISTORICAL FINANCIAL
STATEMENTS
(ISRE 2400)
TUJUAN

 Reviu atas Laporan Keuangan bertujuan untuk


memperoleh keyakinan tentang apakah laporan
keuangan bebas dari salah saji material.

 Tujuan dari ISRE 2400 (Standar Perikatan Reviu 2400)


adalah untuk menetapkan standar dan menyediakan
panduan tentang tanggung jawab profesional praktisi
(yang bukan merupakan auditor laporan keuangan
suatu entitas) untuk melaksanakan suatu perikatan
dalam hal melaksanakan reviu laporan keuangan dan
tentang bentuk dan isi laporan yang akan diterbitkan.

12
PRINSIP

 Prinsip umum dalam review engagement adalah


mematuhi Kode Etik Profesional Akuntan

 Prinsip-prinsip lain:
1. Skeptisisme Profesional
2. Memperoleh bukti cukup dan tepat

13
TERMS OF ENGAGEMENT

 Praktisi dan Klien harus menyepakati persyaratan


dalam engagement

Klien

Engagement
Letter

Praktisi

14
TERMS OF ENGAGEMENT
 Engagement Letter mencakup:
1. Tujuan jasa yang akan dilaksanakan
2. Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan.
3. Ruang lingkup reviu
4. Akses tidak terbatas ke catatan, dokumentasi, dan
informasi lain
5. Suatu contoh laporan yang diharapkan akan diserahkan
6. Fakta bahwa perikatan tidak dapat diandalkan untuk
mengungkapkan kesalahan, tindakan melanggar hukum,
atau ketidakberesan lainnya, sebagai contoh,
kecurangan atau pemalsuan yang kemungkinan ada
7. Pernyataan bahwa suatu audit tidak dilaksanakan dan
bahwa opini audit tidak akan dinyatakan.
15
PROSEDUR PELAKSANAAN REVIEW
 Praktisi melaksanakan reviu laporan keuangan berdasarkan prosedur yang
telah direncanakan.

 Prosedur dalam melakukan reviu laporan keuangan antara lain:


1. Pemahaman tentang bisnis entitas
2. Pemahaman prinsip dan praktik akuntansi entitas
3. Memahami prosedur yang dilakukan entitas
4. Meminta keterangan berkaitan dengan seluruh asersi material dalam
laporan keuangan.
5. Melaksanakan prosedur analitis dengan membandingkan laporan
keuangan dengan periode yang lalu.
6. Meminta keterangan tentang tindakan yang diambil pada RPUS dan
Komisaris-komisaris
7. Membaca laporan keuangan untuk mempertimbangkan
8. Memperoleh laporan dari praktisi lain
9. Meminta keterangan kepada orang-orang yang mempunyai tanggung
jawab atas keuangan dan akuntansi
16
PELAPORAN

 Laporan reviu harus berisi suatu pernyataan tertulis


yang jelas tentang keyakinan bentuk negatif. Praktisi
harus mereviu dan menilai kesimpulan yang ditarik dari
bukti yang diperoleh sebagai basis untuk menyatakan
keyakinan bentuk negatif

 Praktisi harus menilai apakah terdapat informasi yang


diperoleh selama reviu mengindikasikan bahwa laporan
keuangan tidak menyajikan secara wajar, dalam
semua hal yang material, sesuai dengan kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku

17
REVIU LAPORAN KEUANGAN

 Berdasrkan engagement letter yang telah disepakati,


praktisi melakukan reviu atas laporan keuangan
entitas
Perencanaan Reviu
Laporan Keuangan

Pelaksanaan Reviu
Laporan Keuangan

Laporan Reviu atas


Laporan Keuangan
18
CONTOH LAPORAN REVIU LAPORAN KEUANGAN

19
CONTOH LAPORAN REVIU LAPORAN KEUANGAN

20
REVIEW OF INTERIM FINANCIAL
INFORMATION PERFORMED BY THE
INDEPENDENT AUDITOR OF THE
ENTITY
(ISRE 2410)
PRINSIP UMUM

prosedur pengendalian mutu


skeptisisme profesional yang berlaku untuk setiap
perikatan

ketentuan etika yang relevan


dengan audit atas laporan
keuangan tahunan entitas
(independensi, integritas, objektivitas, kompetensi dan
kecermatan profesional, kerahasiaan, perilaku profesional,
dan standar teknis)

22
TUJUAN DAN PERIKATAN
Tujuan perikatan reviu atas informasi keuangan interim adalah untuk
memungkinkan auditor menyatakan kesimpulan berdasarkan hasil reviu
bahwa LK interim telah disusun sesuai dengan kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku
Reviu tersebut bukan sebagai opini seperti ISAs

Auditor dan klien harus menyepakati ketentuan perikatan


untuk menghindari salah paham tentang sifat perikatan dan terutama, tujuan
dan ruang lingkup reviu, tanggung jawab manajemen, luas tanggung jawab
auditor, keyakinan yang diperoleh, dan sifat dan bentuk laporan

23
PROSEDUR UNTUK REVIU ATAS INFORMASI
KEUANGAN INTERIM
A. Pemahaman atas entitas dan lingkungannya termasuk pengendalian
internal
Auditor harus memiliki pemahaman yang cukup agar dapat
Mengidentifikasi jenis kesalahan penyajian material yang potensial dan
kemungkinan keterjadiannya
Memilih permintaan keterangan, prosedur analitis dan prosedur reviu lain
yang akan menyediakan suatu basis bagi auditor untuk melaporkan bahwa LK
interim telah disusun sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang
berlaku

24
PROSEDUR UNTUK REVIU ATAS INFORMASI
KEUANGAN INTERIM
B. Prosedur Permintaan Keterangan, Prosedur Analitis, dan Prosedur Reviu
lainnya

Auditor harus meminta keterangan terhadap individu yang bertanggung jawab


terhadap hal-hal keuangan dan akuntansi dan melakukan analisis untuk diambil
kesimpulan.
Permintaan keterangan ini tidak harus dengan pengujian, observasi, atau
konfirmasi dapat dengan:
Membaca risalah rapat
Mempertimbangkan dampak atas modifikasi laporan audit, penyesuaian
akuntansi, atau kesalahan penyajian
Berkomunikasi dengan auditor lain yang menangani LK interim atas
komponen entitas yang signifikan

25
PROSEDUR UNTUK REVIU ATAS INFORMASI
KEUANGAN INTERIM
Prosedur Permintaan Keterangan, Prosedur Analitis, dan Prosedur Reviu
lainnya
auditor meminta keterangan terhadap manajemen
 apakah manajemen telah mengidentifikasi semua peristiwa sampai dengan
tanggal reviu yang kemungkinan memerlukan penyesuaian atau pengungkapan
dalam LK Interim
 Apakah ada perubahan penilaian atas kelangsungan usaha dan

26
EVALUASI ATAS KESALAHAN PENYAJIAN

 reviu atas laporan keuangan interim ini tidak di desain untuk memberikan
reasonable assurance jika informasi keuangan interim bebas dari salah saji
material
 Sehingga, auditor harus melakukan evaluasi secara individu atau
keseluruhan untuk menentukan apakah penyesuaian material perlu
dilakukan terhadap LK interim
 Auditor menggunakan pertimbangan profesional dalam evaluasi kesalahan
penyajian yang tidak dikoreksi entitas.

27
REPRESENTASI MANAJEMEN

Auditor memperoleh representasi manajemen atas :


 pengakuan tanggung jawab atas rancangan dan implementasi
pengendalian internal untuk mencegah fraud and error
 LK interim telah disusun dan disajikan sesuai dengan kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku
 Meyakini bahwa atas kesalahan yang tidak dikoreksi oleh auditor adalah
tidak material dan ringkasannya dimasukkan dalam representasi tertulis
 Pengungkapan fakta yang signifikan berkaitan dengan kecurangan atau
dugaanya
 pengungkapan ketidakpatuhan aktual atau kemungkinannya
 Pengungkapan peristiwa signifikan setelah tanggal neraca sampai tanggal
reviu yang memerlukan penyesuaian

28
KOMUNIKASI
Jika dari hasil reviu LK interim terdapat suatu hal diyakini auditor perlu adanya koreksi
material
• Dikomunikasikan kepada manajemen
• Jika tidak direspon, maka auditor berkomunikasi kepada pihak yang bertanggung
jawab thd tata kelola
• Jika tidak direspon maka
Modikasi LK
Kemungkinan mundur dari LK interim / LK Tahunan

29
PELAPORAN ATAS SIFAT, LUAS, DAN HASIL REVIU INFORMASI KEUANGAN
INTERIM
Laporan tertulis auditor harus berisi hal-hal sebagai berikut:
a) Judul yang sesuai
b) Pihak yang dituju sesuai dengan perikatan
c) Identifikasi informasi keuangan interim yang direviu
d) suatu pernyataan bahwa manajemen bertanggung jawab untuk menyusun dan
menyajikan secara wajar informasi keuangan interim sesuai dengan kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku
e) Dalam kondisi lain, suatu pernyataan bahwa manajemen bertanggung jawab untuk
menyusun dan menyajikan informasi keuangan interim sesuai dengan kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku
f) Suatu pernyataan bahwa auditor bertanggung jawab untuk menyatakan kesimpulan
atas informasi keuangan interim berdasarkan reviunya
g) Pernyataan bahwa review atas laporan keuangan interim dilakukan sesuai dengan
ISRE 2410
h) pernyataan bahwa ruang tingkup reviu jauh lebih sempit dibandingkan dengan
lingkup audit yang dilaksanakan berdasarkan Standar Audit
i) suatu kesimpulan tentang apakah ada hal-hal yang menjadi perhatian auditor yang
menyebabkan auditor yakin bahwa informasi keuangan interim tidak menyajikan
secara wajar
30
PELAPORAN ATAS SIFAT, LUAS, DAN HASIL REVIU INFORMASI KEUANGAN
INTERIM
Laporan tertulis auditor harus berisi hal-hal sebagai berikut:
j) suatu kesimpulan tentang apakah adayang menjadi perhatian auditor yang
menyebabkan auditor yakin LK interim disusun dalam hal material dan sesuai
dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku
k) Tanggal laporan
l) Lokasi negara / yurisdiksi tempat praktik auditor
m) Tanda tangan auditor

31
32

Вам также может понравиться