Вы находитесь на странице: 1из 15

Kolelitiasis

ROBERT THIODORUS (030.13.171)


DR PEMBIMBING
DR. WURI ISWARSIGIT, SP. BA
Pendahuluan

-Di Asia batu empedu (kolelitiasis) yang sering ditemukan adalah batu
pigmen. Penelitian di Jakarta yang dilakukan di RSCM pada 51 pasien
didapatkan batu pigmen pada 73% pasien dan batu kolesterol pada
27% pasien.
-Batu empedu umumnya ditemukan didalam kandung empedu,
tetapi pada 12-15% pasien batu akan bermigrasi melalui duktus sistikus
ke saluran empedu
Anatomi
Fisiologi
Definisi

 deposit kristal empedu yang ditemukan didalam kandung empedu


Klasifikasi

 Batu kolesterol
Batu kolesterol terdiri dari > 50% kolesterol monohydrate, garam kalsium,
pigmen empedu, protein, dan asam lemak.
 Batu pigmen
Batu pigmen dibagi menjadi dua, batu pigmen hitam yang terdiri dari
kalsium bilirubin dan batu pigmen coklat yang terdiri dari garam kalsium
bilirubin unconjugated dan sedikit kolesterol serta protein.
Faktor Risiko

 Jenis Kelamin
 Usia
 Kehamilan
 Obesitas
 Sindrom Metabolik
 Genetik
 Diet Rendah Serat
Manifestasi Klinis

 batu empedu asimptomatik


 pasien dengan batu empedu simptomatik
 pasien dengan komplikasi batu empedu
Patofisiologi

 cholesterol supersaturation of bile


 Gallbladder hypomotility
 kinetic factor
Diagnosis

 Anamnesis dan pemeriksaan fisik


 Pemeriksaan laboratorium: tes fungsi hati
 USG
 Cholescintigraphy
 Endoscopic Retrograde Chlangiopancreatography (ERCP)
 Foto polos abdomen
Diagnosis Banding

 Ulkus peptikum
 Kanker kantung empedu
 Kolesistitis akalkulus
Komplikasi
 Cholecystitis
Obstruksi pada duktus sistikus oleh batu dapat menyebabkan peradangan pada kandung empedu.
Peradangan akut ditandai dengan nyeri bilier yang mendadak dan progresif pada kuadran kanan
atas abdomen, terdapat juga nyeri alih pada interskapula, bahu atau skapula kanan.(
 Empiema
Empiema kandung empedu biasanya hasil dari perkembangan kolesistitis akut dengan obstruksi duktus
sistikus persisten disertai superinfeksi dari empedu yang stagnan dengan pembentukan nanah oleh
bakteri. Gambaran klinis menyerupai cholangitis dengan demam tinggi; sakit kuadran kanan atas
yang parah dan leukositosis. Empiema kandung empedu memiliki risiko tinggi terhadap sepsis gram-
negatif dan / atau perforasi. Intervensi bedah dengan cakupan antibiotik yang tepat diperlukan
sesegera setelah terdiagnosis.
 Gangren dan Perforasi
Gangren dari kantong empedu merupakan hasil dari iskemia dinding dan nekrosis jaringan. Kondisi
yang mendasari sering dikarenakan distensi kandung empedu, vaskulitis, diabetes mellitus, empiema,
atau torsi yang mengakibatkan oklusi arteri. Gangren biasanya merupakan predisposisi perforasi
kandung empedu, tetapi perforasi juga dapat terjadi pada kolesistitis kronis tanpa gejala awal
pertanda. Perforasi lokal biasanya disebabkan adhesi yang dihasilkan oleh peradangan berulang dari
kantong empedu. Superinfeksi bakteri kandung empedu menyebabkan terbentuknya abses.
Kebanyakan pasien diobati dengan kolesistektomi, tetapi beberapa pasien dengan sakit serius dapat
dikelola dengan cholecystostomy dan drainase abses
Tatalaksana

Вам также может понравиться