Вы находитесь на странице: 1из 152

ARITMIA YANG MENGANCAM

& TATALAKSANANYA

Oleh : Ns Yudi Elyas S.Kep


WE ARE THE TEAM
FUNGSI EKG ???
Peran Diagnostik :
• Gangguan irama jantung
• Sinkop/pra sinkop
• Iskemia/infark
• Dicurigai kelainan jantung kongenital
• Kelainan katup Jantung
• Penilaian fungsi Pace Maker
• Hipertrofi atrium dan ventrikel
• Efek obat-obatan
• Gangguan keseimbangan elektrolit
ICU Bedah Jantung
TIPS
BELAJAR EKG

Exercise
EKG
Abnormal
EKG
Normal

AnFis
Jantung
REVIEW ANATOMI FISIOLOGI
KARDIOVASKULER
ANATOMI JANTUNG

2nd – 3rd ICS

5th – 6th ICS

a. Lokasi di Mid-mediastinum. 2/3 jantung berada di sebelah kiri dari sternum


b. Apex (puncak) jantung berada di ICS ke 5 atau iga ke 6
c. Dasar jantung di level ICS 2 - 3
Right Side ECG 12 Leads
Anatomi Jantung
(Ruang-Ruang Jantung)

Right Atrium Left Atrium

Right Ventricle Left Ventricle


Anatomi Jantung
(Katub- Katub Atrioventrikular)

Tricuspid Valve Mitral Valve


Anatomi Jantung
(Katub-katub Semilunar)

Aorta
Anatomi Jantung
(Katub-katub Semilunar)

Pulmonary Artery

Pulmonic Valve

Right Ventricle Left Ventricle


Sirkulasi Darah Manusia

Sirkulasi Pulmonal
1. Right atrium
2. Right ventrikel
3. Pulmonal arteri
4. Pulmonal

Sirkulasi sistemik
1. Left atrium
2. Left ventrikel
3. Aorta
4. Arteri
5. Vena
PRESSURE (mmHg) Ao
S:110-130
D:70-80

LA: 4-12
RA:0-8

LV
S:110-130
D:4-12

RV :
S :15-25 PA
D: 0-8 S:15-25
D:8-15
SISTIM KONDUKSI JANTUNG

60-100 BPM

40-60 BPM

20-40 BPM
Gelombang EKG
QRS : L : 0.06-0.12 dtk
( 1.5-3 kotak kcl )

Q : < 1/3 R

L : 0.12 dtk ST : Isoelektris PR Interval :


T : 0,3 mv 0.12-0.2 dtk

Q : 4-5
0.4 dtk
kotak kcl
(10 Kotak kecil)
Sandapan EKG
ECG 12 Leads

Sandapan
Sandapan Bipolar
Unipolar

Sandapan Sandapan
Ekstremitas Perikordial

Lead :
Lead : Lead :
V1, V2, V3,V4, V5,
I, II, III AVR, AVL, AVF
V6
Kriteria EKG Layak Baca
1. Identitas pasien jelas
2. Hasil EKG terbaru
3. Sesuai dengan standar pemasangan EKG
4. Ukuran dan kecepatan sesuai standar :
Kecepatan 25 mm/detik dan Voltase 10 mm.
4. Gelombang jelas tidak ada artifac dan tidak
bertabrakan
5. Gelombang P selalu positif di Lead II
6. Gelombang P selalu negatif di AVR
7. Pola R dan Pola S normal
NORMAL ECG

S
LANGKAH-LANGKAH
INTERPRETASI EKG
R • Rhythm / Irama

R • Rate

A • Axis

H • Hyperthrophy

I • Ischemia

I • Infarc
SINUS RHYTHM
22 Kotak kecil

PR QRS
Interval Kompleks

• Berasal dari nodus SA


• Irama teratur
• Frekwensi jantung (HR) antara 60 -100 x/menit (Dewasa)
• Gelombang P normal , setiap gelombang P selalu diikuti gelombang QRS
dan T
• Interval PR normal (0,12 -0,20detik)
Irama EKG yang tidak memenuhi
• Gelombang QRS normal (0,06 – 0,12 detik) kriteria diatas disebut dengan
• Semua gelombang sama Arritmia / Disritmia
ARHYTMIA

1. Gangguan pembentukan impuls

2. Gangguan penghantaran impuls


JENIS – JENIS ARITMIA
GANGGUAN PEMBENTUKAN IMPULS

SA NODE RHYTHM
SINUS BRADIKARDI

SINUS TAKIKARDI

SINUS ARITMIA

SINUS ARREST
ATRIAL RHYTHM
WANDERING ATRIAL
PACEMAKER (WAP)
PREMATUR ATRIAL
CONTRACTION (PAC)
ATRIAL TACHYCARDIA
SUPRAVENTRICULAR
TACHYCARDI (SVT)
ATRIAL FLUTTER

ATRIAL FIBRILASI (AF)


AV NODE RHYTHM

JUNCTIONAL RHYTHM

JUNCTIONAL TACHYCARDI
ACCELERATED
JUNCTIONAL RHYTHM
PREMATUR JUNCTIONAL
TACHYCARDI

JUNCTIONAL ESCAPE BEAT


VENTRICULAR
ARRHYTHMIA

IDIOVENTRICULAR RHYTHM
ACCELERATED
IDIOVENTRICULAR RHYTHM
PREMATURE VENTRICULAR
CONTRACTION (PVC)
PVC BIGEMINY

PVC TRIGEMINY

VENTRICULAR TACHYCARDI

VENTRICULAR FIBRILASI
JENIS – JENIS ARITMIA
GANGGUAN HANTARAN IMPULS

SA BLOCK

AV BLOCK DERJAT 1

AV BLOCK DERJAT 2

AV BLOCK DERJAT 3
ECG STRIPS
Aritmia yang Mengancam

Jenis aritmia yang mempengaruhi hemodinamik


(Tekanan darah turun atau menyebabkan tidak
ada cardiac output)

Jenis aritmia yang apabila dibiarkan akan


menyebabkan hemodinamik terganggu atau
menyebabkan resiko tidak ada cardiac output
Jenis Aritmia yang Mengancam
Frekuensi cepat, (mengganggu hemodinamik), cth:
- VT pulseles
- VF
- AF RR
- Atrial flutter
- SVT

Frekuensi lambat (mengganggu hemodinamik), cth :


- Bradikardia
- AV Blok derajat 2
- AV Blok derajat 3

Tidak ada Output : PEA, Asystole.


Cardiac Arrest Treatment
CHAIN OF SURVIVAL

Immediate Early CPR Rapid Effective Integrated


recognition defibrillation advanced post-cardiac
and activation life support arrest care
Henti Jantung
Keadaan terhentinya aliran darah dalam
sistem sirkulasi tubuh secara tiba-tiba akibat
terganggunya efektivitas kontraksi jantung
saat sistolik
Henti Jantung
• Diagnosis
1. Pasien tidak sadar dan tidak teraba nadi
2. EKG:
Pulseless Ventricular Tachycardia (VT)

Ventricular Fibrillation (VF)

Pulseless electrical activity (PEA)

Asistole
SINUS RHYTHM
SINUS RHYTHM
SINUS RHYTHM
SINUS RHYTHM
Henti Jantung
Shockable
DC Shock 360 J Not shockable
monofasik/200J bifasik Do chest compression
Chest compression

CPR
CPR
Defibrillation’s chances of restoring a pulse
Early defibrillation
80%

60%
Chance of success

40%

20%

0%
2 min 4 min 8 min 10 min
DEFIBRILATION POSITION
Adult :
Bi phasic = 100-200 J
Monophasic =360 J

Pediatrik
1st = 2 J/kg
2nd = 4 J / kg
Maks = 10 J/kg

Cardioversi :
0.5-1 J/kg (may increase to 2 J/Kg)

PPGD 24/08/2004
PPGD 24/08/2004
SHOCK THERAPY
Recommendation AHA 2010

Patient Defibrilasi kardioversi

Adult Bi phasic = 120-200 J Bi phasic = 100-200 J


Monophasic = 360 J Monophasic = 200 J

Pediatrik 1st = 2 J/kg 0.5-1 J/kg (may


2nd = 4 J / kg increase to 2 J/Kg)
Maks = 10 J/kg
DEFIBRILASI vs KARDIOVERSI
PPGD 24/08/2004
KARDIOVERSI
• Kardioversi adalah tindakan terapi dengan
cara memberikan arus listrik dengan metode
sinkron untuk mengatasi supra ventrikular
takikardi (SVT), atrial fibrilasi, atrial flutter,
ventrikuler takikardi (VT) dengan nadi.
Indikasi
• Supra ventrikular takikardi (SVT)
• Atrial fibrilasi
• Atrial flutter
• Ventrikular takikardi dengan nadi (VT pulse)
SINUS RHYTHM
SINUS RHYTHM
SINUS RHYTHM
SINUS RHYTHM
Mekanisme
• Arus listrik yang dihantarkan akan
mendepolarisasikan miokard bertujuan agar
jantung berkoordinasi kembali konduksi
impuls listrik sehingga jantung berkontraksi
secara normal. Energi listrik yang di hantarkan
akan di sinkronkan dengan kompleks QRS,
mode ini menganalisa gelombang R tertinggi
dan mengirim arus listrik dalam waktu mili
detik
Energi
• Atrial fibrilasi dimulai 100 J
• Arterial flutter dimulai 50-100 J
• SVT dimulai 50-100 J
• VT dengan nadi 100 J

Dapat dinaikan menjadi 200, 300, 360 J


• Untuk anak 1-2 J maksimal 3 J/kgBB
DEFIBRILASI
DEFINISI
Defibrilasi adalah tindakan terapi dengan cara
memberikan arus listrik yang kuat dengan cara
asinkron

Indikasi :
• Ventrikular fibrilasi (VF)
• Ventrikular takikardi tanpa nadi (VT non pulse)
Defibrilasi harus dilakukan dengan segera dengan alasan:
1. Irama yang terjadi pada henti jantung umumnya
adalah VF
2. VF cenderung berubah menjadi asistol dalam waktu
beberapa menit
3. Pengobatan yang efektif untuk VF adalah defibrilasi
4. Makin lambat defibrilasi dilakukan, makin kurang
kemungkinan keberhasilannya
Mekanisme
• Arus listrik yang di hantarkan bertujuan untuk
koordinasi listrik jantung dan mekanisme
pemompaan di tujukan dengan membaiknya cardiac
output, perfusi jaringan dan oksigenasi.
• Arus listrik yang di hantarkan dalam jumlah banyak
dan singkat akan mendepolarisasi semua miokard
menyebabkan berhentinya aktifitas listrik jantung,
sel-2 pace akan berepolarisasi secara spontan dan
memungkinkan jantung pulih kembalidan memulai
aktifitas kontraksi kembali
Energi
• VT tanpa nadi dimulai 50-100 J
• VF dimulai 100 J

Dapat dinaikan 200, 300, 360 J


• Untuk anak 1-2 J, maksimal 3 J/kgBB
Dokter/perawat ruangan melakukan
Basic Life Support (Early CPR)
Survival with CPR
Early CPR

CPR

CPR
CPR
Early Early Early Early
Access CPR Defibrillation Advanced
Care

Call for help Chest Defibrillation Advanced Life Post-Cardiac arrest


Compression Support Care
2010
High Quality CPR for Adult
(AHA 2010)
- Rate at least 100/min
- Compression depth at least 2 inches (5cm)
- Allow complete chest recoil after each compression
- Minimize interruptions in chest compressions
- Avoid excessive ventilation
- 1 breath for 6-8 seconds
- Change compressor < 5 seconds

ACLS :
- Epineprine : 1mg everi 3-5 minutes
- Atropine : 1st dose 0.5 mg bolus, repeat 3-5minutes.
Maksimum dose 3 mg
High Quality CPR for Pediatric
(AHA 2010)
- Rate at least 100/min
- Push hard (>1/3 antrior postorior diameter of chest)
- Compression depth. Infant : at least 1.5 inches (4 cm)
Children = 2 inches (5 cm)
- Allow complete chest recoil after each compression
- Minimize interruptions in chest compressions
- Avoid excessive ventilation
- 1 breath for 3 seconds
- 2 Rescuer = Compression : Breath =15 : 2

ACLS :
- Adrenalin : 0.01 mg/kg (1:10000, repeat 3-5 minutes)
- Atropin : 0.02 mg/kg.minimum dose 0.1 mg, mkas dose 0.5
mg(repeat 3-5 minutes)
Basic Life Support
2010 : C – A – B  kecuali neonatus
• Look – Listen – Feel  ditiadakan
• Kompresi dada sedikitnya 100x/mnt
• Kedalaman kompresi dada sedikitnya
5 cm (2 inch)  dewasa

• Penolong tidak terlatih 


Hands-Only™ (kompresi dada saja)
Peringatan Pelatihan RJP
• Jangan berlatih dengan menggunakan orang
• Bersihkan wajah setiap kali menggunakan boneka/manekin
dengan Alkohol
• Jangan menggunakan manekin bila
– Flu atau nyeri tenggorokan
– Positif sakit hepatitis B atau C
– Terinfeksi HIV atau AIDS
– Atau ada infeksi yang lain
Jika ada korban tersedak yang masih sadar :
• Jangan lakukan manuver Heimlich
• Periksa kondisinya :
• tanya: “apakah anda tersedak / tercekik ?”
• Jika masih bisa menjawab/bicara, batuk dan bernafas = s
umbatan parsial
• Jika tidak bisa menjawab/bicara, tidak bisa bernafas, sangat
panik, tidak bisa batuk = sumbatan total atau berat
• lakukan manuver Pukul Punggung & Heimlich
Jika korban tidak sadar =
kondisi gawat !!

lakukan langkah-langkah
BANTUAN HIDUP DASAR
Bantuan Hidup Dasar (BHD)
• Usaha untuk mempertahankan kehidupan saat
penderita mengalami keadaan yang mengancam jiwa.
• Meliputi ( CAB )
– Circulation = Jantung
– Airway = Jalan Nafas
– Breathting = Pernafasan
– Dikenal dengan Cardio Pulmonary Resuscitation
(CPR) atau Resusitasi Jantung Paru (RJP)
PUKUL PUNGGUNG 5x Jika gagal, lakukan
atau sampai sumbatan lepas manuver HEIMLICH
Manuver HEIMLICH
Manuver HEIMLICH
Manuver “pukul punggung” pada bayi
Resusitasi Jantung Paru (RJP)
• Mempertahankan bantuan hidup minimal
• Memberikan bantuan hidup dasar sebelum
bantuan tenaga medis datang
• Kombinasi nafas buatan dengan kompresi dada
• Mempertahankan fungsi jantung dan parU
• Diberikan saat tidak ada nafas dan denyut nadi
• Memberikan oksigen hingga bantuan medis
datang
Bagaimana Kerja RJP
• RJP yang efektif memberikan 1/4 s.d. 1/3 aliran
normal aliran darah dari jantung ke seluruh tubuh
• Pernafasan buatan mengandung oksigen 16%
(Kandungan oksigen di udara bebas adalah 21%)
Segera Mulai RJP
• Kemungkinan untuk hidup besar
• Kerusakan otak dimulai sejak 4 s.d. 6
menit sejak jantung berhenti
• Kerusakan otak setelah 10 menit bila
tidak dilakukan RJP
Jangan Pindahkan Penderita
Hingga RJP Dimulai dan Bantuan
Datang
• Kecuali dalam kondisi yang memaksa
– Ancaman ledakan atau api
– Penderita harus berada di atas alas yang
keras
– Meletakan kondisi pada posisi kepala lebih
rendah dari badan
Lihat Situasi, Kemudian RAP
• R – Respon
• Tepuk bahu dan
panggil, “Apa
kamu tidak apa-
apa?”
RAP
• A – Aktifkan bantuan (jika tidak respon)
• “KAMU” tolong panggil bantuan ada orang yang
tidak sadar (yang lain telepon ambulan)
• Bila tidak ada orang maka kita yg menelpon
RAP
• P – Posisi terlentang
• Seluruh badan dibalikan secara bersamaan
• Selalu berhati-hati dengan cidera kepala dan
cidera tulang belakang
• Bila tersedia gunakan penyangga lehar
C–A- B
• Circulation = Sirkulasi (jantung)
• Airway = Jalan Nafas
• Breathing = Nafas Buata
Periksa Denyut Nadi
• Tidak lebih dari 10
detik
• Bila tidak yakin
adanya denyut nadi
maka langsung
kompresi
Kompresi
• Letakan telapak tangan kiri
di tengah dada
• Letakan satu tangan yang
lain diatasnya
• Silangkan jari-jemari
• Kompresi dada
– Kecepatan 100 x/mnt
– Kedalaman 4-5 cm
– Setelah kompresi biarkan
dada mengembang
Kompresi
• Siku lurus
• Tekanan berasal dari
bahu bukan tangan
• Posisi penolong
disebelah dada
penderita
RJP  30:2
• Setelah 30 kompresi dada berikan:
• 2 nafas buatan dengan berlahan
• Lanjutkan hingga bantuan tiba
• Jika penderita mulai bergerak: periksa nafas

30 2
Periksa Tanda Vital
• A – Airway (jalan nafas)
• Buka jalan nafas
• Head tilt chin lift
– Kepala di dorong ke belakang
– Dagu di tarik ke atas
Nafas Buatan
• Jika penderita tidak
bernafas, berikan 2 nafas
buatan (1 detik atau lebih)
• Tutup hidungnya
• Tutup mulutnya dengan
mulut anda
• Jika 2 nafas buatan tidak
masuk ke paru, angkat
kembali dagu dan berikan 2  Bila berhasil maka dada
nafas buatan (jika tidak akan terangkat
masuk juga, maka dicurigai (mengembang)
tersedak)
Nafas Buatan Mulut ke Hidung
(Kapan digunakan)

• Tidak bisa membuka mulut


• Tidak bisa ditutup dengan rapat
• Luka pada mulut
Jika mulai bernafas letakan
penderita pada posisi recovery
(Jika Penderita diLuar RS)
1 2

3
4
RJP Dua Penolong
• Satu penolong memberikan nafas buatan
• Satu penolong yang lain memberikan kompresi dada
• Kompresi dan nafas buatan diberikan bergantian tanpa
henti dan teratur
• Kecepatan kompresi  30:2
• Kompresi pada anak  30:2
• Bergantian bila kelelahan
• 1 dan 2…..4 dan berganti
Ganti posisi penolong
• Penolong yang memberikan kompresi dada
akan mengalami kelelahan bila melakukan RJP
dalam waktu yang lama
• Ganti posisi setiap 4-5 siklus untuk
meningkatkan kualitas kompresi
• Harus dilakukan dengan cepat dan tenang
RJP Anak
• Anak didefinisikan adalah manusia usia > 1 thn
hingga mencapai pubertas (usia 12 s.d. 14 thn)
• Berikan sedikit tiupan ketika memberikan
nafas buatan
• Untuk anak-anak, gunakan hanya satu tangan
• Gunakan sedikit tenaga untuk kompresi dada
• Kompresi : nafas buatan  30:2
BHD Anak

• Lokasi dipertengahan antara atas dan bawah dada


• Letakan 1 telapak tangan di tengah dada, diantara
kedua puting susu
• Kompresi : Nafas buatan  30:2
RJP tidak dilakukan bila
• Tanda-tanda kematian yang jelas
– Kaku mayat
– Lebam mayat
– Kepala terputus
– Badan yang sudah hancur
• Wasiat dari penderita
• Ada permintaan dari keluarga (ahli waris)
• Keselamatan penolong terancam
Kapan RJP di Hentikan
• Adanya denyut nadi dan penderita telah bernafas
• Bantuan telah datang
• Tanda kematian telah jelas
• Penolong kehabisan tenaga
• Bila dilanjutkan akan membahayakan penolong
– Cth. Kebakaran di dekat penolong
• Henti jantung lebih dari 30 menit
– Kontroversial
Memeriksa RJP yg efektif
• Apakah dada terangkat naik turun saat
memberikan nafas buatan?
• Penolong kedua memeriksa nadi saat anda
melakukan kompresi
–Bila kompresi dada baik maka nadi akan
teraba.
Kenapa RJP gagal
• Terlambat memulai RJP
• Prosedur yg tidak sesuai (cth. Lupa menutup hidung)
• Tidak ada bantuan lanjutan (dokter/perawat)
• Hanya 15% yg menerima RJP dapat kembali pulang ke
rumah
• Teknik yang tidak benar
• Penyakit terminal atau penyakit yg tidak bisa diobati
(serangan jantung berat)
Komplikasi RJP
• Tulang rusuk patah
• Muntah
– Aspirasi (masuknya cairan lambung ke paru)
– Miringkan pasien ke sebelah kiri
– Bersihkan muntah dari mulut dengan
menggunakan jari tangan yg dibungkus kain
– Terlentangkan kembali dan lanjutkan CPR
Mouth to Barrier Assist Device
CPR Techniques
• Precordial thump :
– Boleh dilakukan pada:
• Henti jantung yang disaksikan
• Henti jantung dengan monitor terpasang
• Unstable VT (termasuk pulseless VT)  jika defib tidak
segera dapat digunakan
– Sebaiknya tidak dilakukan pada henti jantung yang
tidak disaksikan
– 2005 : tidak ada rekomendasi
Code Blue System
Code Blue System
• Sumber daya manusia:
– Jumlah
– Kompetensi
• Deteksi dini
• Peralatan dan obat resusitasi
• Komunikasi
• Transportasi
Aktivasi Code Blue
• Petugas yang menemukan pasien yang henti
jantung atau henti napas
– minta bantuan perawat ruangan
– hubungi operator: code blue, lokasi
– lakukan basic life support
– dekatkan trolley emergency, monitor EKG, dan
defibrillator
• Operator
mengumumkan
“Code Blue di
lantai ….
kamar ….” (2x)
Saat kode ini diaktifkan maka tim yang terdiri dari tenaga medis dan
paramedis terlatih akan menuju ruangan di mana pasien berada dan
melakukan tindakan resusitasi jantung paru
Cardiac Arrest Team

Team Leader A&B

Airway C
Breathing
Circulation
C
Documentation
TL
D
Airway Management
ETT insertion Airway &
Breathing set

Defibrillation

Chest Defibrillator
compression
IV line Trolley
Fluid emergency
Drugs

Team Documentation
leader
Peran Team Leader
Airway Management
• Menerima laporan singkat Airway &
ETT insertion
kejadian Breathing set
• Meninjau catatan medis
sebelumnya
Defibrillation
• Memimpin jalannya Defibrillator
Chest
resusitasi compression
IV line Trolley
• Mengatur peran anggota Fluid emergency
tim Drugs

DOKTER, PERAWAT TERLATIH Team Documentation


leader
Peran PJ Airway &
Breathing
• Mempertahankan jalan Airway Management
Airway &
ETT insertion
napas Breathing set
• Memberikan oksigen
• Memberikan bantuan Defibrillation
napas manual
Chest Defibrillator
• Melakukan auskultasi compression
IV line Trolley
suara napas Fluid emergency
• Mempersiapkan set Drugs
intubasi endotrakheal
• Melakukan intubasi Team Documentation
endotrakheal leader
DOKTER, PERAWAT TERLATIH
Peran PJ
Circulation (1)
• Memasang papan Airway Management
Airway &
ETT insertion
resusitasi Breathing set
• Memeriksa nadi pasien
• Melakukan kompresi Defibrillation
jantung
Chest Defibrillator
• Memasang lead monitor compression
IV line Trolley
EKG, pulse oxymetri Fluid emergency
• Memasang akses intravena Drugs

• Melakukan pengambilan
sampel gas darah Team Documentation
leader
DOKTER, PERAWAT
Peran PJ
Circulation (2)
• Mempersiapkan obat- Airway Management
Airway &
ETT insertion
obatan: adrenalin, SA, Breathing set
amiodaron, lidokain
• Memberikan cairan dan
Defibrillation
obat-obatan
Chest Defibrillator
• Menyiapkan defibrillator compression
IV line Trolley
• Melakukan defibrilasi Fluid emergency
atau kardioversi Drugs

Team Documentation
leader
DOKTER, PERAWAT
Peran PJ
Documentation
• Mengidentifikasi pasien Airway Management
Airway &
ETT insertion
dan penyakitnya Breathing set
• Mencatat kondisi/tanda
vital pasien
Defibrillation
• Mencatat setiap
Chest Defibrillator
tindakan resusitasi compression
IV line Trolley
• Melaporkan kepada Fluid emergency
team leader Drugs
• Membuat laporan
resusitasi
Team Documentation
leader
PERAWAT
Peran Kepala/
Perawat Ruangan
• Menjaga ketertiban Airway Management
ETT insertion Airway &
ruangan (menutup tirai) Breathing set
• Menenangkan pasien lain
• Memberitahu/telepon
keluarga pasien Defibrillation

• Menghubungi/telepon Chest Defibrillator


dokter penanggung jawab compression
IV line Trolley
• Menghubungi HCU/ICU Fluid emergency
Drugs
• Menyiapkan transportasi
ke HCU/ICU
• Laporan insidens Team Documentation
leader
Post-Resuscitation Care
• ICU / HCU
• Support:
– Cardiac: intropik, vasopresor, pacemaker, primary
PCI, intra-aortic ballon pump
– Respiration: toracocenteses, chest tube,
mechanical ventilation
ARITMIA (BLOK RHYTHM)
SINUS RHYTHM

Tidak mengancam
SINUS RHYTHM
SINUS RHYTHM
SINUS RHYTHM
Penggunaan
Pacu Jantung
Pacemaker
(Arrhythmia Device Theraphy)
• Pemberian stimulus elektrik tambahan ke otot
jantung bila mana denyut jantung tidak
mampu menghasilkan curah jantung yang
adekuat sesuai dengan kebutuhan fisiologis
• Menstimulasi jantung dalam menghentikan
kejadian takikardia
Tipe Pacemaker
Berdasarkan Waktu Penggunaan, (2)

Temporary Pacemaker
• Digunakan pada situasi emergency atau elektif
• Digunakan sebagai supportive atau profilaksis
Jenis Pacemaker

• Single-chamber Pacing
– Hanya atrium atau ventrikel yang dipacu
– Parameter yang dapat diprogram: frekwensi &
output

• Dual-chamber Pacing
– Memacu atrium dan ventrikel
– Parameter: stroke volume
– Menjamin atrioventricular synchrony
Generator Temporary Pacemaker

Single-Chamber Dual-Chamber
Indikasi Temporary Pacemaker
• Bradidisritmia
– Sinus Bradikardi dan arrest
– Blok jantung

• Takidisritmia
– Supraventrikular
– Ventrikular
Indikasi Temporary Pacemaker
• Kegagalan penggunaan permanent pacemaker
• Support cardiac output after cardiac surgery
• Diagnostic studies
– Electrophysiologi studies
– Atrial Elektrogram
Komponen Sistem Pacu Jantung
Komponen Sistem Pacu Jantung

• Generator
Sumber impuls
• Elektroda Pacu
Kawat penghubung generator dan
miokardium
Unipolar: Kutup negatif
Bipolar: Bagian distal = Kutup negatif,
Kutup positif = bbrp mm sblm distal
• Miokardium
Setting Pacemaker
• Rate
– Pengaturan jumlah impuls yg dikeluarkan
permenit
– Rate: 60 – 80 s/d 800/mnt
• Output
– Pengaturan jumlah aliran listrik (mA) yang
diberikan untuk merangsang depolarisasi
– Atrium: 2,0 mA, Ventrikel: 1,0 mA
Setting Pacemaker, Cont..
• Sensitivity
– Pengaturan kemampuan pacemaker mendeteksi
aktivitas listrik instrinsik jantung (mV)
– Sensitive: 1 mV, tdk sensitif: 20 mV
• AV interval control
– Hanya pada dual-chamber
– Pengaturan interval antara stimulus pacu atrium
dan ventrikel
Manajemen Keperawatan
• Pencegahan malfungsi pacu jantung
– Gunakan monitor EKG
– Cegah pergeseran elektroda
– Inspeksi sambungan generatot dan kawat
– Monitor kemampuan baterai
• Proteksi terhadap mikrosyok
– Waspadai External electromagnetic interference
– Jauhkan komponen eksternal dari aliran listrik lain
Manajemen Keperawatan
• Monitoring resiko infeksi
– Inspeksi insertion site: drainase, eritema, edema
– Pengkajian gejala infeksi sistemik
• Pendidikan kesehatan, meliputi:
– Deskripsi terapi pacu jantung
– Perawatan sistem pacu jantung
– Pembatasan aktivitas
– Pencegahan gangguan listrik
– Kewaspadaan umum
Cara Pemasangan Pacemaker (1)

• Transvenous
Elektroda pacu
dipasang melalui
vena menuju
ventrikel kanan
atau atrium
kanan atau
keduanya
Cara Pemasangan Pacemaker (2)

• Epicardial
Elektroda pacu dijahitkan ke
epikardium pada saat operasi
jantung
Cara Pemasangan Pacemaker (3)

• Transcutaneous
Elektroda ditempatkan
pada dinding dada
anterior & posterior
kemudian di sambungkan
ke unit pacu external
Cara Pemasangan Pacemaker (4)

• Transthoracic
Elektroda pacu dipasang dengan menusukkan kawat
transthoracic menuju ventrikel kanan
Jenis Pacemaker, Cont..
• Rate Adaptive Pacing
– Digunakan bila jantung tdk mampu meningkatkan
denyutnya pd saat peningkatan kebutuhan curah
jantung
– Denyut meningkat menyesuaikan terhadap
peningkatan kebutuhan curah jantung
Jenis Pacemaker, Cont..
• Atrial Overdrive Pacing
– Atrium dipacu dengan frekwensi 200-500x/mnt
– Digunakan dlm usaha menghentikan atrial
takiaritmia

• Antytachycardial Pacing
– Pemberian 1/bbrp impuls untuk menghentikan
takikardi
Permanent Pacemaker

• Ditanamkan melalui anastesi lokal


• Generator diletakkan di daerah subkutan di
pectoral
• Pacing lead dimasukkan melalui vena sefalika
atau subclavia menuju apeks ventrikel kanan
• Lead II diletakkan di atrium kanan
Permanent Pacemaker
Indikasi Permanent Pacemaker
• AV blok Derajat II dan III yang diiringi dengan
bradikardi atau arritmia
• AV blok yang berkaitan dengan Infark
Miokardium Akut
• Disfungsi SA Node
• Sindrom Hipersensitive Sinus Carotid
• Hipertropik dan Dilated Kardiomiopati
Buku Sumber
• Hudak, C. M., Gallo, B. M. & Morton, P. G. (1998) Critical care
nursing: A holistic approach (7th ed.). Philadelphia: Lippincott.

• Urden, L. D., Stacy, K. M. & Lough, M. E. (2002). Thelan’s


critical care nursing: Diagnosis and management (4th ed.).
Missouri: Mosby.

• Woods, S. L., Froelicher, E. S. S. & Motzer, S. U. (2000). Cardiac


nursing (4th ed.). Philadelphia: Lippincott.
TERIMAKASIH

Вам также может понравиться

  • Dasar Ekg Hipercci
    Dasar Ekg Hipercci
    Документ44 страницы
    Dasar Ekg Hipercci
    Anonymous fDSnTnWsfG
    Оценок пока нет
  • Askep VAP
    Askep VAP
    Документ42 страницы
    Askep VAP
    Anonymous fDSnTnWsfG
    Оценок пока нет
  • Safety Culture
    Safety Culture
    Документ20 страниц
    Safety Culture
    Anonymous fDSnTnWsfG
    Оценок пока нет
  • Askep VAP
    Askep VAP
    Документ42 страницы
    Askep VAP
    Anonymous fDSnTnWsfG
    Оценок пока нет
  • Anatomi Dan Fisiologi Kardiovaskuler
    Anatomi Dan Fisiologi Kardiovaskuler
    Документ58 страниц
    Anatomi Dan Fisiologi Kardiovaskuler
    Anonymous fDSnTnWsfG
    Оценок пока нет
  • Pencegahan Dan Perawatan Luka Dekubitus
    Pencegahan Dan Perawatan Luka Dekubitus
    Документ8 страниц
    Pencegahan Dan Perawatan Luka Dekubitus
    Anonymous fDSnTnWsfG
    Оценок пока нет
  • Dasar Ekg Hipercci
    Dasar Ekg Hipercci
    Документ44 страницы
    Dasar Ekg Hipercci
    Anonymous fDSnTnWsfG
    Оценок пока нет
  • Kewenangan Klinis Pns-Revisi
    Kewenangan Klinis Pns-Revisi
    Документ14 страниц
    Kewenangan Klinis Pns-Revisi
    Anonymous fDSnTnWsfG
    Оценок пока нет
  • ICU Cedera Kepala - Edit
    ICU Cedera Kepala - Edit
    Документ21 страница
    ICU Cedera Kepala - Edit
    Anonymous fDSnTnWsfG
    Оценок пока нет
  • Sepsis
    Sepsis
    Документ14 страниц
    Sepsis
    Anonymous fDSnTnWsfG
    Оценок пока нет
  • Buku Pedoman Praktik Klinik Icu
    Buku Pedoman Praktik Klinik Icu
    Документ10 страниц
    Buku Pedoman Praktik Klinik Icu
    Anonymous fDSnTnWsfG
    Оценок пока нет
  • PPI in Intensive Care Unit 2015
    PPI in Intensive Care Unit 2015
    Документ28 страниц
    PPI in Intensive Care Unit 2015
    Anonymous fDSnTnWsfG
    Оценок пока нет
  • Pencegahan Dan Perawatan Luka Dekubitus
    Pencegahan Dan Perawatan Luka Dekubitus
    Документ8 страниц
    Pencegahan Dan Perawatan Luka Dekubitus
    Anonymous fDSnTnWsfG
    Оценок пока нет
  • Sistem Manajemen Dokumen Akreditasi (SISMADAK) PDF
    Sistem Manajemen Dokumen Akreditasi (SISMADAK) PDF
    Документ46 страниц
    Sistem Manajemen Dokumen Akreditasi (SISMADAK) PDF
    Wahyu Supriotomo
    Оценок пока нет
  • Tutorial PDF
    Tutorial PDF
    Документ4 страницы
    Tutorial PDF
    matkwok
    Оценок пока нет
  • PK Ugd
    PK Ugd
    Документ78 страниц
    PK Ugd
    Anonymous fDSnTnWsfG
    Оценок пока нет
  • KEWENANGAN KLINIS UGD - Edit
    KEWENANGAN KLINIS UGD - Edit
    Документ56 страниц
    KEWENANGAN KLINIS UGD - Edit
    Anonymous fDSnTnWsfG
    Оценок пока нет
  • Icu SNH - Edit
    Icu SNH - Edit
    Документ10 страниц
    Icu SNH - Edit
    Anonymous fDSnTnWsfG
    Оценок пока нет
  • KEWENANGAN KLINIS UGD - Edit
    KEWENANGAN KLINIS UGD - Edit
    Документ56 страниц
    KEWENANGAN KLINIS UGD - Edit
    Anonymous fDSnTnWsfG
    Оценок пока нет
  • SPO Surgical Safety Chekclist Sign In, Time Out & Sign Out (RS Kariadi)
    SPO Surgical Safety Chekclist Sign In, Time Out & Sign Out (RS Kariadi)
    Документ4 страницы
    SPO Surgical Safety Chekclist Sign In, Time Out & Sign Out (RS Kariadi)
    Nur Amiin
    67% (3)
  • Icu Ami - Edit
    Icu Ami - Edit
    Документ14 страниц
    Icu Ami - Edit
    Anonymous fDSnTnWsfG
    Оценок пока нет
  • FORM FR-APL-02 2018 Skema ICU - Portofolio
    FORM FR-APL-02 2018 Skema ICU - Portofolio
    Документ13 страниц
    FORM FR-APL-02 2018 Skema ICU - Portofolio
    Anonymous fDSnTnWsfG
    Оценок пока нет
  • Icu CHF - Edit
    Icu CHF - Edit
    Документ12 страниц
    Icu CHF - Edit
    Anonymous fDSnTnWsfG
    Оценок пока нет
  • Sop Muntahan Base Hospital
    Sop Muntahan Base Hospital
    Документ31 страница
    Sop Muntahan Base Hospital
    Anonymous fDSnTnWsfG
    100% (1)
  • Daftar ISI
    Daftar ISI
    Документ7 страниц
    Daftar ISI
    Anonymous fDSnTnWsfG
    Оценок пока нет
  • Format Surveilan Ido
    Format Surveilan Ido
    Документ1 страница
    Format Surveilan Ido
    Anonymous fDSnTnWsfG
    Оценок пока нет
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Документ2 страницы
    Kata Pengantar
    Anonymous fDSnTnWsfG
    Оценок пока нет
  • Penilaian Probabilitas
    Penilaian Probabilitas
    Документ3 страницы
    Penilaian Probabilitas
    Anonymous fDSnTnWsfG
    Оценок пока нет
  • Kasus Operasi
    Kasus Operasi
    Документ2 страницы
    Kasus Operasi
    Anonymous fDSnTnWsfG
    Оценок пока нет
  • Icu Kad - Edit
    Icu Kad - Edit
    Документ10 страниц
    Icu Kad - Edit
    Anonymous fDSnTnWsfG
    Оценок пока нет