Вы находитесь на странице: 1из 21

Bab 8: Eksploitasi Imajinasi dan Intuisi untuk

Kemajuan Usaha
• Rasa Bawah sadar adalah suatu ide/pemikiran secara tiba-tiba. Pada
proses mental (pikiran, ide dan perasaan) muncul dalam pikiran tanpa
kita sadari. Contohnya ketika seseorang berbicara tentang usaha jajanan
masa kini dengan orang lain, kemudian tanpa sengaja terlintas dalam
pikirannya untuk menjual jajanan yang murah dan enak es kepal. Saat
perbincangan serius selesai, orang tersebut berusaha mengingat apa
yang tadi melintas dalam pikirannya.
• Imajinasi adalah daya pikir untuk membayangkan/menciptakan, atas
dasar kenyataan/pengalaman sesorang (khayalan). Contohnya ketika
seseorang ingin membuat kreasi jajan baru seperti es kepal, karena es
kepal merupakan jajajan yang hits di thailad dan belum cukup terkenal
di Indonesia terutama di Sulawesi Tengah. Sehingga orang tersebut
berimajinasi untuk membuat kreasi es kepal dengan campuran beberapa
toping agar menarik minat pembeli. Dari imajinasi tersebut orang itu
memliki keinginan untuk mewujudkan idenya. Imajinasi seperti ini
disebut juga imajinasi kreatif. Hasil dari imajinasi kreatif adalah
penemuan baru, yang bisa berupa benda, konsep, ide maupun model.
• Intuisi adalah pengetahuan mendadak yang diperoleh tanpa
sadar/disadari (tiba-tiba). Pada dasarnya semua orang memiliki
intuisi. Proses mental bawah sadar yang menciptakan intuisi
bisa distimulasi agar lebih produktif. Salah satu caranya adalah
dengan mencatat, segera setelah ide tersebut muncul.
Contohnya ketika seorang wirausaha sedang berjalan di taman,
orang tersebut tidak sengaja melihat jajanan es cream yang
diberikan beberapa toping diatasnya berupa keju yang di parut
dan tambahan taburan kacang, tiba-tiba melintas ide dalam
benaknya tentang cara meningkatkan penjualan usaha es
kepalnya dengan menambahkan toping berupa susu milo,
taburan kacang, dan parutan keju.
Kondisi-kondisi yang mendorong bekerjanya proses bawah
sadar menjadi sangat produktif.
• Doubt : keraguan atas pemikiran (konvensional), maka proses
bawah sadar akan membantu menciptakan ide pemecahan.
Contohnya seorang wirausaha memiliki keraguan untuk menjual es
kepalnya karena di pengaruhi faktor kegagalan dan banyaknya
persaiangan. Akan tetapi proses bawah sadarnya membantu
menciptakan ide untuk memecahkan masalah dari kerguannya
tersebut.
• Venturesome attitude (sikap berani): Contohnya, seorang wirausaha
berani mengambil tindakan untuk menjual es kepalnya sehingga dia
belajar dari kegagalan dan memunculkan tantangan dari sebuah ide
yang penuh resiko dan akan membuat seorang wirausaha tersebut
lebih cermat dalam membuat persiapan dan lebih keras dan
berusaha. Bahkan kegagalam besar mungkin akan lebih
mengobarkan semangat dibanding sebuah kesuksesan kecil.
• Pengalaman, memories dan interst: Banyak pengalaman, kenangan
dan minat yang dimiliki oleh seorang wirausaha akan membantu
memanfaatkan rasa bawah sadarnya.
• Persiapan sempurna/kesungguhan : persiapan- persiapan
(kesungguhan) akan membantu rasa bawah sadar. Contohnya
seorang wirausaha Membuat persiapan dengan cermat dan serius,
merenungi masalahnya dengan jelas, sehingga memancing rasa
bawah sadarnya dan memunculkan ide yang bermanfaat.
• Menyerah sementara : Seorang wirausaha membiarkan
permasalahan yang belum dipecahkan (sementara), kemudian
dipikirkan dan direnungkan kembali.
• Istirahat santai (relaxion) : Proses kerja alam bawah sadar aktif pada
saat pikiran tidak terlalu penuh, maka kondisi santai akan sangat
bermanfaat untuk memunculkan ide seorang wirausaha. Misalnya
idenya akan muncul saat jalan-jalan, mengendarai mobil, berlibur ke
tempat yang menimbulkan rasa santai dan nyaman, atau berbaring
setengah tidur.
• Writing (saat menulis) : Instuisi banyak muncul saat menulis karena
kalimat awal dan menulis adalah bentuk diskusi dengan diri sendiri.
Jadi seorang wirausaha mencoba menuangkan ide-ide dari
pemikirannya dalam tulisan sehingga intuisinya muncul terus
menerus sehingga selesailah pekerjaan menulisnya.
• Bertukar pikiran: Proses ini membutuhkan orang lain, dimana
seorang wirausaha beridiskusi dengan orang lain agar teman
diskusinya akan memberikan pendapat atau sudut pandang lain, bisa
juga melengkapi ide atau pandangan yang kurang komplit. Diskusi
dengan orang lain akan sangat membantu pemecahan masalah.
• Bebas dari kebingungan/kekacauan: Tidak akan lahir institusi, jika
kondisi seorang wirausaha dalam kebingungan/kacau, contohnya
ketika seorang wirausaha memiliki banyak tugas, maka untuk
mengatasinya seorang wirausaha seegera melaksanakan tugasnya,
dan tidak menundanya bisa menjadi salah satu cara agar pikiran
tidak terlalu ruwet sehingga ada tempat kosong atau space untuk
alam bawah sadar bekerja.
• Batas waktu (dead line): Adanya batas waktu yang hampir habis,
mendorong alam bawah sadar bekerja lebih giat. Contohnya bagi
seorang wirausaha, semakin dekat waktu penyelesaian target, maka
makin banyak ide praktis muncul. Hal ini menjelaskan mengapa
seseorang baru bisa menyelesaikan tugas saat tenggat waktu hampir
habis. Membiasakan melakukan pekerjaan pada batas waktu tidak
terlalu disarankan, karena belum tentu ide akan muncul di saat-saat
terakhir.
• Tension: Tekanan atau keterlibatan seorang wirausaha yang sangat
dalam pada satu persoalan ditambah lagi dengan rasa keinginan tahu
yang sangat besar akan mengundang konsentrasi dan semangat
tinggi sehingga mendorong rasa bawah sadarnya, sehingga dapat
memecahkan masalahnya.
Bab 9: Jalan Menuju Wirausaha Sukses
• Mau kerja keras: Kerja keras merupakan modal dasar untuk keberhasilan
seorang wirausaha. Sikap kerja keras harus dimiliki seorang wirausahawan.
Dalam hal ini, unsur disiplin memainkan peranan penting. Sebab,
bagaimana orang mau bekerja keras jika disiplin tidak ada. Dia harus
mengatur waktu, sesuai irama kehidupan, bangun pagi siap-siap untuk
kerja, mulai kerja, istirahat, dan seterusnya setelah malam tiba. Malam hari
ia tidur ada satu lagi elemen penting dalam keberhasilan dalam kerja keras,
yaitu berserah diri pada Allah SWT, dengan selalu berdo’a kepada-Nya.
Insya Allah kerja keras yang diiringi dengan do’a akan memperoleh sukses.
Contohnya seorang wirausaha mau bekerja keras untuk menjual es
kepalnya, awalnya dia hanya membuka usaha kecil-kecilannya di pinggir
jalan, lalu dia lebih giat bekerja keras setiap harinya, kemudian pada
akhirnya dia menjadi pengusaha sukses es kepal dengan membuka usaha
dengan gedung yang lebih besar dan memiliki cabang usaha di berbagai
tempat.
• Mau menambah ilmu pengetahuan: Seorang wirausaha yang ingin sukses
harus menambah pengetahuanya, contohnya dia melakukan berbagai
kegiatan yang akan menambah pengetahuannya, misalnya kursus memasak,
membaca buku resep makanan, dll.
• Pandai membuat keputusan: Jika seorang wirausaha dihadapkan pada
alternatif, harus memilih, maka seoarang wirausaha harus memiliki
pertimbangan yang matang, dan mengumpulkan berbagai informasi, boleh
minta pendapat orang lain, setelah itu ambil keputusan, jangan ragu-ragu.
Dengan berbagai alternatif yang ada dalam pikirannya ia akan dapat
mengambil keputusan terbaik.
• Pandai berkomunikasi: Pandai berkomunikasi berarti pandai
mengorganisasi buah pikiran kedalam bentuk ucapan-ucapan yang jelas,
menggunakan tutur kata yang enak didengar, mampu menarik perhatian
orang lain. Komunikasi baik, diikuti dengan perilaku jujur, konsisten dalam
pembicaraan akan sangat membantu seseorang dalam mengembangkan
karir masa depannya. Contohnya, seorang wirausaha dalam menjalankan
ushanya dia harus pandai berkomunikasi dengan cara yaitu dia dapat
meyakinkan pembeli bahwa produk yang dia jual itu bagus, enak, dan
terjamin kualitasnya. Akhirnya dengan keterampilan berkomunikasi itu
seorang wirausaha dapat mencapai puncak karir, meraih kursi empuk yang
menjadi idaman setiap orang.
Bab 10: Menjual, Kegiatan Dasar Wirausaha

1. Profesi menjual, seni menjual


• Profesi menjual
Pekerjaan menjual merupakan keahlian yang tidak dapat
digantikan dengan mesin. Penjual bukan hanya sekedar tugas
sampingan saja, tetapi penjual adalah suatu pekerjaan yang
menghasilkan dan sebagai karir dalam hidup yang paling
menantang. Seorang penjual profesional harus memiliki
dedikasi tinggi untuk melayani kebutuhan dan mengatasi
masalah yang dihadapi oleh pembeli dan seorang penjual harus
memberi advis (nasehat) kepada pembeli, apa yang harus dibeli,
bagaimana cara menggunakan barang, dan sebagainya.
• Seni menjual
Seni diartikan sebagai suatu usaha mencapai hasil yang
diinginkan dengan jalan menggunakan kepandaian. Keahlian
dalam menjual mungkin karena seseorang itu telah mempunyai
bakat sejak kecil. Kemudian bakat itu dikembangkan dengan
intuisi, pengetahuan langsung serta pengalaman pribadinya dalam
melakukan praktik penjualan, sehingga ia menjadi ahli. Dengan
adanya orang-orang yang mempunyai bakat istimewa dalam
berjualan sehingga ia sukses, sehingga timbul pendapat yang
mengatakan: slesman are born, not made; artinya seorang penjual
yang berhasil karena memang ia telah dikaruniai bakat istimewa
sejak lahir dan ditakdirkan untuk menjadi penjual yang
sukses. Namun, keberhasilan seorang penjual tidak ditentukan
oleh bakat saja, tetapi juga oleh segala daya upaya pikiran yang
mendorong ke arah keberhasilan.
2. Penjual sebagai artis dan scintist
Sekarang bagi setiap orang yang berminat menjadi penjual,
teori menjual dapat dipelajari di bangku sekolah ataupun
perguruan tinggi. Kemudian teori menjual tersebut
dipraktekkan melalui latihan kerja dalam dunia usaha,
sehingga ia akan memperoleh pengalaman yang
mendekatkan teorinya dengan praktik. Dengan ketekunan,
kerja keras, penuh inisiatif dan kemauan, maka lama
kelamaan seseorang akan menjadi ahli dalam menjual. Jadi
seorang penjual harus berlaku sebagai “Artist” dalam
melakukan transaksi penjualan dan bersikap “Scientist”
dalam memecahkan persoalan-persoalan menjual melalui
analisa secara ilmu pengetahuan agar diperoleh cara-cara
menjual yang obyektif, rasional, dan menguntungkan.
3. Politik dan Hukum penjualan
• Politik penjualan
Politik penjualan merupakan suatu cara atau siasat untuk
mencapai keberhasilan dalam melakukan penjualan. Dalam
menjalankan politik penjualan harus berdasarkan ilmu dan seni.
Diusahakan agar siasat penjualan dapat memperbesar jumlah
penjualan dan menguntungkan serta memuaskan para langganan.
• Hukum penjualan
Hukum penjualan yaitu tiap orang mau menukarkan barangnya
dengan uang, karena ia menganggap bahwa uang itu sangat
diharapkannya dan akan menguntungkan serta memuaskan
hatinya. Urutan hukum penjualan adalah sebagai berikut :
1. Tiap manusia adalah penjual
2. Jual beli merupakan pertukaran antara dua jenis barang atau
jasa.
3. Orang mau menjual sesuatu karena didorong oleh keuntungan
dan kepuasan yang akan diperoleh dari hasil penjualan itu.
4. Cara menemui dan mempengaruhi calon pembeli
• Datang sendiri dengan memperkenalkan diri
• Dengan perantaraan orang lain
• Dengan perantaraan surat
• Dengan perantaraan telepon
• Melalui organisasi/perkumpulan
5. Cara menghadapi dan mengatasi keberatan pembeli
• Cara menhadapi pembeli
 Menciptakan suasana yang menyenangkan
 Buatlah suasa persahabatan yg intim dan besarkanlah perasaan hati
kosnumen agar merasa dirinya adalah orang yg penting
 Mengadakan pendekatan terhadap pembeli
 Memberi salam, Menunggu sejenak, Pendekatan dagang, Dengan
menaruh perhatian
• Cara mengatasi keberatan pembeli
 Penjual harus mengetahui apa keberatannya
 Dengarkan baik baik keberatan itu dan jangan memotong pembicaraan
 Ulangi segala keberatan pelanggan dengan bahasa sendiri
 Usahakan agar calon pembeli mengetahui akan keberatan penjual
 Kemudian jawab keberatan
 Jika calon pembeli mengajukan keberatan yang bersifat umum, jawab lah
dengan menunjukan ciri dan spesifikasi barang tersebut.
 Jangan menganggap keberatan calon pembeli itu salah
 Setiap ada keberatan penjual harus menanggapi dengan senang hati, caranya
6. Prinsip the customer is king
• Pembeli adalah orang penting dalam dunia usaha
• Pembeli tidak tergantung pada kita, justru kita tergantung
padanya
• Pembeli bukan pengganggu terhadap pekerjaan kita
• Pembeli berbuat kepada kita sebagai suatu hal yang
menyenangkan, janganlah kita berbuat sesuatu yang tidak
menyenangkan
• Pembeli adalah sebagian dari usaha dan kegiatan kita
• Pembeli bukanlah sebuah benda beku
• Pembeli bukanlah lawan berdebat, tetapi kawan-kawan yang
bersahabat
• Pembeli seorang yang membawa kebutuhan kepada kita dan
merupakan pekerjaan kita untuk memenuhinya
• Pembeli adalah orang yang harus dilayani dan dimengerti
dengan penuh perhatian
• Pembeli adalah orang yang memungkinkan membuat
keuntungan bagi pendapatan kita
• Pembeli adalah jiwa penghidupan bagi dunia usaha.
7. Sifat-sifat yang perlu dimiliki penjual
• Selalu gembira
• Lurus hati dan disiplin
• Bijaksana
• Sopan santun
• Periang
• Mudah bergaul
• Penuh inisiatif
• Tidak putus asa
• Katajaman daya ingatan
• Penuh perhatian
8. Sifat-sifat penjual yang disenangi pembeli
• Jujur dalam informasi
• Pengetahuan yang baik tentang barang
• Tahu kebutuhan konsumen
• Pribadi yang menarik
9. Syarat mental, sosial dan karakter
penjual • Syarat sosial penjual
 Sifat yang perlu dimiliki:
• Syarat mental penjual:
 Pandai bergaul
 Seksama  Lancar berbicara
 Waspada  Sopan santun
 Simpati  Bijaksana
 Berinisiatif  Halus budi pekerti
 Toleran
 Berkeahlian
 Simpati
 Oprtimis  Sikap mau bekerja
 Percaya diri  Tenang dan tabah
 Jujur • Syarat-syarat karakter penjual:
 Berani  Kesetiaan
 Rajin
 Mempunyai daya imajinasi
 Teliti
 Tanggung jawab  Tulus hati
 Kontrol  Hati-hati
 Sungguh-sungguh
 Tepat waktu
 Patuh
10. Kunci sukses membuka bisnis baru
• Pelajari pilihan usaha dan tentukan
• Pelajari ilmunya dan fokus
• Berfikir dan bekerja kreatif
• Mampu, berani dan jujur
• Tekun dan kerja keras
• Bertemanlah dengan siapa saja
• Jadikanlah kegagalan sebagai pelajaran
• Doa
Bab 11. Marketing Plan
• Ruang Lingkup Rencana Pemasaran
Perencanaan pemasaran adalah penerapan yang sudah direncanakan dari
sumber daya pemasaran untuk mencapai tujuan pemasaran. Dengan demikian
perencanaan pemasaran merupakan sebuah proses sistematis dalam merancang
dan mengkoordinasi keputusan pemasaran. Rencana pemasaran ini
memberikan fokus bagi pengumpulan informasi, format bagi penyebarluasan
informasi, dan struktur bagi pengembangan dan pengkoordinasian respon
strategik dan taktikal perusahaan
Untuk menyusun marketing plan maka perlu dijawab tiga pertanyaan berikut :
1) Where have we been?
2) Where do we want to go?
3) How do we get there?
• Pertanyaan diatas perlu diidentifikasi dan dijawab dari mana kita
berangkat? Untuk itu harus diperhatikan latar belakang perusahaan,
bagaimana keadaan persaingan, serta bagaimana peluang dan kendala yang
dihadapi.
• Kemudian kemana arah yang dituju? Disini perlu ditetapkan sasaran
marketing untuk masa yang akan datang.
• Lalu bagaimana mencapai sasaran itu? Disinilah perlu ditetapkan strategi
pemasaran. Mungkin juga perlu dilakukan penelitian pemasaran. Anggaran
belanja perlu disiapkan untuk pelaksanaan rencana ini.
• Konsep AIDA + S
AIDA + S merupakan singkatan dari:
A = Attention
I = Interest
D = Desire
A = Action
S = Satisfaction
Pertama kali konsumen berhubungan dengan perusahaan tertentu
muncul lebih dulu perhatian (Attention) misalnya pada saat konsumen
lewat didepan sebuah toko. Konsumen terseebut memperhatikan satu
jenis barang yang dipajangkan dietalase depan toko. Konsumen
tersebut timbul minatnya (interest), lalu dia masuk kedalam toko.
Setelah masuk kedalam toko dia mencari pelayan dan minta
diambilkan barang yang dia ingini. Ini berarti keinginannya (Desire)
makin meningkat. Kemudian dia menanyakan berapa harganya, lalu
tawar-menawar, cocok harga, langsung dibayar dikasir (Action).
Setelah barang dibawa pulang kerumah lalu dipakai (seandainya
bentuk pakaian atau dimakan kalau bentuk makanan). Setelah barang
tersebut dikonsumsi maka muncul dua kemungkinan konsumen
tersebut puas atau tidak puas (Satisfaction)
• Tiga Komponen Dari Marketing Concept
• Marketing mulai dengan pertanyaan apakah yang ingin dibeli oleh
konsumen? Jawabannya adalah kepuasan. Konsumen mencari nilai dan
terpenuhi keinginannya.
• Komponen kedua yang membentuk marketing concept ialah organisasi
yang terintegrasi, yang utuh. Walaupun bisnis sudah bertumbuh dari hanya
beberapa orang pendiri telah memiliki ratusan karyawan, namun harus tetap
satu arah costumer fokus. Semua orang dari segala bidang, harus
mempunyai pandangan sama, langsung atau tidak langsung harus selalu
membuat konsumen mempunyai persepsi yang baik terhadap perusahaan.
Langkah-langkah yang agak filosofis ini memberika fondasi yang kuat
untuk mengembangkan costumer oriented, dalam sebuah organisasi
perusahaan.
• Komponen ketiga ialah goal achievement. Memang tujuan perusahaan ialah
untuk meningkakan volume penjualan, tapi jangan hanya menekankan
peningkatan volume, juga harus membuat kegiatan marketing yang lebih
efektif yang lebih menunjang terhadap penjualan yang menguntungkan.
Tujuan lainnya ialah meningkatkan image terhadap perusahaan, dan
memperluas market share.
• Menyusun Marketing Plan
Setelah wirausahawan memahami beberapa konsep pemasaran,
maka selanjutnya disusun marketing plan. Plan berarti
merencanakan. Esensi planning tidak lain adalah decision making.
Eksekutif marketing harus mampu menyusun core strategy (
strategi inti) perusahaan untuk tahun yang akan datang
• Pentingnya Perencanaan
Membuka usaha baru tidak mungkin tanpa ada rencana
sebelumnya. Rencana harus ada betapapun sederhananya secara
tertulis. Namun, wirausaha baru dinegara kita banyak yang tidak
mau ataupun mungkin tidak mampu atau segan menulis rencana
tertulis tersebut karena berbagai alasan. Perencanaan yang tidak
tertulis pasti sudah ada rekayasa dalam pikiran, yaitu suatu
rekayasa secara sederhana tentang jawaban dari berbagai
pertanyaan antara lain, usaha apa yang harus dibuka, mengapa
memilih usaha tersebut, dimana lokasinya, siapa konsumennya,
darimana sumber modal, dan sebagainya.

Вам также может понравиться