Вы находитесь на странице: 1из 21

 Dengan bertambahnya usia, wajar saja bila kondisi dan fungsi tu

buh makin menurun. Bila pada usia lanjut semakin banyak kelu
han yang dilontarkan, ini biasa, karena tubuh tak lagi mau beke
rja sama dengan baik seperti kala mudah
 Secara umum, menjadi tua ditandai oleh kemunduran biologis y
ang terlihat sebagai gejala-gejala kemunduran fisik dan juga terj
adi kemunduran kognitif .
 Mudah jatuh
 Mudah lelah
1. Perubahan anatomi kardiovaskuler
 Jantung
Elastisitas dinding aorta menurun dengan bertambahnya usia. Disertai dengan b
ertambahnya caliber aorta. Penambahan usia tidak menyebabkan jantung meng
ecil (atrofi) seperti organ tubuh lain, tetapi melahan terjadi hipertropi. Pada umur
30-90 tahun masa jantung bertambah (± 1gram/tahun pada laki-laki dan (± 1,5 g
ram/tahun pada wanita).
 Pembuluh Darah Otak
Otak mendapatkan suplai darah utama dari arteria Karotis Interna
dan a.vertebralis. Pembentukan plak atheroma sering dijumpai didae
rah bifurkartio khusunya pada pangkal arteri karotis interna, sirkulus
willisii dapat pula terganggu dengan adanya plak arteroma juga arte
ri-arteri kecil mengalami perubahan arteromatus termasuk fibrosis tu
nika media hialinisasi dan kalsifikasi
 Pembuluh Darah Perifer

Arterosclerosis yang berat akan menyebabkan penyumbatan arteria perifer y


ang menyebabkan pasokan darah ke otot-otot tungkai bawah menurun
hal ini menyebabkan iskemia jaringan otot yang menyebabkan keluhan kl
adikasio
2. Perubahan Fisiologis Kardiovaskuler
a. Perubahan-perubahan yang terjadi pada jantung
 Pada miokardium terjadi brown atropy disertai akumulasi lipofusin (aging pig
men) pada serat-serat miokardium
 Terdapat fibrosis dan kalsifikasi dari jaringan fibrosa yang menjadi rangka dari
jantung.
 Terdapat penurunan daya kerja dari nodus sinortrial yang merupakan pengat
ur irama jantung
 Terjadi penebalan dinding jantung, terutama pada ventrikel kiri
 Terjadi iskemia subendokardial dan fibrosis jaringan interstisial. Hal ini disebabk
an karena menurunnyaperfusi jaringan akibat diastolic menurun.
b. Perubahan-perubahan yang terjadi pada pembuluh darah
Hilangnya elastisitas dari aorta dan arteri-arteri besar lainnya.

Menurunnya respon jantung terhadap stimulasi reseptor adreergik

Dinding kapiler menebal sehingga pertukaran nutrisi dan pembuangan meleba


t

c. Perubahan-perubahan yang terjadi pada Darah


Terdapat penurunan dari Total Body Water sehingga volume darah pun menur
un.
Jumlah Sel Darah Merah (Hemoglobin dan Hematokrit) menurun
1. Hipertensi

2. Penyakit jantung koroner

3. Disritmia

4. Penyakit Vaskular Perifer

5. Penyakit katub jantung


A. Hipertensi
 Hipertensi merupakan gangguan kesehatan yang ditandai adanya tekanan sist
olik >140 mmHg dan tekanan diastolic >90 mmHg. Pada populasi lansia, hipert
ensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 90mmHg. (Smeltzer, 2001)
B. Klasifikasi
Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas:
 Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140mmHg dan a
tau tekanan diastolic sama atau lebih besar dari 90mmHg
 Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari 160mmHg d
an tekanan diastolic lebih rendah dari 90 mmHg
Tanda dan gejala hipertensi pada lansia secara umum adalah:
a.Sakit kepala

b.Perdarahan hidung

c.Vertigo

d.Mual muntah

e.Perubahan penglihatan

f.Kesemutan pada kaki dan tangan

g.Sesak nafas

h.Kajang atau koma

i.Nyeri dada
Hipertensi pada lansia dapat disebabkan oleh interaksi bermacam
-macam factor, antara lain:
Kelelahan

Proses penuaan

Keturuan

Diet yang tidak seimbang

Stress

Social budaya
Diagnose keperawatan utama yang dihubungkan dengan system kardiovaskular ad
alah penurunan jantung
A.Tindakan keperawatan

1.Seimbangkan istirahat dan aktifitas

2.Dukung klien untuk melakukan AKS sesuai kemampuan (bantu klien sesuai kebut
uhan)
3.Pantai respons terhadap program latihan awal dan lanjutan

4.Berikan oksigen tambahan (jika diperlukan)

5.Kurangi ansietas

6.Pertahankan sirkulasi volume darah yang adekuat


Akibat atau komplikasi dari penyakit hipertensi yang dapat terja
di pada lansia adalah:
Gagal jantung

Gagal ginjal

Stroke (kerusakan otak)

Kelumpuhan
Terapi tanpa obat
a.Diet
b.Latihan fisik
c.Edukasi psikologis
Tehnik Biofeedback
Tehnik relaksasi
d.Pendidikan kesehatan (penyulihan)

Terapi dengan obat


Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan darah saja tetapi
juga mengurangi dan mencegah komplikasi akibat hipertensi agar penderita dapat
bertambah kuat.
 Aktivitas/istirahat
Gejala : kelemahan, latih, nafas pendek, gaya hidup monoton
Tanda : frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung, takipnea
 Sirkulasi

Gejala : riwayat hipertensi, penyakit jantung coroner arterosklerosis


Tanda : kenaikan tekana darah, takikardi, disritmia, denyut nadi jelas, bunyi jantung
mur-mur, distensi vena jugularis
 Makanan/cairan

Gejala : makanan yang disukai (tiggi garam, tinggi lemak, tinggi kolestrol), mual, mu
ntah, perubahan berat badan (naik/turun), riwayat penggunaan diuretic.
Tanda : berat badan normal atau obesitas, adanya oedem
1. Gangguan rasa nyaman nyeri (sakit kepala) b/d penin
gkatan tekanan vaskuler serebral.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhu
bungan dengan intake nutrisi inadekuat
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
umum, ketidakseimbangan antara suplai dan kebutu
han O2.
 Pertahankan tirah baring selama fase akut
 Berikan tindakan nonfarmakologi untuk menghilangkan sakit k
epala, misalnya kompres dingin pada dahi, pijat punggung dan l
eher
 Hilangkan/minimalkan aktifitas vasokontriksi yang dapat menin
gkatkan sakit kepala, misalnya batuk panjang, mengejan saat B
AB
 Bantu pasien dalam ambulasi sesuai kebutuhan
 Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat analgetik, anti
ansietas, diazepam dll
 Bicarakan pentingnya menurunkan masukan lemak, garam dan
gula sesuai indikasi
 Kaji ulang masukan kalori harian dan pilihan diet
 Dorong klien untuk mempertahankan masukan makanan haria
n termasuk kapan dan dimana makan dilakukan, lingkungan d
an perasaan sekitar saat makanan dimakan
 Kaji toleransi pasien terhadap aktivitas dengan mengg
unakan parameter : frekuensi nadi 20x/menit diatas fr
ekuensi istirahat, catat peningkatan TD, dipsnea, atau
nyeri dada, kelelahan berat dan kelemahan
 Kaji kesiapan untuk meningkatkan aktivitas
 Dorong memajukan aktivitas/toleransi perawatan diri

Вам также может понравиться