Вы находитесь на странице: 1из 18

SURVIVING SEPSIS CAMPAIGN : PEDOMAN

INTERNASIONAL UNTUK PENANGANAN SEPSIS DAN


SYOK SEPSIS 2016

Muhammad Zaki Pradana


406171043

Pembimbing:
dr. I Gusti Nyoman Panji Putu Gawa, Sp.An-KIC

KEPANITERAAN KLINIK ILMU ANESTESI RSUD SOEWONDO PATI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
2018
IDENTITAS JURNAL

• Surviving Sepsis Campaign: International Guidelines


Judul for Management of Sepsis and Septic Shock 2016

Penulis • Andrew Rhodes, Laura E. Evans, et al.

Penerbit • Intensive Care Med. 2017. 43: 304–377


1. Terpasang
jalur iv

6. Kristaloid >
2. Kristaloid
gelatin
(rekomendasi >,
(rekomendasi <,
bukti =)
bukti <)

Terapi
cairan 3. Kristaloid
5. Hes x seimbang atau

(rekomendasi <, tidak seimbang

bukti < ) (rekomendasi <,


4. Albumin + bukti <)
kristaloid

(rekomendasi <,
bukti <)
1. Terpasang jalur iv
 Penggunaan cairan resusitasi melalui jalur iv merupakan
landasan dari terapi modern.
 Penelitian yang dilakukan pada anak-anak (khususnya
penderita malaria) menunjukkan bahwa terjadi perbaikan
setelah pemberian ventilasi mekanik namun penelitian yang
dilakukan kurang valid
 Peneliti merekomendasikan pemberian cairan infus melalui
jalur iv pada pasien sepsis atau syok sepsis untuk
mengembalikan cairan euvolemia kemudian lebih berhati
hati setelah kondisi pasien stabil
2. Penggunaan cairan kristaloid
 Tidak ada manfaat pemberian cairan koloid
dibandingkan pemberian caira kristaloid dalam
tatalaksana resusitasi pada pasien sepsis atau syok
sepsis hal ini mendukung peneliti untuk
merekomendasikan penggunaan cairan kristaloid pada
awal resusitasi
 Pada pasien ICU terjadi peningkatan faktor resiko
gangguan ginjal akut setelah dikelola dengan strategi
klorida liberal dibandingkan strategi garam klorida
restriktif
3. Kristaloid seimbang atau tidak
seimbang
 Tidak ada penelitian yang nyata yang
membandingkan penggunaan kristaloid seimbang
dan tidak seimbang
 Peneliti merekomendasikan menggunakan cairan
kristaloid seimbang berdasarkan konsekuensi yang
didapat dengan melakukan pemeriksaan analisa gas
darah setelah dilakukan pemberian infus
4. Albumin + kristaloid

 Kami merekomendasikan aman pemberian albumin +


kristaloid walaupun tidak ada penelitian yang
menyatakan bahwa penambahan albumin
memberikan efek terapetik pada penderita sepsis
 Pemberian albumin 20% diberikan dengan
pemantauan kadar albumin serum >30g/ dl
5. Penggunaan Hes pada pasien syok
sepsis

 Kami tidak merekomendasikan penggunaan HES


pada pasien sepsis karena dari penelitian yang
dilakukan menunjukkan bahwa penggunaan HES
menyebabkan resiko kematian dan RRT yang lebih
tinggi dibandingkan penggunaan cairan lain
6. Pengunaan Gelatin pada syok
sepsis

 Gelatin adalah koloid sintetis yang dapat digunakan


sebagai cairan resusitasi walaupun penelitian yang
membandingkan penggunaan gelatin dengan cairan
resusitasi lain masih sangatlah kurang
 Kami merekomendasikan penggunaan kristaloid
dibandingkan pengunaan gelatin pada penderita syok
sepsis
1. Norepinefrin
= 1st
vasopresor

2. Vasopressin
5. Dobutamin
atau epinefrin +
untuk pasien
norepinefrin =
sepsis ?
↑ map
Pengobatan
vasoaktif

3. Dopamin
4. Dopamin
sebagai
dosis rendah x
alternatif
= untuk
norepinefrin
perlindungan
pada pasien
ginjal
tertentu
1. Norepinefrin
 Norepinefrin merupakan pilihan lini pertama vasopressor
karena cara kerjanya yang meningkatkan MAP
 Norepinefrin lebih aman dibandingkan dopamin dan lebih
efektif dalam memperbaiki hipotensi pada syok sepsis
 Dopamin dapat digunakan pada pasien dengan gangguan
fungsi sistolik tetapi dapat menyebabkan takikardi dan
bersifat lebih aritmogenik dibandingkan dengan
norepinefrin
 Penggunaan norepinefrin dapat menurunkan mortalitas (RR
0.89; 95% CI 0.81-0.98) dan risiko rendah terhadap aritmia
(RR 0.48; 95% CI 0.40-0.58) dibandingkan dengan dopamin.
2. Vasopressin + norepinefrin ?

 Uji VASST, uji kontrol acak yang membandingkan


norepinefrin dengan norepinefrin ditambah vasopressin
0.03 U/menit, menunjukan tidak ada perbedaan hasil pada
kedua kelompok
 Norepinefrin masih menjadi vasopresor pilihan pertama
untuk menangani pasien dengan syok sepsis
 Kami tidak merekomendasikan penggunaan vasopressin
sebagai vasopresor lini pertama untuk meningkatkan MAP
dan memperingati ketika menggunakan vasopressin pada
pasien non-euvolemik atau dosis lebih dari 0.03 U/menit.
3. Dopamin = vassopresor alternatif ?

 Dopamin meningkatkan MAP dan curah jantung, terutama


dengan meningkatkan isi sekuncup dan denyut jantung.
Norepinefrin lebih kuat dibandingkan dengan dopamin dan
lebih efektif dalam mengembalikan kondisi hipotensi pada
pasien syok sepsis. Dopamin dapat digunakan pada pasien
dengan gangguan fungsi sistolik tetapi dapat menyebabkan
takikardi dan bersifat lebih aritmogenik dibandingkan dengan
norepinefrin
 Tetapi, beberapa tinjauan sistematik dan meta-analisis
terhadap 11 uji acak (n = 1710) yang membandingkan
norepinefrin dan dopamin tidak mendukung penggunaan
dopamin secara rutin untuk penanganan syok sepsis [264].
4. Dopamin = perlindungan ginjal ?

 Sebuah uji acak dan meta-analisis yang


membandingkan dopamin dosis rendah dengan
plasebo tidak memberikan hasil yang berbeda pada
kebutuhan akan RRT, pengeluaran urin, waktu
penyembuhan ginjal, keselamatan, lama perawatan di
ICU, lama perawatan di rumah sakit, atau aritmia
[282,283]. Sehingga data yang tersedia tidak
mendukung pemberian dopamin dosis rendah untuk
menjaga fungsi ginjal.
5. Dobutamin untuk pasien sepsis?
 Disfungsi miokardium akibat infeksi terjadi pada beberapa
pasien dengan syok sepsis, tetapi curah jantung biasanya
masih dalam nilai normal karena dilatasi ventrikel, takikardi,
dan penurunan resistensi vaskuler [284]. Beberapa pasien
tersebut memiliki penurunan fungsi jantung sehingga tidak
dapat mencapai curah jantung yang adekuat untuk
penghantaran oksigen.
 dobutamin merupakan inotropik pilihan pertama pada
pasien yang mengalami penurunan curah jantung dengan
tekanan pengisian ventrikel kiri yang adekuat (atau resusitasi
cairan yang adekuat) dan MAP yang adekuat
 Dobutamin digunakan sebagai inotropik pilihan pertama,
sebagai bagian dari perawatan standar dalam uji klinis EGDT
[16,19,288,289], dan efek buruk terhadap mortalitas tidak
ditemukan pada penggunaan dobutamin.
 Levosimendan dapat mengatur penggunaan kalsium pada
depresi miokardium akibat sepsis, sehingga levosimendan
diajukan sebagai penanganan pada pasien syok sepsis
 Penelitian yang membandingkan levosimendan dengan
dobutamin masih terbatas tetapi menunjukan tidak ada
keuntungan dari pemberian levosimendan
 Levosimendan memiliki bukti dengan kualitas yang rendah
serta harga yang lebih mahal, sehingga dobutamin masih
menjadi pilihan utama di populasi.

Вам также может понравиться