Вы находитесь на странице: 1из 66

dr. T Marwan Nusri.

, MPH
HUKUM
 Hukum : Peraturan / perundang – undangan yang
dibuat oleh suatu kekuasaan untuk mengatur.

 - UU No 36 Th 2009 Tentang Kesehatan

 - UU No 44 Th 2009 Tentang Rumah Sakit


ETIK
 Etik dari bahasa yunani etos artinya baik atau layak

 Etik adalah norma- norma, nilai- nilai pola tingkah


laku kelompok profesi tertentu dalam memberikan
pelayanan jasa kepada masyarakat.

 Contoh : etik Dokter, dokter gigi, hakim, wartawan


Ciri – ciri Pekerjaan Profesi
 Mengikuti pendidikan sesuai standar dan
berlandas etika profesi
 pekerjaan legal melalui perizinan
 Anggota – anggota belajar sepanjang hayat
 Anggota – anggota bergabung dalam organisasi profesi
Landasan etik kedokteran
 Deklarasi Geneval (1948)
 Lafal sumpah dokter indonesia(1960)
 Kode etik dokter indonesia (1983)
 Deklarasi ikatan dokter sedunia / WMA : Word
Medical Association
 Sumpah hippokrates ( 460-377 SM)

Disiplin ,Hukum dan Etik
 Hukum berlaku umum.
 Hukum disusun pemerintah, rinci dalam kitab UU.
 Etik disusun oleh anggota profesi, utk kalangan sendiri
 Etik tidak selamanya terinci
 Sanksi pelanggaran Etik – Tuntunan, tdk perlu bukti fisik
Sanksi pelaksanaan hukum – Tuntutan,perlu bukti fisik,
 Pelaksanaan hukum diselesaikan Pengadilan
Pelanggaran Etik diselesaikan oleh Majelis kehormatan
etik dokter indonesia yang dibentuk oleh IDI.
 Disiplin dibuat oleh KKI
 Bentuk peraturan disiplin.
 Sanksi :tegoran, cabut STR, reedukasi
 Lingkup : kompetensi,perilaku profesional
 Yang mengadili (MKDKI) majelis kehormatan disiplin
dokter indonesia.
Peran Disiplin Etik dan Hukum
 Sama- sama menjalankan fungsi sbg pengatur
tertibnya hidup bermasyarakat
 Objeknya adalah tingkah laku manusia
 Mengandung hak kewajiban anggota masyarakat yang
tidak saling merugikan
 Menggunakan kesadaran untuk bersikap manusiawi
 Sumbernya adalah pakar- pakar dan pengalaman para
senior
ciri ciri profesi
Kompetensi dalam sekelompok pengetahuan dan
ketrampilan khusus yg diatur dalam disiplin, etika dan UU

Komitmen adanya kewajiban dan tanggung jawab


terhadap masyarakat dan individu

Memiliki hak melatih, merekrut , mendisiplinkan dan


memecat anggauta ,bila gagal mempertahankan
kompetensi, tugas dan tanggung jawab nya
6 asas etik profesi kedokteran
 1. Otonomi pasien ( patient’s autonomy)
 2. Kejujuran (veracity )
 3. Tidak merugikan (prinsip non-maleficence)
 4. Manfaat ( beneficence)
 5. Kerahasiaan (confidentiality)
 6. Keadilan/setaraan(justice)
Perilaku profesional kedokteran
 Profesi yang tertua didunia, perlu aplikasi dengan
 Altruisme, mementingkan orang lain dari dirinya
 Akuntabel, tanggung jwb kpd masy,pasien,profesi.
 Excellence, belajar terus menerus
 Responsif, (mis, bisa/boleh dihubungi, no hp,sms)
 Menjaga kehormatan dan integritas.
 Menghormati sesama, Respect to others
 Humanisme
 compassion (kasih sayang), empathy.
HUKUM KEDOKTERAN
 Ilmu hukum kedokteran cabang dari ilmu hukum,
bagian dari hukum kesehatan yg tdd hukum
kedokteran, keperawatan,lingkungan,farmasi, rumah
sakit
. Hukum kedokteran mempelajari asas, prinsip dan
teori-teori yang menangani kasus2 yang berhubungan
dengan profesi dokter, misal KUH Pidana ps 359
karena lalai, dokter bisa dihukum..
KUH Perdata ps 1365, perbuatan melanggar hukum
yang mengakibatkan kerugian pada orang, untuk
memberi ganti kerugian
UU NO 29 th 2004
PRAKTEK KEDOKTERAN
 Memuat norma norma hk Administrasi diikuti Pidana.
 Misal Pasal 41 mensyaratkan dr praktek harus pasang papan
nama dan membuat Rekam medik.
Pasal 51 menyebutkan adanya kewajiban dokter untuk
melaksanakan praktek kedokteran
1. sesuai standar pelayanan medis
2.merujuk ke dr lain yg lebih ahli
3. menjaga rahasia kedokter
4. melakukan pertolongan darurat pada saat ia wajib melakukan
WEWENANG DAN KOMPETENSI
 Pasal 35 A 1 dan 2 mengatur wewenang dan
kompetensi dokter dalam berprakteknya.
 1.dr yg memiliki STR dan SIP mempunyai wewenang
melakukan praktek yg terdiri dari :
 1. mewawancarai pasien
 2. memeriksa fisik dan mental pasien
 3.menentukan pem. Penunjang, lab, dll
 4.menegakkan dignosis
 5.menentukan penatalaksanaan dan pengobatan
 6. melakukan tindakan kedokteran
 7.menulis resep dan alat kesehatan
 8.menerbitkan surat keterangan dokter
 9.menyimpan obat dalam jumlah dan jenis diizinkan
bagi yg praktik didaerah terpencil.

 2. Selain yg diatas, kewenangan lain diatur KKI


RESIKO MEDIK/UNTOWARD RESUL
 Resiko Medik adalah resiko yg terjadi akibat tindakan
medik yg karena sesuatu hal yg tidak dapat dapat
diduga sebelumnya, dan bukan karena ketidak tahuan
dan ketidakmampuannya. Untuk ini secara HUKUM
dokter TIDAK DAPAT diminta PERTANGGUNG
JAWABANNYA.
 ( Herkutanto dari WHA 1992)
Resiko medik
1. Kejadian dimana hasil perjalanan penyakit/
komplikasi yg tidak ada hubungan dg tindakan dokter
2 .Hasil dari resiko yg tak dapat dihindari
a. Resiko yg tak diket sebelumnya/unforeseeable,
misalnya syok anaphylactik
b. Resiko diket/foreseeable tapi dianggap dapat di
terima /acceptable.,dan telah diinfo ke pasen
1. probabilitas dan parah ringan,dpt diantipsi
2.resiko dg probl besar,satu2nya jln/only way
TINDAKAN MEDIK
 Peraturan tentang penyelenggaraan praktek dr/drg
 Adalah rangkaian tindakan medik yang dilakukan dr
terhadap pasien. Ada 4 hal yg perlu
 1. Ada indikasi medik
 2. Bertindak hati2
 3.Bekerja berdasar standar medik dan SOP
 4.Ada persetujuan tindakan medik/ informed consent
 (Permenkes 1419/2005)
PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK
 Ps 45 ayat 1,2,3,4,5, uu no 29 th 2004, menyatakan bahwa
 1.setiap tindakan kedokteran hrs ada persetujuan
 2.persetujuan stlh pasien dpt penjelasan minimal :
 1.diagnosa dan tindakan
 2.tujuan tindakan medik
 3.alternatif tindakan lain dan resikonya
 4.resiko dan komplikasi yg mungkin.
 5.prognosis.
 Persetujuan dapat TERTULIS atau LISAN, kecuali kasus
BERAT harus TERTULIS
1. PTM dr pasien, dsbt Informed Consent
2. Setiap tindakan medik dg resiko tinggi harus dengan
persetujuan tertulis dari pasien
3. Untuk menyelamatkan jiwa pasien, dapat dilakukan
perluasan operasi yang tidak terduga
sebelumnya/belum dituangkan dalam inf consent.

Dasar PTM adalah Permenkes 585/1989


Pasal 75
1. dr yg tidak memiliki STR, sebagaimana
dimaksud dalam ps 29 ayat (1) dipidana selama
lamanya 3 th atau denda 100 juta
 2.setiap dr wna yg melakukan praktek dr tanpa
surat STR bersyarat/sementara sebagaimana ps 31 dan
ps 32 ayat ( 1 ) dipidana paling lama 3 th atau denda
plg bnyk 100 juta rph
Surat Tanda Registrasi dikeluarkan oleh KKI
Pasal 76 setiap dr/drg melakukan praktek tanpa Surat
Izin Praktek sebagaimana dimaksud ps 36, dipidana
dengan penjara 3 th dan denda 100 juta rph.
SIP dikeluarkan oleh Pejabat kesehatan/dinas keseht
kabupaten/kota., dan diberikan utk 3 tempat,dan 1 SIP
hanya berlaku utk 1 tempat.
Syarat mendapat SIP 1. STR msh berlaku
2.Tempat praktek
3. Rekom org profesi/IDI/PDGI
 Pasal 77 setiap org menggunakan identitas yg
menimbulkan kesan dokter yg memiliki STR dan SIP
dipidana penjara 5 th atau denda 150 jut rph.
Pasal 78 Setiap org menggunakan metode pelayanan
kesehatan yng menimbulkan kesan dr yg ada SIP dan
STR, denda 5 th dan denda 150 juta.
Pasal 79 Dokter yg tidak pasang papan nama,tidak
membuat rekam medik, dan tdk berdasar standar
profesi, dihukum 1 th penjara atau denda 50 jt.
Informed Consent
Kesepakatan antara dokter dan pasien untuk bekerja
sama dimana hak pasien utk menerima informasi dari
dokter, dan memberi izin persetujuan kpd dokter
melakukan tindakan medis(persetujuan tindakan
medik/ PTM).
Dijelaskan prosedur yg dilakukan , resiko yg timbul,
manfaat, dan alternatif yg diambil, bila tidak diambil
tindakan , serta prognosa, dan info biaya.
 Boleh didelegasikan ke dr lain/perawat dg syarat ttt.
 Persetujuan Tindakan Medik/PTM tertuang dalam

 1. UU PK 29 th 2004 pasal 45 ayat 1,2,3,4,5

 2 .Permenkes No 585/Menkes/Per/Lx/1989
REKAM MEDIK
 Adalah berkas berisi catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan,pengobatan, tindakan
dan pelayanan medis lain kpd pasien di yankes
Ada 2 jenis, utk rawat jalan dan rawat inap
Pada saat pasen pulang dibuat Resume akhir.

Dasar Permenkes 749 a/ Menkes/ Per/XII/1989


tentang Rekam Medik ( Medical Record )
Kegunaan rekam medik
1.. Alat komunikasi dr dgn nakes lain
2. Dasar rencana pengobatan/perawatan
3. Sebagai bukti tertulis atas segala pelayanan, perkem
bangan penyakit, dan pengobatan selama di rs
4 .Sbg dasar analisis hasil pelayanan
5 .Melindungi kepentingan hukum pasien, rumah
sakit, dokter, dan nakes lain
6.Menyediakan data data khusus utk lit dan dik.
7. Sebagai dasar perhitungan biaya pelayanan medik pasien
8. Sumber yg harus didokumentasikan
Kepemilikan Rekam medik
Dokumen Rekam medik milik rumah sakit,
sedangkan ISI atau resume boleh diberi kepada
pasien. Boleh isinya dicopy.
TIDAK BOLEH menyerahkan RM ASLI ke pasien.
Informasi dalam RM sifatnya Rahasia.

Dasar : Permenkes 749a/1989 pasal 9 ttg RM


Lama penyimpanan
 Sekurang kurangnya 5 th tgl terakhir berobat
 hal hal bersifat khusus dapat ditetapkan sendiri
Sebelum RM dimusnahkan , agar diambil info 2
utama.
 Dasar : Permenkes ttg RM th 1989 pasal 7
Rahasia kedokteran
 Diatur dalam Peraturan Pemerintah no 10 th 1966/PP 10 th
1966, rahasia kedokteran yaitu
 1. Segala sesuatu yg oleh pasien secara disadari atau tidak
disampaikan kepada dokter
 2.Segala sesuatu yg diketahui dokter dalam rangka
mengobati atau merawat pasien,termasuk bila pasien
sudah meninggal.

 KUHPidana ps 322 : barang siapa dg sengaja membuka
rahasia yang ia wajib menyimpannya karena jabatan atau
pekerjaannya baik dahulu atau sekarang dihukum penjara
9 bulan atau denda 9000 rupiah
 Dokter dapat menolak bila diminta memberi
kesaksian berdasar KHUP PS 120.
 R ahasia kedokteran tidak bersifat mutlak, ada
beberapa pengecualian boleh diberitahu
 1. Ada izin pasien, misal akan dpt hak sosial/asuransi
 2. Kepentingan yang lebih luas/ tinggi, calon anggauta
militer,polri, pilot . Mis ada yg epilepsi
 3. Presiden sakit
Hak hak Pasien
 KODEKI : Pasien berhak atas dirinya, dalam hal
 1 . Memilih dokter, memilih rs, second opinion
 2. Menghentikan, menolak pengobatan/perawatan,
kcl pd pny menular cepat/darurat/ ggn mental berat
3. Hak atas ISI/informasi rekam medis.
 4. Hak beribadat, sepanjang tidak mengganggu
pasien dan pengunjung rumah sakit.
 5. Mendapat penjelasan lengkap tentang rencana
tindakan medik yg akan dilakukan.
Kewajiban Pasien
 1. Memberi info lengkap dan jujur ttg masalah kes nya
 2. Mematuhi nasehat dan petunjuk dokter
 3. Mematuhi ketentuan yang berlaku di sarkes
 4. Memberi imbalan jasa atas pelayanan yg diterima.
KEWAJIBAN DOKTER
 1. Bertindak sesuai dengan standar profesi medis
 2. Menghormati hak hak pasien
 3. Merahasiakan kondisi medis pasen walaupun ybs
telah meninggal dunia
4. Merujuk ke dokter lain/sarkes lain yg lebih mampu
menangani kasus tsb.
5.Menyesuaikan dengan kondisi sosial ekonomi psn
6. Mengikuti perkembangan mutakhir ilmu kedokt
HAK HAK DOKTER
 1. Memberi tindakan medis sesuai std profesi n SOP
 2. Menolak tindakan medik yg tidak sesuai dg profesi
 3. Mendapatkan perlindungan hukum bila tindakan
sesuai dengan standar profesi
4. Menerima imbalan jasa
5. Mengakhiri hubungan dengan pasen kecuali dalam
kondisi emergency setelah ditolong.

( Dasar UU 29 TH 2004 PK ps 50,51 )


Five stars doctor ( WHO)
 1. Care giver/pemberi pelayanan
 2. Decision Maker/pembuat keputusan
 3. Communicator/komunikatif
 4. Community Leader/pemimpin masyarakat
 5. Manager. IQ, EQ, SQ, Intuisi based on experience
7 area kompetensi dokter
 1. Komunikasi efektif
 2. Ketrampilan klinis
 3. Landasan ilmiah kedokteran
 4. Pengelolaan masalah kesehatan
 5. Pengelolaan informasi/IT
 6. Mawas diri dan Pengembangan diri
 7.Etika, Moral, Medikolegal, dan Profesionalisme serta
keselamatan pasien ( Patient Safety )
Transaksi terapeutik
 Persetujuan terapeutik antara dokter dan pasien
dengan landasan hubungan utk pengobatan dibidang
diagnostik,prev,rehab,promosi. Yg dapat diberikan
oleh dokter adalah UPAYA MAXIMAL
(Inspanningsverbintenis), bukan JAMINAN
SEMBUH/HASIL KERJA (Resultaatsverbintenis)
 Hubungan ini berdasar
 1. Berbuat baik dari dokter
 2.Berkeadilan, sama tanpa melihat status pasien
 3.Otonomi/privacy pasien dijaga
MALPRAKTEK
WHA 1992 : Adalah kegagalan dokter memenuhi
standar prosedur dalam menangani pasien, adanya
ketidak mampuan/kelalaian sehingga menimbulkan
penyebab langsung adanya kerugian pasien
misal terlambat memberi bantuan medis di UGD.

 Akibat kelalaian tindakan medik berat bisa berakibat


kerugian materiil dan non materiil berupa cacad fisik
atau gangguan mental pasien, dapat diklasifikasi
sebagai kelalaian berat(CULPA LATA),dan kriminal.
Tindakan medik berdasar
 1. Ada indikasi medik

 2. Bertindak hati hati

 3. bekerja berdasar standar profesi medis dan


standar prosedur operasional
4. Ada persetujuan tindakan medik (informed const)
 Menurut Budi Sampurna, ( Konflik etik dan
medikolegal ), dalam melakukan tindakan medik,

 1. Mempertimbangkan nilai nilai yang hidup


dimasyarakat, profesi dan pasien.

 2. Mempertimbangkan etika,prinsip prinsip moral,


dan keputusan keputusan khusus.
 Menurut Danny wiradarma, tindakan medik tidak
bertentangan dengan hukum bila,

 1. Mempunyai indikasi medik, untuk mencapai tujuan


tertentu.
 2. dilakukan menurut aturan aturan yang berlaku
dalam ilmu kedokteran
 3. sudah mendapat persetujuan pasien
unsur kelalaian
1. Bertentangan dengan hukum
2. Akibatnya dapat dibayangkan
3. Akibatnya dapat dihindarkan
4. Perbuatannya dapat disalahkan kpdnya

 MALPRAKTEK : tindakan dr sadar, walau ia tahu atau


seharusnya tahu akibatnya.
 LALAI : tidak ada motif atau tujuan utk tindakan
kecuali menolong
5 kriteria menguji malpraktek
 1. Berbuat teliti/seksama
 2. Tindakan sesuai dengan ilmu kedokteran
 3. Kemampuan setara dengan dokter yg sama
kualifikasinya
 4. Dalam situasi dan kondisi yg sama
 5. Sarana upaya sebanding dengan tujuan perbuatan
medis tersebut
 ( Leenen, dalam Fred Ameln, Kapita selekta Hukum
Kedokteran )
Euthanasia
 Mati menurut IDI : Proses berlangsung secara
berangsur. Ada 3 organ yang penting untuk penentuan
kematian , jantung, paru paru, otak ( batang otak )
 Kerusakan permanen pada batang otak tak dapat
dinayatakan hidup lagi.
 Def eusthania : mati dengan baik tanpa menderita
 Dari CARA dilaksanakan ada 2
1. eusthania pasif
2. eusthania aktif
 1.Eusthanasia.pasif : menghentikan segala tindakan yg
perlu utk mempertahankan hidup.
 2.E.aktif : secara medik melalui intervensi aktif dokter.
 E aktif terbagi 2 :
 1. E.aktif langsung /direct : tindakan medis
terarah yg mengakhiri hidup,mercy killing
 2.E.aktif tdk lgs /indirect ; dengan tindakan
medik utk meringankan tapi diketahui ada resiko
mengakhiri hidup pasien.
 Dari PERMINTAAN eusthania dibedakan atas
 1. E. Volunter ( permintaan pasien )
 2.E.Involunter( tidak atas permintaan pasien),biasanya
atas permintaan keluarga dan pasien tidak sadar.
Pasal 345 KUHP, Barang siapa dengan sengaja
menghasut orang lain utk membunuh,menolongnya
dalam upaya iyu atau memberi upaya bunuh diri
dihukum penjara selama lamanya 4 tahun.
JANGAN MENOLONG/MEMBERI SARAN EUSTHN.
DIPIDANA BRO!!!
pseudo euthanasia/semu
 1. Pengakhiran tindakan medis karena gejala mati batang
otak, walau jantung masih berdenyut,pernafasan masih
berjalan, mis pada kecelakaan lalulintas berat.
 2. pasien menolak bantuan medis
 3. Keadaan force majeur/darurat
 4.penghentian perawatan/bantuan medis karena
diketahui tak ada gunanya.
 (chrisdiono dari Leenen )
Kesehatan Reproduksi
 *Meliputi sblm, hamil,melahirkan dan pasca.
 * Pengaturan kehamilan,alat kontrasepsi,kesehatan sexual
 *Melalui kegiatan promotif,preventif,kuratif dan rehab.
 * Setiap org berhak menjalani kehidupan reproduksi dan
kehidupan sexual yg sehat,aman,bebas dari kekerasan dan
paksaan.
 * menentukan sendiri kapan dan berapa sering ingin
berproduksi sehat secara medis dan tdk bertentangan
dengan agama.
 * Setiap orang dilarang melakukan Aborsi
 Larangan UU no 36 th 2009 ps 75 ayat 1, dikecualikan
 1. indikasi kedaruratan medis usia dini kehamilan yg
 mengancam nyawa ibu dan janin, atau menderita
penyakit genetik dan cacad bawaan yg berat yg tidak
dapat diperbaiki, shg sulit melanjutkan kehidupan
 2.kehamilan akibat perkosaan yg dpt menyebabkan
trauma psikologis bagi korban.
 Tindakan ini hanya dapat dilakukan dengan syarat
 1.Sebelum kehamilan 6 bln dari HPHT, kcl darurat
 2. Dilakukan oleh Nakes yg memiliki ketrampilan dan
kewenangan dan sertifikat oleh MENKES.
 3.Persetujuan Ibu Hamil ybs.
 4.Izin suami kecuali ok perkosaan
 5.Di yankes yg memenuhi syarat oleh Menkes
 6. Melalui proses konsultasi oleh tim yg ada unsur
medis,psikolog dan agama.
SUKSES UNTUK SEMUA...TQ
UU NO 36 TH 2009 TTG KESEHATAN
 Kalangan kesehatan harus menyadari bahwa dalam
menjalankan profesi kesehatan mereka tidak saja
bertanggung jawab kepada kesehatan pasien/
PROFESIONAL responsibility tapi juga bertanggung
jawab secara hukum / LEGAL responsibility terhadap
pelayanan yg diberikan..
FUNGSI UNDANG UNDANG
1. alat untuk meningkatkan hasil dan daya guna
penyelenggaraan pembangunan kesehatan yg
meliputi upaya dan sumber daya
 2. penjangkau perkembangan yg makin komplesk
dalam bidang kesehatan dimasa depan
 3. pemberi kepastian dan perlindungan hukum
terhadap pemberi dan penerima jasa pelayanan.
 BAB VIII GIZI
 BAB IX KESEHATAN JIWA
 BAB X PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK
 MENULAR
 BAB XI KESEHATAN LINGKUNGAN
 BAB XII KESEHATAN KERJA
 BAB XIII PENGELOLAAN KESEHATAN
 BAB XIV INFORMASI KESEHATAN
SISTEMATIKA UU KESEHATAN
 Terdiri dari 21 bab, yaitu
 BAB I KETENTUAN UMUM
 BAB II ASAS DAN TUJUAN
 BAB III HAK DAN KEWAJIBAN
 BAB IV TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH
 BAB V SUMBER DAYA
 BAB VI UPAYA KESEHATAN
 BAB VII KESEHATAN IBU,BAYI, ANAK, REMAJA
 LANJUT USIA,PENYANDANG CACAD
 BAB XV PEMBIAYAAN KESEHATAN
 BAB XVI PERAN SERTA MASYARAKAT
 BAB XVII BADAN PERTMBANGAN KESEHATAN
 BAB XVIII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
 BAB XIX PENYIDIKAN
 BAB XX KETENTUAN PIDANA
 BAB XXI KETENTUAN PERALIHAN
KETENTUAN UMUM

 KESEHATAN merupakan hak asasi manusia dan salah


satu unsur kesejahteraan yg harus diwujudkan sesuai
dengan cita cita bangsa indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Pancasila dan UUD 45

 KESEHATAN ; adalah keadaan sehat secara


fisik,mental, spiritual maupun sosial yg
memungkinkan setiap org hidup produktif secara
sosial dan ekonomis
SUMBER DAYA ; adalah dana, tenaga, perbekalan
kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan, serta
pelayanan kesehatan dan teknologi yang
dimanfaatkan untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan yg dilakukan pemerintah dan/atau swasta
ASAS ASAS
 PEMBANGUNAN KESEHATAN DISELENGGARAKAN
dengan berasas kan:
 PERIKEMANUSIAAN
 KESEIMBANGAN
 MANFAAT
 PERLINDUNGAN
 PENGHORMATAN TERHADAP HAK/KEWAJIBAN
 KEADILAN,GENDER,NONDISKRIMINATIF
 NORMA NORMA AGAMA
TUJUAN

 PEMBANGUNAN KESEHATAN bertujuan,
 MENINGKATKAN KESADARAN, KEMAUAN,DAN
KEMAMPUAN HIDUP SEHAT bagi setiap orang agar,
TERWUJUD DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT
YG SETINGGI TINGGINYA, sebagai INVESTASI bagi
PEMBANGUNAN SDM yg produktif secara sosial dan
ekonomi.
HAK
 Setiap orang berhak atas kesehatan
 Setiap org memp hak yg sama dalam akses yankes
 Setiap org berhak mndpt yankes yg aman, bermutu
 Setiap org berhak menentukan yankes yg diinginkan
 Setiap org berhak mendpt lingkungan yg sehat
 Setiap org berhak mendpt informasi dan eduksi kes
 Setiap org berhak mendpt info kesehatan ttg dirinya
termasuk tindakan pengobatan yg telah diterima
maupun yg akan diterimanya dari nakes.
KEWAJIBAN
 Setiap org wajib mewujudkan,mempertahankan,dan
meningkatkan derajat kesehatan setinggi tingginya
 Setiap org wajib menghormati hak org lain dalm upaya
mndptkn lingkungan yg sehat fisik,biologi dan sosial
 Setiap org wajib berperilaku hidup sehat
 Setiap org wajib ikut dalam program jaminan
kesehatan sosial
Tanggung jawab Pemerintah
 1. Merencanakan mengatur, menyelenggaran,menga
wasi, membina penyelenggaraan upaya kesehatan yg
merata dan terjangkau oleh masyarakat, khususnya
pada pelayanan publik.
2. Ketersedian lingkungan,tatanan,fasilitas kesehatan
3. Ketersediaan sumber daya.
4. Terhadap Jaminan Sosial nasional
Upaya upaya kesehatan
 1. pelayanan kesehatan
 2.pelayanan kesehatan tradisional
 3.peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit
 4.penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan
 5.kesehatan reproduksi
 6.keluarga bencana
 7.kesehatan sekolah
 8.kesehatan olahraga
 9.pelayanan kesehatan pada bencana
 10.pelayanan daah
 11.kesehatan gigi dan mulut
 12.gangguan pendengaran dan penglihatan
 13. Kesehatan matra
 14.farmasi dan alat kesehatan
 15.pengamanan makanan dan minuman
 16.pengamanan zat addiktif
 17.bedah mayat

Вам также может понравиться