Вы находитесь на странице: 1из 22

Middle East Respiratory Syndrome

(MERS Co-V)

•Annisa Dwi Utami(11141010000022)


•Ririn Citra Aprilianti (11141010000087)
Definisi

 Penyakit sindrom pernapasan yang disebabkan oleh


virus Corona yang menyerang saluran pernapasan
mulai dari ringan sampai berat

(The Coronavirus Study Group of the International Committee on Taxonomy of Viruses , May
2012)
Klasifikasi Virus

• Group : Group IV ((+)s sRNA)


• Ordo : Nidovirales
• Family : Coronaviridae
• Subfamily : Coronavirinae
• Genus : Betacoronavirus
• Spesies : MERS-CoV

Gambar 1. Coronavirus dari genus Beta coronavirus


(sumber:
https://www.niaid.nih.gov/topics/emerging/Pages/coronavirus.aspx)
Epidemiologi MERS-CoV
 Bulan September 2012, kasus MERS-CoV dilaporkan pertama kali
disekitar teluk Arab dan menginfeksi serta menyebar ke 9 Negara
disekitarnya, termasuk Arab Saudi, Qatar, United Arab Emirates
(UAE), Jordan, Oman, Kuwait. Semua kasus berhubungan dengan
negara di Timur Tengah, baik secara langsung maupun tidak
langsung (WHO, 2015).

 Sejak September 2012 hingga pertengahan Maret 2014, frekuensi


kasus MERS yang dilaporkan terus meningkat. Terdapat 536 kasus
yang dikonfirmasi laboratorium dan 145 dari kasus tersebut
dinyatakan meninggal. Pasien yang terinfeksi mendapatkan infeksi
baik melalui perjalanan atau tinggal di tujuh negara seperti Arab
Saudi, UEA, Qatar, Yordania, Kuwait, dan Yaman. Sebanyak 346
kasus (65%) adalah diderita oleh laki-laki, dan 104 (19%) terjadi di
petugas kesehatan (CDC, 2014).
Tanda dan Gejala

• Periode inkubasi  5 atau 6 hari, tetapi dapat berkisar


dari 2 sampai 14 hari.
• Demam
• Batuk
• Sesak napas
• Sakit dada dan sering terasa nyeri
• Beberapa masalah gastrointestinal (diare, mual, atau
muntah)
(https://www.cdc.gov/coronavirus/mers/about/symptoms.
html, 2013).
Cara Penularan MERS-CoV

• Langsung  melalui percikan dahak (droplet) pada saat


pasien batuk atau bersin.
• Tidak Langsung  melalui kontak dengan benda yang
terkontaminasi virus (Kemenkes,2013).
• Terdapat dua cara penularan virus MERS-CoV ini. Selain
dari kontak dekat antara manusia yang terinfeksi dengan
manusia di fasilitas kesehatan. Penularan juga diyakini
dapat terjadi dengan jalur non-manusia ke manusia,
yakni melalui hewan Unta (WHO,2013).
• Penyebaran banyak terjadi di fasilitas kesehatan (CDC,
2013).
Cara Penularan MERS-CoV
PERBEDAAN MERS-CoV dan SARS

Sumber: The Lancet. 2013. Is MERS another SARS Lancet Journal vol 13. Diakses
melalui http://thelancet.com/infection
SARS MERS-CoV

Severe Acute Respiratory Syndrome Middle East Respiratory Syndrome

Di laporkan di Asia pada bulan Februari Dilaporkan pada di Arab Saudi pada bulan
2003, September 2012
Pertama kali menginfeksi lebih dari 8.000 Pertama kali menginfeksi sekitar 90 orang
orang di seluruh dunia dan 10% dan menyebabkan 50% diantaranya
diantaranya meninggal dunia meninggal dunia

Virus ditemukan di hewan sejenis musang Virus diduga berasal dari Unta
liar dan kelelawar

Cenderung menyerang orang yang muda Cenderung menyerang orang yang dengan
dan sehat kondisi kronis
Waktu menginfeksi relatif lebih lama Waktu menginfeksi berlangsung dalam
waktu singkat. Rata-rata menyebabkan
kematian seminggu lebih awal daripada
SARS
Manajemen Penyakit pada Penyakit MERS-CoV
(WHO,2015)
• Manajemen pada pelayanan Kesehatan

•Manajemen Bagi Calon Jemaah Haji/Traveler


a. Prevention
b. Penggunaan APD
Penjelasan
1. Manajemen pada pelayanan Kesehatan (WHO, 2015)
a. Bagi Pasien yang datang ke pelayanan kesehatan
 Isolasi & APD: dilakukan dari triase yang berfungsi untuk
membedakan status kondisi pasien yang diprioritaskan untuk
mendapatkan pertolongan pertama & pemberian masker (pasien
ISPA)
 Prevention : menjaga kebersihan tangan dengan cuci tangan pakai
sabun (CTPS)
 Shelding : pemisahan ruangan pasien pasien yang terinfeksi
MERS-CoV.
 Treatment : pada pasien yang memiliki gejala pernafasan
diberikan terapi oksigen dengan sistem sekali pakai dan
pemberian terapi untuk mengobati gejalan demam dan batuk.
Lanjutan
b. Bagi Petugas Kesehatan
 Saat merawat semua pasien
Menjaga kebersihan tangan dan penggunaan APD untuk menghindari
kontak langsung dengan pasien yang berpotensi menularkan penyakit.
Selain itu, pengolahan limbah yang aman dan kebersihan lingkungan juga
dibutuhkan untuk mencegah infeksi nosokomial tersebut terjadi.
 Saat merawat pasien dengan gejala batuk, dan gejala pernafasan lainnya
Penggunaan masker medis jika menangani pasien yang sudah diberi jarak
1-2 meter. Saat memberikan pelayanan harus menggunakan pelindung
mata untuk menghindari percikan droplet yang mungkin terjadi.
 Saat merawat pasien yang diduga terinfeksi MERS-CoV
Pemisahan penggunaan peralatan medis yang umum digunakan antara
pasien yang terinfeksi dengan pasien yang tidak terinfeksi MERS-CoV.
Petugas kesehatan harus menghindari menyentuh mata, hidung, mulut
ketika atau sesudah berkontak langsung dengan pasien sebelum mencuci
tangan. (penggunaan APD)
Lanjutan
2. Manajemen Bagi Calon Jemaah Haji/Traveler
Bagi para calon jemaah haji/ traveler yang akan melakukan perjalanan ke daerah
sekitar Semenanjung Arab, maka diperlukan perhatian khusus untuk menghindari
kemungkinan terinfeksi penyakit MERS-CoV. Manajemen penyakit yang dapat
dilakukan bagi Calon Jemaah Haji/Traveler yaitu: (CDC, 2013)
 Prevention
Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan yakni dengan menjaga hygiene tangan
dengan baik, menghindari meminum susu mentah atau makanan yang mungkin
terkontaminasi dengan secret unta. Selain itu, bagi orang-orang yang memiliki
penyakit kronis/kondisi medis yang meningkatkan kemungkinan sakit termasuk
infeksi MERS-CoV, diharapkan untuk berkonsultasi ke penyedia layanan kesehatan
sebelum melakukan perjalanan.
 Penggunaan APD
Penggunaan alat pelindung diri saat mengunjungi peternakan,pasar atau tempat
yang terdapat unta untuk menghindari kontak dengan unta.
Latar
Belakang

Tujuan

Hasil
Penelitian
Hospital Outbreak of MERS-CoV
 Latar Belakang
 MERS-CoV yang telah teridentifikasi sebagai pneumonia pada pasien
di Arab Saudi, Qatar, Jordan, Inggris, Jerman, Prancis, Tunisia dan Italia.
 Sejauh ini belum diketahui host alami dan reservoir dari MERS-CoV
 Tujuan
 menggambarkan transmisi penyakit MERS-CoV, memperkirakan masa
inkubasi dan waktu antara onset dan gejala pada rantai penularan, dan
mendeskripsikan gejala klinis penyakit.
 Hasil Penelitian
 Transmisi penyakit terjadi melalui droplet pernafasan atau melalui
kontak langsung atau tidak langsung dengan pasien pada jarak kurang
dari 1 meter
 Masa inkubasi 5-6 hari dengan onset gejala 12-13 hari dan hanya 5%
yang akan timbul gejala pada hari kedua sampai ketiga
 Gejala yang paling umum demam (87%), batuk (87%), dan gangguan
gastrointestinal seperti muntah dan diare (35%) dengan media waktu
timbulnya gejala adalah 5 hari.
Latar
Belakang

Tujuan

Hasil
Penelitian
Stability of Middle East Resporatory Syndrom
Coronavirus (MERS-CoV) under different
enviromental conditions
 Latar Belakang
Penularan MERS-CoV  hewan ke manusia & manusia ke manusia
Tingkat fatalitas kasus hingga 50-60%
Sebagian besar orang-orang yang terinfeksi MERS-CoV memiliki sejarah melakukan
perjalanan ke Timur Tengah yang berpotensi tertular penyakit zoonosis ini yang
berasal dari unta dan dalam kluster yang lebih besar infeksi terjadi dengan
transmisi antar manusia ke manusia dengan penularan sebagian besar terjadi di
fasilitas kesehatan yang menunjukkan penularan nosokomial.
 Tujuan penelitian
Melihat kelangsungan hidup virus penyebab MERS-CoV di lingkungan yang
berbeda, seperti temperature dan tingkat kelembaban.
 Hasil Penelitian
Lingkungan dengan temperature dan tingkat kelembaban yang kering merupakan
kondisi lingkungan yang paling menguntungkan untuk penyebaran virus ini.
Sedangkan untuk kondisi lingkungan yang hangat dan cenderung lembab menjadi
tidak menguntungkan bagi kelangsungan hidup virus itu sendiri.
Video-video
Daftar Pustaka
• Assiri, dkk. 2013. Hospital Outbreak Of Middle East Respiratory Syndrom Coronavirus vol. 369 nomor 5. New
England. Jurnal diakses melalui http://nejm.org pada 10 September 2016.
• Centers for Disease Control and Prevention . 2014. First Confirmed Cases of Middle East Respiratory Syndrome
Coronavirus (MERS-CoV) Infection in the United States, Updated Information on the Epidemiology of MERS-CoV
Infection, and Guidance for the Public, Clinicians, and Public Health Authorities — May 2014. Artikel di akses
melalui http://www.cdc.gov/MMWR/pdf/wk/mm63e0514.pdf pada tanggal 05 Oktober 2016.
• Centers for Disease Control and Prevention. 2012. Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) Basics Fact Sheet.
Artikel diakses melalui http://www.cdc.gov/sars/about/fs-sars.html pada tanggal 10 September 2016.
• Centers for Disease Control and Prevention.. 2013. About Middle East Respiratory Syndrome (MERS). Artikel
diakses melalui https://www.cdc.gov/coronavirus/mers/about/index.html, pada tanggal 14 September 2016
• Doremalen, dkk. 2013. Stability of Middle East Resporatory Syndrom Coronavirus (MERS-CoV) under different
enviromental conditions. Journal published by http://www.eurosurveillans.org/ViewArticle.aspx?Article=20590
pada tanggal 10 September 2016.
• Gamazi, Andi. 2015. Serangan Dasyat Tahun Ini!!! Bahaya Flu Arab MERS-CoV. Jakarta Selatan: Penerbit Kencana
https://www.niaid.nih.gov/topics/emerging/Pages/coronavirus.aspx,
• Kemenkes. 2013. Pedoman Umum Kesiapsiagaan Menghadapi MERS-CoV. Artikel diakses melalui
http://www.depkes.go.id /resources/download/puskes-haji/1-pedoman-umum-kesiapsiagaan-menghadapi-mers-
cov.Pdf pada tanggal 26 September 2016.
• The Lancet. 2013. Is MERS another SARS Lancet Journal vol 13. Artikel diakses melalui
http://thelancet.com/infection pada tanggal 24 September 2016.
• World Health Organization. 2015. Fact Sheet Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV). Artikel
diakses melalui http://www.who.int/mediacentre/factsheets/mers-cov/en/ pada tanggal 24 September 2016.
Terima Kasih
Semoga materi yang telah
disampaikan dapat dipahami
dan maenjadi tambahan ilmu
bagi kita semua……
SESI PERTANYAAN
• Putri Nawang Wulan
1. Kenapa populasi yang terinfeksi MERS-CoV sebagian besar
laki-laki?
2. Sejauh ini manajemen yang dilakukan hanya pada unta,
bagaimana manajemen pada kelelawar?
3. Apakah ada potensi peternak unta terinfeksi MERS-CoV?
• Risma Aprillia
Cara penularan dari manusia ke manusia, bagaimana cara
mengetahui bahwa unta tersebut terinfeksi?
• Siska Hariyanti
Bisakah orang dengan imunitas yang kuat dapat terinfeksi
kasus MERS-CoV juga?

Вам также может понравиться