Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
(MERS Co-V)
(The Coronavirus Study Group of the International Committee on Taxonomy of Viruses , May
2012)
Klasifikasi Virus
Sumber: The Lancet. 2013. Is MERS another SARS Lancet Journal vol 13. Diakses
melalui http://thelancet.com/infection
SARS MERS-CoV
Di laporkan di Asia pada bulan Februari Dilaporkan pada di Arab Saudi pada bulan
2003, September 2012
Pertama kali menginfeksi lebih dari 8.000 Pertama kali menginfeksi sekitar 90 orang
orang di seluruh dunia dan 10% dan menyebabkan 50% diantaranya
diantaranya meninggal dunia meninggal dunia
Virus ditemukan di hewan sejenis musang Virus diduga berasal dari Unta
liar dan kelelawar
Cenderung menyerang orang yang muda Cenderung menyerang orang yang dengan
dan sehat kondisi kronis
Waktu menginfeksi relatif lebih lama Waktu menginfeksi berlangsung dalam
waktu singkat. Rata-rata menyebabkan
kematian seminggu lebih awal daripada
SARS
Manajemen Penyakit pada Penyakit MERS-CoV
(WHO,2015)
• Manajemen pada pelayanan Kesehatan
Tujuan
Hasil
Penelitian
Hospital Outbreak of MERS-CoV
Latar Belakang
MERS-CoV yang telah teridentifikasi sebagai pneumonia pada pasien
di Arab Saudi, Qatar, Jordan, Inggris, Jerman, Prancis, Tunisia dan Italia.
Sejauh ini belum diketahui host alami dan reservoir dari MERS-CoV
Tujuan
menggambarkan transmisi penyakit MERS-CoV, memperkirakan masa
inkubasi dan waktu antara onset dan gejala pada rantai penularan, dan
mendeskripsikan gejala klinis penyakit.
Hasil Penelitian
Transmisi penyakit terjadi melalui droplet pernafasan atau melalui
kontak langsung atau tidak langsung dengan pasien pada jarak kurang
dari 1 meter
Masa inkubasi 5-6 hari dengan onset gejala 12-13 hari dan hanya 5%
yang akan timbul gejala pada hari kedua sampai ketiga
Gejala yang paling umum demam (87%), batuk (87%), dan gangguan
gastrointestinal seperti muntah dan diare (35%) dengan media waktu
timbulnya gejala adalah 5 hari.
Latar
Belakang
Tujuan
Hasil
Penelitian
Stability of Middle East Resporatory Syndrom
Coronavirus (MERS-CoV) under different
enviromental conditions
Latar Belakang
Penularan MERS-CoV hewan ke manusia & manusia ke manusia
Tingkat fatalitas kasus hingga 50-60%
Sebagian besar orang-orang yang terinfeksi MERS-CoV memiliki sejarah melakukan
perjalanan ke Timur Tengah yang berpotensi tertular penyakit zoonosis ini yang
berasal dari unta dan dalam kluster yang lebih besar infeksi terjadi dengan
transmisi antar manusia ke manusia dengan penularan sebagian besar terjadi di
fasilitas kesehatan yang menunjukkan penularan nosokomial.
Tujuan penelitian
Melihat kelangsungan hidup virus penyebab MERS-CoV di lingkungan yang
berbeda, seperti temperature dan tingkat kelembaban.
Hasil Penelitian
Lingkungan dengan temperature dan tingkat kelembaban yang kering merupakan
kondisi lingkungan yang paling menguntungkan untuk penyebaran virus ini.
Sedangkan untuk kondisi lingkungan yang hangat dan cenderung lembab menjadi
tidak menguntungkan bagi kelangsungan hidup virus itu sendiri.
Video-video
Daftar Pustaka
• Assiri, dkk. 2013. Hospital Outbreak Of Middle East Respiratory Syndrom Coronavirus vol. 369 nomor 5. New
England. Jurnal diakses melalui http://nejm.org pada 10 September 2016.
• Centers for Disease Control and Prevention . 2014. First Confirmed Cases of Middle East Respiratory Syndrome
Coronavirus (MERS-CoV) Infection in the United States, Updated Information on the Epidemiology of MERS-CoV
Infection, and Guidance for the Public, Clinicians, and Public Health Authorities — May 2014. Artikel di akses
melalui http://www.cdc.gov/MMWR/pdf/wk/mm63e0514.pdf pada tanggal 05 Oktober 2016.
• Centers for Disease Control and Prevention. 2012. Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) Basics Fact Sheet.
Artikel diakses melalui http://www.cdc.gov/sars/about/fs-sars.html pada tanggal 10 September 2016.
• Centers for Disease Control and Prevention.. 2013. About Middle East Respiratory Syndrome (MERS). Artikel
diakses melalui https://www.cdc.gov/coronavirus/mers/about/index.html, pada tanggal 14 September 2016
• Doremalen, dkk. 2013. Stability of Middle East Resporatory Syndrom Coronavirus (MERS-CoV) under different
enviromental conditions. Journal published by http://www.eurosurveillans.org/ViewArticle.aspx?Article=20590
pada tanggal 10 September 2016.
• Gamazi, Andi. 2015. Serangan Dasyat Tahun Ini!!! Bahaya Flu Arab MERS-CoV. Jakarta Selatan: Penerbit Kencana
https://www.niaid.nih.gov/topics/emerging/Pages/coronavirus.aspx,
• Kemenkes. 2013. Pedoman Umum Kesiapsiagaan Menghadapi MERS-CoV. Artikel diakses melalui
http://www.depkes.go.id /resources/download/puskes-haji/1-pedoman-umum-kesiapsiagaan-menghadapi-mers-
cov.Pdf pada tanggal 26 September 2016.
• The Lancet. 2013. Is MERS another SARS Lancet Journal vol 13. Artikel diakses melalui
http://thelancet.com/infection pada tanggal 24 September 2016.
• World Health Organization. 2015. Fact Sheet Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV). Artikel
diakses melalui http://www.who.int/mediacentre/factsheets/mers-cov/en/ pada tanggal 24 September 2016.
Terima Kasih
Semoga materi yang telah
disampaikan dapat dipahami
dan maenjadi tambahan ilmu
bagi kita semua……
SESI PERTANYAAN
• Putri Nawang Wulan
1. Kenapa populasi yang terinfeksi MERS-CoV sebagian besar
laki-laki?
2. Sejauh ini manajemen yang dilakukan hanya pada unta,
bagaimana manajemen pada kelelawar?
3. Apakah ada potensi peternak unta terinfeksi MERS-CoV?
• Risma Aprillia
Cara penularan dari manusia ke manusia, bagaimana cara
mengetahui bahwa unta tersebut terinfeksi?
• Siska Hariyanti
Bisakah orang dengan imunitas yang kuat dapat terinfeksi
kasus MERS-CoV juga?