Вы находитесь на странице: 1из 11

PERUBAHAN FISIOLOGI

MASA NIFAS
(ENDOKRIN,
KARDIOVASKULER,
HEMATOLOGI)

Presentasion by :
Kelompok 5
NAMA KELOMPOK :

BAIQ ALIFIA MAULIN (P07124017047)

INATUL AULIA (P07124017059)

NI MADE AYU KARTINI DEVI (P07124017063)

NI NENGAH KARSINI (P07124017065)

SRI AJENG NURANI (P07124017035)

YUYUN WULANDARI (P07124017081)


Definisi Masa
Nifas

Masa nifas (Puerperium) dimulai setelah


placenta lahir dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum
hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-
kira 6 minggu atau 42 hari, namun secara
keseluruhan akan pulih dalam waktu 3 bulan.
 Menurut Bener V.R dan Brown L.K (1996) dalam
Anggraeni (2010) Puerperium adalah waktu mengenai
perubahan besar yang berjangka pada periode transisi
dari puncak pengalaman melahirkan untuk menerima
kebahagiaan dan tanggung jawab dalam keluarga.
 Menurut Williams dalam Anggraeni (2010) puerperium
didefinisikan sebagai masa persalinan selama dan
segera setelah melahirkan, meliputi minggu-minggu
berikutnya pada waktu alat-alat reproduksi kembali
ke keadaan tidak hamil atau kembali normal.
 Menurut Pusdiknakes (2003) Masa nifas adalah masa
dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta
sampai 6 minggu setelah melahirkan.
Perubahan Sistem Endokrin

Hormon yang berperan dalam sistem endokrin sebagai berikut :


1. Oksitosin
Oksitosin disekresikan dari kelenjar otak bagian belakang. Selama
tahap kala III persalinan, hormon oksitosin berperan dalam
pelepasan plasenta dan mempertahankan kontraksi, sehingga
mencegah pendarahan. Isapan bayi dapat merangsang produksi
ASI dan sekresi oksitosin yang dapat membantu uterus kembali
kebentuk normal.
2. Prolaktin
Menurunnya kadar estrogen menimbulkan terangsangnya kelenjar
pituitari bagian belakang untuk mengeluarkan prolaktin. Hormon
ini berperan dalam pembesaran payudara untuk merangsang
produksi susu.
3. Estrogen dan progesteron
Selama hamil volume darah normal meningkat walaupun
mekanismenya secara penuh belum dimengerti.Diperkirakan
bahwa tingkat estrogen yang tinggi memperbesar hormon
antidiuretik yang meningkatkan volume darah.Disamping itu,
progesteron mempengaruhi otot halus yang mengurangi
perangsangan dan peningkatan pembuluh darah yang sangat
mempengaruhi saluran kemih, ginjal, usus, dinding vena, dasar
panggul, perineum dan vulva, serta vagina.
4. Hormon plasenta
Hormon plasenta menurun dengan cepat setelah persalinan.
Human chorionic gonadotropin (HCG) menurun dengan cepat dan
menetap sampai 10% dalam 3 jam hingga hari ke 7 postpartum dan
sebagai omset pemenuhan mammae pada hari ke 3 postpatum.
5. Hormon hipofisis dan fungsi ovarium
Waktu mulainya ovulasi dan menstruasi pada wanita menyusui dan
tidak menyusui berbeda. Kadar proklatin serum yang tinggi pada
wanita menyusui berperan dalam menekan ovulasi karena kadar
hormone FSH terbukti sama pada wanita menyusui dan tidak
menyusui, di simpulkan ovarium tidak berespon terhadap stimulasi
FSH ketika kadar prolaktin meningkat. Kadar prolaktin meningkat
secara pogresif sepanjang masa hamil. Pada wanita menyusui kadar
prolaktin tetap meningkat sampai minggu ke 6 setelah melahirkan.
Kadar prolaktin serum dipengaruhi oleh kekerapan menyusui,
 Perubahan Sistem Kardiovaskuler
 Volume darah
Perubahan volume darah bergantung pada beberapa faktor,
misalnya kehilangan darah selama melahirkan dan
mobilisasi, serta pengeluaran cairan ekstravaskular (edema
fisiologis). Kehilangan darah merupakan akibat penurunan
volume darah total yang cepat, tetapi terbatas.
 Curah Jantung
Denyut jantung, volume sekuncup dan curah jantung
meningkat sepanjang masa hamil.Segera setelah wanita
melahirkan, keadaan ini meningkat bahkan lebih tinggi
selama 30-60 menit karena darah ynag biasanya melintasi
sirkulasi uteroplacenta tiba-tiba kembali ke sirkulasi
umum.Nilai ini mengingkat pada semua jenis kelahiran.
Selama minggu-minggu terakhir kehamilan ,kadar fibrinogen dan
plasma serta faktor-faktor pembekuan darah meningkat. Pada hari
pertama postpartum,kadar fibrinogen dan plasma akan sedikit
menurun tetapi darah lebih mengental dengan peningkatan viskositas
meningkatkan factor pembekuan darah Leukositosis yang meningkat
dimana jumlah sel darah putih dapat mencapai 15.000 selama
persalinan akan tetap tinggi dalam beberapa jumlah sel darah putih
pertama dari masa postpartum. Jumlah sel darah putih tersebut
masih bisa naik lagi sampai 25.000-30000 tanpa adanya kondisi
patologis jika wanita tersebut mengalami persalinan lama. Jumlah
hemoglobin,hemotokrit, dam eritrosit akan sangat bervariasi pada
awal-awal masa postpartum sebagai akibat dari volume darah,volume
placenta dan tingkat volume darah yang berubah-ubah.
Masa nifas (Puerperium) dimulai setelah placenta lahir dan berakhir ketika alat-
alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas
berlangsung selama kira-kira 6 minggu atau 42 hari
Pada hari pertama postpartum, kadar fibrinogen dan plasma akan sedikit
menurun tetapi darah lebih mengental dengan peningkatan viskositas
meningkatkan factor pembekuan darah. Kira – kira selama kelahiran dan masa
postpartum terjadi kehilangan darah sekitar 250-500 ml. Penurunan volume dan
peningkatan sel darah merah pada kehamilan diasosiasikan dengan
peningkatan hematokrit dan hemoglobin pada hari ke3-7 postpartum dan akan
kembali normal dalam 4-5 minggu postpartum.
TERIMAKASIH

Presentasion by :
Kelompok 5

Вам также может понравиться