Вы находитесь на странице: 1из 37

NAMA KELOMPOK

 Ni Luh Ayu Deviana Sari Budaya (17C10052)


 Ni Wayan Sariningsih (17C10053)
 Made Mega Ayunda Sari (17C10054)
 Kadek Yuni Dwitri Azhari (17C10055)
 Kadek Sri Handayani (17C10056)
 Luh Ade Oka Pujastuti (17C10057)
 Ni MD Wirastuti Shanti (17C10058)
 Ni Luh Putu Fumika Venaya Dewi (17C10059)
DEFINISI NUTRISI
Nutrisi adalah zat dalam makanan yang
dibutuhkan organisme untuk dapat tumbuh
dan berkembang.
Nutrisi diperoleh dari hasil pemecahan
makanan oleh system pencernaan dan sering
disebut dengan istilah sari-sari makanan.
PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal :
05 Desember 2014 pukul 10.20 wita
di ruang mawar RSUD Gianyar.
Data yang diperoleh menggunakan teknik
wawancara, observasi, pemeriksaan
fisik, dan catatan penunjang pasien.
IDENTITAS KLIEN

NO. DATA PASIEN PENANGGUNG


2 Nama SN ZK

3 Umur 60 Tahun 30 tahun


4 Jenis kelamin Laki – laki Perempuan
5 Status Perkawinan Sudah Kawin Sudah Kawin

6 Suku Bangsa Indonesia Indonesia


7 Agama Hindu Hindu

8 Pendidikan SMP SMA


9 Alamat Gianyar Gianyar
10 Pekerjaan Petani Wiraswasta

11 Tanggal MRS 04-12-2014


Riwayat Kesehatan

Keluhan utama masuk rumah sakit


 Pasien datang ke rumah sakit tanggal
04 desember 2014, pasien panas sejak
2 hari dan merasa mual, nafsu makan
menurun.
Keluhan sejak pengkajian
 Pasien mengeluh mual dan nafsu
makan menurun
Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengeluh mengalami mual-mual, muntah, dan nafsu
makan menurun sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit (02
desember 2014). Pasien tidak dapat diajak berobat ke tempat
pelayanan kesehatan seperti ke dokter, klinik, puskesmas,
rumah sakit. Tanggal 04 desember 2014 pukul 09.00 wita
pasien mengeluh perutnya sakit , akhirnya oleh keluarga pasien
diajak berobat kerumah sakit Gianyar tanggal 04 Desember
2014 pukul 09.00 wita diterima di IRD untuk menjalani
pengobatan. Di IRD pasien diberikan terapi Cefotaxim 3 x 500
mg dan terapi cairan IVFD RL 20 tts/menit, selanjutnya oleh
dokter, pasien dianjurkan untuk menjalani rawat inap dan
diterima di ruang mawar kamar 4. Di ruang mawar pasien
diberikan terapi cairan infuse IVFD RL 20 tts/menit Cefotaxim
3 x 500 mg dan disuruh diet bubur saring. Saat pengkajian
pasien mengeluh badannya panas dan mual-mual. DIAGNOSA
MEDIS=DHF
Riwayat penyakit keluarga

 Keluarga pasien mengatakan di


keluarganya tidak ada yang memiliki
penyakit yang sama dengan pasien.
Pola kebiasaan pasien
1. Bernapas
Sebelum sakit, pasien mengatakan tidak
mengalami gangguan dalam bernapas,
baik menarik maupun mengeluarkan
napas. Saat pengkajian pasien juga
tidak mengalami gangguan
2. Makan dan Minum
 Makan
Sebelum pengkajian, pasien biasa makan 3x
sehari dengan menu nasi, lauk, sayur, dan
buah. Saat pengkajian pasien tidak mau
makan dan mengeluh mual.
 Minum
Sebelum sakit pasien bisa minum 3-4 gelas
perhari dengan volume 1500 cc perhari.
Pada saat pengkajian pasien hanya minum
air putih 2-4 gelas perhari.
3.Eliminasi
 BAB
Sebelum pengkajian dan saat pengkajian keluarga
pasien mengatakan mengalami gangguan. BAB
lembek, berlendir, bau khas feses.
 BAK
Sebelum pengkajian dan saat pengkajian keluarga
pasien mengatakan minum 2-4 gelas perhari dan
kencingnya 5-7 kali sehari. Saat BAK tidak
merasakan nyeri dan warna kencingnya bening
kekuningan , bau khas urin .
4. Gerak dan Aktivitas
 Kemampuan ADL
 Sebelum pengkajian pasien
mengatakan sebelum sakit pasien biasa
melakukan kegiatan sehari-harinya
dengan sendiri. Saat pengkajian pasien
dibantu oleh keluarganya untuk
melakukan kegiatan sehari-hari.
5. Istirahat Tidur
Sebelum pengkajian dan saat
pengkajian pasien mengatakan tidak
mengalami gangguan tidur pada malam
hari, pasien tidur 7-8 jam.
6. Kebersihan Diri
Sebelum pengkajian pasien mengatkan
mandi 2x sehari dan saat pengkajian
pasien hanya di lap sajaa
7. Pengaturan Suhu Tubuh
Sebelum dan saat pengkajian pasien mengatakan
tidak ada perasaan panas atau dingin pada
tubuhnya, paisen tidak tampak berkeringat.
8. Rasa Aman
Sebelum dan saat pengkajian pasien mengatakan
cemas terhadap kondisinya dan pasien tampak
gelisah
9. Rasa Nyaman
Sebelum pengkajian pasien mengatakan nyaman
dengan keadaannya. Saat pengkajian pasien
mengatakan sedikit susah bergerak karena memakai
selang infuse pada tangan kanan yang
mengakibatkan pasien agak terganggu.
10. Data Sosial
Sebelum pengkajian data dan saat pengkajian
keluarga pasien mengatakan hubungan
pasien dengan keluarga dan tetangga baik,
kondisi lingkungan rumah juga baik ,
kemampuan ekonomi keluarga sedang.
11. Prestasi dan Produktifitas
Sebelum dan saat pengkajian keluarga pasien
mengatakan pasien tidak memiliki prestasi.
Keluarga pasien juga mengatakan bahwa
tidak ada pengaruh pekerjaan terhadap
penyakit yang di derita pasien.
12. Belajar
Sebelum pengkajian keluarga pasien
mengatakan kurang mengerti dengan
penyakit yang di derita begitu juga pasien .
13. Reaksi
Sebelum pengkajian keluarga pasien
mengatakan bila ada waktu luang pasien
bisa menghabiskan waktu dengan keluarga
dan saat pengkajian pasien hanya ditemani
oleh anaknya saja.
14. Spiritual
Sebelum pengkajian pasien
mengatakan biasa sembahyang 2x
sehari di tempat suci yang ada
dirumahnya, pasien juga mengatakan
dia beragama hindu. Setelah pengkajian
pasien mengatakan hanya bisa
sembahyang 1x sehari.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum Pasien
 Penilaian kualitatif : CM (compos metis)
 Penilaian kuantitatif : GCS : E4 M6 V5
 Bangun tubuh : sedang
 Postur tubuh : tegak
 Ukuran
○ BB sebelum pengkajian : tidak dapat diobservasi
○ BB saat pengkajian : tidak dapat diobservasi
○ TB : tidak dapat diobservasi
Karena setelah pasien sakit tidak pernah mengukur
tinggi dan berat badan.
Gejala Kardinal
 Tekanan darah:130/80 mmHg
 Suhu : 36oc
 Nadi : 80x/menit
 Respirasi :20x/menit
 Warna kulit : sawo matang
 Turgor kulit : elastis
Keadaan fisik
 Kepala :bentuk simetris, rambut halus, warna rambut hitam, kulit kepala kurang bersih,
dan bentuk tenggorokan simetris.
 Mata : tidak ada edema pada kelopak mata, pergerakan bola mata baik, konjungtiva baik (merah
muda, pupil isokor).
 Hidung : bentuk simetris, tidak ada secret , hidung bersih, tidak terdapat darah, tidak
ada luka.
 Telinga : bentuk simetris, tidak terdapat serumen pada kedua telinga , tidak terdapat
darah, telinga bersih.
 Mulut : mukosa bibir kering, tidak ada pendarahan pada guzi, tidak ada karies gigi, gigi tidak
lengkap, gigi kotor, lidah kotor, dan tonsil tidak membesar.
 Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe normal, tidak ada bendungan vena
jugularis.
 Thorak : bentuk dada simetris, tidak ada retraksi otot pada dada, gerakan dada bebas,
tidak ada nyeri tekan pada dada, suara jantung S1. S2 tunggal regular, suara paru sonor, suara
napas di seluruh lapang paru.
 Abdomen : bentuk abdomen simetris, tidak ada benjolan, luka, bekas jahitan. Ada sedikit
striae pada abdomen, peristaltic usus 20x/menit, saat perkusi suara timpani, terdapat nyeri tekan
pada kuadran atas abdomen.
 Ekstremitas : sebelum pengkajian pasien masih terpengaruhi anastesi dan di lengan kanan
terpasang infuse dan tidak ada edema, tidak ada sianosis pada ujung kuku,
kekuatan otot ;
555 555
555 555

 Genetalia : kebersihan kurang, tidak ada darah dan luka.


DATA PENUNJANG
ANALISA DATA
 Rumusan Masalah
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

 Analisa Masalah
P : ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
E : menurunkan intake nutrisi dalam tubuh
S : pasien mengeluh mual dan muntah, pasien mengalami penurunan nafsu
makan, dan mukosa bibir kering.
P : Ansietas
E : Ancaman integritas biologis yang di rasa sekunder akibat penyakit.
S : Pasien mengatakan takut dan cemas terhadap penyakitnya dan pasien
tampak tegang.

Proses Terjadi
Akibat : Pasien merasa cemas karena nafsu makan menurun akibat suhu badan
menurun

Akibatnya bila tidak di tanggulangi : kecemasan yang berkepanjangan


dan bisa mengakibatkan depresi sehingga bisa menghambat proses penyembuhan.
Diagnosa Keperawatan

 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari


kebutuhan tubuh berhubungan dengan
anoreksia di tandai dengan pasien, tidak
nafsu makan, mual muntah, mukosa
bibir pucat
 Ansietas berhubungan dengan ancaman
interitas biologis yang di rasa sekunder
akibat penyakit, ditandai dengan pasien
mengatakan takut dari cemas terhadap
penyakitnya dan pasien tampak tegang.
PERENCANAAN

1. Prioritas masalah keperawatan


berdasarkan diagnose yang
mengancam jiwa pasien
 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
- Ansietas
2. Rencana Keperawatan
Rencana keperawatan pada pasien “SN”
Dengan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Di Ruang Mawar
RSUD Gianyar
Tanggal 04 - 06 Desember 2014
PELAKSANAAN
EVALUASI
Ada Pertanyaan?
Om Shanti,Shanti,Shanti OM

Вам также может понравиться