Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KOMNAS PP-KIPI
COMMUNICATION
Bagaimana cara komunikasi
dengan media dan orang tua
dan jejaring lainnya
KAMPANYE MR 2017
Hoax,fakta,KIPI,halal
1
Pedoman
(Al Quran) Surat An Nisa ayat 9
َلَ ْي ِه ْم ًَ ْليَتَُُّوا ِ ًش الَّ ِذيْنَ لَ ْوت ََر ُك ْوا ِم ْن خ َْل ِف ِه ْم ذُ ِريَّة
َ ضعَفاًًفا خَفاًُوا َ َو ْليَ ْخ
.س ِد ْيدًاَ ًهللا َو ْل َيُُولُ ْوا قَ ْوال
َ (Walyakhsa allatheena law tarakoo min
khalfihim thurrriyatnan di Aaafan khafoo Aaalayhim
falyattaqoo Allaha walyaqooloo qawlan sadeedan)
"Jangan sampai kita mengasih obat untuk anak cucu kita dengan hal yang berbau dengan najis. Harus dengan yang halal,"
ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (20/8).
Kiai Muhyiddin menuturkan, MUI berharap agar Kemenkes khususnya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk
segera mengajukan ke MUI agar menghalalkan vaksin. Pasalnya, menurut dia, dalam ajaran Islam memang diperintahkan
untuk berobat dengan yang halal kecuali dalam keadaan darurat.
Selasa , 22 Agustus 2017, 19:34 WIB
Direktur Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia Lukmanul Hakim
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetik (LPPOM)
MUI, Lukmanul Hakim mengatakan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan melakukan pertemuan dengan Menteri
Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek untuk membahas sertifikasi halal vaksin measles rubella (MR).
Ia menuturkan, minggu lalu sebenarnya Kementerian Kesehatan sudah akan datang ke Kantor MUI, tapi ditunda.
Menurut dia, pihaknya belum mengetahui kapan Menteri Nila akan datang lagi ke MUI. "Katanya Menteri
kesehatan mau datang, tapi mungkin karena sibuk dengan urusan haji barangkali belum ada jadwal ulang lagi.
Tapi yang jelas akan melakukan pertemuan. Sudah diatur pertemuan itu," ujarnya saat
dikonfirmasi Republika.co.id, Selasa (22/8).
Ahad , 20 August 2017, 16:53 WIB
Petugas Puskesmas Sindangbarang Bogor memberikan imunisasi campak Rubella kepada siswa di SD Insan Kamil, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/8).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Indonesia Halal Watch (IHW), Ikhsan Abdullah, mengatakan,
Kementerian Kesehatan sudah seharusnya melakukan sertifikasi halal untuk vaksin Measles Rubella (MR) sebelum
diberikan kepada masyarakat. Menurut dia, pemerintah juga harus memastikan bahwa produk-produk yang beredar
di wilayah Indonesia wajib bersertifikasi halal.
"Menkes seharusnya melakukan sertifikasi halal terlebih dahulu sebelum dipergunakan untuk vaksinasi," ujarnya
kepada Republika.co.idlewat keterangan tertulisnya, Ahad (20/8).
Dia menyebut, Kemenkes seharusnya memprioritaskan penanganan gizi buruk bagi anak Indonesia. Namun, jika ada
penolakan dari kelompok masyarakat dikarenakan belum dilakukannya sertifikasi halal, tentu menjadi tanggungjawab
Kemenkes juga untuk melakukan sertifikasi. "Vaksinasi sebagai sebuah kegiatan untuk pencegahan penyakit itu
boleh, syaratnya harus dengan vaksin yang halal," ujarnya.
Ikhsan mengatakan, hal itu sudah diamanatkan dalam Undang-undang Jaminan Produk Halal (UU JPH) dalam Pasal
4 bahwa produk yang masuk, beredar, dan diperdagangkan di wilayah Indonesia wajib bersertifikat halal. Hal ini
bertujuan agar memberikan keamanan, keselamatan, dan kepastian ketersediaan produk halal bagi masyarakat
dalam mengonsumsi dan menggunakan produk sehingga semua produk vaksin yang beredar wajib bersertifikat
halal.
"Pemerintah wajib segera mengimplementasikan keharusan sertifikasi halal seluruh vaksin yang digunakan termasuk
vaksin MR yang akan digunakan, serta meminta produsen untuk segera melakukan sertifikasi halal terhadap produk
vaksin," kata Ikhsan.
Selasa , 22 August 2017, 12:39 WIB
Petugas kesehatan menyiapkan vaksin Measles Rubella (MR) yang akan disuntikkan kepada siswa saat Kampanye Imunisasi Campak dan MR di SMPN 9, Bandung, Jawa Barat, Selasa (1/8).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dokter Spesialis Anak Dr Arifianto SpA mengatakan pemberian vaksin Measles
Rubella (MR) atau vaksin campak-rubella memiliki urgensi untuk dilakukan karena campak termasuk satu dari 10
penyebab kematian pada anak di dunia. Vaksin MR merupakan salah satu ikhtiar terbaik untuk mencegah
penyakit itu.
Dia mengatakan perlu melakukan pencegahan untuk mengurangi angka kematian pada anak karena campak
karena obat untuk virus campak sendiri belum ada yang efektif. Upaya pencegahan itu sebelum menjadi sakit.
"Vaksin ini adalah salah satu upaya pencegahan terbaik untuk penyakit campak," kata dokter Apin, sapaan
akrabnya, saat dihubungi, Selasa (22/8).
Karena itu, dokter Apin pun mengimbau agar masyarakat mengikuti program imunisasi masal vaksin campak dan
rubella ini. Dia menambahkan imunisasi MR ini bisa mencegah anak terjangkit penyakit campak dan rubella. Pada
gilirannya, dia menuturkan, dapat mengurangi angka kematian dan kesakitan akibat penyakit campak dan angka
kecacatan pada bayi baru lahir akibat rubella.
Apalagi, menurut dokter Apin, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa tentang imunisasi pada
tahun lalu. Fatwa itu menyatakan imunisasi pada dasarnya dibolehkan (mubah) sebagai bentuk ikhtiar untuk
mewujudkan kekebalan tubuh (imunitas)) dan mencegah terjadinya suatu penyakir tertentu.
Tak hanya menerbitkan Fatwa, MUI juga memberi pernyataan dalam surat rekomendasi yang dikeluarkannya
pada 31 Juli 2017. Dalam surat tersebut MUI menyatakan bahwa MUI mendukung program Kemenkes RI tentang
kampanye dan pengenalan Imunisasi Measles dan Rubella (MR) tahun 2017 dan 2018.
Selasa , 22 August 2017, 21:00 WIB
Petugas kesehatan memberikan vaksin Measles Rubella (MR) kepada siswa saat Kampanye Imunisasi Campak dan MR di SMPN 9, Bandung, Jawa Barat, Selasa
(1/8).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sekjen Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim Basarah menegaskan
Vaksin MR tidak memiliki unsur haramnya, dan tidak ada zat dari babi. Karena itu, dia menantang pihak yang
menuding bahwa Vaksin MR itu haram untuk membuktikannya.
Kalau tidak bisa membuktikan bahwa Vaksin MR haram, Piprim menyarankan, lebih baik tidak berbicara karena
hanya membuat gaduh dan membingungkan masyarakat. "Sekarang saya tantang siapa yang ngomong vaksin
MR itu haram, coba Anda tunjukkan unsur mana yang haram. Jangan asal menebar fitnah," kata dia saat
dihubungi, Selasa (22/8).
Piprim sangat menyayangkan terjadinya polemik program imunisasi khusus campak dan rubella atau measles-
rubella (MR). Piprim juga mengeluhkan adanya pemahaman keliru yang mengartikan bahwa vaksin yang tidak
bersertifikat halal berarti haram.
Piprim menerangkan kaidah Ushul Fiqih menyebutkan bahwa semua benda pada dasarnya hukumnya mubah
atau halal sampai ada bukti bahwa dia haram. Dengan demikian, dalam Islam yang dituntut itu adalah
pembuktian haram. Kalau tidak ada bukti bahwa dia haram, hukumnya kembali ke hukum asalnya yaitu halal.
Antisipasi
Antisipasi menghadapi kasus Terkait Berita di media cetak,elektronik,sosial dan
masyarakat dan jejaring lainnya terkait KAMPANYE VAKSIN MR 2017 di lapangan
perlu dilakukan :
VIVA.co.id – Kementerian Kesehatan telah menggulirkan program vaksinasi MR, atau Measles (campak) dan
Rubella pada anak-anak sekolah di Pulau Jawa.
Ini dilakukan untuk mengeliminasi penyakit campak dan mengendalikan penyakit rubella, serta kecacatan bawaan
akibat rubella, atau Congenital Rubella Syndrom pada tahun 2020.
Dari kegiatan vaksinasi yang dilakukan secara dua tahap, yakni bulan Agustus-September di Pulau Jawa, tercatat
sudah ada 13.475.438 juta anak di Pulau Jawa yang telah mendapatkan imunisasi vaksin campak tersebut.
Dari seluruh daerah di Pulau Jawa, pada bulan ini tercatat ada delapan laporan terkait imunisasi vaksin MR yang
masuk ke Komite Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
"Ada delapan laporan yang masuk pascavaksin MR ini di Banten ada tiga, di Jawa Tengah ada satu, di Jakarta ada
dua, dan Jawa Barat ada dua," ungkap Ketua Komite Nasional KIPI, Dr.dr. Indra Irawan, Sp.Ak saat ditemui di
Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa 15 Agustus 2017.
Dari delapan kejadian tersebut, dijelaskannya, berdasarkan assessment yang dilakukan pihak Kementerian
Kesehatan, belum ditemukan adanya co-insidential.
Salah satu temuan dari delapan laporan kepada KIPI ditemukan salah satu anak mengalami kejang yang diduga
akibat dari vaksin MR tersebut. Namun, kenyataannya kejang tersebut terjadi, karena anak yang divaksin sedang
tidak dalam keadaan sehat.
"Kalau anak dalam keadaan sehat dia vaksin, tidak ada kontraindikasi. Kalau kontraindikasi ada riwayat anafilatik
(alergi) shock, baru kontraindikasi," paparnya.
Indra juga menjelaskan, setelah dicari tahu, anak tersebut ternyata sempat mengonsumsi obat anti epilepsi setelah
vaksin. Padahal, diagnosisnya, diminum sebelum vaksin sehingga mengalami kejang.
"Steven Johnson (epilepsi) terjadi, karena minum obat anti epilepsi dimakan setelah divaksinasi dianogsisnya
sebelum vaksin jadi kejang. Kemudian, di sekolah ada vaksin MR, dia vaksin tapi juga minum obat kejang alergi
Steven Kohnson. Kami diagnosis, Steven Johnson di Indonesia laporan masuk di Jawa Barat atau Jakarta,"
paparnya.
Indra pun menjelaskan, sebagian besar anak bisa saja mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi seperti
demam, nyeri ringan, dan ruam. Dan, hal ini dinilai masih wajar dan normal. (asp)
Dinkes Kabupaten Bogor Bantah Ghina Meninggal karena Imunisasi
Rubella, tapi karena..
Bogor Nurjanah
POJOKJABAR.com, BOGOR – Bogor diguncang
dengan kabar meninggalnya seorang anak bernama
Ghina Nazifha Yasmin. Pasalnya, Ghina dikabarkan
meinggal lantaran vaksinasi imunisasi rubella.
Hal tersebut dibantah oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
Bogor. Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian
Penyakit, Agus Fauzi mengatakan korban meninggal
lantaran adanya infeksi otak (encefalomyelitis).
Bukan hanya itu, ia mengatakan ditemukan juga adanya infeksi paru berupa bronchopneumoni DD/TB
paru.
“Dari hasil audit yang dilakukan tim Pokja KIPI Kabupaten Bogor, Komda KIPI Jabar dan Komnas KIPI
disimpulkan sementara bahwa tidak ada kaitannya antaran vaksinasi MR dengan kematian Ghina,”
katanya kepada Pojokjabar Rabu (23/8/2017).
Ia juga menambahkan, hasil pemeriksaan RSSM, laboratorium, rotgen, MRI, dan cek cairan otak
menunjukkan adanya infeksi otak. Selain itu, dari hasil laboratorium darah juga ditemukan kadar
leukosit yang tinggi.
“Hasil lab memunjukkan adanya cairan otak yang keruh. Artinya tanda infeksi didukung hasil MRI.
Makanya tim dokter spesialis menyimpulkan ini karena infeksi otak,” pungkasnya.
Ini Yang Terjadi Pada Siswi SD yang Meninggal Usai Imunisasi
Rubella, Cairan di Otaknya Keruh
Rabu, 23 Agustus 2017 21:15
Liputan6.com, Semarang - Niken Angelia, siswi sekolah menengah pertama (SMP) yang
lumpuhusai divaksin MR (measles rubela atau campak dan rubela) masih harus tiduran di Bangsal Anak
kamar nomor 9 Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dokter Kariyadi, Kota Semarang, Jawa Tengah
(Jateng).
Ditemani Yuli Suryanisih, sang ibu, remaja yang tidak masuk sekolah di salah satu SMP di Kabupaten
Demak, Jateng, sejak 3 Agustus lalu terbaring dengan seluruh badannya tertutup dengan selimut fasilitas
rumah sakit.
Kondisi kesehatan Niken terungkap saat Gubernur Jateng Ganjar Pranowo membesuk bocah yang viral
di media sosial atau medsos karena mengalami kelumpuhan usai imunisasi vaksin MR.
Saat ditanya Gubernur Ganjar apakah kakinya sudah bisa digerakkan, Niken yang lebih banyak
tersenyum merespons dengan menggerakkan kaki.
10 PESAN PENTING TENTANG
IMUNINSASI DARI IDAI
1. Semua negara di dunia sampai sekarang melakukan imunisasi
rutin bayi dan anaknya, karena adanya bukti yang tidak
terbantahkan bahwa imunisasi mencegah: wabah, sakit berat,
cacat, dan kematian.
2. Kajian ilmiah oleh berbagai profesi di lembaga
nasional/internasional dapat dipercaya oleh karena berbasis bukti
dan dengan data yang valid berbeda dengan pendapat pribadi
seseorang.
3. Isu-isu mengenai bahwa vaksin itu berbahaya yang beredar sejak
tahun 2003, bersumber dari berita tahun 1950-1960an yang dikutip
dari beberapa buku dari luar negeri. Teknologi vaksin tahun 1950-
1960an sangat berbeda dengan vaksin generasi sekarang.
10 PESAN PENTING TENTANG
IMUNINSASI DARI IDAI
4. Nama dan komentar yang dikutip dari buku tersebut ketika
ditelusuri lebih lanjut ternyata hanya pendapat pribadi, tidak
disertai metodologi dan rincian hasil penelitian, jabatan atau
profesinya tidak sesuai dengan kutipan, kutipan tidak lengkap atau
tidak sesuai dengan berita aslinya, dan sebagian sumber aselinya
tidak dapat ditemukan.
5. Akibat penyebaran isu yang tidak benar tersebut maka banyak
anak Indonesia tidak diimunisasi sehingga tahun 2005-2006
terjadi wabah polio di beberapa propinsi, tahun 2007-2013 terjadi
wabah difteria di Indonesia dan tahun 2010-2014 terjadi 1.008 kali
wabah campak dan menyerang 83.391 bayi dan anak Indonesia.
Akibatnya 352 anak Indonesia lumpuh, cacat, menjadi beban
keluarga seumur hidup, 2.869 anak dirawat karena difteri di RS
dan 131 anak meninggal dunia dan makin banyak anak yang sakit
berat atau meninggal akibat campak.
10 PESAN PENTING TENTANG
IMUNINSASI DARI IDAI
6. Di Indonesia dan beberapa negara lain, penyakit rubella semakin
menjadi masalah. Sejak tahun 2010-2015 di Indonesia
berdasarkan pemeriksaan laboratorium terbukti 6.309 anak
terserang rubella, 77 % berumur kurang dari 15 tahun. Virus
rubella dapat menyerang janin di dalam kandungan ibu, sehingga
pada tahun 2015-2016 ada 556 bayi cacat dengan kelainan
jantung (79,5%), buta karena katarak (67,6%), keterbelakangan
mental (50%), otak tidak berkembang (48,6%), tuli (31,3%), dan
radang otak (9,5%).
7. Berdasarkan kajian oleh WHO yang kemudian diikuti dengan
adanya Kampanye Global MR, maka berbagai profesi kesehatan
bersama Kementerian Kesehatan mengkaji: bahaya penyakit,
kemungkinan menyebar ke/dari negara lain, manfaat vaksin,
ketersediaan vaksin, anggaran dll. Maka diputuskan imunisasi
rutin perlu ditambah dengan imunisasi Rubella (R) yang digabung
dengan imunisasi campak (measles = M).
10 PESAN PENTING TENTANG
IMUNINSASI DARI IDAI
8. Majelis Ulama Indonesia pada tanggal 31 Juli 2017 telah
mengeluarkan rekomendasi No. U-13/MUI/KF/VII/2017 yang isinya
memberikan dukungan pelaksanaan program imunisasi termasuk
imunisasi Measles dan Rubella (MR).
9. Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang anggotanya terdiri dari
pakar profesi kesehatan dari berbagai negara di dunia mendukung
program imunisasi MR karena penyakit ini selain menjadi masalah
Indonesia juga masalah internasional.
10. Kami menghimbau untuk lanjutkan imunisasi rutin
ditambah imunisasi MR untuk mencegah wabah, sakit berat, cacat
dan kematian bayi dan anak kita. Sampai saat ini semua profesi di
lembaga penelitian resmi nasional dan internasional menyatakan
bahwa imunisasi terbukti aman dan bermanfaat mencegah wabah,
sakit berat, cacat dan kematian.
Maturasi Perjalanan Program Imunisasi
1 2 3 4 5
Pravaksinasi Cakupan Kepercayaan Kepercayaan Eradikasi
meningkat hilang pulih
Vaksinasi
Penyakit
berhenti
INCIDENCE
KIPI
Eradikasi
MATURITY
Teknik penyuntikan dan penetesan vaksin
Intramuscular
Subcutaneous e.g. hepatitis A and B,
e.g. measles, mumps, DTP
rubella, varicella
Intradermal
BCG
Oral
e.g. polio
REAKSI YANG SERING, REAKSI RINGAN
BCG 90-95% - -
Hib 5-15% 2-10% -
HepB Adults: 15%; Children: 5% - 1-6%
Measles/ ~10% 5-15% 5% rash
MMR
Polio - <1% <1%**
(OPV)
Tetanus ~10%* ~10% ~25%
DTP Up to 50% Up to 50% Up to 55%
(pertussis)
* Rate of local reactions likely to increase with booster doses, up to 50-85%
** Symptoms include diarrhoea, headache, and/or muscle pains
REAKSI BERAT, REAKSI YANG JARANG
Vaccine Reaction Onset Rate per million
interval doses
BCG Suppurative lymphadenitis 2-6 months 100-1000
BCG osteitis 1-12 months 1-700
Disseminated BCG 1-12 months 2
HP ; 0811831838,
rsentika@yahoo.com
Cakupan MR PerTanggal 24
Agustus 2017
Wibie
Sabrina Chiara Puri Pesona - Sudimara MR (Measless 012N611/Nov. SD BUDI Beberapa jam pasca imunisasi, siswa merasa
9 Ciledug 8 th Chandra Dokter ######## Sembuh
Putri Chandra Timur RT. 04/08 Rubella) 18/VVM A MULIA pusing
Prasetyo
Khansa Triwandani Ibnu MR (Measless 012N611/Nov. SD BUDI Beberapa jam pasca imunisasi, siswa merasa
10 Ciledug 8 th Kreo RT. 03/01 - Larangan Dokter ######## Sembuh
Hanschel Bernart H Rubella) 18/VVM A MULIA pusing
Arindra Nursyifa Jl. H. Mean - Karang MR (Measless 012N611/Nov. SD BUDI Beberapa jam pasca imunisasi, siswa merasa
11 Ciledug 8 th Muh. Irfan Dokter ######## Sembuh
Hakim Tengah RT. 02/011 Rubella) 18/VVM A MULIA pusing
Mulidya Septiawan Irwan Japos Blok H.5 No. 39 RT. MR (Measless 012N611/Nov. SD BUDI Beberapa jam pasca imunisasi, siswa merasa
13 Ciledug 10 th Dokter ######## Sembuh
Callista Siregar 01/15 Paninggilan Ciledug Rubella) 18/VVM A MULIA pusing
Nafid MR (Measless 012N611/Nov. Beberapa jam pasca imunisasi, siswa demam dan
14 Ciledug Zaskia Arin Az Zahra 11 thn Jl.Akasia Kp.Duren Saw it Dokter 04/08/2017 SDIT Izzudin Sembuh
Isnarow i Rubella) 18/VVM A merasa pusing
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Kp.Taruju, Desa
2 Nopita Dewi P 27/10/2003 14 Thn Iyan Angsana, Kec. MR 9 - - Bidan Sekolah 01/08/2017 √ Diare Meninggal 12/8/2017
Angsana