Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
LAKTASI
MOBILISASI
Mobilisasi pada Ibu Hamil
• Trimester 1 : Berjalan santai seperti sebelum
hamil.
• Trimester 2 : Posisidaguharustegak,
gerakanpinggullebihperlahan, ayunan kaki
harusmemerhatikanbetulkeseimbangantubuh.
• Trimester 3 : Hindarimedanberat karena
dapatmenganggukeseimbangan.
Mendekatipersalinan,berjalan kaki
sebagaibentukolahragaringan.
Posisi yang Perlu Diperhatikan
1) Sikap duduk
Hal yang perlu diperhatikan :
• Punggung lurus dan bahu ditarik kebelakang
• Menyandarkan tubuh sepenuhnya
• Hindari duduk tanpa berubah
• Lakukan peregangan
2) Berdiri
Hal yang perlu diperhatikan :
• Berdiri dengan tegak, bahu tetap lemas, dada diangkat,
bokong ditarik dan menahan perut.
• Angkat salah satu kaki dan letakkan di atas penyangga kaki
• Tempelkan tubuh bagian belakang pada tembok dengan
tubuh tegak lurus (kaki diregangkan) Turunkan tubuh secara
perlahan
3) Bangun dari posisi berbaring
• memiringkan tubuh perlahan
• salah satu tangan bagian sisi arah kita miring menyangga
tubuh bagian atas sejajar bahu dan satu tangan lain
diletakkan di sisi depan dada.
• kemudian dengan gerakan menggeser tangan dan bangkit
dari posisi tidur lalu mengubah ke posisi duduk.
BB = BB
TB²
Keterangan :
IMT = Indeks Massa Tubuh/ Body Mess Index (BMI)
BB = Berat Badan Sebelum Hamil (dalam kg)
TB = Tinggi Badan (dalam meter)
• Taksiran Berat janin (TBJ)
Jhonson's, yaitu :
Keterangan :
TFU = dalam 1 cm, dihitung dengan menggunakan pita ukur dan dilakukan 2 kali pengukuran
K = 12 jika kepala belum memasuki pintu atas panggul (stasion +)
11 jika sudah memasuki pintu atas panggul (stasion 0)
Keterangan :
TFU = dalam satuan cm, dihitung dengan menggunakan pita ukur dan dilakukan 2 kali pengukuran.
5 cm sebagai standar devisiasi pengukuran yang telah menjadi konstanta baku.
Dare's Formula
Taksiran berat janin (gram) = TFU x Lingkar Perut
Keterangan :
TFU = dalam satuan cm, dihitung dengan menggunakan pita ukur dan dilakukan 2 kali pengukuran
Lingkar perut dalam satuan cm, dihitung dengan menggunakan pita ukur.
• Denyut Jantung Janin (DJJ)
– Denyut jantung janin mulai mengalami penurunan
pada usia kehamilan 20 minggu dari 155 denyutan/
menit menjadi 144 denyutan/menit hingga usia 30
minggu. Pada kehamilan aterm denyutan memiliki
jumlah rerata 140 denyutan/ menit.
– Denyut jantung normal janin berfrekuensi antara
110-160 denyutan/ menit. Jika denyut jantung <110
disebut bradikardi dan jika >160 denyutan/menit
disebut takhikardi. Hal ini menandakan bahwa
keadaan janin tidak baik.
• Gerakan Janin
Pergerakan janin atau quickening yaitu keadaan dimana ibu merasakan
gerakan janin pertama kali pada masa kehamilannya
Terdapat beberapa metode perhitungan gerakan janin sederhana, yaitu :
• Metode Cardiff
Menghitung 10 gerakan pertama yang dirasakan ibu dalam sehari.
• Metode Sadovsky
Perhitungan dilakukan selama 30 menit setelah makan dan
menjelang tidur. Jumlah gerakan janin yang baik haruslah tidak kurang dari 4
gerakan saat dilakukannya perhitungan.
• Metode Modifikasi Cardiff
Perhitungan dilakukan pada awal pagi atau malam hari sesuai
kenyamanan ibu dengan jumlah gerakan janin minimal 10 gerakan.
• Grafik Pergerakan Janin
Mencatat hasil perhitungan setiap 30 mnit setelah makan dan
sebelum tidur, dimana jika hasil perhitungan didapatkan hasil 10 atau lebih,
maka keadaan janin normal.
• Grafik count to ten
Grafik count to ten digunakan untuk mencatat jumlah gerakan janin
setiap waktunya (pada saat ibu merasakan gerakan)
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan Pencitraan
• Ultrasonografi (USG)
USG memiliki keakurasian untuk menghitung usia kehamilan pada
usia 12 minggu. Namun, USG sudah dapat mendeteksi kehamilan pada
usia kehamilan 6 minggu.
Dianjurkan melakukan USG pada awal kehamilan sebagai penegakan
diagnosis pasti, yaitu pada usia lebih dari 6 minggu. Pemeriksaan USG
kedua yaitu pada usia 16-24 minggu untuk mendeteksi gangguan pada
pertumbuhan janin dan usia diatas 32 minggu sebagai deteksi kelainan
letak plasenta, posisi janin dan perkembangan janin.
Terdapat beberapa jenis USG yaitu USG 2 dimensi, 3 dimensi, 4
dimensi, USG Doppler serta USG transvaginal. Kelima jenis USG tersebut
memiliki kemampuan yang berbeda dalam menentukan diagnosis
kehamilan serta deteksi dini kelainan yang terjadi selama kehamilan.
• Ultrasonografi Doppler
USG Doppler merupakan alat yang menggunakan gelombang panas dan
suara untuk dapat memberikan hasil berupa gambar mengenai saturasi oksigen,
menilai aliran darah maternal ke janin melalui plasenta dan mendeteksi adanya
gangguan yang mengakibatkan terjadinya PJT ataupun preeklamsia.
USG Doppler dapat mendiagnosis kehamilan pada usia 5 minggu, yaitu lebih
awal dibandingkan dengan USG biasa (baik 2D, 3D maupun 4D). kerugian USG Doppler
adalah dapat terjadi gangguan perkembangan sel akibat panas yang ditimbulkan jika
dilakukan terlalu sering.
• Cardiotopograpy (CTG)
Cardiotopograpy adalah alat pendeteksi kesejahteraan janin dengan menilai
denyut jantung janin dan kontraksi uterus sebagai pengindikasi terjadinya
keabnormalan pada janin akibat dari faktor resiko ibu selama kehamilan.
Cardiotopograpy digunakan pada akhir trimester III serta mendeteksi
terjadinya asselerasi dan deselerasi abnormal pada jantung janin, sehinga dapat
mencegah terjadinya kematian janin dengan melakukan penatalaksanaaan yang tepat
terkait diagnosis yang ditegakkan.
• Pemeriksaan Biokimia
• Amniosintesis
Amniosintesis adalah pemeriksaan yang biasa
digunakan untuk uji abnormalitas kromosom, penyakit
genetik dan infeksi pada fetus. Waktu pelaksanaaana
amniosintesis ini adalah pada usia kehamilan 15-18
minggu.
Secara teknis pelaksanaan amniosintesis adalah
dengan cara memasukan jarum menembus perut ibu,
kemudian diambil 20 ml amnion. Selanjutnya dari amnion
tersebut dilakukan pemeriksaan sesuai dengan tujuannya.
• Kordosintesis
Kordosintesis atau percutaneous umbilical cord
blood sampling adalah pemeriksaan dengan cara
mengambil sampel darah janin dari tali pusat atau dari
vena hepatis, biasanya dilakukan pada trimester II (usia
kehamilan ≥ 14 minggu) (Henderson 2004). Tujuan
pemeriksaan ini adalah untuk menilai kesejahteraan
janin, misalnya terkait dengan penyakit akibat Rhesus,
diagnosis kelainan kromosom, diagnosis terjadinya infeksi
pada fetus (citomegalovirus), diagnosis gangguan
metabolisme dan gangguan hematologi.
Terimakasih