Вы находитесь на странице: 1из 63

ONKOLOGI UMUM

ONKOLOGI berasal dari kata Oncos


(Bahasa Yunani) = Massa = Tumor.
Logos artinya Ilmu.
Onkologi ialah : ilmu yang mempelajari
penyakit-penyakit yang disebabkan oleh
tumor, khususnya Neoplasma.
 Tumor : Istilah umum yang berarti
benjolan (pembengkakan) yang tidak
normal, misalnya :
1. Peradangan / abses  pembengkakan
2. Trauma  Hematoma
3. Benjolan pada :
- Kulit  tahi lalat / nevus
- Mamma / leher / kepala / alat tubuh
lainnya yang disebut Neoplasma

Neoplasma berasal dari kata Neos (Bahasa Yunani)


 baru dan Plasein yaitu jaringan bentukan baru yang
abnormal.
SIKLUS PERTUMBUHAN SEL

Terdiri dari :
1.Siklus pertumbuhan morfologis
a. Fase Mitosis :
1 sel induk  2 sel anak
Profase  1 jam
Metafase  kurang dari 1 jam
Anafase  kurang dari ½ jam
Telofase  beberapa menit
b. Interfase : sel anak muda  dewasa
 Pada fase ini terjadi sintesa DNA, RNA, Enzim dan
protein baru lainnya dan duplikasi rantai tunggal
kromosom menjadi rantai ganda.
 Kromosom terdiri dari untaian rantai ganda DNA
yang saling membelit, merupakan pasangan
rantai nukleotida sebagai unit dari gen pembawa
sifat individu. Lama interfase dari beberapa jam
sampai bertahun-tahun.
2. Siklus pertumbuhan biokimiawi
a. Fase G1 (Growth phase – 1)  beberapa
jam sampai beberapa tahun.
Sel anak membentuk RNA, Enzim dan
protein lain untuk sintesa DNA dalam fase –
s. (rantai DNA yang membawa informasi
genetik).
b. Fase – s (Synthesa)  8 jam 
pembentukan rantai DNA baru.
c. Fase G2 (Growth phase – 2) kira-kira 1 – 2
jam  pembentukan RNA, Enzim dan
protein lainnya untuk persiapan fase mitosis
berikutnya.
d. Fase M (Mitosis) kira-kira 1 – 2 jam  1 sel
induk menjadi dua sel anak baru yang
mempunyai struktur genetik sama dengan
sel induk.
SEL TUMOR
 Sel tumor ialah sel tubuh kita sendiri yang
mengalami transformasi (perubahan) sehingga
tumbuhnya di dalam tubuh menjadi autonom yaitu
tumbuhnya tersendiri, terlepas dari kendali
pertumbuhan tubuh normal.
 Sel tumor terdiri dari :
1. Sel tumor jinak
2. Sel tumor ganas (sel kanker)
 Perbedaan sifat tumor jinak dengan sel ganas
tergantung dari jauhnya penyimpangan dari bentuk
sel normal dalam hal derajat diferensiasinya,
autonominya dan kemampuannya mengadakan
infiltrasi dan metastasis.
SIFAT-SIFAT SEL KANKER
1. Bentuknya bermacam-macam (polymorphi)
2. Warnanya lebih gelap (hyperchromasi) dan
bermacam-macam (polychromasi)
3. Inti sel relatif besar
4. Mitosis bertambah
5. Susunan sel-sel tidak teratur (anaplastik)
6. Tumbuh terus tanpa batas
7. Tidak menjalankan fungsi sel normal
8. Mengadakan infiltrasi ke sel-sel normal di
sekitarnya
9. Mengadakan metastasis kebagian-bagian tubuh
lainnya
10. Merusak bentuk dan fungsi organ
PERTUMBUHAN KANKER
 Pertumbuhan kanker dibagi atas dua
bagian, yaitu :
1. Pertumbuhan lokal yang terdiri dari :
– Lokal in situ
– Lokal invasive
2. Pertumbuhan / penyebaran ke organ lain
/ metastase :
– Ke kelenjar limfe regional
– Ke organ jauh
PERTUMBUHAN LOKAL
 Kanker mulai tumbuh dari satu sel kanker pada satu
tempat di dalam organ (unisentris). Jarang kanker
tumbuh dari beberapa sel di dalam organ
(multisentris) atau dari beberapa organ
(multilokuler).
 Bila sel kanker tumbuh bersamaan dalam satu
tahun disebut Synchronous dan bila tumbuh dalam
waktu berbeda disebut Metachronous.
 Untuk terjadinya transformasi (perubahan) dari 1 sel
normal menjadi sel kanker oleh faktor karsinogen
(penyebab kanker) diperlukan 2 hal yaitu insiasi dan
promosi.
 Waktu induksi diperlukan waktu 15 – 30 tahun
– Fase insitu = 5 – 10 tahun
– Fase invasi = 1 – 5 tahun
– Fase diseminasi (penyebaran) = 1 – 5 tahun
 Sel kanker tumbuh secara exponensial yaitu mulai 1
sel – 21 sel – 22 sel – 23 sel – 24 sel dan seterusnya.
 Setelah penggandaan 30 kali maka volume sel
kanker menjadi 230 = 109 yaitu volume 1 cm3  1
gram.
 Bila waktu ganda 3 kali maka perlu 30 kali 3 bulan
(90 bulan – 8 tahun) untuk 1 sel kanker bertumbuh
menjadi 1 cm3 sel kanker.
CARA PENYEBARAN SEL KANKER

1. Perkontinuitatum : Pertumbuhan ke sekitarnya


2. Secara limfogen : Sel-sel menginfiltrasi saluran
limfe  ke kelenjar limfe regional
3. Hematogen : Sel-sel menginfiltrasi kapiler pembuluh
darah : ikuti aliran darah
4. Transluminal : Dalam dinding saluran nafas,
saluran cerna, saluran urine
5. Transerosa / trancoelum : Dalam Cav. Thoracis,
Cav. Abdominis, Cav. Pelvis
6. Iatrogen : Oleh tindakan kita, misalnya masage,
operasi dan lain-lain
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KECEPATAN TUMBUH SEL TUMOR

1. Waktu siklus : Waktu yang perlu untuk 1 sel menjadi 2 sel


dan seterusnya
2. Derajat diferensiasi : Makin jelek derejat diferensiasi sel,
makin cepat pertumbuhan sel kanker.
3. Populasi kanker : Populasi sel kanker terdiri dari 3 macam
bentuk yaitu :
a. Sel yang dapat tumbuh
b. Sel yang tidak dapat tumbuh
c. Sel yang hilang atau mati
Pertumbuhan kanker cepat bila populasi sel yang dapat
tumbuh lebih besar dan cepat.
4. Ruangan tempat tumbuh tumor : Makin besar tumor makin
besar ruangan yang dibutuhkan, makin besar tenaga yang
dibutuhkan untuk mendesak jaringan sekitar.
5. Pertahanan alami dari tubuh (barier) :
a. Barier mekanis  tulang, fasia, aponeurosis, kulit dan
sebagainya
b. Barier Imunologis :
- Imunologis seluler, yaitu oleh limfosit dan phagosit
- Imunologis humoral, yaitu antibodi yang dibentuk oleh
karena adanya tumor.
6. Suplai darah
Tumor menghasilkan angitrofin yang merangsang
pertumbuhan pembuluh darah baru yang disebut
neovaskularisasi.
ETIOLOGI KANKER
Cara atau mekanisme terjadinya kanker yang disebut
Karsinogenesis belum diketahui secara pasti (lebih
dari 17 teori Karsinogenesis). Perubahan dari sel
normal menjadi sel kanker dipengaruhi oleh banyak
faktor (multifaktor) dan bersifat individual atau tidak
sama pada setiap orang.
Waktu Inisiasi
Promosi

Sel Normal Sel Kanker

1. Lingkungan hidup : a. Bahan kimia


( 70 – 85%) b. Sinar ionisasi (radiasi/ultraviolet
c. Virus
d. Hormon
e. Iritasi kronis
2. Genetik ?
3. Dll ?
Faktor-faktor yang menyebabkan kanker disebut
Karsinogen.
Karsinogen kimia terdiri dari :
1. Karsinogen alami :
a. Organik : Aflatoksin, Alkaloid nitroamin di dalam
makanan / minuman.
b. Inorganik : Cadmium, chronium, radium asbes,
plumbum dan sebagainya.
2. Karsinogen buatan manusia :
a. Bahan Industri : Arang, cat, ter, petrokimia dan lain-lain.
b. Obat-obatan : Alkylating agent, obat KB dan lain-lain.
c. Pestisida
3. Sinar Ionisasi :
a. Sinar radiasi
b. Sinar ultra violet
4. Virus : Virus hepatitis, virus papilloma dan lain-lain.
Dikenal : - DNA virus
- RNA virus
5. Hormon : Hormon steroid, estrogen, androgen
6. Iritasi kronis : Mekanisme belum jelas.
Sikatris frambusia, keloid luka bakar, iritasi tembakau dan lain-
lain.
Faktor-faktor tersebut menimbulkan kerusakan pada gen yang
mengatur pertumbuhan tubuh yaitu poliferasi dan
diferenssiasi.
 Gen terdiri dari protein DNA yang terdapat di
dalam kromosom yang menentukan sifat
genetika. Kerusakan tersebut dapat berupa
mutasi atau transformasi.
 Gen yang mengatur pertumbuhan dan
diferensiasi sel disebut proto onkogen. Dalam
proses diferensiasi ada dua kelompok gen yang
memegang peranan penting, yaitu gen yang
memacu diferensiasi disebut proto onkogenn dan
gen yang menghambat diferensiasi disebut anti
onkogen. Gen yang rusak disebut onkogen yang
menyebabkan sel itu tumbuh liar tanpa dapat
dikendalikan disebut sel kanker.
Diferensiasi
Sel Normal Sel Kanker

Kimia Onkogen
Sinar UV
Virus Transformasi gen
Hormon
Iritasi kronis Proto onkogen

Proses : - Inisiasi
- Promosi
- Progresi
PATOLOGI KANKER

I. Gambaran Makroskopis
II. Gambaran Mikroskopis
I. Gambaran Makroskopis :
1. Bentuk Plague
• Lesi kulit atau mukosa yang tinggi permukaannya, meskipun
sama tinggi / sedikit meninggi, tetapi elastisitas, konsistensi
dan warnanya berbeda.
• Melanoma maligna, basalioma, karsinoma yang kecil
2. Bentuk nodus - tumor
• Nodus adalah tumor kecil. Sebagian besar kanker berbentuk
nodus. Nodus terdiri dari beberapa gerombolan sel kanker
stroma yang terdiri dari jaringan ikat, pembuluh darah,
pembuluh limfa, serat saraf dan sebagainya. Kadang-
kadang ada kapsul atau pseudokapsul.
• Konsistenti tumor :
a. Padat / masif  keras / lunak
b. Kisteus yang berupa kantong berisi cairan atau massa lunak
c. Campuran
3. Bentuk erosi - ulkus
• Bentuk dan batas – batas tidak teratur
• Permukaan tidak rata, noduler atau granuler dan sering
ditutupi jaringan nekrotis
• Tepi ulkus meninggi
• Rapuh dan mudah berdarah
• Sering merupakan bagian daru suatu tumor yang lebih besar
4. Bentuk campuran antara plague, tumor dan ulkus yang
terdapat pada satu tumor
5. Tanpa bentuk tertentu, hanya pada satu jenis kanker
saja yaitu kanker darah atau leukimia
II. Gambaran Mikroskopis
Gambaran mikroskopis tergantung dari :
1. Histogenesis atau asal sel tumor
a. Jaringan epitel :

– Adnexa kulit
– Mukosa Adenoma
– Kelenjar Carcinoma
– Gonad dan lain-lain
b. Jaringan Mesenchymal
1. Jaringan lunak
– Jaringan ikat  fibroma / fibromasarkoma
– Jaringan lemak  lipoma / lipomasarkoma
– Jaringan otot  myoma / myosarcoma
– Campuran  fibrolipoma
2. Jaringan synovium dan mesotelium
3. Pembuluh darah, pembuluh limfa
4. Tulang / tulang rawan
5. Jaringan limfoid, hemopoetik
c. Jaringan tropoblastik dan embrional
d. Campuran
2. Sifat tumor
a. Jinak
b. Ganas
– Karsinoma insitu
– Karsinoma invasif
c. Jinak ganas ( bordeline )
– Basalioma
– Adamantinoma
3. Derajat diferensiasi sel
G1 = Diferensiasi baik
G2 = Deferensiasi sedang
G3 = Diferensiasi jelek
G4 = Tanpa diferensiasi (anaplastik)
Sifat – Sifat Tumor Ganas
1. Bentuk tidak teratur
2. Konsistensi padat dan keras
3. Kapsul tidak jelas atau tidak ada
4. Batas tidak tegas
5. Hipervaskularisasi atau neovaskularisasi
6. Rapuh dan mudah berdarah
7. Ada bagian – bagian yang nekrosis atau
menunjukkan ulserasi
8. Ada infiltrasi atau perlengketan ke organ
sekitarnya
Prinsip – Prinsip Penatalaksanaan
Tumor Secara Umum

 Bila menghadapi pasien yang dicurigai


menderita neoplasma ganas, maka urut –
urutan tindakan yang dilakukan ialah :
I. Menegakkan diagnosis
II. Menentukan stadium tumor
III. Penentuan status penampilan (Performace
status)
IV. Perencanaan pengobatan ( terapi )
V. Pelaksanaan (implementasi) terapi
VI. Evaluasi
I. Menegakkan diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan :
 Lokasi tumor primer, sedapat mungkin disesuaikan
dengan kriteria ICD dari WHO. (International Code
of the Diseasess)
 Diagnosis klinis berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisis, laboratorium dan pemeriksaan
radiologi seperti X-ray, CT-scan, USG dan MRI.
Diagnosis klinis sedapat mungkin disertai dengan
pemeriksaan histopatologis atau sitologis.
II. Penentuan stadium tumor
 Penentuan stadium tumor secara klinis
(clinical staging = cTNM) sangat penting
dalam merencanakan terapi dan penentuan
prognosis. Stadium klinis ini berdasarkan
pada hasil pemeriksaan sesuai diagnosis
klinis, TNM. Hasil ini dapat berubah setelah
operasi dan stadium ini disebut patological
staging (pTNM).
III. Penentuan status penampilan
 Penentuan status penampilan sangat
penting di dalam perencanaan pengobatan
IV. Perencanaan pengobatan
 Setelah diagnosis, staging dan status penampilan
penderita ditentukan maka dapatlah direncanakan
modalitas terapi yang sesuai untuk penderita. Disini
perlu pendekatan multidisiplin. Terapi operasi
terutama dilakukan pada tumor yang masih lokal
atau lokoregional, sedang tumor yang sudah
bermetastasis, pembedahan hanya bersifat paliatif
(tidak kuratif lagi). Terapi operasi dapat didahului
oleh terapi radiasi atau sesudah operasi diikuti
terapi radiasi atau pemberian kemoterapi. Terapi ini
disebut adjuvant terapi.
V. Pelaksanaan Terapi
 Dilakukan sesuai rencana yang telah
ditetapkan dan perlu dilakukan kerja sama
yang baik dari anggota tim kanker
VI. Evaluasi
 Dilakukan setelah pelaksanaan terapi dan
ditinjau apakah stadium klinis sesuai dengan
stadium patologi sesudah operasi. Bila
berbeda mungkin dipertimbangkan
pemberian terapi adjuvant atau terapi
tambahan.
INDIKASI OPERASI PADA PENYAKIT KANKER

I. Untuk diagnostik
II. Untuk Terapeutik
I. Operasi untuk menegakkan diagnosis

1. Biopsi yang terdiri dari :


a. BAJAHpemeriksaan sitologi
Biopsi jarum halus ( FNA = Fine Needle
Aspiration )
b. Tru cut needle biopsy  dipakai jarum yang
lebih besar, diperoleh jaringan untuk
pemeriksaan histopatologi.
c. Biopsi insisi – hanya sebagian jaringan tumor
yang diambil  insisi baji
d. Biopsi eksisi – hanya dilakukan pada tumor
yang tidak terlalu besar, jaringan tumor
diangkat seluruhnya untuk pemeriksaan PA
2. Melakukan operasi potong beku = vries
coup = frozen section. Dilakukan operasi
pengangkatan tumor dan segera dikirim ke
PA untuk diperiksa apakah tumor ganas
atau tidak
3. Operasi eksplorasi
Untuk menentukan perluasan tumor maka
sementara operasi dilakukan pemeriksaan
potong beku. Bila irisan belum bebas
tumor maka dilakukan operasi yang lebih
luas.
II. Operasi untuk terapeutik (Pengobatan)

Operasi ini ada beberapa macam yaitu :


1. Operasi kuratif
Operasi yang dianggap menyembuhkan kanker
2. Operasi paliatif
Operasi yang tak bersifat menyembuhkan tetapi
hanya untuk Mengurangi rasa nyeri atau untuk
menghilangkan obstruksi usus karena tumor atau
untuk menghentikan perdarahan
3. Operasi prefentif atau profilaksis
Operasi yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kanker
dikemudian hari misalnya :
a. Poliposis Coli Colectomi untuk mencegah Ca Colon
b. Cryptorchismus  Orchidectomy seminoma testis
c. Colitis ulcerosa Colectomi  Ca colon
d. Familial Breast Cancer  Subcutan mastectomy  Ca
mamma
e. Familial Ovarial Cancer  Ovarectomy  Ca Ovarium
f. Familial Medullary thyroid Ca  thyroidectomy
4. Operasi “Debulking”
Operasi untuk mengurangi kesan tumor sehingga tumor
yang sisa lebih mudah dikontrol dengan jenis terapi lain
seperti radiasi atau khemoterapi
5. Operasi metastasektomi
Operasi untuk mengangkat metaste tumor dengan tujuan
kuratip bila metastasenya soliter (tunggal) dan tumor primer
telah “bersih”
6. Pembedahan pada kedaruratan onkologis
a. Operasi untuk mengatasi perdarahan  ligasi arteri
b. Tracheostomy  bila ada obstruksi trachea
c. Reseksi usus  bila obstruksi atau perforasi usus
7.Operasi rekontruksi dan rehabilitasi
setelah operasi definitif, sering
dilakukan rekonstruksi misalnya ada
defek yang besar maka perlu ditutup
dengan kulit dari bagian tubuh yang
lain (Shangraft atau Shingflap) post
mastectomy mammoplasty
 Kontra indikasi operasi pada penderita
penyakit kanker :
1. Penderita dengan stadium lanjut dimana sudah
ada metastase jauh dan harapan hidup sangat
pendek.
2. Ada penyakit yang menyertai pada organ-organ
vital misalnya penderita koma, dekompensasi
jantung, hipertensi berat, Chirrhosis hepatis
usia lanjut tidak merupakan kontra indikasi
3. Kualitas hidup yang sangat jelek. Penderita
yang hidupnya terbatas ditempat tidur saja.
Dasar-Dasar Tehnik Pembedahan
Kanker
1. Pengangkatan jaringan tumor harus bersifat tajam
yaitu sedapat mungkin dengan gunting atau pisau.
2. Jaringan sehat sekitar tumor harus diangkat
bersama-sama dengan tumor
3. Lapangan operasi harus bersih dari darah (Blood
less)
4. Pembedahan tumor yang bersifat kuratif
hendaknya dilakukan satu kali operasi. Operasi
ulang / reoperasi kecil kemungkinan untuk bersifat
kuratif.
5. Selama operasi supaya sesedikit mungkin
menyentuh tumor (No Touch Technic)
6. Pengangkatan tumor bersama metastasi
regional harus merupakan satu kesatuan
(tidak terpotong-potong) disebut en block
en bloch excision.
7. Lapangan biopsi harus cukup luas untuk
pengangkatan tumor yang lebih baik.
8. Bekas operasi atau bekas FNA harus
diikut sertakan dalam ringan operasi yang
diangkat
Luas dan Stadium Penyakit
Kanker
 Kanker dianggap mulai tumbuh dari 1
sel kanker yang masih merupakan
kanker insitu. Sel kanker dapat tumbuh
langsung dari sel tumor tetapi dapat
pula didahului oleh dysplasia, lesi pra
kanker atau dari tumor jinak. Sampai
saat ini belum diketahui tentang
permulaan sarkoma sehingga belum
diketahui sarkoma insitu
Luas Penyakit Kanker ada 6 Tingkat
1. Kanker Insitu
 Kanker masih terbatas pada lapisan epitel permukaan atau
kelenjar dan belum mengadakan infiltrasi atau invasi keluar
stratum papillare dermis atau membrana basalis.
2. Kanker Lokal
 Kanker letaknya terbatas pada organ tempat tumor primer
tumbuh.
3. Ekstensi Lokal
 Ada invasi atau infiltrasi ke jaringan atau organ sekitar.
4. Metastase Regional
 Metastase ke kelenjar regional
5. Loco-regional
 Tumor masih pada tempat primer disertai metastase ke kelenjar
limfe regional
6. Metastase jauh (distant metastasis)
 Metastase ke organ-organ yang letaknya jauh dari tumor primer
Stadium Penyakit Kanker
 Menentukan stadium penyakit kanker
sangat penting dalam prognosis
penyakit kanker dan dalam
menentukan terapi yang diberikan
pada penderita. Makin dini tumornya,
makin baik prognosisnya, makin besar
kemungkinan sembuhnya.
Perjalanan Penyakit Kanker
terdiri 2 Tingkat
1. Stadium Pra-klinik
 Stadium dimana penyakit kanker belum dapat
diketahui adanya dengan pemeriksaan klinis
yang ada.
Tumor yang kecil dari  cm hampir dapat
ditemukan dengan pemeriksaan fisis atau
pemeriksaan penunjang lainnya.
2. Stadium Klinik
 Stadium dimana kanker telah cukup besar atau
telah memberikan keluhan sehingga dapat
diketahui adanya dengan pemeriksaan klinik
atau penunjang klinik.
 Stadium klinik dibagi dalam 3 – 4 stadia, tergantung jenis
tumor yaitu (Stadium I,II,III,IV). Stadium klinik dapat juga
digolongkan ada 3 stadium berdasarkan kemungkinan
sembuhnya yaitu :
1. Stadium dini (early stage)
Tumor masih ada kerusakan atau terbatas pada organ tempat
tumbuhnya dan belum ada kerusakan berarti dari tempat
tumbuhnya  kemungkinan sembuh besar.
2. Stadium lanjut (advanced stage)
Tumor sudah lama, sudah merusak organ tempat tumbuhnya
atau sudah menjalar ke sekitar atau ke kelenjar limfe regional
 kemungkinan sembuh kecil
3. Stadium sangat lanjut (Far advanced stage)
Keadaan seperti stadium lanjut disertai metastase jauh ke
seluruh tubuh.
Sistim TNM
 Untuk melukiskan stadium penyakit,
dianjurkan memakai sistim TNM dari
UICC = Union International Contre
Cancer
T = Tumor primer
N = Nodus atau metastase regional
M = Metastase jauh (distant metastasis)
 Setiap jenis kanker mempunyai sistim TNM
sendiri-sendiri sebagai contoh Ca mamma
Tis = Carcinoma insitu
T0 = Tidak ditemukan adanya tumor primer
T1 = Tumor diameter  2 cm
T2 = Tumor diameter 2 – 5 cm
T3 = Tumor diameter >5
T4 = Tumor diameter > 10 cm atau setiap T disertai
kelainan kulit.
N0 = Tak teraba pembesaran kelenjar
N1 = Kelenjar limfe regional membesar, bebas digerakkan
N2 = Kelenjar limfe regional membesar, melekat
N3 = Kelenjar limfe regional lain membesar atau kelenjar
limfe regional bilateral membesar dan melekat
M0 = Tidak ada tanda-tanda metastase jauh
M1 = Ada metastase jauh
 Stadium I
T1N0M0
T1N1M0
 Stadium II
T2N0M0
T2N1M0
 Stadium III
T1N2M0
T2N2M0
N1M0
N2M0
 Stadium IV
T4N0-1-2 - M0
T1-2-3 N3M1
T1-2-3 N1- 2 M1
 Sistim TNM dikenal 2 macam
berdasarkan hasil pemeriksaan yaitu :
cTNM  TNM stadium klinik
pTNM  Phatological TNM
 sesudah operasi
Penanggulangan Kanker
 Kanker adalah neoplasma ganas yang
mempunyai spektrum yang luas dan
kompleks. Hampir tidak ada kanker
yang dapat sembuh secara spontan
dan bila dibiarkan maka kanker akan
tumbuh terus dan akhirnya
menimbulkan kematian penderita
dalam keadaan yang menyedihkan dan
memilukan hati.
 Tujuan penanggulangan kanker ialah:
1. Mencegah timbulnya kanker
2. Menyembuhkan penyakit kanker
3. Mengurangi morbiditas dan mortalitas akibat
kanker
4. Mengurangi penderitaan dan invaliditas karena
kanker
5. Memperbaiki kualitas hidup penderita kanker
Cara Penanggulangan Kanker

1. Prevensi
2. Deteksi dini
3. Diagnosis
4. Terapi
5. Rehabilitasi
6. Follow - up
Prinsip – Prinsip Pengelolaan
Kanker
1. Kelola kanker secara manusiawi,
terpadu dan holistik. Pada penderita
kanker jangan hanya memperhatikan
tumornya tetapi juga komplikasinya,
penyakit lain yang menyertai, kualitas
hidup, kedudukan dan kemampuan
sosial ekonomisnya dll.
2. Pengelolaan hendaknya secara multidisiplin untuk
diagnosis dan terapi kanker tidak mungkin dapat
dilakukan oleh seorang dokter saja, tetapi perlu
dibantu oleh dokter dari bidang lain.
3. Tentukan diagnosis dan stadiumnya, baru diberi
terapi.
4. Terapi hendaknya sesuai dengan keadaan
penderita. Pada stadium dini terapi bersifat kuratif
tetapi stadium lanjut bersifat paliatif dan
simptomatis untuk memperbaiki kualitas hidup.
5. Pengelolaan penderita kanker perlu seumur hidup
follow-up penderita kanker sangat penting sampai
dinyatakan penderita telah sembuh dari penyakit.
Tetapi sewaktu-waktu kanker dapat tumbuh
kembali.
6. Beritahu penderita atau keluarganya tentang
penyakitnya dan tindakan apa yang akan diambil.
Jenis – Jenis Terapi Kanker Yaitu :

 Terapi utama ialah :


1. Pembedahan = surgical oncology
Tumor lokal atau locoregional yang masih
operable.
2. Radio terapi = Radiation oncology
Masih local atau loco regional yang radio
sensitif atau yang in operable
3. Khemoterapi = Medical Oncology
Telah menyebar dan tumornya khemo sensitif
atau khemo responsif
4. Hormon terapi  tumor yang menyebar luas
dan bersifat hormonal defendent
 Terapi tambahan (adjuvant)
Terapi ini sebagai tambahan pada
terapi utama yaitu :
1. Adjuvant khemo terapi
2. Adjuvant hormon terapi
3. Adjuvant radio terapi
 Terapi tambahan lain
1. Fraktur : Reposisi – fiksasi – immobilisasi
2. Obstruksi : a. Usus reseksi usus atau bypass
b. Trachea tracheostomi
c. Urethra  dauer catheter atau cystostomi
3. Perdarahan : a. Transfusi
b. Tampon
c. Ligasi arteri
4. Infeksi : Antibiotika
5. Nyeri : a. Analgetika
b. Narkotika
c. Hyponase
d. Akupuntur
e. Manipulasi saraf
 Terapi bantuan
1. Nutrisi, untuk memperbaiki fisik penderita
2. Tranfusi untuk koreksi anemia
3. Fisio terapi  memperbaiki fisik penderita
4. Psiko terapi menguatkan mental penderita
 Terapi sekunder
Terapi untuk penyakit-penyakit yang menyertai
(Commobiditas)
SELAMAT BELAJAR

Вам также может понравиться