Вы находитесь на странице: 1из 26

DEFINISI HALUSINASI

Halusinasi Adalah Gangguan Persepsi Sensori Dari Suatu Obyek Tanpa


Adanya Rangsangan Dari Luar, Gangguan Persepsi Sensori Ini Meliputi Seluruh
Pancaindra.

Halusinasi Merupakan Salah Satu Gejala Gangguan Jiwa Yang Pasien


Mengalami Perubahan Sensori Persepsi, Serta Merasakan Sensasi Palsu Berupa
Suara, Penglihatan, Pengecapan Perabaan, Atau Penciuman. Pasien Merasakan
Stimulus Yang Sebetulnya Tidak Ada.
RENTANG RESPON NEUROBIOLOGI
• Rentang Respons Neorobiologi Yang Paling Adaptif Adalah Adanya Pikiran Logis Dan
Terciptanya Hubungan Sosial Yang Harmonis. Rentang Respons Yang Paling Maladaptif Adalah
Adanya Waham, Halusinasi, Termasuk Isolasi Sosial Menarik Diri.
• Berikut Adalah Gambaran Rentang Respons Neorobiologi
Adaptif Maladaptif

• Pikiran logis.
• Persepsi akurat. • Distorasi Pikiran • Gangguan proses berpikir/

• Emosi konsisten dengan • Ilusi. waham.


• Halusinasi.
pengalaman. • Emosi tidak stabil. • Kesukaran proses emosi.
• Perilaku cocok. • Perilaku tidak biasa. • Perilaku tidak terorganisasi.
• Hubungan sosial harmonis • Menarik diri. • Isolasi sosial.
PROSES TERJADNYA HALUSINASI
Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi halusinasi terdiri dari:
1) Faktor biologis
2) Faktor psikologis
3) Sosio budaya dan lingkungan
PROSES TERJADINYA HALUSINASI
FAKTOR PRESIPITASI
Stressor presipitasi pasien gangguan persepsi sensori halusinasi ditemukan
adanya riwayat penyakit infeksi, penyakit kronis atau kelainan struktur otak,
adanya riwayat kekerasan dalam keluarga, atau adanya kegagalan-kegagalan dalam
hidup, kemiskinan, adanya aturan atau tuntutan dikeluarga atau masyarakat yang
sering tidak sesuai dengan pasien serta konflikantar masyarakat.
INTENSITAS LEVEL HALUNASI
Tahap I
Memberi rasa nyaman. Tingkat ansietas sedang. Secara umum halusinasi merupakan
suatu kesenangan.

Karakteristik Halusinasi
• Mengalami ansietas kesepian, rasa bersalah, dan ketakutan.
• Mencoba berfokus pada pikiran yang dapat menghilangkan ansietas.
• Pikiran dan pengalaman sensori masih ada dalam kontrol kesadaran (jika kecemasan
dikontrol).
LANJUT …
Perilaku pasien
• Tersenyum/tertawa sendiri.
• Menggerakkan bibir tanpa suara.
• Penggerakan mata yang cepat.
• Respons verbal yang lambat.
• Diam dan berkonsentrasi.
LANJUT …
Tahap II
Menyalahkan. Tingkat Kecemasan Berat Secara Umum Halusinasi Menyebabkan
Rasa Antipati.

Karakteristik Halusinasi
• Pengalaman Sensori Menakutkan.
• Mulai Merasa Kehilangan Kontrol.
• Merasa Dilecehkan Oleh Pengalaman Sensori Tersebut.
LANJUT …
Tahap III
Mengontrol Tingkat Kecemasan Berat Pengalaman Sensori Tidak Dapat Ditolak
Lagi.

Karakteristik Halusinasi
• Pasien Menyerah Dan Menerima Pengalaman Sensorinya.
• Isi Halusinasi Menjadi Atraktif.
• Kesepian Bila Pengalaman Sensori Berakhir.
Tahap Iv
LANJUT …
Menguasai Tingkat Kecemasan Panik Secara Umum Diatur Dan Dipengaruhi Oleh
Waham.

Karakteristik Halusinasi
• Pengalaman Sensori Menjadi Ancaman.
• Halusinasi Dapat Berlangsung Selama Beberapa Jam Atau Hari (Jika Tidak
Diinvensi).
KLASIFIKASI HALUSINASI
Jenis-jenis Halusinasi
• Halusinasi Dengar/Suara
• Halusinasi Penglihatan
• Halusinasi Penciuman
• Halusinasi Pengecapan
• Halusinasi Perabaan
TANDA DAN GEJALA
A. Data subyektif:
• Pasien mengatakan :
• Mendengar suara-suara atau kegaduhan.
• Mendengar suara yang mengajak bercakap-cakap.
• Mendengar suara menyuruh melakukan sesuatu yang berbahaya.
LANJUT …
• Melihat bayangan, sinar, bentuk geometris, bentuk kartun, melihat hantu
atau monster
• Mencium bau-bauan seperti bau darah, urin, feses, kadang-kadang bau itu
menyenangkan.
• Merasakan rasa seperti darah, urin atau feses
• Merasa takut atau senang dengan halusinasinya
LANJUT …
B. Data Obyektif
• Bicara atau tertawa sendiri
• Marah-marah tanpa sebab
• Mengarahkan telinga ke arah tertentu
• Menutup telinga
• Menunjuk-nunjuk ke arah tertentu
LANJUT …
• Ketakutan pada sesuatu yang tidak jelas.
• Mencium sesuatu seperti sedang membaui bau-bauan tertentu.
• Menutup hidung.
• Sering meludah
• Muntah
• Menggaruk-garuk Permukaan Kulit
ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN
HALUSINASI
PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan dengan cara wawancara dan observasi pada pasien dan keluarga.
1.Tanda dan gejala gangguan sensori persepsi halusinasi dapat ditemukan dengan wawancara,
melalui pertanyaan sebagai berikut:
a. Dari pengamatan saya sejak tadi, bapak/ibu tampakseperti bercakap-cakap sendiri apa yang
sedang bapak/ibu dengar/lihat?
b. Apakah bapak/ibu melihat bayangan-bayangan yang menakutkan?
c. Apakah ibu/bapak mencium bau tertentu yang menjijikkan?
d. Apakah ibu/bapak meraskan sesuatu yang menjalar ditubuhnya?
e. Apakah ibu/bapak merasakan sesuatu yang menjijikkan dan tidak mengenakkan?
LANJUT…
f. Seberapa sering bapak//ibu mendengar suara-suara atau melihat bayangan tersebut?.
g. Kapan bapak/ ibu mendengar suara atau melihat bayang-bayang?
h. Pada situasi apa bapak/ibu mendengar suara atau melihat bayang-bayang?
i. Bagaimana perasaaan bapak/ibu mendengar suara atau melihat bayangan tersebut?
j. Apa yang sudah bapak/ibu lakukan, ketika mendengar suara dan melihat bayangan
tersebut?
LANJUT…
2. Tanda dan gejala halusinasi yang dapat ditemukan melalui observasi sebagai berikut:
a. Pasien tampak bicara atau tertawa sendiri
b. Marah-marah tanpa sebab
c. Memiringkan atau mengarahkan telinga ke arah tertentu atau menutup telinga.
d. Menunjuk-nunjuk ke arah tertentu
e. Ketakutan pada sesuatu yang tidak jelas
f. Menutup hidung.
g. Sering meludah
h. Muntah
i. Menggaruk permukaan kulit
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Dx : Halusinasi
TINDAKAN KEPERAWATAN (Pasien)
1.Mendiskusikan dengan pasien isi, frekuensi, waktu terjadi, situasi pencetus,
perasaan, respon terhadap halusinasi.
2.Menjalankan dan melatih cara mengontrol halusinasi :
• Menghardik halusinasi
• Menggunakan obat secara teratur
• Bercakap-cakap dengan orang lain
• Melakukan aktivitas yang terjadwal
TINDAKAN KEPERAWATAN (Keluarga)
1. Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien
2. Berikan penjelasan kesehatan meliputi : pengertian halusinasi, jenis halusinasi yang dialami,
tanda dan gejala halusinasi
3. Jelaskan dan latih cara merawat anggota keluarga yang mengalami halusinasi : mengharidik,
minum obat, bercakap-cakap, melakukan aktivitas
4. Diskusikan cara menciptakan lingkungan yang dapat mencegah terjadinya halusinasi.
5. Diskusikan tanda dan gejala kekambuhan
6. Diskusikan pemamfaatan fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk follow-up anggota
keluarga dengan halusinasi.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)
• SP 1
1. Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien
2. Mengidentifikasi isi halusinasi
3. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi
4. Menhidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
5. Mengidentifikasi respons pasien terhadap halusinasi
6. Melatih pasien menghardik halusinasi
7. Menganjurkan pasien memasukkan cara menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan
harian
LANJUT…
• SP 2
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien (evaluasi kemampuan mengharidik)
2. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan minum obat
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
• SP 3
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien (evaluasi kemampuan menghardik dan minum
obat)
2. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan bercakap-cakap
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
LANJUT…

• SP 4
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien ( evaluasi kemampuan
menghardik, minum obat, bercakap-cakap )
2. Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan harian
TERIMA KASIH

Вам также может понравиться