Вы находитесь на странице: 1из 24

A S

IF
N
U
IB
IK
S
FI T
N
A N TI, SS
H
U VIA
U T Y NO
B CK
KELEH :R
I

O
NUTRISI & CAIRAN

 Ibu nifas membutuhkan nutrisi yang cukup, gizi seimbang, terutama


kebutuhan protein dan karbohidrat. Gizi pada ibu menyusui sangat
erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan
untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka
berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot,
serta kebiasaan makan yang memuaskan. Ibu menyusui tidaklah
terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting adalah
makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas
dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya.
 Kualitas dan jumlah makanan yang akan dikonsumsi akan sangat
mempegaruhi produksi ASI. Selama menyusui, ibu dengan status gizi
baik rata –rata memproduksi ASI sekitar 800 cc yang mengandung
600 kal, sedangkan ibu yang status gizi nya kurang biasanya akan
sedikit menghasilkan ASI. Pemberian ASI sangatlah penting, karena
bayi akna tumbuh sempurna sebagai manusia yang sehat dan pintar,
sebab ASI mengandung DHA.
ENERGI, KALORI, KARBOHIDRAT,
 Penambahan kalori sepanjang 3 buln pertama pasca post
partum mencapai 500 kalori. Rata- rata produksi ASI sehari
800 cc yang mengandung kal. Sementara itu, kalori yang
dihabiskan untuk menghasilkan ASI sebanyak itu adalah 750
kal. Jika laktasi berlangsung selama lebih dari 3 bulan,selama
itu pula berat badan ibu akan menurun, yang berarti jumlah
kalori tambahan harus ditingkatkan. Untuk menghasilkan
850cc ASI dibutuhkan energi 680 sampai 807 kal energi.maka
dapat disimpulkan bahwa dengan memberikan ASI, berat
badan ibu akan kembali normal dengan cepat.
 Laktosa (gula susu) adalah bentuk utama dari karbohidrat
yang ada dalam jumlah lebih besar dibandingkan dalam susu
sapi. Laktosa membantu bayi menyerap kalsium dan mudah di
metabolisme menjadi dua gula sederhana (galaktosa dan
glukosa) yang dibutuhkan untuk pertumbuhan otak yang cepat
yang terjadi selama masa bayi.
PROTEIN, CAIRAN
 Ibu memerlukan tambahan 20gr protein diatas kebutuhan normal
ketika menyusui.
 Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan penggantian sel-sel
yang rusak atau mati. Sumber protein dapat diperoleh dari
protein hewani dan protein nabati. Protein hewani antara lain : 
telur, daging, ikan, udang, kerang, susu, dan keju. Sementara itu,
protein nabati banyak terkandung dalam : tahu, kacang-kacangan,
dll.
 Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan.
Ibu menyusui dianjurkan minum 2-3liter/hari dalam bentuk air
putih, susu, dan jus buah (anjurkan ibu untuk minum setiap kali
menyusui).
 Mineral, air, dan vitamin digunakan untuk melindungi tubuh dari
serangan penyakit dan mengatur kelancaran metabolisme didalam
tubuh. Sumber zat pengatur hal tersebut bisa diperoleh dari
semua jenis sayur dan buah-buahan segar.
ZAT BESI, LEMAK & VITAMIN A
 Pil zat besi (fe) harus diminum, untuk
menambahkan zat gizi setidaknya selama 40
hari pasca bersalin.
 Lemak 25-35% dari total makanan. Lemak
menghasilkan kira-kira setengah kalori yang
diproduksi oleh air susu ibu.
 Minum kapsul vitamin A (200.000unit)
sebanyak 2 kali yaitu pada satu jam setelah
melahirkan dan 24 jam setelahnya agar
dapat memberikan vitamin A kepada
bayinya melalui ASI.
VITAMIN DAN MINERAL
 Kegunaan vitamin dan mineral adalah untuk melancarkan
metabolisme tubuh.
 Vitamin dan mineral yang paling mudah menurun kandungannya
dalam makanan adalah Vit B6, tiamin, As.folat, kalsium, seng, dan
magnesium. Kadar Vit B6, tiamin dan As.folat dalam air susu
langsung berkaitan dengan diet atau asupan suplemen yang
dikonsumsi ibu. Asupan vitamin yang tidak memadai akan
mengurangi cadangan dalam tubuh ibu dan mempengaruhi
kesehatan ibu maupun bayi.
 Sumber vitamin : hewani dan nabati sedangkan Sumber mineral :
ikan, daging banyak mengandung kalsium, fosfor, zat besi, seng
dan yodium.
ANJURAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PEMENUHAN GIZI IBU MENYUSUI
1. Mengkonsumsi tambahan kalori setiap hari sebnayaka
500 kal
2. Makan dengan diet berimbang, cukup protein, mineral
dan vitamin
3. Minum sedikitnya 3 liter setiap hari terutama
setelah menyusui
4. Mengkonsumsi tablet zat besi
5. Minum kapsul vitamin A agar dapat memberikan vit A
kepada bayinya
FUNGSI GIZI IBU NIFAS 
1.Sebagai sumber tenaga
2.Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan
tubuh
3.Mengatur keseimbangan tubuh
MANFAAT GIZI PADA IBU NIFAS
1. Menjaga kesehatan
2. Mempercepat pengembalian alat-alat kandungan
seperti sebelum hamil.
3. Untuk aktivitas dan metabolisme tubuh
4. Untuk meningkatkan produksi ASI
5. Membantu mempercepat penyembuhan luka-luka
persalinan
AKIBAT KEKURANGAN GIZI PADA IBU
NIFAS 
1.Produksi ASI berkurang / kualitas
menurun
2.Luka dalam persalinan tidak cepat
sembuh
3.Proses pengembalian rahim dapat
terganggu
4.Anemia (kurang darah)
5.Dapat terjadi infeksi
AKIBAT KELEBIHAN GIZI PADA IBU NIFAS
1. Kegemukan
2. Penyakit jantung
3. Penyakit Hati
4. Tekanan darah tinggi
AMBULASI
 Ambulasi dini (early ambulation) ialah kebijaksanaan agar secepat mungkin
bidan membimbing ibu post partum bangun dari tempat tidurnya dan
membimbing ibu untuk cepat berjalan.
 Ambulasi perlu dilakukan agar tidak terjadi pembengkakan akibat
tersumbatnya pembuluh darah Ibu. Biasanya Ibu diperbolehkan untuk
mandi dan pergi ke wc dengan dibantu, satu atau dua jam setelah
melahirkan secara normal. Sebelum waktu ini, Ibu diminta untuk melakukan
latihan menarik nafas yang dalam serta latihan tungkai yang sederhana dan
harus duduk serta mengayunkan tungkainya dari tepi ranjang. Pasien Sectio
Caesarea biasanya mulai ‘ambulasi’ 24-36 jam sesudah melahirkan.
 Mobilisasi hendaknya dilakukan secara bertahap. Dimulai dengan gerakan
miring ke kanan dan ke kiri. Pada hari kedua Ibu telah dapat duduk, lalu
pada hari ketiga Ibu telah dapat menggerakkan kaki yakni dengan jalan-
jalan. Hari keempat dan kelima, Ibu boleh pulang. Mobilisasi ini tidak
mutlak, bervariasi tergantung pada adanya komplikasi persalinan, nifas dan
sembuhnya luka
1. Mobiliasi jangan dilakukan terlalu cepat sebab bisa menyebabkan Ibu
terjatuh., mobilisasi yang terlambat dilakukan juga sama buruknya,
karena bisa menyebabkan gangguan fungsi organ tubuh, aliran darah
tersumbat, teranggunya fungsi otot dan lain-lain.
2. Kondisi tubuh akan cepat pulih jika Ibu melakukan mobilisasi dengan
benar dan tepat. Tidak Cuma itu, sistem sirkulasi di dalam tubuh pun
bisa bcrfungsi normal kembali akibat mobilisasi. Bahkan penelitian
menyebutkan early ambulation (gerakan sesegera mungkin) bisa
mencegah aliran darah terhambat. Hambatan aliran darah bisa
menyebabkan terjadinya trombosis vena dalam atau DVT (Deep Vein
Thrombosis) dan bisa menyebabkan infeksi.
3. Jangan melakukan mobilisasi secara berlebihan karena bisa membebani
jantung.
MANFAAT DAN KEUNTUNGAN MOBILISASI DINI
1. Menurut FK UNPAD (1983 : 321),
 Penderita merasa lebih sehat dan lebih kuat dengan early ambulation.
 Faal usus dan kandung kencing lebih baik.
 ambulation memungkinkan kita mengajar ibu memelihara anaknya :
memandikan, mengganti pakaian, memberi makanan, dan lain-lain
selama ibu masih di RS.
 Lebih sesuai dengan keadaan Indonesia (sosial ekonomis).
2. Menurut Manuaba (1998 : 193), perawatan puerperium lebih aktif
dengan dianjurkan untuk melakukan “mobilisasi dini” (early
mobilization) :
 Melancarkan pengeluaran lokea, mengurangi infeksi puerperium.
 Mempercepat involusi alat kandungan.
 Melancarkan fungsi alat gastrointestinal dan alat perkemihan.
 Meningkatkan kelancaran peredaran darah, sehingga mempercepat
fungsi ASI dan pengeluaran sisa metabolisme.
ELIMINASI (BAK DAN BAB)

Buang Air Kecil.


 Setelah ibu melahirkan, terutama bagi ibu yang kali melahirkan
akan terasa pedih bila BAK. Keadaan ini memungkinkan disebabkan
oleh iritasi pada uretra. Sebagai akibat persalinan sehingga
penderita takut BAK.
 Miksi disebut normal bila dapat BAK spontan toap 3-4 jam ibu
diusahakan mampu buang air kecil sendiri, Bila Tidak ??
1. Dirangsang dengan mengalirkan air keran didekat klien.
2. Mengompres air hangat diatas simfisis.
3. Saat site bath (air hangat) klien disuruh BAK.
4. Bila tidak berhasil dengan cara diatas, maka dilakukan cateterisasi.
Hal ini dapat membuat klien merasa tidak nyaman dan resiko infeksi
saluran kemih tinggi. Oleh sebab itu cateterisasi tidak dilakukan
sebelum lewat 6 jam post partum.
SEBAB TERJADINYA KESULITAN BERKEMIH
(RETENSIO URINE) PADA IBU POSTPARTUM

 Berkurangnya tekanan intraabdominal


 Otot-otot perut masih lemah
 Edema dan uretra
 Dinding kandung kemih kurang sensitif
BUANG AIR BESAR (BAB)
 Defekasi (BAB) harus ada dalam 3 hari post partum. Bila ada
obstipasi dan timbul koprostase hingga skibala (feses
mengeras) tertimbun direktum, mungkin akan terjadi febris.
Bila terjadi hal demikian dapat dilakukan klisma atau diberi
laksan per os (melalui mulut)
 Pengeluaran cairan lebih banyak pada waktu pesalinan
sehingga dapat mempengaruhi terjadinya konstipasi. Biasanya
bila penderita tidak BAB sampai 2 hari sesudah persalinan,
akan ditolong dengan pemberian spuit gliserine atau diberikan
obat –obatan.
 Biasanya 2-3 hari post partum masih susah BAB maka
sebaiknya diberikan laksan atau paraffin (1-2 hari post partum),
atau pada hari ke 3 diberi laksan supositoria dan minum air
hangat.
CARA AGAR DAPAT BAB DENGAN TERATUR

 Diet teratur
 Pemberian cairan yang banyak
 Ambulasi yang baik
 Bila takut buang air besar secara episiotomi,
maka diberikan laksan supositoria
ISTIRAHAT
wanita sangat lelah setalah melahirkan, akan terasa
lebih lelah bila partus berlangsung agak lama.
Seorang ibu baru akan cemas apakah dia mampu
merawat anaknya atau tidak setelah melahirkan
hal ini mengakibatkan susah tidur, alasan lainnya
adalah terjadi gangguan pola tidur karena beban
kerja bertambah, ibu harus bangun malam untuk
menyusui, atau mengganti popok sebelumnya
tidak pernah dilakukan.
  ISTIRAHAT MALAM
 Selama satu atau dua malam yang pertama, ibu yang baru
mungkin memerlukan obat tidur yang ringan. Biasanya
dokter akan memberikannya jika benar-benar diperlukan.
 Rasa nyeri atau tcrganggu selalu memerlukan pemeriksaan
dan analgesik dapat diberikan sebelum pasien menggunakan
obat tidur.
 Setelah hari kedua postnatal ,pemberian obat tidur pada
malam hari biasanya sudah tidak dibutuhkan lagi dan tidak
dianjurkan jika ibu ingin menyusui bayinya pada malam hari.
ibu harus dibantu agar dapat beristirahat lebih dingin dan
tidak diganggu tanpa alasan.
 Ibu yang baru yang tidak dapat tidur harus diobservasi
dengan ketat dan semua keadaan yang di temukan harus
dilaporkan pada dokter. Insommia merupakan salah satu
tanda peringatan untuk psikosis nifas.
ISTIRAHAT SIANG
POLA TIDUR
• Masa nifas berkaitan dengan gangguan pola tidur,
terutama segera setelah melahirkan. 3 hari pertama dapat
merupakan hari yang sulit bagi ibu akibat penumpukan
kelelahan karena persalinan dan kesulitan beristirahat
karena perineum. Nyeri perineum pasca partus berkolerasi
erat dengan durasi kala IIpersalinan. Rasa tidak nyaman di
kandung kemih, dan perineum, serta gangguan bayi,
semuanya dapat menyebabkan kesulitan tidur, yang dapat
mempengaruhi daya ingat dan kemampuan psikomotor
• Secara eoritis pola tidur kembali mendekati normal dalam 2
/ 3 minggu setelah persalinan, tetapi ibu yang menyusui
mengalami gangguan pola tidur yang lebih besar.
KURANG ISTIRAHAT PADA IBU POST PARTUM
AKAN MENGAKIBATKAN
1. Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi
2. Memperlambat proses involusi uterus dan
memperbanyak perdarahan
3. Menyebabkan depresi dan ketidaknyamanan untuk
merawat bayi dan dirI

Bidan harus menyampaikan kepada pasien dan


keluarga agar ibu kembali melakukan kegiatan
–kegiatan rumah tangga secara perlahan dan
bertahap.Namun harus melakukan istirahat
minimal 8 jam sehari siang dan malam.

Вам также может понравиться