Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
GANGGUAN TIDUR
PEMBIMBING:
DR. HYGEA TALITA PATRISIA TOEMON, SP. S
• Tidur merupakan suatu proses otak yang dibutuhkan oleh seseorang untuk dapat
berfungsi dengan baik.
• Beberapa gangguan tidur dapat mengancam jiwa baik secara langsung (misalnya insomnia
yang bersifat keturunan dan fatal atau apnea tidur obstruktif ) atau secara tidak langsung
misalnya kecelakaan akibat gangguan tidur.
• Setiap tahun diperkirakan sekitar 20%-50% orang dewasa melaporkan adanya gangguan
tidur dan sekitar 17% mengalami gangguan tidur yang serius. 1
• Gangguan tidur juga dikenal sebagai penyebab morbiditas yang signifikan. Ada beberapa
dampak serius gangguan tidur misalnya mengantuk berlebihan di siang hari, gangguan
atensi dan memori, mood depresi, sering terjatuh, penggunaan hipnotik yang tidak
semestinya dan penurunan kualitas hidup. Angka kematian, angka sakit jantung dan kanker
lebih tinggi pada seseorang yang lama tidurnya lebih dari 9 jam atau kurang dari 6 jam per
hari bila dibandingkan dengan seseorang yang lama tidurnya antara 7-8 jam per hari.
Tidur Fisiologis
• Tidur merupakan salah satu cara untuk melepaskan kelelahan jasmani dan kelelahan mental.
• Semua makhluk hidup mempunyai irama kehidupan yang sesuai dengan beredarnya waktu dalam siklus 24 jam.
Irama yang seiring dengan rotasi bola dunia disebut sebagai irama sirkadian.
Fase awal tidur didahului oleh fase NREM yang terdiri dari 4 stadium, lalu diikuti oleh fase REM. Keadaan tidur
normal antara fase NREM dan REM terjadi secara bergantian antara 4-7 kali siklus semalam.
Tahap Tidur :
Stadium 0 periode dalam keadaan masih bangun tetapi mata Stadium 3 ditandai dengan 20%-50% aktivitas delta, frekuensi
menutup. Fase ini ditandai dengan gelombang voltase rendah, 1-2 siklus per detik, amplitudo tinggi, dan disebut juga tidur delta.
cepat, 8-12 siklus per detik. Tonus otot meningkat. Aktivitas alfa Tonus otot meningkat tetapi tidak ada gerakan bola mata.
menurun dengan meningkatnya rasa kantuk. Pada fase mengantuk
terdapat gelombang alfa campuran. Stadium 4 terjadi jika gelombang delta lebih dari 50%.
Stadium 3 dan 4 sulit dibedakan. Stadium 4 lebih lambat dari
Stadium 1 onset tidur. Tidur dimulai dengan stadium NREM. stadium 3. Rekaman EEG berupa delta. Stadium 3 dan 4 disebut
Stadium 1 NREM adalah perpindahan dari bangun ke tidur., juga tidur gelombang lambat atau tidur dalam. Stadium ini
menduduki sekitar 5% dari total waktu tidur. Pada fase ini terjadi menghabiskan sekitar 10%-20% waktu tidur total. Tidur ini terjadi
penurunan aktivitas gelombang alfa (gelombang alfa menurun antara sepertiga awal malam dengan setengah malam. Durasi
kurang dari 50%), amplitudo rendah, sinyal campuran, tidur ini meningkat bila seseorang mengalami deprivasi tidur.
predominan beta dan teta, tegangan rendah, frekuensi 4-7 siklus
per detik. Aktivitas bola mata melambat, tonus otot menurun,
berlangsung sekitar 3-5 menit. Pada stadium ini seseorang mudah Fase tidur NREM, ini biasanya berlangsung antara 70 menit
dibangunkan dan bila terbangun merasa seperti setengah tidur. sampai 100 menit, setelah itu akan masuk ke fase REM.. Pola tidur
REM ditandai adanya gerakan bola mata yang cepat, tonus otot
Stadium 2 gelombang EEG spesifik yaitu didominasi oleh yang sangat rendah, apabila dibangunkan hampir semua organ
aktivitas teta, voltase rendah-sedang, kumparan tidur dan akan dapat menceritakan mimpinya, denyut nadi bertambah dan
kompleks K. Kumparan tidur adalah gelombang ritmik pendek pada laki-laki terjadi ereksi penis, tonus otot menunjukkan
dengan frekuensi 12-14 siklus per detik. Kompleks K yaitu relaksasi yang dalam.
gelombang tajam, negatif, voltase tinggi, diikuti oleh gelombang
lebih lambat, frekuensi 2-3 siklus per menit, aktivitas positif, • NREM 75% yaitu : stadium 1: 5%; stadium 2 : 45%; stadium 3 :
dengan durasi 500 mdetik. Tonus otot rendah, nadi dan tekanan 12%; stadium 4 : 13%
darah cenderung menurun. Stadium 1 dan 2 dikenal sebagai tidur
dangkal. Stadium ini menduduki sekitar 50% total tidur. • REM 25 %.4
EEG pada tidur NREM dan REM
Keadaan jaga atau bangun sangat dipengaruhi oleh sistim ARAS (Ascending Reticulary Activity System).
Jika aktivitas ARAS ↑ keadaan Terjaga. Sedangkan jika aktifitas ARAS ↓ keadaan tidur.
• Insomnia bukan suatu penyakit, tetapi merupakan suatu gejala yang memiliki
berbagai penyebab, seperti kelainan emosional, kelainan fisik, dan pemakaian obat-
obatan.
• Orang yang pola tidurnya terganggu dapat mengalami irama tidur yang terbalik
• Selain itu, perilaku di bawah ini juga dapat menyebabkan insomnia pada beberapa
orang :
• Higienitas tidur yang kurang secara umum (cuci muka)
• Kekhawatiran tidak dapat tidur
• Menkonsumsi kafein secara berlebihan
• Minum alkohol sebelum tidur
• Merokok sebelum tidur
• Tidur siang/sore yang berlebihan
• Jadwal tidur/bangun yang tidak teratur
Gejala
• Gejala yang dialami waktu siang hari adalah mengantuk, resah, sulit
berkonsentrasi, sulit mengingat, gampang tersinggung.
Diagnosis
• Keluhan yang menonjol adalah mengantuk berlebihan di siang hari selama sekurangnya satu
bulan (atau lebih singkat jika rekuren) seperti yang ditunjukkan oleh episode tidur yang
memanjang atau episode tidur siang hari yang terjadi hampir setiap hari.
• BMengantuk berlebihan di siang hari menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis
atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lain.
• Mengantuk berlebihan di siang hari tidak dapat diterangkan oleh Insomnia dan tidak terjadi
semata-mata selam perjalan gangguan tidur lain (misalnya, narkolepsi, gangguan tidur
berhubungan pernafasan, gangguan tidur irama sirkadian, atau parasomnia) dan tidak dapat
diterangkan oleh jumlah tidur yang tidak adekuat.
• Gangguan bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya, obat yang
disalahgunakan, medikasi) atau suatu kondisi medis umum.
Narkolepsi
Narkolepsi adalah gangguan tidur yang diakibatkan oleh gangguan psikologis dan
hanya bisa disembuhkan melalui bantuan pengobatan dokter ahli jiwa.
Penatalaksanaan narkolepsi
• Stimulan adalah obat yang sering digunakan untuk mengatasi serangan tidur karena mula kerjanya yang singkat
dan sedikitnya efek samping yang ditimbulkan. Sebagai contoh, methylphenidate
• Modafinil, merupakan obat baru yang disetujui oleh U.S. Food and Drug Administration sebagai alternatif lain
dalam pengobatan narkolepsi. Obat tersebut toleransinya baik dan efek kardiovaskular-nya sedikit; dosis
hariannya 200 sampai 400 mg.
• Antidepresan trisiklik sering digunakan untuk menangani cataplexy atau sleep paralysis tetapi mempunyai
sedikit efek pada serangan tidur
• Kerjasama dan pertolongan dari lingkungan sosial diperlukan untuk mengurangi kesulitan kerja dan membantu
menurunkan tingkat kebutuhan pasien terhadap obat-obatan stimulan.
Gangguan Tidur Berhubungan Dengan Pernapasan
Mimpi buruk adalah mimpi yang lama dan menakutkan membuat orang terbangun dengan rasa
ketakutan.
Gangguan teror tidur merupakan terbangun pada sepertiga awal malam selama tidur non-rem yang
dalam tahap 3 dan 4. Gangguan ini sering diawali dengan jeritan atau tangisan pilu yang disertai
manifestasi perilaku ansietas hebat yang hampir mendekati panik.2
Terdiri atas rangkaian perilaku kompleks yang diawali pada sepertiga pertama malam selama tidur nrem yang
dalam tahap 3 dan 4, meskipun tidak selalu, dilanjutkan dengan tanpa kesadaran penuh atau ingatan mengenai
episode tersebut untuk meningggalkan tempat tidur dan berjalan berkeliling.2
Kriteria diagnosis :
• Episode berulang bangkit dari tempat tidur saat tidur dan berjalan berkeliling terjadi selama sepertiga bagian
pertama episode tidur utama.
• Saat berjalan sambil tidur, orang memiliki wajah yang kosong dan menatap, relatif tidak responsif terhadap
usaha orang lain untuk berkomunikasi dengannya, dan dapat dibangunkan hanya dengan susah payah.
• Saat terbangun (baik dari episode tidur berjalan atau pagi harinya), pasien mengalami amnesia untuk episode
tersebut.
• Dalam beberapa menit setelah terjaga dari episode tidur berjalan, tidak terdapat gangguan aktivitas mental atau
perilaku (walaupun awalnya mungkin terdapat periode konfusi atau disorientasi yang singkat).
• Tidur berjalan menyebabkan terjaga, menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan
dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lain.
• Gangguan adalah bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya, obat yang disalahgunakan,
medikasi) atau kondisi medis umum.
Penatalaksanaan Parasomnia
• Hindari faktor pencetus seperti film menakutkan, kafein, alkohol atau makan larut
malam dan adanya bukti jadwal tidur-bangun yang stabil.
• Selain itu dapat juga menjaga pasien terhadap bahaya, seperti mengunci jendela atau
pintu sehingga tidak lari lewat pintu atau tidur di lantai, dan keamanan teman yang
tidur disebelahnya atau anak-anak yang berada di dekatnya juga perlu diperhatian.
• Clonazepam dengan dosis 3 mg per malam telah dilaporkan memiliki efektiftifitas
yang memadai. Selain clonazepam, dapat juga digunakan paroxetine dan
imipramine. Pemberian hydroxytryptamine selama 3 minggu pada anak-anak dapat
memberikan bukti keberhasilan setelah 6 bulan.4
Gangguan Tidur Yang Berhubungan Dengan Gangguan Mental Lain
DSM-IV-TR gangguan tidur yang disebabkan oleh keadaan medis sebagai keluhan
gangguan tidur akibat efek fisiologis keadaan medis pada sistem tidur-bangun.
Gangguan tidur terkait zat muncul akibat penggunaan atau penghentian penggunaan
suatu zat
• Gangguan tidur karena kondisi medis umum
• Gangguan tidur akibat zat
Gangguan Tidur Karena Kondisi Medis Umum
Setiap gangguan tidur (cth: insomnia, hipersomnia, parasomnia, atau kombinasi) dapat disebabkan oleh
keadaan medis umum. Hampir setiap keadaan medis yang disertai rasa nyeri atau tidak nyaman
(cth:arthritis atau angina) dapat menimbulkan insomnia. Keadaan-keadaan ini mencakup neoplasma,
lesi vaskuler, dan keadaan degeneratif serta traumatic. Keadaan lain, terutama penyakit endokrin dan
metabolic, sering meliputi beberapa gangguan tidur. Mewaspadai kemungkinan adanya keadaan
tersebut serta melakukan anamnesis medis yang baik biasanya dapat membawa diagnosis yang tepat.
Terapinya, kapanpun memungkinkan, adalah penatalaksanaan keadaan medis yang mendasari.
• Gangguan tidur menonjol yang cukup berat sehingga memerlukan perhatian klinis
tersendiri.
• Terdapat bukti dari anamnesis, pemeriksaan fisik, atau temuan laboratorium bahwa
gangguan tidur merupakan akibat fisiologis langsung suatu keadaan medis umum.
• Gangguan ini sebaiknya tidak disebabkan oleh gangguan jiwa lain (cth: gangguan
penyesuaian yang stresornya adalah penyakit medis serius).
• Gangguan ini tidak hanya terjadi selama onset delirium.
• Gangguan ini tidak memenuhi kriteria gangguan tidur terkait pernapasan atau
narkolepsi.
• Gangguan tidur menyebabkan penderitaan yang secara klinis bermakna atau
hendaya fungsi sosial, pekerjaan, atau area fungsi penting lain.
Gangguan Tidur Akibat Zat
Catatan: diagnosis harus ditegakkan selain diagnosis intoksikasi atau putus zat
hanya jika gejala tidur berlebihan dengan gejala yang biasanya dikaitkan dengan
sindrom intoksikasi atau putus zat dan jika gejala cukup berat sehingga
membutuhkan perhatian klinis tersendiri.
• Tipe insomnia: jika gangguan tidur yang dominan adalah insomnia.
• Tipe hipersomnia: jika gangguan tidur yang dominan adalah hipersomnia.
• Tipe parasomnia: jika gangguan tidur yang dominan adalah parasomnia.
• Tipe campuran: jika terdapat lebih dari satu gangguan tidur dan tidak ada yang
dominan.
Penatalaksanaan
Nonfarmakologi
Pendekatan hubungan antara pasien dan dokter, tujuannya:
• Untuk mencari penyebab dasarnya danpengobatan yang adekuat
• Sangat efektif untuk pasien gangguan tidur kronik
• Untuk mencegah komplikasi sekunder yang diakibatkan oleh penggunaan obat
hipnotik,alkohol, gangguan mental
• Untuk mengubah kebiasaan tidur yang jelek
Konseling dan psikoterapi
Sleep hygiene terdiri dari:
• Tidur dan bangunlah secara reguler/kebiasaan
• Hindari tidur pada siang hari/sambilan
• Jangan mengkonsumsi kafein pada malam hari
• Jangan menggunakan obat-obat stimulan seperti decongestan
• Lakukan latihan/olahraga yang ringan sebelum tidur
• Hindari makan pada saat mau tidur, tapi jangan tidur dengan perut kosong
• Segera bangun dari tempat bila tidak dapat tidur (15-30 menit)
• Hindari rasa cemas atau frustasi
• Buat suasana ruang tidur yang sejuk, sepi, aman dan enak
Penatalaksanaan
Farmakologi
• Antidepresan Trisiklik
Kesimpulan
• Tidur salah satu cara untuk melepaskan kelelahan jasmani dan kelelahan mental. Tidur dibagi
menjadi 2 tipe yaitu tipe Rapid Eye Movement (REM) dan tipe Non Rapid Eye Movement (NREM)
• Apabila keadaan tersebut mengalami kelainan maka akan timbul gangguan tidur. Gangguan tidur
dapat dibagi menjadi gangguan tidur primer yaitu insomnia, hipersomnia, parasomnia, gangguan
tidur yang berhubungan dengan gangguan mental lain, dan gangguan tidur lain yaitu karena
gangguantidur karena kondisi medis umum dan akibat zat.
• Langkah pertama mengobati gangguan tidur adalah mengoptimalkan terapi terhadap penyakit yang
mendasarinya. Edukasi penting diberikan kepada pasien tentang sleep hygiene yang baik dalam
mengatasi berbagai gangguan tidur. Penggunaan obat hipnotik-sedatif harus dibatasi dan diawasi
dengan cermat, mengingat efek samping yang dapat ditimbulkannya, oleh karenanya penggunaan
obat tersebut harus benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan individual dari pasien.
TERIMAKASIH