berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian antara 5 - 10 menit.Angin Puting Beliung sering terjadi pada siang hari atau sore hari pada musim pancaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar.(BNPB, 2014). DAMPAK ANGIN PUTING BELIUNG Dampak negatif: Rusaknya rumah dan infrastruktur suatu daerah Rusaknya rumah dan infrastruktur suatu daerah Dapat menimbulkan korban jiwa Rusaknya kebun-kebun warga Kerugian material Banyak puing-puing dan sampah yang terbawa puting beliung dan berserakan Terganggunya kegiatan-kegiatan ekonomi Dampak terhadap kesehatan: Iritasi mata Cidera ringan – berat Trauma (BMKG, 2014). Dampak positif: Meningkatkan pendapatan rumah sakit
Meningkatkan pendapat penjual bahan
bangunan Membuka peluang kerja bagi arsitek . PEMULIHAN PASCA BENCANA ANGIN PUTING BELIUNG
Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RT/RW)
Melakukan rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) berdasarkan analisis risiko bencana angin puting beliung/badai. Ini termasuk rencana struktur, pola ruang wilayah, dan penetapan kawasan dengan mempertimbangkan potensi risiko bencana ini yang telah ditetapkan lembaga berwenang dalam: membangun kembali dan memperbaiki lingkungan daerah bencana angin puting beliung/badai dan prasarana fisik serta upaya lain untuk meminimalkan risiko bencana angin puting beliung/badai yang akan datang. membangun kembali dan memperbaiki prasarana dan sarana publik, seperti: jalan raya, jembatan, rumah sakit, sekolah, pasar, gedung-gedung kantor pemerintah dan olahraga, yang memenuhi standar teknis tata bangunan (arsitektur) serta pemakaian alat yang lebih baik dengan mempertimbangkan potensi risiko bencana angin puting beliung/badai. membangun kembali dan memperbaiki rumah masyarakat yang memenuhi standar teknis tata bangunan (arsitektur) dengan mempertimbangkan potensi risiko bencana angin puting beliung/badai. menyelenggarakan pendidikan, penyuluhan dan pelatihan mengenai hal-hal tersebut di atas. menyelenggarakan pendampingan sosial, psikologi dan dukungan moral kepada korban bencana, mengadakan dan memperbaiki kehidupan masyarakat yang hancur karena bencana.
Meningkatkan Kemampuan Masyarakat
Pasca bencana angin puting beliung/badai harus ada upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat membangun kembali dan memperbaiki rumah, gedung dan bangunan sejenisnya yang memenuhi standar teknis tata bangunan (arsitektur) dengan mempertimbangkan potensi risiko bencana ini, yang telah ditetapkan lembaga berwenang serta sesuai dengan rencana tata ruang dan wilayah (RTRW). Hal ini dilakukan berdasarkan analisis risiko bencana, yang antara lain meliputi rencana struktur dan pola ruang wilayah serta penetapan kawasan dengan mempertimbangkan potensi risiko bencana angin puting beliung/badai yang telah ditetapkan lembaga berwenang. Berkaitan dengan ini, perlu mengajak masyarakat pada paska bencana angin puting beliung/badai untuk: Tidak membangun kembali rumah dan sejenisnya di daerah rawan bahaya angin puting beliung/badai. Tidak menggantungkan kembali sumber mata pencahariannya pada kegiatan yang tidak aman dan rawan bahaya angin puting beliung/badai. Sementara itu perlu pula melaksanakan kegiatan pelatihan dan bantuan modal usaha untuk mengurangi ketergantungan masyarakat kepada sumber mata pencaharian yang tidak aman dan rawan bahaya angin puting beliung/badai.