Вы находитесь на странице: 1из 9

ANGIN PUTING BELIUNG

OLEH

KELOMPOK VII

NURLELA A. HALID

RISKA NANGILI
PENGERTIAN ANGIN PUTING BELIUNG

Angin Puting Beliung adalah angin yang


berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam
yang bergerak secara garis lurus dengan lama
kejadian antara 5 - 10 menit.Angin Puting
Beliung sering terjadi pada siang hari atau sore
hari pada musim pancaroba. Angin ini dapat
menghancurkan apa saja yang diterjangnya,
karena dengan pusarannya benda yang terlewati
terangkat dan terlempar.(BNPB, 2014).
DAMPAK ANGIN PUTING BELIUNG
Dampak negatif:
 Rusaknya rumah dan infrastruktur suatu daerah
 Rusaknya rumah dan infrastruktur suatu daerah
 Dapat menimbulkan korban jiwa
 Rusaknya kebun-kebun warga
 Kerugian material
 Banyak puing-puing dan sampah yang terbawa
puting beliung dan berserakan
 Terganggunya kegiatan-kegiatan ekonomi
 Dampak terhadap kesehatan:
 Iritasi mata
 Cidera ringan – berat
 Trauma
 (BMKG, 2014).
Dampak positif:
 Meningkatkan pendapatan rumah sakit

 Meningkatkan pendapat penjual bahan


bangunan
 Membuka peluang kerja bagi arsitek
. PEMULIHAN PASCA BENCANA
ANGIN PUTING BELIUNG

Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RT/RW)


 Melakukan rencana tata ruang dan wilayah
(RTRW) berdasarkan analisis risiko bencana
angin puting beliung/badai. Ini termasuk
rencana struktur, pola ruang wilayah, dan
penetapan kawasan dengan mempertimbangkan
potensi risiko bencana ini yang telah ditetapkan
lembaga berwenang dalam:
 membangun kembali dan memperbaiki lingkungan
daerah bencana angin puting beliung/badai dan
prasarana fisik serta upaya lain untuk
meminimalkan risiko bencana angin puting
beliung/badai yang akan datang.
 membangun kembali dan memperbaiki prasarana
dan sarana publik, seperti: jalan raya, jembatan,
rumah sakit, sekolah, pasar, gedung-gedung kantor
pemerintah dan olahraga, yang memenuhi standar
teknis tata bangunan (arsitektur) serta pemakaian
alat yang lebih baik dengan mempertimbangkan
potensi risiko bencana angin puting beliung/badai.
 membangun kembali dan memperbaiki rumah
masyarakat yang memenuhi standar teknis tata
bangunan (arsitektur) dengan mempertimbangkan
potensi risiko bencana angin puting beliung/badai.
 menyelenggarakan pendidikan, penyuluhan dan
pelatihan mengenai hal-hal tersebut di atas.
 menyelenggarakan pendampingan sosial,
psikologi dan dukungan moral kepada korban
bencana, mengadakan dan memperbaiki
kehidupan masyarakat yang hancur karena
bencana.

Meningkatkan Kemampuan Masyarakat


 Pasca bencana angin puting beliung/badai harus
ada upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat membangun kembali dan
memperbaiki rumah, gedung dan bangunan
sejenisnya yang memenuhi standar teknis tata
bangunan (arsitektur) dengan
mempertimbangkan potensi
 risiko bencana ini, yang telah ditetapkan lembaga berwenang
serta sesuai dengan rencana tata ruang dan wilayah (RTRW).
 Hal ini dilakukan berdasarkan analisis risiko bencana, yang
antara lain meliputi rencana struktur dan pola ruang wilayah
serta penetapan kawasan dengan mempertimbangkan potensi
risiko bencana angin puting beliung/badai yang telah ditetapkan
lembaga berwenang.
 Berkaitan dengan ini, perlu mengajak masyarakat pada paska
bencana angin puting beliung/badai untuk:
 Tidak membangun kembali rumah dan sejenisnya di daerah
rawan bahaya angin puting beliung/badai.
 Tidak menggantungkan kembali sumber mata pencahariannya
pada kegiatan yang tidak aman dan rawan bahaya angin puting
beliung/badai.
 Sementara itu perlu pula melaksanakan kegiatan pelatihan dan
bantuan modal usaha untuk mengurangi ketergantungan
masyarakat kepada sumber mata pencaharian yang tidak aman
dan rawan bahaya angin puting beliung/badai.

Вам также может понравиться