Вы находитесь на странице: 1из 78

ENTREPRENEURSHIP

TKP 270214 – 2017/2018

A. MODAL ENTREPRENEUR
B. PERSOALAAN MANUSIA

KULIAH KE 04 C. PROFESI ENTREPRENEUR


D. PENGERTIAN DASAR
E. TIPS JADI ENTREPRENEUR
SADARKAH ANDA BAHWA, ...
Profesi sebagai Entrepreneur atau pengusaha merupakan sesuatu,
 Pekerjaan Mulia,
Mencipkan lapangan kerja (Pahlawan Kemanusiaan).
 Menyenangkan,
Membentuk komunitas tenaga kerja yang terus bertambah dan
meningkatkan aset, memperluas wilayah, membuka bisnis baru dan
mendapatkan keuntungan
 Dikenal Banyak Orang,
Sekian banyak pekerja, adanya relasi bisnis, hubungan dengan kalangan
industri nasional atau internasional, hubungan dengan pihak swasta
lainnya, dan hubungan dengan pihak pemerintah
 Bagian dari Komponen Pembangunan Bangsa,
Berkat bisnis dapat membangun human capital Indonesia,
mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan kesejahteraan rakyat,
membangun sarana dan prasarana perekonomian sehingga
menghidupkan perekonomian suatu daerah, dan mendukung
pembangunan berkelanjutan
A. MODAL ENTREPRENEUR

 Bekal setiap manusia yang diberikan Tuhan Yang Maha Kuasa


utamanya ada empat plus satu, yaitu,
 Waktu (kehidupan),
 Tenaga (otot),
 Pikiran (otak),
 Materi (harta).
 Doa (taat beragama).

TAHUKAH ANDA ..., BAHWA, .... ???

 Tuhan Yang Maha Kuasa itu adil. Tuhan memberikan kepada semua
orang 24 jam dalam 1 hari tanpa membeda-bedakan,

 Dari semua sumber-sumber yang ada pada setiap manusia, berupa


Waktu, Tenaga, Pikiran, Materi dan Doa, ternyata unsur waktu yang
paling terbatas karena,
 Waktu adalah sekarang, karena kemarin sudah lewat dan besok
belum tentu didapat. Oleh karena itu, janganlah membuang-buang
waktu percuma; manfaatkan sekarang juga.

 Sekali waktu lewat, baik dimanfaatkan atau tidak, maka tidak akan
pernah diperoleh kembali. Waktu pun tidak dapat ditabung atau
disimpan seperti materi.

 Hidup manusia dibatasi oleh waktu yang dinamakan umur. Memang


setiap saat umur bertambah, tetapi perlu diingat bahwa bahwa jatah
waktu hidup semakin berkurang (25.550 hari).

 Orang yang rugi waktu, artinya tidak memanfaatkan waktu dengan


sebaik-baiknya selagi hidup, lain dengan rugi materi atau uang. Katakan
hari ini kita rugi Rp 10 juta, maka begitu mendapat keuntungan Rp 20
juta, kerugian yang Rp 10 juta tadi sudah tertutupi.

 Peluang usaha merupakan bagian dari waktu. Sekali kita tidak dapat
memanfaatkan peluang, maka seumur hidup peluang itu tidak akan
pernah terulang lagi dan akan diambil oleh orang lain.
 Prinsip Waktu untuk Para Entrepreneur adalah,
 “Time is Money”,
 Waktu adalah Pedang,
 Waktu adalah Kehidupan.

 Marcus Aurelius (Kaisar Romawi), “Jangan bersikap seolah Anda punya


waktu seribu tahun untuk hidup”,

 Sabda Nabi Muhammad SAW yang berbunyi: “Raihlah lima perkara


sebelum datangnya yang lima perkara lainnya,
 Hidupmu sebelum matimu,
 Sehatmu sebelum sakitmu,
 Kesempatanmu sebelum sibukmu,
 Mudamu sebelum tuamu,
 Dan kayamu sebelum miskinmu.”

 Pemanfaatan waktu selama 30 tahun masa kerja rata-rata, dari mulai


umur 25 tahun sampai dengan usia pensiun pada umur 55 tahun adalah
10.950 hari, bagaimana distribusinya dan manfaatnya ....!!!
Berdasarkan Waktu (24 jam sehari), maka yang
membedakan satu manusia dengan yang lainnya, yaitu,
 Ilmu (Knowledge),
 Pengetahuan (Knowhow),
 Pengalaman (Experience),
 Keterampilan(skill),
 Sikap mental (Mental Atitude).

Perbedaan Paradigma (Sosial, Ekonomi dan Budaya),


maka terdapat Empat macam Upaya manusia mencari
nafkah, yaitu,
 Sebagai Pegawai (Employee)
 Sebagai Profesional Mandiri (Self Employee)
 Sebagai Pemilik Usaha atau Pebisnis (Business Owner)
 Sebagai Investor.
KATA KUNCI MANUSIA DALAM MENCARI NAFKAH

Keamanan (Security),
Adalah, Mereka yang mencari keamanan akan memilih menjadi
pegawai yang menerima imbalan berupa gaji, atau berusaha
memanfaatkan kemampuan profesinya (self-employed) dengan
mendapatkan imbalan jasa berupa penghasilan.
Contoh, Pegawai (Employee) dan Profesional Mandiri (Self Employee)

Kebebasan (Freedom),
Adalah, Mereka yang bebas berbuat dengan mempertaruhkan segala
yang dimilikinya baik materi maupun nonmateri untuk
mendapatkan laba dengan segala risiko yang sudah
diperhitungkan. Perlu diingat bahwa semakin besar risiko yang
dihadapi, semakin besar kemungkinan keuntungan yang dapat
diraih.
Contoh, Pemilik Usaha (Business Owner) dan Investor.
Dari keempat pilihan tersebut, semua tergantung
pada diri masing-masing, mana yang paling cocok
untuk dilakoni dalam hidup ini.
B. PERMASALAHAN MANUSIA

Tahukah anda, hanya terdapat dua permasalahan manusia di dunia ini


tentang keuangan, yaitu,

 KEKURANGAN UANG
 KELEBIHAN UANG
BAGAIMANA UANG TERDISTRIBUSI
SURVEI DI USIA 65 TAHUN
4 TIPE MANUSIA
MANA YANG ANDA PILIH ...?
UANG WAKTU
Minus Minus
Minus Surplus
Surplus Minus
Surplus Surplus

WHY ... ?
MAKA ..., BERTRANSFORMASILAH DENGAN CEPAT DAN TEPAT !

≈ Model Robert T Kiyosaki


≈ Model Stephen R Covey
TEORI ROBERT T KIYOSAKI MENGATAKAN,

 Cara mengatasi finansial adalah Mengubah Pola Pikir Dari Hidup


Nyaman Menjadi Hidup Menantang,

 ANDA RUBAH POLA PIKIR ANDA, “BAGAIMANA UANG BEKERJA


UNTUK ANDA, DAN BUKAN ANDA BEKERJA UNTUK UANG”.

 Banyak orang mengalami kesulitan finansial dalam mengawali bisnis,


yang sebenarnya disebabkan mereka bertahun-tahun sekolah tapi tidak
pernah belajar apapun tentang uang. Hasilnya, orang bekerja untuk
mendapatkan uang, dan tak pernah belajar bagaimana memiliki uang
yang bekerja untuk mereka.

 “Bertanggung jawablah atas keuangan Anda atau hanya menerima nasib


sepanjang hidup Anda. Anda menjadi tuan atas uang atau budak uang”
CARA MENCARI NAFKAH
PARADIGMA UMUM
PARADIGMA SUKSES
PENGERTIAN ...

 EMPLOYEE, bekerja sebagai karyawan, jika penghasilan lebih besar


dari pengeluaran akan ada saving dan diakumulasi, dapat untuk membeli
asset.

 SELF EMPLOYEE, misalkan dokter, penyanyi, artis, mereka bekerja


sendiri dengan keahliannya, jika pengeluaran lebih kecil dari penghasilan
maka ada saving yang jika diakumulasi dapat untuk membeli asset.

 BUSINESS, pengusaha yang memiliki bisnis dengan sistem, sehingga


tanpa diapun bisnis tetap jalan, misalnya, Konglomerasi, franchising dan
Network Marketing, bila ada saving dan diakumulasi dapat digunakan
untuk membeli asset.

 INVESTOR, seseorang yang penghasilan berupa passive income, yaitu


income yang tidak tergantung dia bekerja atau tidak, penghasilan akan
tetap datang dan terus mengalir.
UNTUK DIRENUNGKAN

 SEORANG (E) bekerja sangat tergantung pada perusahaan,


penghasilan tertentu, kelihatannya enak, tetapi sewaktu-waktu bisa
dipecat, PHK, dipensiun atau waktunya pensiun dan kebutuhan hidup
bisa naik atau harus berhemat, jadi Seorang E adalah pekerja

 SEORANG (S) sebagai profesi dokter, artis, pengacara dll dan sangat
tergantung pada keahliannya, dan mungkin sangat terkenal di
daerahnya. Ketika ia berlibur tidak akan mendapatkan apa-apa. Seorang
S memiliki pekerjaan sendiri.

 SEORANG (B) memiliki sistem dan orang-orang lain yang bekerja.

 SEORANG (I) menjadikan uang bekerja untuk dirinya.


 Paradigma umum tentang bagaimana kita mempertahankan hidup
secara ekonomi.

 Memang benar kata orang bahwa sesungguhnya banyak dari kita masih
terjebak menjadi binatang ekonomi.

 Dengan bekerja sesungguhnya kita hanya membarterkan waktu dan


tenaga kita dengan uang. Masalahnya, waktu kita terbatas hanya 24 jam
sehari. Dengan demikian penghasilkan kita pun terbatasi.

 Apalagi suatu saat kita akan menjadi tua dan kehilangan kemampuan
bekerja. Belum lagi resiko pada saat kita sakit atau faktor-faktor lainnya
yang dapat menyebabkan kita kehilangan pekerjaan. Pada saat itu
penghasilan kita terhenti dan kita akan mengalami masalah keuangan.

 Paradigma sukses yang kita inginkan adalah kita memiliki aset produktif
yang mampu memberikan pendapatan pasif sepanjang masa sehingga
minimal kita mendapatkan tiga macam kebebasan, yaitu Bebas Waktu,
Bebas Pikiran dan Bebas Finansial.
ASET & LIABILITAS
CONTOH ASET & LIABILITAS
ALASAN MEMILIH PEKERJAAN
ARUS KAS ORANG RATA-RATA
ARUS KAS ORANG KELAS MENENGAH
ARUS KAS ORANG KAYA YANG SEMAKIN KAYA
PERTANYAANNYA ADALAH ... ?
 Bagaimana cara anda memperoleh penghasilan pada saat dimasa yang
akan datang ?
 Saat ini, berapa besar nilai asset yang sudah anda miliki yang
memberikan passive income ?
 Seandainya saja anda inginkan cashflow sebesar 10 juta per bulan
artinya anda mesti membangun asset senilai 1 milyard yang anda
simpan di deposito dengan asumsi bunga 1 % per bulan…
 mungkinkah hal tersebut bisa anda capai dalam kurun waktu 2 tahun
dengan pekerjaan anda saat ini ?
C. PROFESI ENTREPRENEUR
 QUADRAN KIRI (KEAMANAN/SECURITY)
Mereka memilih menjadi Karyawan (E) yg menerima Imbalan berupa
Gaji, atau berusaha memanfaatkan kemampuan profesinya (S)
mendptkan imbalan jasa berupa penghasilan,
Contoh,
- Pengacara, - Seniman, - Arsitek, - Dokter,
- Entertainer, - Artis, - Notaris, - Paranormal,
-Motivator, - Presenter, - Perancang, - Dll.

 QUADRAN KANAN (KEBEBASAN/FREEDOM)


Mereka memilih menjadi Entrepreneur (B) atau Investor (I), mereka
bebas berbuat dgn mempertaruhkan segala yang dimiliki untuk
mendptkan laba dengan segala resiko,
Contoh,
 Konglomerat,
 Waralaba,
 Network Marketing,
 Investor.
BAGAIMANA BERPINDAH KWADRAN
 Untuk menjadi kaya upayakan kita menjadi orang dari kuadran kiri I (E)
dan II (S) pindah ke kuadran kanan III (B) dan/atau IV (I).

 Contoh: Hidup dalam keempat kwadran,


Seorang dokter sebagai direktur rumah sakit pada kuadran I sebagai (E),
sore buka praktek spesialisnya pada kuadran II sebagai (S), dia memiliki
usaha perkebunan pada kuadran III sebagai (B) dan akan lebih lengkap
bila dia melakukan investasi di properti pada kuadran IV sebagai (I).
CARA PINDAH KWADRAN
 Jika anda kaum employee, kini saatnya membuka mata terhadap
berbagai sistem yang ada di perusahaan. Belajarlah buku-buku tentang
bisnis dan entrepreneurship.
 Kuasai seluruh sistem yang ada di perusahaan tempat anda bekerja
(karena kompetensinya disitu),
 Ambil pelajaran tentang strategi bisnis di perusahaan dan sesuaikan
dengan kondisi anda
 Setelah menguasai tidak harus langsung keluar, bisa melakukan bisnis
kecil-kecilan dirumah, setelah pensiun atau waktu yang tepat mengelola
bisnisnya.
 Akan lebih baik bila usaha tersebut dikomunikasikan, ada kemungkinan
mendapat dukungan,
 Anda mengalami proses bagaimana sulitnya mengelola bisnis anda
hingga bisnisnya berhasil
 Tidak ada yang lebih jelek antara kwardran I, II, III dan IV
 Pada semua bisnis masih membutuhkan keempatnya,
KEKAYAAN DAN KAYA

 Kekayaan (wealth) berdasarkan Webster’s Ninth New Collegiate


Dictionary,
Adalah, Berlimpahnya sumberdaya yang memiliki nilai (wealth is
abundance of valuable material possessions of resources).

 Kaya (wealthy),
Artinya, Memiliki kekayaan yang sangat banyak (having wealthy,
extremely affluent).

 Mark Victor Hansen,penulis “Chicken Soup for the Soul”, dan


Robert G. Allen, pengarang buku “Nothing Down”, mengatakan
bahwa, kekayaan
Adalah, Kebebasan dan Kekayaan yang merupakan kebebasan ini
mencakup banyak hal.
KEBEBASAN DALAM HAL ...

 Money freedom.
Adalah, Kebebasan untuk membuat perencanaan keuangan masa
depan karena kita tidak kekurangan uang, semua kebutuhan
masa yang akan datang sudah dapat dipenuhi saat ini. Kita
telah bekerja dengan alasan bukan harus bekerja tetapi ingin
bekerja.

 Time freedom.
Adalah, Kita mempunyai kebebasan dalam mengisi waktu dari hari ke
hari. Waktu bebas bukan berarti tidak bekerja, tetapi pekerjaan
tersebut adalah permainan kita, permainan kitalah yang
menjadikan kita bekerja.

 Relationship Freedom.
Adalah, Kita mempunyai kebebasan untuk bermasyarakat, mencintai
dan dicintai, membagi suka kepada orang lain, membantu
orang yang duka agar menjadi suka.
 Spiritual freedom.
Adalah, Kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agama
tanpa adanya paksaan maupun larangan dari pihak manapun.

 Physical freedom,
Adalah, Kebebasan untuk menjaga kesehatan jasmani dan rohani,
serta mendapatkan layanan kesehatan.

 Ultimate freedom,
Adalah, Kebebasan untuk berkarya dan mendapatkan perlindungan
atas hasil karya cipta, bebas untuk memperoleh pengetahuan
serta membagi pengetahuan kepada orang lain.
BEBERAPA UNGKAPAN TENTANG UANG
 Harta memperbudak penggemar dan pemiliknya, sebagaimana sabda
Nabi Muhammad SAW: “Celakalah budak dinar dan budak dirham.”
(H.R. Bukhari dari Abu Hurairah),

 “Uang adalah majikan yang jahat tetapi budak yang baik”. (money is
a terrible master but an excellent servant),

 “Orang yang memiliki uang adalah orang yang tamak”. (People with
money are greedy),

 “Cinta terhadap uang adalah akar dari semua kejahatan.” (the love of
money is the root of all evil),

 “Jika uang bicara, maka kebenaran bungkam.” (When money speaks,


the truth is silent)
PEMAHAMAN TENTANG KEBEBASAN

 Derajat kebebasan berbanding lurus dengan derajat tanggung jawab.


Artinya, semakin bebas seseorang, maka akan semakin besar tanggung
jawabnya,
 Ada dua jenis kebebasan, “kebebasan dari...” dan “kebebasan untuk...”,
Sebaiknya setelah mendapatkan “kebebasan dari”, dilanjutkan dengan
“kebebasan untuk”.,
 Contoh, “kebebasan dari rezim Orde Baru” sebaiknya dilanjutkan dengan
“kebebasan untuk melakukan sesuatu agar berubah dari situasi dan kondisi
pada masa Orde Baru ke kondisi yang lebih baik,
 Entrepreneur, adalah seorang yang bebas melakukan segala-galanya karena
(kebebasan dari) tidak mempunyai atasan atau majikan, tetapi tanggung jawab
selalu ada padanya, yaitu (kebebasan untuk) mengembangkan usahanya dan
bertanggung jawab kepada negara dalam membayar pajak-pajak, bertanggung
jawab kepada para pegawainya, bertanggung jawab kepada pelanggan dengan
memenuhi komitmennya, bertanggung jawab kepada bank, bertanggun jawab
sosial kepada masyarakat, serta banyak tanggung jawab lainya sebagai
konsekuensi memiliki kebebasan.
D. BEBERAPA PENGERTIAN DASAR

 Entrepreneur bukan masalah bakat atau turunan, meskipun hal ini


sering dipersoalkan. Entrepreneurs diciptakan, bukan dilahirkan
(entrepreneurs are made, not born),

 Seseorang yang mempunyai wawasan entrepreneurship belum tentu


menjadi pengusaha. Bisa saja ia adalah pegawai yang disebut oleh
Gifford Pinchot III sebagai intrapreneur, atau pekerja sosial yang
dinamakan social entrepreneur,

 Inti permasalahan bukanlah mana yang lebih baik, apakah menjadi


entrepreneur atau menjadi pegawai. Isu utama adalah masih diperlukan
banyak entrepreneur di Indonesia, yaitu minimal lima juta orang
mencapai kemakmuran bangsa.
 Entrepreneurship bukan sekedar pengetahuan, teknik atau keterampilan,
tetapi lebih kepada masalah sikap mental melalui suatu proses diri
dengan praktik dan pengalaman karena dorongan dari motivasi diri
sendiri.

 Menjadi entrepreneur tidak dapat disuruh atau dicetak seperti sarjana,


kecuali melalui kesadaran, keinginan, panggilan hidup, hasrat, dan
motivasi kuat disertai belajar, kerja keras, dan berpikir keras dari
individunya sendiri dengan segala risiko dan keberhasilan untuk dan
karena diri sendiri.
SIAPA ENTREPRENEUR ... ?

Mereka yang menjadi Entrepreneur adalah,


 Orang-orang yang mengenal potensi (traits),
 Orang-orang yang mau belajar mengembangkan potensinya untuk
menangkap peluang (opportunity),
 Orang-orang yang mau mengorganisir usahanya dalam mewujudkan
cita-citanya,
 Memiliki bakat saja tidak cukup, yang harus dimiliki adalah pengetahuan
segala aspek usaha yang akan ditekuninya.

Profesi yang termasuk entrepreneur adalah,


- Pedagang, - Saudagar,
- Pengusaha, - Konsultan,
- Businessman, - Industrialis,
- Kontraktor, - Pialang (Broker),
- Investor, - Pengusaha Waralaba (MLM),
APA ITU KEWIRAUSAHAAN ( HENDRO:2005)

Seorang Entrepreneur yang sukses memiliki 4 unsur pokok, yaitu:


 KEMAMPUAN (hubungan dengan IQ dan skill)
 Dalam membaca peluang,
 Dalam berinovasi,
 Dalam mengelola,
 Dalam menjual.

 KREATIVITAS yang menelurkan sebuah inspirasi sebagai cikal bakal ide untuk
menemukan peluang berdasarkan intuisi (berhubungan dengan experiences).

 KEBERANIAN (hubungan dgn EQ & Mental)


 Dalam mengatasi ketakutannya,
 Dalam mengendalikan resiko,
 Untuk keluar dari zona kenyamanan.

 KETEGUHAN HATI (hubungan dgn motivasi)


 Presistent (ulet), pantang menyerah,
 Determinasi (teguh akan keyakinannya),
 Kekuatan akan pikirannya (power of mind) bahwa anda juga BISA.
PERUBAHAN MENTAL (PEGAWAI KE PENGUSAHA)
 Jangan berjiwa kuli atau buruh. Artinya, janganlah dibiasakan bekerja
asal-asalan – asal bekerja, asal jadi, asal selesai – atau harus selalu
diawasi, misalnya oleh mandor. Kuli bekerja banyak memanfaatkan otot,
entrepreneur bekerja banyak memanfaatkan otak. Dan jadilah orang
yang mempunyai sikap mau bertanggung jawab terhadap apa yang telah
dikerjakannya,

 Belajar menjadi pemimpin. Sebelum menjadi pemimpin yang baik,


jadilah anak buah atau bawahan yang baik. Setidaknya harus bisa
memimpin diri sendiri sebelum memimpin orang lain,

 Tidak berjiwa komsumtif, tidak boros, tidak hidup besar pasak daripada
tiang, tapi sebaiknya mulai belajar menabung dan berinvestasi, karena
seorang entrepreneur selalu berusaha mempunyai, menambah, dan
memelihara aset sebagai salah satu unsur modal,

 Belajar menghitung risiko dalam menghadapi risiko. Perlu diingat


bahwa siapa pun di dunia ini, apapun yang dilakukannya, tidak ada yang
bebas dari bermacam-macam bentuk risiko.
 Hilangkan kebiasaan berkeluh-kesah. Tak ada gunanya berkeluh-
kesah. Carilah solusi. Orang lain tidak akan simpati dengan keluh-kesah
kita, malah menjadi jengkel,

 Hilangkan kebiasaan berkelit dari permasalahan dengan cara


berdalih atau membuat alasan. Biasakanlah mencari solusi. Hanya solusi
yang dapat menyelesaikan setiap masalah,

 Jangan cepat berpuas diri dan lupa diri karena merasa sukses, tapi
belajar mawas diri dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Orang yang berpuas diri biasanya kreativitasnya mandeg,

 Jangan cepat berputus asa karena setiap kesulitan selalu ada jalan
keluarnya. Hadapilah kesulitan sebagai tantangan, bukan sebagai
rintangan,

 Belajar memenuhi komitmen, jangan mudah mengumbar janji tanpa


bukti. Janji adalah utang yang harus dibayar.
 Selalu menjaga reputasi diri, tanpa merugikan atau menjelekkan orang
lain. Nama baik tidak dapat diukur dengan uang. Reputasi seseorang
akan dinilai salah satunya yaitu dari kemampuan memenuhi setiap
janjinya,

 Selalu memperluas wawasan dengan banyak mempelajari hal-hal yang


berkaitan dengan bisnis dan entrepreneurship,

 Memperluas dan memelihara personal network dengan


memperbanyak kawan dan kenalan dari berbagai ragam profesi dan
status di masyarakat melalui pergaulan,

 Berusaha untuk selalu berinteraksi dengan pihak lain dengan pola


“win-win solution”. Jangan hidup mau menang dan enak sendiri,

 Belajar menjadi “team player” dalam suasana “team work”. Jarang


orang berhasil hanya karena diri sendiri kebanyakan keberhasilan
merupakan hasil kerja sama tim. Jagalah selalu hubungan horizontal
sebaik-baiknya. Hubungan horizontal yang baik akan membangun “team
work” yang baik.
 Belajar melayani orang lain dengan sebaik-baiknya, terutama
pelanggan. Hilangkan jiwa feodal yang hanya mau dilayani dan tidak
mau melayani. Jangan merasa hina kalau harus melayani orang lain,
seperti sebuah dialog dalam film Maid in Manhattan yang dibintangi
Jennifer Lopez, “Although we serve people, we are not their servants”,

 Belajar mengelola stres agar terbiasa dan memiliki kesiapan mental


dalam menghadapi tekanan-tekanan, masalah, atau beban hidup dengan
cara berpikir untuk mencari jalan keluar. Bukan hanya memikirkan tapi
tidak bisa berbuat; yang merupakan ciri orang yang menderita stres
berkepanjangan,

 Belajar memenej waktu, Wkatu hanya 24 jam per hari, waktu yang ada
adalah sekarang, dan waktu dalam hidup ini sangatlah terbatas, oleh
sebab itu waktu perlu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk hal-hal
yang positif dan produktif. Oleh karena itu, jangan menyia-nyiakan waktu,

 Belajar menjaga kebersihan, ketertiban, kerapian di lingkungan diri


sendiri, misalnya dirumah, ditempat kerja, dan lain-lain, yang merupakan
bagian dari disiplin.
 Belajar bertindak disiplin, cermat, akurat, dan terencana. Itulah salah
satu ciri manusia modern, agar setiap kegiatannya efektif dan efisien,

 Milik kesadaran dan kemampuan memelihara serta merawat aset,


baik aset milik sendiri, perusahaan, instansi, bahkan milik publik. Bukan
hanya mampu membangun, membeli, memakai, bahkan meminjam,
tetapi tidak ada kesadaran dan kemauan untuk merawat serta
memeliharanya, apalagi kalau sampai merusak,

 Belajar menjadi orang yang inovatif dan kreatif, agar selalu lebih
unggul dibanding orang lain atau memiliki keunggulan kompetitif,

 Jadilah orang yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi sehingga


dapat menjadi diri sendiri, sebagai modal utama dalam meraih
kesuksesan dan memiliki identitas diri,

 Jadilah orang yang mandiri. Meskipun tidak selalu segalanya harus


tergantung dari orang lain, tetapi tetap dapat bekerja sama dengan orang
lain dengan dasar saling ber-gantung, saling memerlukan, dan saling
menguntungkan.
 Jadilah orang yang memiliki sikap susila dan sopan santun dalam
kehidupan sehari-hari. Bersikap ramah kepada siapapun tanpa
terkecuali, apakah kepada bawahan, yang lebih muda, yang status
sosialnya lebih rendah, yang tidak dikenal, dan lain-lain, baik dalam cara
berbicara maupun sikap diri di dalam pergaulan sehari-hari. Hilangkan
sikap sombong, arogan, dan bermental feodal. Sebagai seorang
entrepreneur, sikap sopan santun ini penting terutama dalam
menghadapi pelanggan yang akan membeli produk atau jasa yang dijual.
Bagaimana mungkin penjual menghadapi pembeli dengan sikap
sombong dan arogan? Seperti pepatah Cina, “kalau tidak bisa tersenyum
jangan jadi pedagang”,

 Kalau anda merasa tidak kerasan, tidak cocok, tidak puas atau mentok
dalam karir sebagai pegawai, masih ada alternatif lain dalam mencari
nafkah, yaitu menjadi entrepreneur sejati. Jangan ragu dan takut,
lakukanlah. Mumpung masih ada waktu dan masih banyak peluang, Just
do it.
Perubahan mental merupakan proses
‘Metamorfosis’, sudah … siapkah Anda ?.Contoh,
nyamuk & kupu-kupu.
SIKAP & MENTAL YANG HARUS DIBUANG
 Mochtar Lubis, Dalam buku “Manusia Indonesia” disebutkan bahwa
sifat-sifat negatif yang harus dikikis adalah,
 Munafik atau hipokrit.
 Segan dan enggan bertanggung jawab atas perbuatannya,
keputusannya, kelakuannya, pikirannya dan sebagainya.
 Bersikap dan berpelaku feodal.
 Percaya takhayul.
 Artistik, berbakat seni.
 Lemah watak dan karakternya.

 Kuntowijoyo, mengatakan bahwa bangsa kita sekarang menjadi bangsa


klien yang bergantung pada patron, oleh sebab itu, untuk mempercepat
kemajuan bangsa ini, marilah kita mau mengikis beberapa sikap mental
yang ada pada diri kita sendiri, apalagi kalau kita ingin menerapkan jiwa
entrepreneur.
BEBERAPA SIKAP & MENTAL YANG HARUS DIBUANG
 Cepat puas, senang dengan kemapanan yang sudah dimiliki sehingga
lupa diri dan kurang mawas diri. Akibatnya kreativitas mandeg.

 Tidak mampu berkompetisi secara bebas dan sehat. Dalam berproses


untuk mencari kesuksesan selalu ingin mencari jalan pintas dalam
mencapai tujuan. Demikian pula kalau kalah dalam berkompetisi, tidak
mudah untuk mengakui dan menerimanya dengan lapang dada, tetapi
merasa malu dan aib. Akibatnya suka menimbulkan keonaran,
melakukan protes-protes, uring-uringan, dan menyalahkan pihak lain.
Padahal sebaiknya yang menang tetap bermartabat dan yang kalah
tetap bersahabat,

 Tidak kreatif dan inovatif, akhirnya segala yang dilakukan hanya


bersifat latah, meniru, atau ikut-ikutan tanpa mau mendalami
permasalahan yang sebenarnya,

 Mencari prestise tanpa melalui prestasi, akibatnya selalu


menggunakan topeng keberhasilan dan mencapai tujuan dengan jalan
pintas.
 Takut gagal, sehingga kurang berani mencoba. Akibatnya sulit mencari
hal-hal yang baru dan orisinal,

 Kurang mampu memperbaiki diri dengan terus-menerus mau belajar


selama hidup. Akibatnya daya saing yang dimiliki rendah,

 Kurang gemar membaca sehingga wawasan kurang, tapi banyak


omong kosong, banyak usul, banyak kritik, banyak protes, dan senang
berdebat kusir tanpa dasar atau argumentasi yang kuat. Akibatnya
kemampuan menulis kurang karena kemampuan membaca dan menulis
akan seiring. Sebaiknya, kembangkan kemampuan literasi (budaya
baca-tulis), jangan hanya kemampuan orasi (budaya dengar-cuap) saja,

 Kerja ingin yang ringan, tetapi hasil ingin yang besar dan tidak mau
ambil risiko. Akibatnya timbul aji mumpung dan menghalalkan segala
cara. Yang penting sabet dulu, urusan belakangan. Makanya marak
korupsi.

 Pintar dalam membina hubungan vertical, tetapi kurang mampu


membangun hubungan horizontal, padahal membangun team work
harus dengan hubungan horizontal yang kuat.
 Membenarkan yang biasa, tetapi tidak membiasakan yang benar.
Akibatnya rancu serta dangkal dalam memahami dan menerapkan
kebenaran. Hal ini juga bias menimbulkan banalitas kejahatan, karena
merupakan “tindakan yang dianggap biasa oleh pelakunya”,

 Senang melihat orang lain susah, dan susah melihat orang lain
senang, “Biar saya rugi, asalkan orang lain tidak untung”. Akibatnya
kurang mampu membuat kesepakatan yang saling menguntungkan
dengan semua pihak yang terkait dan maunya menang dang enak
sendiri,

 Untuk menutupi kekurangan dan kelemahan, suka berlindung di balik


seseorang, seperti orang tua, pemimpinnya, atau di balik institusi dan
organisasi. Akibatnya, sulit untuk matang dalam kehidupan dan sulit
memiliki identitas diri,

 Tidak mampu mengembangkan visi. Inginnya hanya berpikir untuk hari


ini, untuk esok bagaimana nanti. Akibatnya arah dan tujuan hidupnya
kurang jelas, atau sekedar ikut-ikutan dan bagaimana ramainya saja.
 Senang dibelaskasihani, diberi, bangga mendapatkan sesuatu secara
gratis, meminta-minta, merengek, padahal dalam bisnis tidak ada hal-hal
tersebut. Yang ada adalah kesepakatan atas dasar,
 Saling pengertian (Mutual Understanding)
 Saling percaya (Mutual Trust)
 Saling menguntungkan (Mutual Benefit)
 Memberi dan Menerima (Take and Give)
 Tanggung Jawab (Responsibility and Accountability).

 Pintar menuntut orang lain, tetapi tidak mampu menuntut diri sendiri.
Senang bergantung pada diri orang lain tetapi yang digantunginya
banyak dituntut – padahal yang paling utama, semuanya bergantung dari
diri sendiri dengan cara banyak memberikan kontribusi yang bermanfaat
dari diri sendiri pada orang lain.

 Orang yang lebih tua cenderung menuntut penghormatan tetapi


kurang bisa menghormati – terutama pada yang lebih muda. Akibatnya,
yang muda kurang respek kepada yang lebih tua. Kalau ada hal-hal yang
positif dari orang yang lebih muda, seperti ide, gagasan, pendapat, atau
kemampuan, hargailah. Jangan segalanya hanya ingin didominasi atau
dimonopoli oleh yang tua. Itulah sikap menghormati yang muda.
 Tidak konsisten dan tidak konsekuen dalam pencapaian tujuan jangka
panjang. Mudah dipengaruhi pihak lain baik langsung maupun tidak
langsung,

 Bersikap ganda, ambivalen, dan paradoks. Tidak dapat menyatakan


“tidak” jika maksudnya memang tidak. Dan menyatakan “ya” jika
memang maksudnya memang ya,

 Mental dan kultur feudal. Dengan adanya mental dan kultur feudal,
maka sulit untuk membangun kultur melayani, karena yang namanya
masyarakat –terutama yang miskin– status sosialnya ada di bawah,

 Menggampangkan permasalahan, tanpa secara serius menangani dan


mencari solusinya. Akibatnya, permasalahan akan menjadi berlarut-larut
tanpa ada penyelesaian dan ujung-ujungnya terlupakan, karena ada
masalah baru lagi.

 Kurang atau bahkan sama sekali tidak memiliki modal social untuk
terbentuknya jaringan-jaringan horizontal di masyarakat.
 Mulai menurunnya rasa berbangsa dan bernegara para pemuda
Indonesia, sebagai akibat dari perjalanan berbangsa dan bernegara di
masa lalu, yang salah satunya adalah karena kelakuan dari sebagian
pejabat pemerintah, aparat, politisi, pengusaha, dan tokoh masyarakat.

Diri kita hari ini adalah hasil rencana masa lalu,


Apapun yang kita inginkan tentang kita di masa depan kita
rencanakan pada hari ini,
Hasil nanti ditentukan oleh rencana kita pada hari ini.
KAPAN USAHA ANDA DIMULAI ...?
 seseorang bisa memulai, membuka, atau menjalankan usahanya di
bermacam-macam situasi dan keadaan,

 Hal yang penting adalah bahwa kapan saja Anda mau mulai membuka
usaha dan pada posisi apapun Anda sekarang, yang diutamakan dari
masing-masing individunya adalah selalu berusaha menyiapkan dan
melakukan perubahan mental, yaitu,
 Perubahan dari mental pegawai ke mental entrepreneur,
 Mau mengikis sikap mental yang tidak baik,
 Memenuhi beberapa persyaratan lainnya.

 Ada Pendapat Klasik Latin yang mengatakan: “siapa mau damai, siapkan
perang”.

 Tiga bagian bisnis


 Menemukan Peluang yang tepat,
 Menemukan Orang yang tepat,
 Menemukan Uang.
BEBERAPA SITUASI SEORANG MEMULAI USAHA
 Timbulnya gagasan dan visi pada setiap keadaan atau lingkungan, baik
disengaja maupun tidak disengaja (serendipity),

 Dari hobby yang sudah berjalan, lalu tiba-tiba terpikirkan bisa menjadi
peluang untuk usaha,

 Tiba-tiba melihat peluang –apapun bentuknya– yang sangat baik untuk


digarap menjadi usaha,

 Diajak teman atau siapa saja untuk bergabung memulai suatu usaha,

 Tiba-tiba diberi tawaran oleh seseorang, berupa pekerjaan atau order


yang ternyata menarik untuk dijadikan awal usaha,

 Perusahaan tempat bekerja bangkrut atau ditutup.


 Karena PHK, kemudian sulit untuk mencari lowongan kerja baru –
apapun situasinya. Dari pada menganggur padahal kebutuhan ekonomi
untuk keluarga mendesak, lebih baik memuli membuka usaha,

 Merasa kepepet atau terdesak – apapun penyebabnya. Biasanya


ketika kepepet orang menjadi kreatif, dalam keadaan terjepit, otaknya
akan berputar untuk dapat berbuat sesuatu. Arahkan situasi ini pada hal
yang positif dan produktif dengan membuka usaha,

 Tiba-tiba insyaf kalau menjadi pegawai ternyata “madesu” (masa depan


suram). Dari pada terus ditekuni atau pindah kerja diperusahaan lain,
lebih baik berubah haluan menjadi pengusaha,

 Tiba-tiba menyadari bahwa menjadi pengangguran itu tidak enak dan


tidak baik. Dari pada mencari lowongan kerja atau menunggu panggilan
kerja yang tak kunjung tiba, lebih baik punya gagasan untuk membuka
usaha dan menjadi pengusaha.
 Bingung dan kepepet setelah pension, karena uang pensiunan tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi dirinya dan keluarganya,

 Untuk mahasiswa yang menghadapi situasi drop out (DO) dari


kampusnya. Daripada pindah ke perguruan tinggi lain, lebih baik punya
gagasan jadi pengusaha, mumpung masih muda, punya keberanian, dan
belum banyak beban hidup.

Jadi, apapun keadaan seseorang, dimulainya usaha bisnis adalah


karena adanya peluang, adanya gagasan, dan karena kepepet.
Proses dan situasi semacam itulah yang mendorong kebanyakan orang
menjadi entrepreneur.
Pegawai Bermental Entrepreneur
 Kita banyak mendengar bagaimana seorang entrepreneur sukses
dengan cemerlang karena sejak remaja telah merintis bisnisnya sendiri.
Banyak hal yang menyebabkannya menjadi sukses namun sayangnya
begitu banyak orang yang merasa tidak bisa sesukses dia karena tidak
memiliki bisnis sendiri atau merasa terlambat untuk memulai
berwirausaha.
 Namun, pada dasarnya pola-pola pikir dan sikap yang menentukan
sukses seorang entrepreneur juga dapat dimiliki oleh seorang pegawai,
yang nantinya akan disebut sebagai “intrapreneurship”.
 Berikut adalah 3 hal yang bisa membuat seorang pegawai memiliki
mental entrepreneurship, atau yang dikenal sebagai “intrapreneur”.
 Rekrut mitra dan kawan,
 Perbanyak jejaring bisnis dengan menghadiri acara-acara yang
dihadiri oleh sosok-sosok penting yang perlu Anda kenal dan ajak
kerjasama agar lebih maju.
 Jangan hanya megumpulkan kartu nama mereka. Setelah bertemu
dan bertukar kartu nama, teruslah bangun hubungan baik dengan
mereka.
 Temukan “medan tempur” Anda sendiri,
 Keberhasilan dalam entrepreneurship maupun berkarir sebagai
pegawai bergantung pada penemuan dan pemanfaatan peluang
yang ada.
 Temukan tujuan Anda, inilah langkah pertama menuju sukses.
 Entrepreneur sukses biasanya fokus dan berkomitmen untuk
menekuni satu hal dalam proyek-proyek mereka dan passion
mereka begitu tinggi.
 Meski masih bekerja sebagai pegawai, Anda juga perlu mengenali
ketrampilan dan kelebihan-kelebihan Anda.
 Temukan visi pribadi Anda untuk sukses.

 Kembangkan kelebihan yang kurang adil,


 Entrepreneur memiliki semangat dan dorongan internal untuk
mencapai puncak. Mereka ingin sekali menjadi yang terbaik di
bidangnya.
 Dengan menaklukkan tantangan, kepercayaan diri akan tumbuh
perlahan-lahan dan terus menguat.
 Sejumlah saran untuk para calon entrepreneur para yang masih
bekerja untuk orang lain atau karyawan yang ingin menjadi
entrepreneur, berikut poin-poinnya,
 Jika Anda sedang dalam masa ‘menganggur’, gunakan jeda tersebut
untuk memikirkan dan mengevaluasi prioritas dalam hidup Anda.
 Mintalah nasihat dari setiap orang tentang kemungkinan memiliki
usaha sendiri. Anda tidak akan pernah tahu seberapa banyak orang
yang bersedia membantu Anda mewujudkan impian itu.
 Hadapilah ketakutan. Memiliki sebuah usaha sendiri berbeda jauh
dari bekerja untuk perusahaan orang lain. Anda tidak akan
mendapatkan gaji bulanan, tetapi Anda akan bisa mendapatkan
semua laba yang Anda hasilkan dan Anda tidak bisa dipecat
bagaimanapun juga. Selain itu, saat usaha Anda makin maju,
pertambahannya akan menjadi milik Anda sepenuhnya.
 Yakinlah bahwa usaha baru Anda adalah sesuatu yang Anda akan
bisa banggakan ke setiap orang dan Anda akan menikmati
mengerjakan setiap hal di dalamnya. Intinya, buat orang lain merasa
gembira dan tertolong dengan kehadiran usaha Anda.
E. TIP JADI ENTREPRENEUR

Technopreneurship

 Technopreneurship (technology entrepreneurship) merupakan bagian


dari entrepreneurship yang menekankan pada faktor teknologi, yakni
kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam proses bisnisnya.
 Teknopreneur adalah orang yang mampu membuat, berkreasi, dan
berinovasi atas suatu produk yang akan dijual ke pasar. Secara umum,
ada dua jenis bisnis yang dapat membentuk technology entrepreneur
(technopreneur), yaitu bisnis lifestyle dan bisnis yang pertumbuhan tinggi
(high growth businesses).
 Bisnis lifestyle umunya tidak tumbuh dengan cepat sehingga kurang
menarik bagi investor profesional.
 Bisnis pertumbuhan yang tinggi memiliki potensi menghasilkan kekayaan
yang besar dengan cepat, berisiko tinggi, tapi memberikan imbalan yang
besar sehingga menarik bagi pemodal ventura (ventura capitalis). Dell
adalah contoh perusahaan dengan bisnis pertumbuhan tinggi.
Mengenal Blue Ocean Strategy

Resep khusus entrepreneurship, yaitu blue.


Blue di sini membicarakan 4 hal yakni,
B = Menciptakan hal yang baru,
L = Lain dari yang lain,
U = Unik,
E = Eksklusif.

 Blue Ocean menciptakan ruang pasar yang belum terjamah dan


tereksplorasi oleh para pesaing bahkan oleh mereka yang sudah mapan
sekalipun.
 Di ‘blue ocean’ kita membuat persaingan menjadi tidak relevan. Risiko
untuk tergilas persaingan yang ketat menurun drastis.
 Strategi ‘blue ocean’ juga menciptakan dan mampu menjemput
permintaan baru yang belum tergarap oleh pelaku pasar.
 Melenyapkan pertukaran antara manfaat dan biaya.
 Terciptanya keserasian dalam seluruh sistem kegiatan perusahaan yang
bertujuan untuk mencapai diferensiasi dan biaya yang lebih rendah.
Rahasia Sukses Entrepreneur
 Ilustrasi,
 Lain lubuk lain ikannya. Ungkapan ini tentu sering kita dengar saat
kecil, artinya, masing-masing tempat memiliki etika pergaulan yang
berbeda.
 Kantor juga menerapkan aturan dan etika berbeda pada semua
karyawannya.
 Setiap karyawan memiliki kesempatan untuk menjadi seorang
entrepreneur di tempat kerja. Sayangnya, tidak banyak dari mereka
yang sanggup menjalani prosesnya. Sebuah proses panjang yang
butuh banyak kesabaran dan tantangan.
 Rahasia untuk Sukses lakukan hal-hal berikut,
1. Datang tepat waktu. Kita harus berusaha untuk selalu datang tepat
waktu. Rekan lain akan menghargai konsistensi kita terhadap waktu.
2. Jangan terlalu lama istirahat. Persiapkan kebugaran tubuh dengan
benar dan hindari menghabiskan waktu istirahat siang terlalu lama.
3. Stop bergosip! Kebanyakan orang mudah berasumsi tentang
kepribadian orang lain, meski sebetulnya mereka tidak tahu apa-apa.
Untuk menghindari persepsi negatif, hindari obrolan yang
menjerumus pada gosip.
4. Menjaga meja kerja tetap tertata. Kemampuan kita untuk
mengorganisir ruang kerja dapat memberi efek positif pada kualitas
performa kerja di kantor. Tidak percaya? Coba saja!,
5. Berpakaian rapi. Gunakan pakaian rapi yang layak dipakai di kantor
dan tidak seronok. Seseorang juga menilai kepribadian orang lain
melalui etika berpakaiannya lho.
Beberapa Perbedaan ...
 Ilmu Kewirausahaan dalam perkembangannya mengalami evolusi yang
pesat, berkembangnya bukan pada dunia usaha semata melainkan
dibidang industri, perdagangan, pendidikan, kesehatan dan instansi
lainnya, Kewirausahaan dapat dijadikan kiat bisnis.
 Karyawan Vs Entrepreneur, dimana,
 Karyawan adalah orang yang bekerja pada orang lain, professional
executive (decision maker) dan orang yang menolak ketidakpastian,
butuh rasa aman dan nyaman,
 Intrapreneur adalah karyawan dengan jiwa kewirausahaan (inovatif
dan tajam dalam melihat peluang), yang dicari adalah kemerdekaan
dan akses terhadap resources ,
 Entrepreneur adalah orang yang memiliki usaha yang dikembangkan
sendiri dan bersahabat dengan uncertainties (kalau tidak bekerja keras,
berani menghadapi risiko rugi, tidak bisa memberi makan keluarga dan
karyawan)
 Social entrepreneur adalah Pelaku kegiatan sosial berwatak
entrepreneur
 Eco-Preneur adalah Wirausaha dalam bidang lingkungan hidup
 Tips praktis entrepreneur sukses
 Modal utama berwirausaha bukanlah uang, melainkan keyakinan
untuk tumbuh dan menang,
 Bersahabatlah dengan ketidakpastian,
 Buka pikiran Anda, pelajari hal-hal baru,
 Be ready, persiapkan diri Anda dengan baik,
 Bangunlah network selagi muda, dan jagalah kepercayaan
 Proses KREATIF DAN INOVATIF hanya dilakukan oleh orang-orang
yang memiliki sikap dan jiwa Kewirausahaan yaitu orang-orang,
 Percaya diri (yakin, optimis dan komitmen),
 Berinisiatif (energik),
 Ingin berprestasi (orientasi hasil & memiliki visi),
 Memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil beda),
 Berani mengambil risiko (suka tantangan).
6 Faktor Penentu untuk Hidup Kaya
 Ilustrasi,
 Menjadi kaya dan hidup berkecukupan adalah impian setiap orang, banyak
hal yang dapat dilakukan ketika sisi financial atau keuangan mencukupi.
Tidak hanya dapat mencukupi kebutuhan pribadi, orang kaya bahkan dapat
membantu orang lain yang membutuhkan, sehinga anda yang rela bekerja
siang dan malam untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah sebanyak
mungkin. namun, ada perbedaan antara orang kaya dan orang miskin.
 Pebisnis, T. Harv Eker pernah mengatakan, orang miskin mengumpulkan
uang demi uang untuk dibelanjakan saat itu juga. Namun, orang kaya
mencari uang sebagai benih yang dapat ditanam untuk memperoleh uang
jutaan lagi. Lalu, ditanam lagi untuk memperoleh uang puluhan juta.
 Kekayaan adalah hasil akumulasi dan bukan apa yang Anda hasilkan,
Jika Anda harus berhenti bekerja besok, berapa lama Anda dapat
mempertahankan gaya hidup Anda sekarang? Itulah yang disebut
kekayaan.
 Contoh,
Saat Anda mempunyai gaji Rp 10.000.000 per bulan namun ketika ditanya
oleh sebuah survei, mengatakan tidak termasuk cicilan, ini berarti bahwa
yang menjadi kekayaan Anda sekarang adalah bukan sepenuhnya milik Anda
karena masih dibebani oleh cicilan, sehingga setelah dikurangi cicilan, dan
pengeluaran, bisa jadi hasilnya adalah nol atau tidak ada sama sekali. Ini
bergantung erat dengan kebiasaan belanja Anda terutama belanja yang
dibiayai oleh kredit.
 Untuk memjadi kaya yang harus dilakukan antara lain,
 Menghindari beberapa tindakan krusial yang hanya membuat Anda miskin,
 Melakukan beberapa tindakan penting yang dapat membuat anda Kaya Raya
Menghindari beberapa tindakan krusial yang hanya membuat Anda
miskin,
1. Utang
 Utang sebenarnya bukanlah hal yang salah bagi Anda yang mapan secara
finansial, apalagi jika Anda berutang untuk hal-hal produktif seperti KPR atau
modal usaha, karena hal-hal tersebut memang sulit dihindari.
 Beda halnya dengan utang yang tidak perlu, seperti utang kartu kredit. Sering
kali banyak orang yang akhirnya terlilit oleh utang kartu kredit yang akhirnya
malah membuatnya kehilangan barang berharga, bahkan tidak menutup
kemungkinan kehilangan rumah jika utang kartu kredit telah melampaui
kemampuan membayar.
 Lakukan pertimbangan yang matang sebelum mengajukan utang. Sesuaikan
kemampuan bayar dengan kebutuhan yang kamu hadapi.
2. Tidak menyisihkan gaji
 Cara lain menghargai usaha atau kerja keras Anda selama ini adalah dengan
menyimpannya sebagian. Orang-orang yang mapan dari segi finansial
terbiasa menyisihkan sebagian besar uang untuk didapatnya, lalu
menggunakan sisanya untuk kebutuhan sehari-hari.
 Mereka mampu menahan diri untuk tidak mengutak-atik dana simpanan
mereka. Jadi ada baiknya jika Anda berlaku seperti kebanyakan orang-orang
mapan secara finansial lainnya.
3. Sering beli makan di luar
 Alih-alih tidak mau repot, membeli makan siang di luar malah membuat Anda
menjadi lebih boros. Makan masakan rumah adalah salah satu cara yang
dapat Anda lakukan untuk menjadi kaya.
 Selain lebih sehat, Anda bisa menyisihkan uang yang miliki untuk keperluan
lain yang lebih penting. Untuk menghindari kebosanan dan mencegah Anda
memesan makanan di restoran cobalah membuat daftar menu mingguan.
 Anda sekaligus dapat mengasah kemampuan memasak serta kreativitas
dalam mengolah bahan masakan.
4. Membeli tanpa pertimbangan
 Hal ini mungkin sering Anda alami, yaitu tidak bisa membedakan mana
kebutuhan dan mana keinginan.
 Diskon yang besar sering kali menjadi godaan saat Anda berbelanja. Namun,
akhirnya membuat Anda sering kali mengeluarkan uang untuk sesuatu yang
sebenarnya tidak dibutuhkan.
 Pertimbangkan lagi sebelum membeli, apakah Anda benar-benar
membutuhkan barang itu atau tidak.
 Belajar menahan diri untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak
Anda butuhkan.
5. Menggunakan ATM untuk belanja
 Praktis, alasan setiap orang lebih suka menggunakan kartu ATM
dibandingkan uang tunai. Namun sering kali hal ini pula yang membuat Anda
terlena membelanjakan tanpa memperhitungkan berapa banyak yang telah
dikeluarkan.
 Lebih baik gunakanlah dana tunai untuk belanja, dengan begitu Anda dapat
meminimalisir uang yang dibelanjakan, karena terbatasnya uang tunai yang
Anda miliki dibandingkan uang di ATM.
6. Tidak mencatat pengeluaran
 Biasakan mencatat segala pengeluaran, mulai dari hal-hal kecil seperti rokok,
kopi, sarapan sampai tiket parkir. Hal ini penting untuk membantu Anda
meminimalisir pengeluaran yang tidak perlu.
 Tidak hanya itu, mencatat pengeluaran dapat membantu Anda menghindari
kehabisan uang sebelum akhir bulan.
Melakukan beberapa tindakan penting yang dapat membuat anda Kaya
Raya
1. Cadangkan dana tak terduga,
 Mulailah dengan membuat dana darurat tidak terduga,
 Targetkan Rp 5.000.000 dengan mengumpulkan uang hasil bekerja 36 bulan.
 Jangan gunakan uang tersebut jika memang bukan untuk kebutuhan yang
mendesak seperti mendapatkan musibah atau jatuh sakit. Komitmen Anda
untuk langkah ini sangatlah penting.
2. Selesaikan utang
 Utang adalah musuh kekayaan. Meski demikian, ketika seseorang hendak
memiliki rumah, kendaraan, peralatan rumah tangga (televisi, peralatan
elektronik, mebel, dan sebagainya), pada umumnya, harus membayarnya
dengan kredit, karena harga yang tak terjangkau.
 Lebih dari itu, untuk kebutuhan sekunder pun, seperti untuk biaya pendidikan
dan ongkos kesehatan juga berbasis kredit.
 Bijaksanalah dalam berutang karena utang adalah musuh kekayaan.
 Perhatikan dengan seksama dan tentukan prioritas apa yang menjadi
kebutuhan utama dan apa yang menjadi sebatas keinginan.
3. Hargai tiap peluang
 Jika ada yang menawari Anda peluang usaha, jangan ragu untuk menerima.
Walaupun tidak langsung dapat dirasakan, ini bisa menjadi tabungan untuk
hari tua nanti. Walaupun saat ini Anda tidak memerlukannya, tapi suatu saat
nanti Anda akan perlu.
 Misal ada yang menawari Anda untuk usaha bordir dengan modal mesin yang
harus Anda beli. Saat Anda sudah menerima keuntungan, dan hasilnya
menjanjikan, dukunglah lagi usaha tersebut agar lebih berkembang.
4. Jangan rugi karena inflasi
 Tabungan adalah faktor terbesar yang membuat Anda kaya. Jadi, jangan
sampai tabungan Anda berkurang karena inflasi.
 Contoh,
20 tahun yang lalu, uang Rp 1.000 dapat memperoleh 4 butir telur. Sekarang,
bahkan harga 1 butir telur sudah mencapai Rp 1.500. Apakah telurnya
berubah? Tidak. Uanglah yang sesungguhnya bermasalah.
 Inilah yang membuat Anda dari hari ke hari harus bekerja lebih keras untuk
menutupi kebutuhan hidup.
 Solusinya adalah investasikan uang Anda.
5. Hitung semua aset dan utang
 Apakah Anda memiliki rumah, properti atau usaha?
 Apa yang menjadi tanggungan Anda kepada orang lain? pinjaman atau biaya
sewa?
 Makin kecil perbandingan tanggungan Anda terhadap apa yang dimiliki, maka
makin kaya Anda.
 Buatlah daftar barang yang masih dicicil dan utang yang masih ditanggung
agar membuat Anda termotivasi untuk segera melunasinya.
 Rencanakan secara teliti dan hati-hati keuangan Anda untuk melunasi cicilan
dan utang Anda, juga usahakan untuk tidak menambah cicilan dan utang
lainnya.
6. Strategi ciptakan kekayaan jangka panjang
 Strategi apapun yang bagus untuk dapat mengidentifikasi cara membangun
kekayaan jangka pendek dan jangka panjang.
 Tujuan jangka pendek dapat menyertakan hal-hal yang Anda ingin capai
dalam satu atau tiga tahun sedangkan jangka panjang seperti tabungan
pensiun yang tidak akan Anda sentuh selama 2030 tahun.

Вам также может понравиться