Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
b
P=
N
P = Tingkat kesukaran naskah soal
b = Tingkat kesukaran butir soal
N = Jumlah butir soal
Ba - Bb
D =
0,5 T
D = Daya beda
Ba = Jml Kel Atas menjawab benar
Bb = Jml Kel Bawah menjawab benar
T = Jumlah peserta Tes
( ≥ + 0.25 )
3. Berfungsi tidaknya pilihan
Pilihan
A B C D* E
Kelompok
Atas 0 1 1 1 2
Bawah 0 1 2 1 1
Jumlah 0 2 3 2 3
Pilihan
A* B C D E
Kelompok
Atas 1 1 2 0 1
Bawah 2 0 1 1 1
Jumlah 3 1 3 1 2
Pilihan
A B* C D E
Kelompok
Atas 0 4 1 0 0
Bawah 1 1 1 1 1
Jumlah 1 5 2 1 1
4. Reliabilitas Perangkat Tes
• Seberapa jauh alat ukur (skor) benar - benar
menggambarkan tingkat kemampuan mhs.
keajekan alat ukur
(Korelasi 2X tes pd peserta yg sama)
Unsur Error al :
– Butir tes mendua
– tes terlalu sukar menebak
– jumlah tes sedikit
ANALISIS SOAL DENGAN
METODE “ITEMAN”
Harga : menggambarkan konsistensi skor tes
naskah dapat diandalkan (reliable). Semakin
tinggi (>0,5) berarti naskah dapat diandalkan
Nilai P: menggambarkan kesukaran perangkat tes
Yang baik adalah 0,5 (kesukaran sedang).
Semakin kecil nilainya, tingkat kesukaran
semakin tinggi
Nilai Biser: menggambarkan daya beda naskah.
Perangkat tes mempunyai daya beda yang
baik bila memilik poin biser lebih dari +0,25.
Berfungsi tidaknya distraktor:
• Tidak homogen
• Peserta tes benar-benar pintar, sehingga
benar-benar dapat membedakan kunci
dengan distraktor
Daya beda butir soal:
1. KEJELASAN KALIMAT
2. VALIDITAS
3. KETEPATAN MARKING SCHEME
(KATA KUNCI, PEMBOBOTAN)
4. ALOKASI WAKTU DAN NILAI
TERIMAKASIH