Вы находитесь на странице: 1из 7

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN INDUSTRI


SEKOLAH MENENGAH ANALIS KIMIA BOGOR

LABORATORIUM
ANALISIS INSTRUMEN 2
Dasar :
Ion Fe 3+ direduksikan dengan NH2OH.HCl
menjadi ion Fe 2+. Ion Fe 2+ direaksikan
dengan O-phen membentuk senyawa
komplek [(C12H8N2)3Fe]2+ yang berwarna
sindur, yang stabil pada pH 3-4. Absorbansi
diukur dengan spektrofotometer pada
panjang gelombang 510 nm.
4Fe3+ + 2NH2OH.HCl 4Fe2+ + N2O+ 4H+ + 2HCl + H2O

Fe2++3 [(C12H8N2)3Fe]2+
1. Standar induk Fe 100 ppm
Timbang 0.864 g (NH4)2SO4.Fe2(SO4)3.24 H2O (Tawas feri
amonium P.A), dilarutkan dalam labu ukur 1 liter,
tambahkan beberapa tetes H2SO4 pekat samapai tidak
berwarna kemudian di encerkan sampai tanda batas.
2. Ortho phenantroline 0.25 %
Ditimbang 0,25 gram ortho penantroline, dilarutkan
dengan sedikit etanol 96%, kemudian diencerkan dengan
air suling sampai 100 ml.
3. Hidroksilamin HCL 10 %
Ditimbang 10 gram Hidroksilamin HCl, dilarutkan dengan
air suling sampai 100 ml.

4. Natrium asetat 0.5 %


Ditimbang 0,5 gram Na Acetat, dilarutkan dengan air
suling sampai 100 ml.
 PERSIAPAN DERET STANDAR

Standar induk Fe 100 ppm


20 ml
Fe 20 ppm (100 ml)

0 0,2 0,4 0,8 1,6 3,2 ppm 100 ml


0 1 2 4 8 16 ml
DERET STANDAR dan SAMPEL
( 0 0,2 0,4 0,8 1,6 3,2 ppm ) ( 10 ml dan 10 ml)

+ 4 mL hidroksilamin HCl 10%


+ 1 mL CH3COONa 0.5 %
+ 4 mL O-phen 0.25 %
Diamkan ± 5 ‘

(Warna larutan stabil)

Ukur dengan spektrofotometer


Λ 510 nm
abs - intersep
ppm   fp
slope

Вам также может понравиться