Вы находитесь на странице: 1из 73

Biopsikologi

Neuron & Hormon

Eyet Hidayat
Makna Biopsikologi / Psikologi Faal

 Psikologi Fisiologi
 Biopsikologi
 Psikobiologi
 Psikologi biologis
 Neurosains Perilaku (Paling Umum)

Salah satu cabang ilmu psikologi yang mempelajari


kaitan antara psikologi dan biologi (perilaku dengan
sistem saraf).

Jadi, perilaku manusia dapat dijelaskan berdasarkan


cara kerja otak/sistem saraf.
Dasar-dasar Biologis Neurosains Perilaku

 Hipokrates
 Pikiran & emosi bukan berada di jantung tapi merupakan
aktifitas otak.
 Aristoteles
 Otak berperan mendinginkan gairah jantung.
 Galen
 Besar perhatian kpd otak, shg membedah & mempelajari otak
sapi, domba, babi, kucing, anjing, linsang,monyet,& kera.
 Rene Descartes
 Mempelajari tentang refleks (otomatis, tanpa sadar). Teori
refleksnya benar ttp saat ini penjelasan fisiologis otak dpt
menjelaskannya.
 Johannes Muller (Tokoh Penting dlm perkembangan fisiologi
eksperimental)
 Semua serabut saraf membawa jenis pesan yg sama. Informasi
sensoris (indrawi) pastilah dispesifikasi olh serabut saraf
tertentu yg aktif. (doktrin Energi Saraf Spesifik)
TEORI CHARLES DARWIN

 Teori evolusi darwin merevolusi biologi dan sangat


mempengaruhi para psikolog awal.
 Darwin menganggap bhw semua ciri organisme (struktur,
warna, perilaku) memiliki arti penting scr fungsional.
 Paruh tajam elang u/ memangsa.
 Ulat bulu makan daun hijau> berwarna hijau tubuhnya.
 Perilaku itu bukan warisan tp yg diwariskan adl otak yg
menyebabkan perilaku itu terjadi.
 Teori ini dikenal dg Fungsionalisme, yaitu: prinsip utk
memahami fenomena biologi melalui pemahaman terhadap
fungsi yg berguna bagi organisme.
 Jadi, u/ memahami fisiologi berbagai perilaku, kita perlu
memahami tujuan perilaku/apa yg mau dicapai (tujuan
mengindikasikan bhw perilaku itu bermanfaat, & karenanya
organisme berfungsi)
Neuron (dan glia)

Sistem saraf Sinapsis

Neurotransmitter

Sistem komunikasi
“informasi”
Kelenjar

Sistem endokrin Darah

Hormon
SISTEM SYARAF
SISTEM SARAF

SISTEM SARAF TEPI SISTEM SARAF PUSAT


(Peripheral Nervous System- PNS) (Central Nervous System = CNS)

SARAF SARAF SUMSUM TULANG


OTAK
SENSORIK MOTORIK BELAKANG

SARAF SOMATIK

SARAF OTONOM

SARAF SIMPATIS

SARAF
PARASIMPATIS
Sistem limbik (emosi, motivasi, memori)
1.a.i. Hindbrain (otak primitif)

Fungsi motorik 
Fungsi tidur 
keseimbangan, koordinasi
bangun, tidur, mimpi
Fungsi belajar hal baru 
atensi, waktu

Fungsi “pre-wired”
bernapas, denyut nadi,
batuk, muntah
Cranial nerves (CN)
 Sebagian besar saraf pada PNS
keluar melalui spinal cord,
kecuali saraf kranial.
 Saraf kranial untuk komunikasi
antara otak dengan indera dan
otot (PNS) di dalam cranium
(tengkorak).
 http://youtu.be/IBuPzn_8UTc
Saraf kranial
Nomor dan nama Fungsi umum Fungsi spesifik

I. Olfaktori Sensorik Penciuman


II. Optik Sensorik Penglihatan
III. Okulomotor Motorik Gerakan mata
Sensorik Sinyal sensorik dari gerakan mata
tertentu
IV. Troklear Motorik Gerakan mata
Sensorik Sinyal sensorik dari gerakan mata
tertentu
V. Trigeminus Sensorik Sensasi pada wajah
Motorik Mengunyah
VI. Abdusens Motorik Gerakan mata
Sensorik Sinyal sensorik dari gerakan mata
tertentu
Saraf kranial

Nomor dan nama Fungsi umum Fungsi spesifik

VII. Fasial Sensorik Pengecapan rasa (2/3 anterior


lidah)
Motorik Ekspresi wajah, sekresi air mata,
saliva, dilatasi pembuluh darah
kranial
VIII. Statoakustik Sensorik Pendengaran, keseimbangan di
telinga dalam
IX. Glasofaringeal Sensorik Pengecapan rasa (1/3 posterior
lidah)
Motorik Saliva, menelan
Saraf kranial

Nomor dan nama Fungsi umum Fungsi spesifik

X. Vagus Sensorik Sensasi leher dan toraks


Motorik Kontrol otot tenggorokan, perut,
dan dada
XI. Aksesori Motorik Gerakan leher, bahu, kepala
Sinyal sensoris dari otot leher
Sensorik
XII. Hipoglosal Motorik Gerakan lidah
Sensorik Sinyal sensorik dari otot lidah
Sel Syaraf

 Tipe sel pada sistem saraf :


1. Neuron
2. Glia
 Otak manusia dewasa
tersusun atas 100 (86?)
milyar neuron.
Neuron pada vertebrata
1. Neuron sensorik

2. Neuron motorik

3. Interneuron
Glia
Sinapsis

 Informasi dari satu neuron ke neuron lain mengalir


melalui sinapsis  synaptic connectivity.
 Setiap neuron terkoneksi dengan 5 ribu – 200 ribu
neuron lain dan bersifat plastis  synaptic plasticity.
Sinapsis dan neurotransmitter

Presynaptic ending (ujung


prasinaptik) yang melepas
neurotransmitter.
Synaptic cleft (celah
sinaptik di antara ujung
pra dan post sinaptik)

Postsynaptic ending (ujung


post-sinaptik) yang
mengandung reseptor
penangkap
neurotransmitter.

Sebagian besar informasi yang dikomunikasikan melalui


sinapsis adalah sinyal kimia neurotransmitter.
Mood dan pengaturan suhu tubuh,
perilaku agresif, dan siklus tidur.

Perangsang utama;
penyebaran Glutamat Dopamin Fungsi motorik
informasi sensoris dan reward
dan belajar. (imbalan).

Neurotransmitter Kontraksi otot,


Inhibitor utama Asetilkolin perangsangan
aktivitas neuron. kortikal.

Norepinefrin
(noradrenalin)

Rangsang otak dan fungsi Pengurangan rasa nyeri,


lain seperti mood, lapar, peningkatan selera
dan tidur. makan.
Obat Efek terhadap Efek terhadap sinapsis
psikotropika perilaku
Amfetamin Meningkatkan Meningkatkan pelepasan
kegembiraan, dopamin and
kewaspadaan, mengubah neurotransmitter lain.
mood, mengurangi
kelelahan.
Kokain Meningkatkan Menghambat proses
kegembiraan, pengembalian kembali
kewaspadaan, mengubah dopamin dan
mood, mengurangi neurotransmitter lain.
kelelahan.
Metilfenidat Meningkatkan Secara bertahap
(Ritalin) konsentrasi. menghambat pengambilan
kembali dopamin dan
neurotransmitter lain.
Obat Efek terhadap Efek terhadap sinapsis
psikotropika perilaku
MDMA Dosis rendah: stimulan Melepas dopamin.
(“ekstasi”) Dosis lebih tinggi: Melepas serotonin.
gangguan pengindraan menghancurkan akson yang
mengandung serotonin.

Nikotin Efek stimulan. Menstimulasi reseptor


asetilkolin tipe nikotin,
meningkatkan pelepasan
dopamin pada nucleus
accumbens (bagian otak yang
terkait dengan motivasi,
kesenangan, dan adiksi).
Opiat (e.g., Relaksasi, menarik diri, Menstimulasi reseptor
heroin, morfin) penurunan rasa nyeri. endorfin.
Obat Efek terhadap Efek terhadap
psikotropika perilaku sinapsis

Cannabis Gangguan penginderaan, Mengeksitasi reseptor


(mariyuana) penurunan rasa nyeri dan umpan balik negatif pada
mual, peningkatan nafsu neuron pra-sinaptik.
makan.

Hallucinogen Gangguan penginderaan. Menstimulasi seratonin


(e.g., LSD) tipe 2A (5-HT2A).
PENGERTIAN KELJ. ENDOKRIN
24

Kelenjar yang mengirimkan


hasil sekresinya langsung ke
dalam darah yang beredar
dalam jaringan kelenjar tanpa
melewati duktus/ saluran dan
hasil sekresinya disebut hormon
( Syaiffudin H, 1997, Anatomi
Fisiologi, EGC, Jakarta )

22 September 2018Eyet Hidayat,SPd,SKp,MKep,Sp.Kep.J./anfis/endokrin


Kelenjar Endokrin
Sistem endokrin adalah kumpulan
glands (kelenjar) yang menghasilkan
hormon secara langsung dari sebuah
sistem.
Hormon merupakan sinyal kimiawi
(analog dengan neurotransmitter
pada sistem saraf).
Hormon dilepaskan ke dalam aliran
darah dan dapat memengaruhi satu
atau lebih organ di dalam tubuh.
Beda Endokrin & Eksokrin

Endokrin Eksokrin
Sekresi Hormon Sekresi Enzym
Sekresi Internal (tanpa Sekresi Eksternal
ductus) Fungsi : Protective &
Masuk Ke sirkulasi Fungsional
Berikatan dg Reseptor
Fungsi Regulator

22 September Eyet Hidayat,SPd,SKp,MKep,Sp.Kep.J./anfis/endokrin 26


Fungsi Sistem Endokrin
27
1. Pertumbuhan & Maturasi
 Mengatur pertumbuhan.
 Mengatur tubuh terhadap stress.
2. Metabolisme
 Mengatur metabolisme
 Mengatur absorbsi nutrien
 Mengatur penggunaan glucosa pd respirasi
seluler.
 Memelihara pH tubuh dg cara memelihara
konsentrasi cairan & elektrolit.
3. Reproduksi
 Menghasilkan karakteristik2 seksual.
 Mengatur proses-2 reproduksi
 Mengaktifkan laktasi.
22 September 2018 Eyet Hidayat,SPd,SKp,MKep,Sp.Kep.J./anfis/endokrin
Sistem endokrin

Kelenjar pineal
Hipotalamus
Kelenjar pituari
Kelenjar tiroid
Kelenjar adrenal

Pankreas
Testis (lelaki)

Ovarium (perempuan)
Sistem Pengaturan pengeluaran hormon

Eyet 22
Hidayat,SPd,SKp,MKep,Sp.Kep.J./anfis/endokrin Sept
Kelenjar pituari: Kelenjar utama,
di bawah kendali hipotalamus,
mengarahkan kelenjar lain dalam
Kelenjar pituari dan tubuh. Contoh: TSH (thyroid
hormon pituari stimulating hormone).

Kelenjar adrenal dan


adrenalin

Kelenjar reproduksi seksual


dan hormon seksual
Kelenjar adrenal: Terletak di
bagian atas ginjal, berfungsi
yang melepas adrenalin dan
Kelenjar pituari dan kortisol ketika timbul rangsang
hormon pituari emosional.

Kelenjar adrenal dan


adrenalin

Kelenjar reproduksi seksual


dan hormon seksual
Kelenjar reproduksi seksual:
Kelenjar pituari dan • Testis pada lelaki.
hormon pituari • Ovarium pada perempuan.

Kelenjar adrenal dan Hormon seksual:


adrenalin
• Testosteron.
Kelenjar reproduksi seksual
• Estrogen.
dan hormon seksual
Neurotransmitter vs. hormon
Perbandingan Neurotransmitter Hormon
Bagian dari Sistem saraf. Sistem endokrin.
Lokasi transmisi Sepanjang celah Darah.
sinaptik.
Diproduksi oleh Neuron. Kelenjar endokrin.

Sel yang menjadi Neuron atau sel lain. Organ yang letaknya
target jauh.
Kecepatan aksi Hitungan milidetik. Lama, hitungan detik
sampai hari.
Bagian yang Membran post- Organ target.
distimulasi sinaptik.
Sensasi
&
Persepsi
Definisi
Sensori adalah stimulus atau rangsang yang
datang dari dalam maupun luar tubuh.
Stimulus tersebut masuk ke dalam tubuh
melalui organ sensori ( panca indera)
Persepsi adalah daya mengenal barang,
kualitas atau hubungan serta perbedaan antar
hal yang terjadi melalui proses mengamati,
mengetahui dan mengartikan setelah
mendapat rangsang melalui indera
Sensasi Normal
Stimulus Organ Sel syaraf
sensori

Medula spinalis Impuls


Otak syaraf

Persepsi Reaksi
Sensasi
• Fenomena yang terjadi akibat proses
sensorik yang berkaitan dengan alat-alat
indera (senses), yang mencakup:
– Mata ---sight (visual/penglihatan)
– Telinga ---hearing (auditoris/pendengaran)
– Hidung ---smell (olfaktoris/pembauan)
– Lidah ---taste (gustasi/pengecapan)
– Kulit ---touch (perabaan, tekanan,
temperatur & nyeri)
• Proses Sensasi Menjadi Persepsi
(Plotnik, 2005):
1. Stimulus  (cahaya, suara, suhu)
2. Transduksi  sinyal listrik  impuls syaraf
3. Otak: Primary Areas  Impuls syaraf menjadi sensasi
4. Otak: Association Areas  sensasi diubah menjadi
image yang bermakna (persepsi)
5. Personalized perception: pengalaman, lingkungan, emosi,
ingatan-ingatan personal akan menambah persepsi kita.
Oleh karena itu persepsi bisa tidak mencerminkan
stimulus
aslinya. Persepsi dapat bias, berubah, atau terdistorsi.
Sensation vs Perception
• Sensations • Perceptions
– Sejumlah informasi – Pengalaman sensoris yang
yang relatif kurang bermakna yang dihasilkan
setelah otak menggabungkan
bermakna yang ratusan sensasi.
terjadi ketika otak – Sekumpulan tindakan
memproses sinyal- mental yang mengatur
sinyal elektrik yang impuls-impuls sensorik
menjadi suatu pola
berasal dari panca bermakna
indera. – Hasil interpretasi terhadap
– Proses penginderaan rangsang-rangsang yang
diterima
– Proses – Proses diterimanya
penerimaan rangsang sampai rangsang
rangsang itu disadari dan dimengerti
Faktor-faktor yang mempengaruhi fungsi sensori
1. Usia
 Bayi tidak bisa membedakan stimulus sensori karena
jalur sarafnya belum matang
 Lansia mengalami perubahan degeneratif pada organ
sensori dan fungsi persyarafan sehingga mengalami
penurunan ketajaman & lapang pandang, penurunan
pendengaran, perubahan gustatori dan olfaktori, dll.
2. Medikasi
 Beberapa antibiotika (mis: streptomisin, gentamisin)
bersifat ototoksik dan secara permanen dapat
merusak syaraf pendengaran
 Kloramfenikol dapat mengiritasi syaraf optik
 Obat analgesik, narkotik, sedatif dan antidepresan
dapat mengubah persepsi stimulus
3.Faktor-faktor
Lingkungan yang mempengaruhi fungsi sensori
• Stimulus lingkungan yang terlalu berlebih (ramai/bising) dapat
menimbulkan beban sensori yang berlebih, yang biasanya ditandai
dengan kebingungan, disorientasi dan tidak mampu membuat
keputusan
• Stimulus lingkungan yang terbatas (mis: isolasi) dapat mengarah
pada deprivasi sensori
• Kualitas lingkungan yang buruk juga dapat memperparah keruakan
sensori. Mis: penerangan yang buruk, lorong yang sempit.
4. Tingkat kenyamanan
• Nyeri dan kelelahan mengubah cara seseorang berpersepsi dan
bereaksi terhadap stimulus
5. Penyakit yangyang
Faktor-faktor diderita
mempengaruhi fungsi sensori
• Katarak dapat menyebabkan penurunan penglihatan
• Infeksi pada telinga dapat menyebabkan gangguan pendengaran,
dll.

6. Merokok
• Penggunaan tembakau yang kronik dapat menyebabkan atrofi
ujung2 saraf pengecap sehingga mengurangi persepsi rasa

7. Tindakan medis
• Intubasi endotrakea menyebabkan kehilangan kemampuan bebicara
sementara.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi

1. Gangguan Otak
• Kerusakan otak, keracunan, obat halusinogenik

2. Gangguan jiwa
• Keadaan emosi tertentu dapat mengakibatkan ilusi
• Psikosa dapat menyebabkan halusinasi

3. Pengaruh lingkungan sosiobudaya


• Mempengaruhi persepsi karena penilaian sosiobudaya yang
berbeda
Penglihatan
• Rangsang yang sesuai : cahaya
• Panjang gel. cahaya yang bisa ditangkap oleh
mata: 400-700 nm
Sel batang & Sel kerucut
• Syaraf reseptor rangsang: ada di retina
– sel kerucut (cone); membutuhkan lebih banyak
cahaya untuk bekerja, sangat peka terhadap
panjang gelombang yang beragam
• Memungkinkan kita untuk melihat beragam warna
– Sel batang (rod); lebih peka terhadap cahaya,
memungkinkan kita dapat melihat dalam suasana
gelap dan malam hari.
• Kucing dapat melihat dengan baik dalam cahaya yang
redup sebagian karena mereka memiliki banyak sel
batang
Struktur umum mata
Perbedaan antara sel batang
dan sel kerucut
Sel batang Sel kerucut
• Jumlahnya 120 - • 7-8 juta
125 juta • Di pusat (fovea)
• Letaknya di tepi dari retina
retina • Tidak terlalu
• Sangat sensitif sensitif
• Tidak peka • Peka terhadap
terhadap warna warna
Teori Trikromatik
Teori persepsi warna
yang mengajukan tiga
mekanisme dalam
sistem penglihatan,
setiap sistem peka
terhadap rentang
panjang gelombang
tertentu; interaksi
antara ketiga sistem ini
akan menghasilkan
semua pengalaman
warna yang kita alami
Teori Trikromatik
• Berhubungan dengan tahap pertama pemrosesan
• Terjadi dalam retina mata
• Retina memiliki tiga jenis dasar sel kerucut
• Masing-masing memiliki respon maksimal
terhadap warna biru, hijau dan merah (masing-
masing satu)
• Ribuan warna yang kita lihat merupakan
kombinasi aktivitas dari ketiga jenis sel kerucut ini
Teori Opponent Process

Also assumed that there are 3 types of cones. Each of


the three cone types respond to two different
wavelengths. (Ewald Hering, 1870)
Cara kerja opponent-process
• Sel-sel opponent-process merespons dalam cara
saling bertentangan terhadap warna hijau-
merah/biru-kuning
– Mereka mengirimkan pesan sebagai respons pada
salah satu warna tersebut dan mematikan respons
untuk warna lainnya
• Negatif afterimage : efek pantulan syaraf
– Sel-sel yang aktif atau tidak aktif sebagai respons
terhadap warna ͞hijau͟ akan mengirimkan pesan yang
bertentangan ;͞merah͟Ϳketika warna hijau ini
disingkirkan, dan sebaliknya
Buta Warna

• Buta warna total


– disebabkan oleh variasi genetik yang menyebabkan sel
kerucut di retina berfungsi dengan tidak tepat, atau
malah tidak ada sel kerucut sama sekali. Dunia visual
hanya terdiri dari warna hitam, putih dan abu-abu
• Buta warna parsial
– Defisiensi warna; orang ini tidak dapat membedakan
antara warna merah dan hijau
Pendengaran
• Telinga manusia
terdiri dari 3
bagian
Telinga Tengah

• tulang-tulang
pendengaran,
berfungsi untuk
mengalirkan getaran suara
dari gendang telinga
menuju ke rongga telinga
dalam.
• Saluran eustachius
Saluran yang
menghubungkan telinga
tengah dengan faring,
saluran ini berfungsi
menjaga keseimbangkan
tekanan udara pada telinga
luar dengan telinga tengah.
Telinga Dalam
• Tingkap/jendela
oval
• Koklea
• Tingkap/jendela
 bundar
• Membran
basilaris
• Organ korti
Dimensi psikologis dari pengalaman auditori

• Loudness/ keras-lembutnya suara


– Intensitas tekanan gelombang
– Amplitudo gelombang, tinggi maksimum sebuah
gelombang
– Intensitas suara diukur dalam unit desibel (db)
• Pitch/tinggi-rendah suara
– Frekuensi gelombang suara
– Seberapa cepat udara bervibrasi, jumlah gelombang
penuh/detik
– Satu siklus per detik dikenal dengan 1 hertz (Hz)
• Timbre/ warna suara
– Kualitas suara yang membedakan suara yang satu dengan
yang lainnya
Penciuman
• Stimulus: bau
• Ada 6 bau utama yang dapat ditangkap oleh
indera ini:
– Bau rempah-rempah
– Bau harum
– Bau eteris
– Bau damar
– Bau busuk
– Bau hangus
Pengecapan

• Stimulus: cairan kimiawi


• 4 macam rasa yang dapat
diterima:
– Manis, asin, asam, pahit
• Kepekaan terhadap pahit
yang paling besar
Peraba

• Stimulus: tekanan, suhu, rasa sakit/nyeri dan


gerakan
• Kepekaan terhadap orientasi dan
keseimbangan terdapat dalam indera
kinestesis kepekaan terhadap gerakan
– Sistem vestibular; peka terhadap gravitasi,
akselerasi dan deselerasi serta gerakan berputar
– Sistem rabaan; peka terhadap kualitas permukaan
di sekitar kita, letak anggota badan dan tegangan
otot
Persepsi
Pengalaman sensoris yang bermakna yang
dihasilkan setelah otak menggabungkan
dan mengorganisasikan ratusan sensasi.

 Hasil interpretasi terhadap rangsang-rangsang


yang diterima.
 Proses diterimanya rangsang sampai rangsang itu
disadari dan dimengerti.
Dua pendekatan bagaimana
persepsi terbentuk:

1. Pendekatan Strukturalisme
2. Pendekatan Gestalt
Dua paradigma psikologi dalam memandang
bagaimana persepsi terbentuk:
1. Strukturalisme
Persepsi dibentuk oleh penjumlahan ribuan
elemen sensasi. Persepsi bisa dibagi menjadi
unit-unit/elemen yang lebih kecil
2. Gestalt
Persepsi bukan sekedar penjumlahan sensasi,
namun terdapat satu set pengaturan/
pengorganisasian elemen sensasi menjadi pola
atau persepsi yang lebih bermakna.
Perceptual Organization
• Hukum kedekatan (proximity)
– Benda-benda yang berada berdekatan satu
dengan yang lainnya cenderung dikelompokkan
sebagai suatu kelompok/ kesatuan

• Hukum kesinambungan (continuity)


– Garis dan pola cenderung dipersepsikan sebagai
sesuatu yang berkesinambungan dalam waktu
dan ruang.
Perceptual Organization

• Hukum kesamaan (similarity)


– Benda-benda yang serupa dalam satu karakteristik
(warna, bentuk, ukuran) cenderung dipersepsikan
sebagai satu kelompok yang sama

• Hukum bentuk-bentuk tertutup (closure)


– Bentuk-bentuk yang sudah kita kenal, walau hanya
nampak sebagian atau terlihat sebagai sesuatu yang
tidak sempurna, cenderung kita lihat sebagai suatu
yang sempurna
Perceptual Constancy
Persepsi yang akurat mengenai obyek sebagai sesuatu yang
stabil dan tidak berubah meskipun terjadi perubahan pola
sensorik (sudut pandang, jarak, pencahayaan) yang dihasilkan
oleh obyek tersebut.

• Konstansi bentuk  Kita mempersepsikan benda memiliki


bentuk yang konstan meski bentuk bayangan pada retina
yang dihasilkan berubah akibat berubahnya titik pandang
pada benda tersebut.
• Konstansi letak  benda yang tidak bergerak kita persepsi
tetap di tempatnya meski ada pergerakan pada mata,
kepala, tubuh.
• Konstansi ukuran  mobil/kereta api dari jauh
• Konstansi kecerahan  kecerahan salju
• Konstansi warna  warna apel di dalam dan di luar
ruangan kita persepsikan tetap merah
Persepsi Gerak
• Efek otokinetik
– Bila kita memandang setitik cahaya dalam
keadaan gelap gulita, cahaya tersebut akan
nampak bergerak ke atas, ke bawah, ke samping
kiri dan kanan
• Gerakan stroboskopik/phi-phenomenon
– Bila ada dua stimulus atau lebih yang muncul
dalam selang waktu yang amat pendek dan
diamati sebagai gerakan dari satu rangsang saja.
Ilusi Visual

• Ilusi Muller-Lyer
• Are the horizontal lines the same length?

Вам также может понравиться