Вы находитесь на странице: 1из 23

Journal Reading

UPDATE PADA
TRANSFUSI MASIF

Penyaji : Rani Juliantika, S.Ked


Pembimbing : dr. Yusni Puspita, Sp.An., KAKV.,KIC., M.Kes

DEPARTEMEN ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
PENILAIAN DAN MANAJEMEN PERDARAHAN MASIF :
PENILAIAN KOAGULASI, STRATEGI FARMAKOLOGIS
DAN MANAJEMEN TRANSFUSI
.

Perdarahan Transfusi
Masif Masif

Menjaga sirkulasi dan


haemostasis yang adekuat

E.c : -trauma Protokol transfusi masif : - monitor


-ginekologi - nilai yang menggambarkan metabolik
-bedah bagaimana produk darah - kelainan
diminta, disiapkan, dan koagulasi 
disampaikan dikoreksi
- menentukan algoritma
laboratorium panduan
transfusi
- memfasilitasi komunikasi
antara personil yang terlibat
Penyebab  rasio plasma dan trombosit
trauma lebih tinggi
ETIC  asam traneksamat

Penyebab  Penggunaan cryoprecipitate


Obstetri yang lebih besar atau
 Fibrinogen concentrate
- memperjelas optimal rasio
produk darah
- pengobatan berdasarkan
Studi lebih gangguan klinis yang
mendasari
lanjut - penggunaan terapi alternatif
- integrasi pengujian hasil
laboratorium dalam
pengelolaan pasien
perdarahan masif.
Definisi Transfusi Masif
Transfusi masif :
transfusi produk darah dalam volume besar selama
periode waktu singkat untuk pasien yang memiliki
perdarahan berat atau tidak terkendali.

.
Definisi transfusi masif berdasarkan volume transfusi
dan jangka waktu transfusi diberikan.
DEWASA: ANAK:
 Transfusi ≥10 unit RBC,  Transfusi >100% TBV
dalam 24 jam. dalam 24 jam,
 Transfusi >4 unit RBC  Transfusi dukungan
dalam 1 jam untuk menggantikan
 Penggantian >50% dari perdarahan
TBV oleh produk darah berkelanjutan >10% TBV,
dalam 3 jam.  Penggantian >50% TBV
oleh produk darah dalam
3 jam.
Epidemiologi Transfusi Masif - Penyebab kematian ke empat di Amerika
Serikat  >120.000 kematian pada tahun
Trauma 2010  40% kematian terkait karena
perdarahan tak terkendali.
- 99% pasien yang menerima <10 unit RBC
dalam 24 jam pertama selamat
Transfusi - 60% pasien yang menerima >10 unit RBC
dalam 24 jam pertama selamat
Masif

syok hipovolemi  penyebab nomor


Obstetri satu kematian ibu di seluruh dunia.

Operasi Operasi jantung, tulang belakang,


Besar hati dan transplantasi multiviceral.

Perdarahan saluran
cerna masif
Patofisiologi perdarahan masif dan transfusi
Prediksi transfusi masif
TASH (Trauma Associated Severe Hemorrhage) Score
Nunez, dkk.  menemukan parameter sederhana dan
cepat, yaitu:
1. adanya trauma tembus
2. tekanan sistolik arteri <90 mmHg
3. denyut jantung >120 kali/menit
4. Sonografi positif pada trauma abdomen.

Jika dua dari empat parameter di atas positif, pasien


mungkin akan membutuhkan transfusi masif.
Manajemen klinis pada transfusi masif

DAHULU :
SEKARANG:
Produk darah (PRC) diberikan
Pemberian RBC, plasma dan
setelah 2 liter cairan resusitasi
trombosit dalam rasio 1:1:1
(kristaloid atau koloid), dengan
mempertahankan hasil
laboratorium hemoglobin >10
Mencegah ETIC, morbiditas dan
g/dL, trombosit >50.000/mm3,
mortalitas
dan INR ≤1.5.
Protokol Transfusi Masif
 cara untuk menjamin perawatan pasien yang baik
dengan memiliki suatu protokol standar yang spesifik
mengambil tindakan untuk setiap layanan yang terlibat.

 menunjukkan peningkatan kelangsungan hidup


pasien dan mengurangi tingkat kegagalan organ dan
komplikasi pasca trauma.
Komponen-Komponen
Protokol Transfusi Masif (MTP)
Algoritma pengujian
laboratorium [PT, aPTT,
Kapan harus memulai Kapan harus mengakhiri tingkat fibrinogen, analisa
MTP MTP gas darah, darah lengkap]
dan thromboelastography
jika tersedia.

Kebutuhan perawatan
Persiapan produk darah
pasien lainnya (seperti
dan pengiriman (paket
darah warmers, asuhan
transfusi).
keperawatan).
Obat alternatif yang termasuk dalam
Protokol Transfusi Masif
Rekombinant activated
faktor VII (rFVIIa)

Prothrombin kompleks
konsentrat (PCC)

Asam traneksamat
Pemantauan Laboratorium selama
Protokol Transfusi Masif
 Kelainan metabolik hyperkalaemia dan
hypocalcaemia.
 Pengukuran gas darah arteri pemantauan
oksigenasi.
 Tes koagulasi konvensional, PT, aPTT dan tingkat
fibrinogen
 Kelainan haemostatik disfungsi platelet,
hyperfibrinolysis dan defisiensi faktor XIII.
 Thromboelastography (TEG) dan rotasi
thromboelastometry (ROTEM),
Kesimpulan
 Komunikasi efektif  manajemen pasien perdarahan
masif secara optimal.
 Protokol transfusi masif sangat penting bagi pasien yang
mengalami trauma aktif, kehamilan resiko tinggi, bedah
jantung, dan transplantasi.
 Resusitasi pasien trauma dengan transfusi sel darah
merah, plasma dan trombosit dengan rasio mendekati
1:1:1 mungkin lebih bermanfaat dalam mengurangi
kematian dan memperbaiki prognosis.
 Pemberian asam traneksamat di awal proses resusitasi
meningkatkan kelangsungan hidup pasien.

Вам также может понравиться