Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Marcella Arista
112017034
PENDAHULUAN
Gangguan makan :
penyakit kronis
gangguan perilaku makan
perilaku dalam mengkontrol berat badan
dampak serius terhadap psikologik dan medis).
tiga jenis gangguan makan : anorexia nervosa (AN), bulimia nervosa (BN),
dan binge-eating disorder (BED
Sejak 1980-an, peningkatan prevalensi gangguan makan dalam populasi
Asia.
Di Indonesia, 12-22% wanita berusia 15-29 tahun menderita defisiensi energi
kronis (IMT <18,5) di beberapa kawasan. Apakah defisiensi ini disebabkan oleh
gangguan makan atau hal lain tidaklah dijelaskan secara rinci.
Gangguan Makan
awal 20 tahun.
diperkirakan terjadi pada kira-kira 0,5 sampai 1% gadis remaja
Wanita > laki-laki
frekuensi tertinggi mungkin pada wanita muda yang profesinya
memerlukan berat badan ideal
Etiologi dan Faktor Resiko
Biologis
Serotonin dianggap terlibat dalam patofisiologi gangguan makan.
Perkembangan
biasanya terjadi selama masa remaja dan diyakini penyebabnya berhubungan dengan
antara perkembangan pada tahap kehidupan ini.
Lingkungan
Sering kali terdapat kesalahpahaman yang berlebihan terhadap penyimpanan lemak
normal,
komentar orang lain bahwa remaja putri terlihat gemuk.
Penurunan berat badan mungkin merupakan respon terhadap sindiran.
Psikologis
keinginan yang kuat untuk menguruskan berat badan dan takut gemuk, biasanya
didahului oleh periode 1 atau 2 tahun gangguan mood dan perubahan perilaku.
Sosio kultural
Pada budaya yang menerima atau menghargai bentuk tubuh gemuk, jarang terjadi
gangguan makan. Lingkungan sosiokultural pada remaja dan wanita muda di Amerika
Serikat juga sangat menekankan kelangsingan dan pengendalian terhadap tubuh
seseorang menjadi indicator untuk evaluasi diri.
Gambaran Klinis
orang dengan AN melihat diri mereka sebagai orang dengan kelebihan berat
badan
Obsesi : Makan, makanan dan kontrol berat badan
mengukur berat badannya berulang kali,
menjaga porsi makanan dengan berhati-hati
makan dengan kuantiti yang sangat kecil dan terhadap pada sebagian
makanan.
masalah psikiatri : depresi, ansietas, obsessive, penyalahgunaan zat
penyakit fisik : osteopenia, osteoporosis, rambut dan kuku yang rapuh, kulit
yang kering, anemia ringan, kelemahan dan kehilangan otot, konstipasi berat,
tekanan darah rendah, pernafasan dan nadi yang melemah, penurunan suhu
tubuh internal, kelesuan.
Diagnosis
DSM-IV
Ketakutan berlebihan untuk meningkatkan berat badan atau menjadi
gemuk
Keengganan untuk menetapkan berat badan pada atau di atas berat
normal yang minimal sesuai umur dan ketinggian tubuhnya
Distorsi pandangan tubuh (merasakan dirinya “terlalu gemuk” walaupun
dirinya telah underweight)
Tidak mengalami menstruasi (amenorrea) selama sekurang-kurangnya 3
siklus berturut-turut.
PPDGJ-III
Mempunyai ciri khas gangguan adalah mengurangi berat badan dengan sengaja, dipacu dan atau
dipertahankan oleh penderita. Untuk suatu diagnosis yang pasti dibutuhkan semua hal seperti di
bawah ini, yaitu:
Berat badan tetap dipertahankan 15% di bawah yang seharusnya ( baik yang berkurang maupun
yang tidak tercapai) atau Quetelet’s body mass index adalah 17,5% atau kurang.
Berkurangnya berat badan dilakukan sendiri dengan menghindari makanan yang mengandung
lemak dan salah satu hal di bawah ini :
Merangsang muntah oleh dirinya sendiri
Menggunakan pencahar
Olah raga berlebihan
Menggunakan obat penahan nafsu makan dan atau diuretika.
Terdapat distorsi body image dalam psikopatologi yang spesifik dimana ketakutan gemuk terus menerus menyerang
penderita, penilaian yang berlebihan terhadap berat badan yang rendah.
Adanya gangguan endokrin yang meluas, melibatkan hypothalamic-piyuitary-gonadal aksis, dengan manifestasi
pada wanita sebagai amenore dan pada pria suatu kehilangan minat dan potensi seksual. Juga dapat terjadi
kenaikan hormon pertumbuhan, kortisol, perubahan metabolisme peripheral dari hormone tiroid, dan sekresi insulin
abnormal.
Jika onset terjadinya pada masa prubertas, perkembangan prubertas tertunda atau dapat juga
tertahan. Pada penyembuhan, prubertas kembali normal, tetapi menarche terlambat.
Diagnosa Banding
Indikasi ranap : berat badan kurang daripada 75% daripada berat badan
ideal
Konseling gizi
Keterlibatan keluarga
Purging type. Individu tersebut memuntahkan kembali makanan secara sengaja atau
menyalahgunakan obat pencahar, diuretik atau enema.
Nonpurging type. individu tersebut menggunakan cara lain selain cara yang digunakan pada
purging type, seperti berpuasa atau berolahraga secara berlebihan
Epidemiologi
BN > AN.
1 hingga 3% pada wanita muda
wanita > laki-laki
sering terdapat pada perempuan berberat badan normal, tetapi kadang–
kadang pasien memiliki riwayat obesitas
Etiologi
Faktor Biologi.
hubungan dengan berbagai neurotransmitter serotonin dan norepinefrin
Faktor Sosial.
kedudukan tinggi dan perlu berespon terhadap tekanan sosial untuk menjadi
kurus.
Faktor Psikologis.
memiliki kesulitan dalam mengendalikan impulsnya dimana sering dihubungkan
dengan ketergantungan zat, alkohol, dan labilitas emosional (termasuk usaha
bunuh diri).
Diagnosis dan gambaran klinis
DSM-IV
Episode makan berlebihan yang berulang. Episode ini ditandai dengan 2
hal berikut :
Makan, dalam periode waktu yang jelas (misal,dalam tiap periode 2 jam),
jumlah makanan yang jelas lebih besar dibandingkan yang dapat dimakan oleh
sebagian besar orang selama periode waktu yang sama dan dalam situasi yang
sama)
Perasaan hilang kendali terhadap makan selama episode ini (misal, perasaan
bahwa ia tidak dapat berhenti makan atau mengendalikan apa dan berapa
banyak yang dimakan)
Perilaku kompensasi berulang yang tidak tepat untuk mencegah kenaikan
berat badan, seperti muntah yang diinduksi sendiri, penyalahgunaan
laksatif, diuretik, enema, berpuasa, atau olahraga berlebihan.
Makan berlebihan dan perilaku kompensasi yang tidak tepat ini keduanya
ada, rata-rata setidaknya 2x/minggu selama 3 bulan
Perhatian yang berlebihan terhadap bentuk dan berat badan.
Gangguan ini tidak hanya terjadi selama episode anoreksia nervosa.
PPDGJ-III:
Untuk diagnostik pasti, dibutuhkan semua berikut ini:
Terdapat preokupasi yang menetap untuk untuk makan, dan ketagihan (craving)
terhadap makanan yang tidak bisa dilawan, penderita tidak berdaya terhadap
datangnya episode makan berlebihan dimana makanan dalam jumlah yang besar
dimakan dalam waktu yang singkat
Pasien berusaha melawan efek kegemukan dengan salah satu atau lebih cara
seperti berikut :
Merangsang muntah oleh diri sendiri
Menggunakan pencahar berlebihan
Puasa berkala
Memakai obat-obatan seperti penekan nafsu makan, sediaan tiroid atau diuretika. Jika
terjadi pada penderita diabetes, mereka akan mengabaikan pengobatan insulinnya.
Gejala psikopatologinya terdiri dari ketakutan yang luar biasa akan kegemukan
dan penderita mengatur sendiri batasan yang ketat dari ambang berat badannya.
interval antara ke dua gangguan tersebut berkisar antara beberapa bulan sampai
beberapa tahun. Episode sebelumnya ini dapat jelas terungkap, atau dalam
bentuk ringan yang tersembunyi dengan kehilangan berat badan yang sedang
dan atau suatu fase sementara dari amenore.
Bulimia nervosa harus dibedakan dari gangguan depresif, walaupun
penderita bulimia sering mengalami gejala-gejala depresi.
Penatalaksanaan