Вы находитесь на странице: 1из 9

LANDASAN PEDAGOGIK & PSIKOLOGIS

PENDIDIKAN INKLUSI
Disusun Oleh : Kelompok 5
• Aida Jamilah (A1C115003)
• Annisa Harmainah (A1C115042)
• Dyah Ayu Wulandari (A1C115048)
• Ekka Rahmah (A1C115206)
• Isna Mardina (A1C115021)
• Mahlidi (A1C115025)
• Meyla Kurniawati (A1C115028)
LANDASAN PEDAGOGIK

► Pasal 3 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang berisi bahwa tujuan pendidikan


nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratis dan
bertanggung jawab.
LANDASAN PEDAGOGIK

Artinya, peserta didik yang berkelainan atau dalam hal ini ABK pun juga
dibentuk melalui pendidikan menjadi warga negara demokratis dan
bertanggung jawab, yaitu individu yang menghargai perbedaan dan
berpartisipasi dalam masyarakat sesuai batas kemampuan optimalnya.
LANDASAN PEDAGOGIK

Para peserta didik berkelainan dibentuk menjadi warganegara yang demokratis


dan bertanggungjawab, yaitu individu yang mampu menghargai perbedaan dan
berpartisipasi dalam masyarakat. Tujuan ini mustahil tercapai jika sejak awal
ditempatkan disekolah-sekolah khusus. Betapapun kecilnya mereka harus diberi
kesempatan untuk berkumpul bersama teman sebayanya.
LANDASAN PEDAGOGIK

Seiring dengan perubahan pandangan terhadap ABK, terdapat tuntutan dalam


penggunaan konsep-konsep dalam proses pembelajaran.

1. Konsep penempatan diri ABK sebagai pusat perhatian bukan kecacatannya.


2. Konsep kecacatan dan keunggulan bukanlah hal yang dapat memisahkan
ABK dengan anak pada umumnya sebagai peserta didik untuk
mendapatkan pendidikan secara bersama-sama.
LANDASAN PEDAGOGIK

1. Konsep penempatan diri ABK sebagai pusat perhatian bukan kecacatannya,


sehingga bukan anak yang menyesuaikan diri dengan sistem pendidikan melainkan
sistem pendidikan yang menyesuaikan yang harus menyesuaikan dengan
kebutuhan anak. Berdasarkan hal tersebut diadakannya perubahan dalam sistem
layanan pendidikan, yaitu Special need education bukan lagi Special education, sehingga
layanan pendidikan sesuai dengan tuntutan konsep, yaitu difokuskan pada potensi
anak ABK bukan pada hambatan yang disebabkan oleh kecacatannya.
LANDASAN PEDAGOGIK

2. Konsep kecacatan dan keunggulan bukanlah hal yang dapat memisahkan ABK dengan
anak pada umumnya sebagai peserta didik untuk mendapatkan pendidikan secara
bersama-sama. Semakin tinggi keyakinan bahwa setiap anak sebagai insan manusia
dapat dididik, sekaligus dapat mendidik, serta saling mendidik sesamanya membuat
semakin tinggi pula kesadaran bahwa pendidikan untuk semua anak dapat
diselenggarakan dalam sistem dan lingkungan yang sama-sama. Konsep-konsep
tersebut dapat diterapkan melalui pendidikan inklusif.
LANDASAN PSIKOLOGIS

► Pendidikan inklusi adalah pendidikan yang didasari semangat terbuka untuk


merangkul semua kalangan dalam pendidikan.

► Pendidikan inklusi merupakan implementasi pendidikan yang berwawasan


multikultural yang dapat membantu peserta didik mengerti, menerima, serta
menghargai orang lain yang berbeda suku, budaya, nilai, kepribadian, dan
keberfungsian fisik maupun psikologis.
LANDASAN PSIKOLOGIS

► Tujuan luhur pendidikan inklusi yang berdasar pada keunikan setiap individu
termasuk dalam tahapan perkembangannya sejalan sekali dengan paham pada
ilmu psikologi yang semua referensinya menekankan bahwa setiap individu
akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan ritme serta karakteristik khas
masing-masing.

Вам также может понравиться