P ROG RA M

P EMBERANTASAN
DHF
D I P U S KESMAS
M U H A M M A D F AT U R R A H M A N A D A N I
102015021
SKENARIO

Pada akhir tahun berdasarkan evaluasi program pemberantasan DHF masih

didapatkan prevalensi DHF berkisar 18% dengan tingkat CFR 4%, rata-rata

penderita datang terlambat sehingga terlambat juga dirujuk ke rumah sakit.

Berdasarkan pemantauan jentik, didapatkan dari Angka Bebas Jentik (ABJ)

adalah 60%. Kepala Puskesmas akan melakukan revitalisasi program

pemberantasan penyakit DHF dan ingin didapatkan insiden serendah-

rendahnya dan CFR 0%.

ANALISIS MASALAH

Lingkungan( Peran dan

fisik dan fungsi
non fisik) puskesmas
Peran dokter
sebagai
Agent communicator,
community leader,
Prevalensi dan decision maker
Pola DHF
Transmisi tinggi
penyakit
Promotif,
preventif
SP2TP (Sistem
pencatatan dan Upaya
pelaporan terpadu kesehatan
Evaluasi dgn puskesmas) pokok
puskesmas
pendekatan (P2M)
SASARAN PEMBELAJARAN

• Mampu menjelaskan peran dan fungsi puskesmas

• Mampu memahami dan menjelaskan evaluasi program kesehatan dengan pendekatan sistem
• Mampu melaksanakan peranan dokter sebagai community leader, decision maker, dan manager
• Mampu melaksanakan upaya kesehatan pokok puskesmas
PUSKESMAS (PUSAT KESEHATAN
MASYARAKAT)
Suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta
masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.

PERAN DAN FUNGSI PUSKESMAS

1. Perencanaan Fungsi Puskesmas
2. Pengorganisasi • Sebagai Pusat Pembangunan Kesehatan Masyarakat
di wilayah kerjanya.
3. Penatalaksanaan
• Membina peran serta masyarakat di wilayah
4. Pengawasan kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan
5. Abatisasi untuk hidup sehat.
• Memberikan pelayanan kesehatan secara
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat
wilayah kerjanya
PENGERTIAN DBD / DHF
• DBD  infeksi akut,disebabkan virus dengue tipe I-IV (Arbovirus) dan ditularkan
melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
• 4 manifestasi klinis utama  demam tinggi, fenomena pendarahan, hepatomegali dan
pada keadaan berat terjadi tanda-tanda kegagalan sirkulasi.
EPIDEMIOLOGI
• Agent  Virus Dengue
– genus Flavivirus, DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4
– Arthropod Borne Virus
• Vektor  nyamuk Aedes (Ae.)
– Jarak terbang maks.100m. Endo & Eksofagik.
– Aktif hisap diurnal, 2-3x hisap/hari
– Masa terpendek pertumbuhan telur-dewasa ±7-10 hari
• Host (manusia dan beberapa spesies primata )
– Faktor resiko : infeksi sekunder dengue, mobilitas
masyarakat, penduduk perkotaan, kebiasaan menampung,
pendidikan dan pengetahuan <
• Environment : tempat penampungan air bersih, daerah dengan
ketinggian, musim hujan ,kelembaban udara meningkat.
• Transmisi :
- Vektor Antrophoda
- Secara Biologis
PROMOSI KESEHATAN UNTUK DBD
Penyebarluasan Informasi Pemberdayaan dan
Kesehatan Penggerakan Masyarakat

• Penyuluhan  pengertian, • PHBS.

gejala, cara mencegah, cara
• Pemeriksaan jentik nyamuk
menanggulangi DBD, PSN,
maks. 1x3 hari.
informasi rujukan bagi
penderita • PSN min. 1xseminggu

• Penyuluhan perorangan, • Mobilisasi massa 

kelompok, massa (temu muka / mencegah dan
media) menanggulangi DBD
PROMOSI KESEHATAN UNTUK DBD

Pembinaan
• Pertemuan rutin dengan kader  membahas permasalahan kesehatan terkait DBD 
Membina kader  pemantauan di setiap wilayah (t.u. wilayah potensial kejadian
DBD)

• Pembinaan kesehatan di tatanan rumah tangga, sekolah, tempat-tempat umum, tempat

kerja, dan institusi kesehatan dengan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.
PREVENTION
• Pencegahan Primer (Primary Prevention)
– Memberikan pendidikan tentang pencegahan penyakit DBD.
– Tujuan  tidak terjadi penyakit DBD
• Pencegahan Sekunder (Secondary Prevention)
– Diagnosis dini pada penderita dan memberikan pengobatan
yang tepat  tidak timbul komplikasi dan mencegah
meluasnya penyakit atau wabah
• Pencegahan Tersier (Tertiary Prevention)
– Mencegah bertambah parahnya penyakit, dan komplikasi
yang dapat menyebabkan kematian.
– Proses rehabilitasi  mencegah efek samping dari proses
penyembuhan penyakit DBD.
PROGRAM KERJA PUSKESMAS
Pencegahan DBD :
1. Pemberantasan nyamuk
dewasa
• Bersihkan tempat yang disukai
nyamuk, fogging, memutus daur
hidup nyamuk
Apabila terjadi wabah :
• Kampanye informasi untuk
masyarakat
• Area geografik ditegaskan 
menentukan luasnya penyemprotan
insektisida

2. Pemberantasan jentik nyamuk

• 3 M , ABATE.

3. Penyuluhan bagi masyarakat

• Melakukan PSN
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN TERPADU PUSKESMAS
(SP2TP)
Sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP)
merupakan satu-satunya Pencatatan dan Pelaporan yang berlaku di
Puskesmas di seluruh Indonesia
Tujuannya : Tersedianya data dan informasi yang tepat waktu, up to date,
mutahir secara periodik/ teratur, dapat digunakan untuk pengelolaan
program kesehatan melalui Puskesmas di perbagai tingkat administrasi.

Pelaksanaan SP2TP :
1. Pencatatan dengan format
2. Pengiriman laporan dengan menggunakan
format secara periodik
3. Pengolahan analisis dan pemanfaatan
data/informasi
EVALUASI PROGRAM
Evaluasi adalah suatu kegiatan untuk mengumpulkan data secara statistik lalu
dianalisis dan digunakan untuk menjawab apa yang diharapkan pada suatu program
terutama mengenai efektivitas dan efisiensi dan orang-orang.

LINGKUNGAN

MASUKAN PROSES KELUARAN DAMPAK

UMPAN BALIK

• Penilaian terhadap masukan

Termasuk kedalam penilaian terhadap masukan (input), ini ialah yang menyangkut pemanfaatan berbagai sumber
daya, baik sumber dana, tenaga dan ataupun sumber sarana.
• Penilaian terhadap proses
Penilaian terhadap proses (process) lebih dititikberatkan pada pelaksanaan program, apakah sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan atau tidak, proses yang dimaksudkan disini mencakup semua tahap administrasi, mulai dari tahap
perencanaan, pengorganisasian, dan pelaksanaan program.
• Penilaian terhadap keluaran
Yang dimaksud dengan penilaian terhadap keluaran (output) ialah penilaian terhadap hasil yang dicapai dari
dilaksanakannya suatu program.
• Penilaian terhadap dampak
Penilaian terhadap dampak (impact) program mencakup pengaruh yang ditimbulkan dari dilaksanakannya suatu
program.
PERAN DOKTER PUSKESMAS
• Care Provider  Mampu menyediakan perawatan
• Communicator  Mampu menjadi komunikator yang baik
• Decision Maker  Mampu menjadi penentu keputusan.
• Community Leader  Mampu menjadi pemimpin dalam
komunitas atau masyarakat
• Manager  Mampu dan bisa memiliki skill manajerial yang baik
untuk menjalankan fungsi-fungsi diatas.
KESIMPULAN

• Dalam usaha merealisasi setiap upaya kesehatan tersebut

harus mendapat kerjasama semua pihak termasuklah
individu, keluarga, masyarakat dan pemerintah. Untuk
mengatasi masalah di dalam puskesmas kita perlu memilih
prioritas masalah terlebih dahulu, kemudiaan
menganalisanya, menentukan kesenjangan yang terjadi dan
mencari solusi yang tepat
THANK YOU 