Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Fo o d
allerg y
Persisten selama
beberapa tahun bahkan
dekade.
Cenderung remisi
0 1 3 7 15 year
spontan dengan
Ad apt ed fro m ho lgat e S, Church MK. ed s. A llerg y, Lo nd o n: Gower Med ical Pub lishing , 1993
bertambahnya usia.
ATOPI
ATOPI
PREVENTION
Risiko Alergi
60%-80%
Jika kedua orang tua
memiliki manifestasi sama
Berikan nilai kondisi terhadap seluruh anggota Risiko alergi Ananda akan semakin tinggi
keluarga Anda pada tabel di bawah ini: apabila terdapat riwayat alergi pada keluarga 1,2
Saudara Nilai 40%- 60% 20%- 30% 25%- 30% 5 - 15%
Keluarga Ayah Ibu Kandung Keluarga jika kedua orangtua jika salah satu orangtua jika saudara jika orangtua tidak
memiliki riwayat alergi memiliki riwayat alergi memiliki riwayat alergi memiliki riwayat alergi
Nilai
Nilai Kondisi:
0 Apabila tidak ditemukan riwayat alergi
1 Apabila diduga terkena alergi
60%- 80%
2 Apabila pernah dinyatakan alergi oleh tenaga kesehatan Jika kedua orang tua
memiliki manifestasi sama
Risiko kecil
0
(5 - 15%)
Risiko tinggi
4-6
(40 - 60%)
Makanan Laut
Risiko Alergi Ananda : (udang, kepiting, kerang)
Gandum Telur
Referensi:
Referensi:
Diadaptasi dari Kartu Deteksi Dini Risiko Alergi. UKK Alergi-Imunologi
1. Vandenplas, Y. et al (2014). Middle East Consensus Statement on the Prevention, Diagnosis, and Management of Cow’s Milk Protein Allergy, Pediatr
Gastroenterol Hepatol Nutr, 17 (2), 61-73.
2. Diadaptasi dari Kartu Deteksi Dini Risiko Alergi (UKK Alergi-Imunologi)
3. Boyce, J. et al. (2010). Guideline for the diagnosis and management of food allergy in the United States: Report of the NIAID Sponsored Expert Panel.
SEGERA konsultasikan ke Tenaga Kesehatan, Journal of Allergy and Clinical Immunology. 2010, 126 (6): 51-558
Masa pra-hamil Masa hamil Masa perinatal Masa bayi Masa anak > 1 tahun
1. Diet sehat
Tindakan 1. Diet sehat & seimbang. 1. ASI > 6 bulan.
& seimbang.
2. Probiotik & Prebiotik. 2. Formula hidrolisis parsial.
Intervensi 3. Omega-3 3. Probiotik & Prebiotik. 2. Probiotik
Pencegahan & Prebiotik.
4. Vitamin D 4. Omega-3.
3. Omega-3.
Disertai demam?
Semua dijawab
TIDAK Pikirkan
Siang lebih dominan ALERGI
dibandingkan dengan
pagi/malam? Salah satu dijawab
YA Pikirkan
Riak/ingus kental INFEKSI
/berwarna?
Anafilaktik (jarang)
Memakan sesuatu,
Penyebab Menyentuh sesuatu,
Perang bantal,
Menggendong kucing,
Gagal tumbuh karena diare dan atau regurgitasi, muntah, tidak mau makan
Anemia defisiensi besi karena kehilangan darah di tinja, ensefalopati karena
kehilangan protein, enteropati, kolitis ulseratif kronik
DA berat dengan anemia, hipoalbunimenia atau gagal tumbuh
Laringoedema akut atau obstruksi bronkus, syok anafilaksis
Tidak ada
perbaikan
Evaluasi diagnosis
Rekomendasi diagnosis dan tata laksana ASS IDAI ,
2014
Tata Laksana Alergi Susu Sapi
45-55% 60-75%
90%
Alergenitas
Formula terhidrolisat
eHF sempurna
Jones, SJ
University of Arkansas for Medical Sciences
Arkansas Children’s Hospital
FORMULA TERHIDROLISA EKSTENSIF
• Mengandung peptida dengan berat molekul <
3000 dalton
• >90% dapat ditoleransi pada anak ASS
dengan IgE
• Pilihan pertama sebagai pengganti susu sapi
terutama bagi bayi berusia di bawah 6 bulan
• Pahit, mahal
Formula pengganti
Formula
untuk pencegahan
terhidrolisis
pada anak yang
parsial belum alergi
93%
* Tidak ada perbedaan pada BB, TB, BMI dan kematangan seksual pada subjek pria
dan wanita yang mengonsumsi susu sapi soya.
Fakta
Asupan alumunium pada
anak yang konsumsi
formula soya tidak
melebih 1 mg/kg, yang
masih menjadi batas
toleransi oleh FAO/WHO 5
Studi menyatakan bahwa
tidak ada pengaruh Aluminium dalam formula soya
negatif alumunium pada bukan merupakan sebuah isu
bayi lahir dengan usia
kecuali bila diberikan pada bayi
gestasi normal yang
mengonsumsi formula
prematur atau dengan bayi
Soya. dengan gagal ginjal
Referensi
5. Agostoni C, Axelsson I, Goulet O, et al. (2006) Soy protein infant formulae and follow-on formulae: a
commentary by the ESPGHAN Committee on Nutrition. J Ped Gastroenterol Nutr 42, 352–361.
Fakta
Studi menyebutkan bahwa tidak ada
hubungan signifikan antara
konsentrasi isoflavon dan kandungan
dari hormon tertentu pada anak yang
mengonsumsi soya 10,11.
Fitoestrogen yang terdapat dalam
plasma darah anak yang
mengonsumsi soya berada dalam
bentuk konjugat sehingga tidak dapat
mengeluarkan efek hormonal 12
Referensi
10. Setchell KD, Zimmer-Nechemias L, Cai J, et al. (1997) Exposure of infants to phyto-oestrogens from soy-based
infant formula. Lancet 350, 23–27.
11. Cao Y, Calafat AM, Doerge DR, et al. (2009) Isoflavones in urine, saliva and blood of infants: data from a pilot
study on the estrogenic activity of soy formula. J Expo Sci Environ Epidemiol 19, 223–234
12. Hugget AC, Pridmore S, Malnoe A, et al. (1997) Phytooestrogens in soy-based infant formula. Lancet 350,
815–816.
Referensi
1. Malloy MH & Berendes H (1998) Does breastfeeding influence intelligence quotients
at 9 and 10 years of age? Early Hum Dev 50, 209–217.
Referensi
2. Zoppi G, Gasparini R, Mantovanelli F, et al. (1983) Diet and antibody response to vaccinations in healthy infants. Lancet i, 11–14.
3. Ostrom KM, Cordle CT, Schaller JP, et al. (2002) Immune status of infants fed soy-based formulas with or without added
nucleotides for 1 year: part 1: vaccine responses and morbidity. J Pediatr Gastroenterol Nutr 34, 137–144.
4. Cordle CT, Winship TR, Schaller JP, et al. (2002) Immune status of infants fed soy-based formulas with or without added
nucleotides for one year: part 2: immune cell populations. J Pediatr Gastroenterol Nutr 34, 145–153.
Background:
Human resources, SPT availability, formula selection: taste, access and financial aspects