Вы находитесь на странице: 1из 31

LAPORAN KASUS

KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU

Pembimbing :
dr. Enricko Hotma Jonifar Siregar, Sp.OG
Disusun oleh :
Eva Oktavianti 112017011
BAB I
STATUS PASIEN
IDENTITAS

Identitas Pasien Identitas Suami Pasien


 Nama : ny. R • Nama : tn. A
 Usia : 26 tahun • Usia : 30 tahun
 Pendidikan : SMA • Pendidikan : SMA
 Pekerjaan : Karyawan
• Pekerjaan : Karyawan
 Agama : Islam
• Agama : Islam
 Suku bangsa : Jawa
• Suku bangsa : Jawa
 Alamat : Jatijajar
RT 006/002 • Alamat : Jatijajar RT
 No RM : 006/002
1809131281
ANAMNESIS
 Dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 6 september 2018 pukul
13.00 WIB di bangsal kebidanan.

 Keluhan Utama :
 Nyeri hebat pada perut kanan bawah kurang lebih 1 jam SMRS
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
 7 hari SMRS pasien merasakan nyeri pada perut bagian kanan bawah.
Kemudian pasien berobat ke bidan dan diberikan obat anti nyeri dan keluhan
pun membaik. 1 jam SMRS pasien merasakan nyeri hebat yang timbul secara
mendadak diperut kanan bawah dan kemudian keluar flek berwarna merah
lalu pasien dibawa ke IGD RS Simpangan Depok. Nyeri dirasakan secara terus
menerus. Pasien juga mengeluh pusing, lemas dan keluar keringat dingin.
Pasien juga mengeluhkan mual-mual dan muntah 3x pada saat akan dibawa ke
RS. Didapati darah keluar dari vagina. Riwayat trauma disangkal. Riwayat
merokok dan minum alkohol juga disangkal.
Riwayat Haid
 Menarche : 12 tahun
 Siklus haid : 28 hari, teratur
 Lama haid : 5 hari
 Nyeri haid : ada
 HPHT : 29 Juli 2018
Riwayat Perkawinan
Status perkawinan : Sudah menikah
Jumlah perkawinan : 1 x (7 tahun)

Riwayat Obstetrik
G2P1A0
No. Tahun Usia Penolong Jenis BB/PB lahir Keadaan
partus kehamilan kelamin sekarang

1. 2012 Aterm Dokter, RS Perempuan 2700 g / 48 cm Hidup

2. 2018 Hamil saat ini

Riwayat KB
(-) Pil KB (+) Suntikan (-) IUD (-) Susuk KB (-) Kondom
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

 Pasien tidak memiliki riwayat sakit jantung, paru-paru, diabetes dan


darah tinggi.

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


 Tidak ada
STATUS GENERALIS

 Keadaan umum : tampak sakit sedang


 Kesadaran : compos mentis
 Tekanan darah : 130/80 mmhg
 Nadi : 85 x / menit
 Pernafasan : 20 x / menit
 Suhu : 36,4 oc
 Tinggi badan : 156 cm
 Berat badan : 60 kg
PEMERIKSAAN FISIK

 Kepala : normosefali
 Rambut : rambut hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut
 Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil isokor
diameter 3 mm, reflex cahaya langsung +/+, refleks cahaya tidak langsung
+/+
 Telinga : normotia, darah -/-, pus -/-
 Hidung : deviasi septum -, sekret -/-
 Mulut : sianosis -, lidah tidak kotor, oral hygiene baik.
 Tinggorokan : tonsil T1/T1 tenang, faring tidak hiperemis

 Leher :
JVP : tidak dilakukan
Kelenjar tiroid : tidak membesar
Kelenjar getah bening : tidak membesar
PEMERIKSAAN FISIK
 Thorax :
Paru-paru
 Inspeksi : simetris kiri dan kanan saat statis maupun dinamis, tidak ada
bagian dada yang tertinggal, tidak ada retraksi sela iga.
 Palpasi : vocal fremitus kanan dan kiri teraba sama kuat
 Palpasi : sonor pada kedua lapang paru
 Auskultasi : vesikuler +/+, ronki -/-, wheezing -/-
Jatung
 Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
 Palpasi : ictus cordis teraba pada ICS V, line midclavicularis sinistra
 Perkusi

 Batas kanan : ICS IV linea sternalis dextra


 Batas atas : ICS II linea sternalis sinistra
 Batas kiri : ICS V 1/3 lateral dari linea midclavicularis sinistra
 Batas bawah : ICS VI linea midclavicularis sinistra
 Auskultasi : BJ I II murni reguler, murmur (-), gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK
 Abdomen
 Inspeksi : bentuk perut datar, tidak membuncit, warna kulit sawo matang,
tidak ada pelebaran pembuluh darah.
 Auskultasi : bising usus (+), normoperistaltik
 Palpasi : nyeri tekan (+) pada perut kanan bawah,terdapat distensi
abdomen

 Hati : hati tidak teraba membesar


 Limpa : tidak teraba membesar
 Ginjal : tidak teraba, ballottement negative
 Perkusi : timpani pada seluruh lapang abdomen, ascites (-)
 Genitalia : tidak dilakukan
 Inspeksi : genitalia eksterna dalam batas normal
 Colok vagina : tidak ada kelainan, portio tebal dan lunak, vaginal discharge
(+), nyeri goyang serviks (+)
 Rectal touche : tidak dilakukan
PEMERIKSAAN FISIK
 Ekstremitas
Lengan Kanan Kiri
Otot
Tonus Normotonus Normotonus
Massa Tidak teraba massa Tidak teraba massa
Sendi Normal, tidak ada nyeri Normal, tidak ada nyeri
Gerakan Aktif Aktif
Kekuatan Normal Normal
Oedem Tidak ada Tidak ada

Tungkai dan kaki Kanan Kiri


Luka Tidak ada Tidak ada
Varises Tidak ada Tidak ada
Otot
Tonus Normotonus Normotonus
Massa Tidak teraba massa Tidak teraba massa
Sendi Normal, tidak ada nyeri Normal, tidak ada nyeri
Gerakan Aktif Aktif
Kekuatan Normal Normal
Edema Tidak ada Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
 Refleks
Refleks Kanan Kiri
Refleks tendon +2 +2
Biseps +2 +2
Triseps +2 +2
Patella +2 +2
Refleks kulit Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Rafleks patologis Negatif Negatif
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Darah rutin • DARAH : +++
 Hb : 8,6 gr/dl • NITRIT :-
 Leukosit : 15.100 mm3 • KETON :+
 Hematokrit : 25 % • UROBILINOGEN : +
 Trombosit : 323.000 mm3
 Waktu pendarahan : 2’20” • SEDIMEN :
 Waktu pembekuan : 8’44” • EPITEL :+
• LEUKOSIT : 4-5
• URINALISA : • ERITROSIT : 7-10
• WARNA : KUNING • KRISTAL AMORF : -
• KEJERNIHAN : AGAK KERUH • SILINDER :-
• BERAT JENIS : 1.030
• BAKTERI :-
• PH REAKSI : 5,0
• PROTEIN :+
• GLUKOSA :-
• ΒHCG TEST :+
• BILIRUBIN :-
RESUME
 Ny. R 26 tahun dengan G2P1A0 dengan usia kehamilan 5 minggu. Pasien
memiliki riwayat haid teratur. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit
berupa hipertensi, asma, dm. riwayat pemakaian KB suntik. Pada
pemeriksaan tanda-tanda vital. Didapatkan keadaan umum baik,
kesadaran compos mentis, tekanan darah 130/80mmHg, frekuensi napas
20x/menit, frekuensi nadi 85x/menit. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
pada inspeksi perut tampak membuncit, palpasi nyeri ada pada perut
kanan bawah. Pemeriksaan dalam didapatkan portio teraba lunak dan
nyeri goyang portio, pembukaan tidak ada, ketuban negative dan terdapat
pendarahan. Pada pemeriksaan laboratorium Hb 8.6g/dl, Ht 10.200mm3,
Trombosit 323000mm3, Leukosit 15.100mm3, BT 2.20, CT 8.44 βhCG test +.
Riwayat merokok dan minum alkohol juga disangkal. Riwayat penyakit
keluarga juga disangkal
DIAGNOSIS
 Diagnosis kerja
Kehamilan Ektopik Terganggu

 Diagnosis banding
Apendisitis
Salphingitis

PEMERIKSAAN ANJURAN
 USG Abdomen
PENATALAKSANAAN
 Laparotomi KET
 Infus RL

 Analgesik

 Antibiotik

 PRC 2 labu

PROGNOSIS
• Ibu : • Janin :
• Ad vitam : dubia ad bonam • Ad vitam : malam
• Ad fungsional : dubia ad bonam • Ad fungsional : malam
• Ad sanationam : dubia ad bonam • Ad sanationam : malam
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

 Kehamilan ektopik adalah kehamilan, dengan ovum yang dibuahi


berimplantasi dan tumbuh tidak di tempat yang normal yaitu dalam
endometrium kavum uteri.
EPIDEMIOLOGI

 Frekuensi 2,7 – 12,9 per 1000 diagnosis konsepsi, kehamilan atau


kelahiran hidup
 Angka kejadian cenderung meningkat, faktor-faktor yang
berpengaruh antaralain meningkatnya pemakaian alat kontrasepsi
dalam rahim, penyakit radang panggul, usia ibu yang lanjut,
pembedahan pada tuba, dan pengobatan infertilitas dengan terapi
induksi superovulasi.
 Pada tahun 1980-an, kehamilan ektopik menjadi komplikasi yang
serius dari kehamilan, terhitung sebesar 11% kematian maternal
terjadi di amerika serikat.
FAKTOR RESIKO
 Riwayat kehamilan ektopik sebelumnya
 Penggunaan kontrasepsi spiral dan pil progesteron

 Kerusakan dari saluran tuba:


 Faktor dalam lumen tuba: endosalpingitis, hipoplasia uteri, sterilisasi yang
tak sempurna
 Faktor dinding tuba : endometriosis, divertikel tuba kongenital atau ostium
assesorius tubae
 Faktor di luar dinding tuba : perlekatan peritubal, dan tumor.

 Faktor lain :
 Migrasi luar ovum yaitu perjalanan dari ovarium kanan ke tuba kiri atau
sebaliknya.
 Fertilisasi in vitro.
PATOFISIOLOGI

 Implantasi secara kolumner yaitu telur berimplantasi pada ujung atau sisi
jonjot endosalping. Perkembangan telur selanjutnya dibatasi oleh
kurangnya vaskularisasi dan biasanya telur mati secara dini dan kemudian
diresorpsi.
 Pada nidasi secara interkolumner telur bernidasi antara dua jonjot
endosalping. Setelah tempat nidasi tertutup, maka telur dipisahkan dari
lumen tuba oleh lapisan jaringan yang menyerupai desidua dan dinamakan
pseudokapsularis. Karena pembentukan desidua di tuba tidak sempurna,
dengan mudah vili korialis menembus endosalping dan masuk ke dalam
lapisan otot-otot tuba dengan merusak jaringan dan pembuluh darah.
 Setelah janin mati, desidua dalam uterus mengalami degenerasi dan
kemudian dikeluarkan berkeping-keping atau dilepaskan secara utuh.
Perdarahan pervaginam yang dijumpai pada kehamilan ektopik terganggu
berasal dari uterus dan disebabkan oleh pelepasan desidua yang
degeneratif.
 Sebagian besar kehamilan tuba terganggu pada umur kehamilan antara 6
sampai 10 minggu.
JENIS-JENIS KEHAMILAN EKTOPIK
 Kehamilan pars interstisialis tuba
 Kehamilan ektopik ganda

 Kehamilan ovarial

 Kehamilan servikal

 Kehamilan ektopik lanjut


MANIFESTASI KLINIS
 Nyeri hebat pada perut bagian bawah secara tiba-tiba disertai
dengan perdarahan.
 Tekanan darah dapat menurun, nadi meningkat ujung ekstremitas
pucat basah dan dingin.
 Rasa nyeri menjalar ke bagian tengah atau keseluruh perut bawah
bila darah sudah mulai masuk rongga perut dan bila membentuk
hematokel retrouterina menyebabkan defekasi nyeri.
 Perdarahan pervainam

 Serviks nyeri bila digoyangkan

 Kavum douglas menonjol dan nyeri bila diraba


PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboraturium
 Pemeriksaan Hb dan sel darah merah untuk deteksi perdarahan.
 βhCG test untuk mendeteksi kehamilan

Kuldosentesis
 Mendeteksi adanya darah pada kavum douglas
 Positif : terdapat darah berwarna coklat sampai hitam
 Negatif : cairan jernih, nanah, darah segar berwarna merah yg dalam beberapa menit
akan membeku.

USG
 Kurang sensitif pada KET namun dapat menyingkirkan diagnosis adanya
kehamilan intrauterin.

Laparoskopi
 Menilai langsung keadaan alat kandungan bagian dalam
TATALAKSANA
 Laparotomi
 Perlu dipertimbangkan :
 Kondisi penderita saat itu
 Keinginan penderita akan fungsi reproduksinya

 Lokasi kehamilan ektopik

 Kondisi anatomik organ pelvis

 Salpingektomi? Salpingostomi? reanastomosis tuba? Apabila kondisi


penderita buruk, misalnya dalam keadaan syok, lebih baik dilakukan
salpingektomi.
 Kemoterapi : MTX
 Kriteria kemoterapi :
1. Kehamian di pars ampularis tuba belum pecah
2. Diameter kantong gestasi ≤ 4cm
3. Perdarahan dalam rongga perut ≤100 ml
4. Tanda vital baik dan stabil
PROGNOSIS
 Kematian karena kehamilan ektopik terganggu cenderung turun
dengan diagnosis dini dan persediaan darah yang cukup. Sebagian
perempuan menjadi steril setelah mengalami kehamilan ektopik lagi
pada tuba yang lain. Angka kehamilan ektopik yang berulang
dilaporkan antara 0-14,6%. Untuk perempuan dengan jumlah anak
yang sudah cukup, sebaiknya pada operasi dilakukan salpingektomi
bilateralis dan sebelumnya perlu mendapat persetujuan suami dan
isteri.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

 Kehamilan ektopik didefinisikan sebagai setiap kehamilan yang terjadi


di luar kavum uteri, yaitu bila sel telur yang dibuahi berimplantasi dan
tumbuh di luar endometrium kavum uteri. Sekurangnya 95 %
implantasi ektopik terjadi di tuba fallopii. Di tuba sendiri, tempat yang
paling sering adalah pada ampulla, kemudian berturut-turut pada pars
ismika, infundibulum dan fimbria, dan pars intersisialis.
 Gejala yang paling sering timbul pada kasus ini adalah nyeri abdomen,
nyeri tekan abdomen dan perdarahan pervaginam, dalam menegakan
diagnosis di perlukan pemeriksaan lain seperti pemeriksaan ginekologi,
pemeriksaan laboratorium, USG, kuldosintesis dan laparatomi.
 Penatalaksanaan yang dilakukan untuk kehamilan ektopik adalah
tindakan pembedahan berupa salpingiotomi linear, reseksi segmental
dan salpingektomi. Sedangkan untuk terapi obat-obatannya diberikan
metrotexat (MTX).
TERIMAKASIH

Вам также может понравиться

  • Sistem Pernafasan: Tinjauan Pustaka
    Sistem Pernafasan: Tinjauan Pustaka
    Документ24 страницы
    Sistem Pernafasan: Tinjauan Pustaka
    mrrado
    Оценок пока нет
  • SNH
    SNH
    Документ59 страниц
    SNH
    ayuanassilvya
    Оценок пока нет
  • EXIT EXAM 2 BATCH 2 2020
    EXIT EXAM 2 BATCH 2 2020
    Документ46 страниц
    EXIT EXAM 2 BATCH 2 2020
    Eva Oktavianti Nainggolan
    Оценок пока нет
  • DONE CBT EXEX 1 Batch 2 2020
    DONE CBT EXEX 1 Batch 2 2020
    Документ43 страницы
    DONE CBT EXEX 1 Batch 2 2020
    Eva Oktavianti Nainggolan
    Оценок пока нет
  • Jurding
    Jurding
    Документ14 страниц
    Jurding
    Eva Oktavianti Nainggolan
    Оценок пока нет
  • Preskas Herpes Zoster Eva
    Preskas Herpes Zoster Eva
    Документ15 страниц
    Preskas Herpes Zoster Eva
    Eva Oktavianti Nainggolan
    Оценок пока нет
  • Bahan 10
    Bahan 10
    Документ15 страниц
    Bahan 10
    Eva Oktavianti Nainggolan
    Оценок пока нет
  • Fisiologi Penglihatan PDF
    Fisiologi Penglihatan PDF
    Документ66 страниц
    Fisiologi Penglihatan PDF
    Eva Oktavianti Nainggolan
    Оценок пока нет
  • 765 1437 2 PB
    765 1437 2 PB
    Документ6 страниц
    765 1437 2 PB
    LiaAswikaViaKosta
    Оценок пока нет
  • Konsep Dasar Persalinan
    Konsep Dasar Persalinan
    Документ60 страниц
    Konsep Dasar Persalinan
    Eva Oktavianti Nainggolan
    Оценок пока нет
  • Sufor IDAI
    Sufor IDAI
    Документ7 страниц
    Sufor IDAI
    Eva Oktavianti Nainggolan
    Оценок пока нет
  • Lapsus Colles Fraktur
    Lapsus Colles Fraktur
    Документ40 страниц
    Lapsus Colles Fraktur
    Eva Oktavianti Nainggolan
    Оценок пока нет
  • 23 82 2 PB PDF
    23 82 2 PB PDF
    Документ10 страниц
    23 82 2 PB PDF
    Fuzti Fauzia
    Оценок пока нет
  • Preskas Herpes Zoster Eva
    Preskas Herpes Zoster Eva
    Документ21 страница
    Preskas Herpes Zoster Eva
    Eva Oktavianti Nainggolan
    Оценок пока нет
  • Lapkas Ayu As
    Lapkas Ayu As
    Документ38 страниц
    Lapkas Ayu As
    Eva Oktavianti Nainggolan
    Оценок пока нет
  • Revisi Case Windy
    Revisi Case Windy
    Документ17 страниц
    Revisi Case Windy
    Windy Silvia
    Оценок пока нет
  • Gangguan Depresif
    Gangguan Depresif
    Документ33 страницы
    Gangguan Depresif
    Eva Oktavianti Nainggolan
    Оценок пока нет
  • Ujian Kasus Obgyn
    Ujian Kasus Obgyn
    Документ9 страниц
    Ujian Kasus Obgyn
    Eva Oktavianti Nainggolan
    Оценок пока нет
  • Glaukoma Akut Sudut Tertutup
    Glaukoma Akut Sudut Tertutup
    Документ11 страниц
    Glaukoma Akut Sudut Tertutup
    Eva Oktavianti Nainggolan
    Оценок пока нет
  • Case 2 Glaukoma
    Case 2 Glaukoma
    Документ39 страниц
    Case 2 Glaukoma
    Eva Oktavianti Nainggolan
    Оценок пока нет
  • Referat Luka Bakar Fix
    Referat Luka Bakar Fix
    Документ19 страниц
    Referat Luka Bakar Fix
    Eva Oktavianti Nainggolan
    Оценок пока нет
  • Case Pterigium Nadia
    Case Pterigium Nadia
    Документ38 страниц
    Case Pterigium Nadia
    Eva Oktavianti Nainggolan
    Оценок пока нет
  • CORPUS ALIENUM
    CORPUS ALIENUM
    Документ27 страниц
    CORPUS ALIENUM
    Eva Oktavianti Nainggolan
    Оценок пока нет
  • Jurnal Reading
    Jurnal Reading
    Документ16 страниц
    Jurnal Reading
    Eva Oktavianti Nainggolan
    Оценок пока нет
  • Case
    Case
    Документ28 страниц
    Case
    Eva Oktavianti Nainggolan
    Оценок пока нет
  • Jurnal Reading
    Jurnal Reading
    Документ16 страниц
    Jurnal Reading
    Eva Oktavianti Nainggolan
    Оценок пока нет
  • Liturgi Natal 2017
    Liturgi Natal 2017
    Документ5 страниц
    Liturgi Natal 2017
    Eva Oktavianti Nainggolan
    Оценок пока нет
  • Referat IPD Eva
    Referat IPD Eva
    Документ19 страниц
    Referat IPD Eva
    Eva Oktavianti Nainggolan
    Оценок пока нет
  • Gastropati
    Gastropati
    Документ21 страница
    Gastropati
    Eva Oktavianti Nainggolan
    Оценок пока нет