Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
MONITORING
OLEH:
RISHA YULIA RAHMAN 1511011039
NADYA ZAHRA HENNI 1511012009
VIVI DWI MARYETI 1511012010
NENSI HARTATI 1511012011
DAFTAR ISI
DEFINISI TDM
SAMPEL
INTREPRETASI
PEMERIKSAAN TDM
CONTOH KASUS
DEFINISI
THERAPEUTICAL DRUG MONITORING
(Kang,2009)
Proses untuk mencapai keputusan dosis
dengan terapi pemantauan obat :
• Pembuatan diagnosis
• Pemilihan obat
• Dosis dirancang untuk mencapai target plasma
• Obat diadministrasikan
• Lakukan penilaian terhadap pasien, dengan menentkan konsentrasi
obat
• Menerapkan model farmakokinetik dan penilaian klinis
• Perlu penyesuaian dosis (Kang,2009).
(Kang,2009)
Obat yang sering mendapatkan TDM
(Ghiculescu,2008)
Indikasi yang sesuai untuk TDM
1. Toksisitas
• Mendiagnosa toksisitas ketika tanda-tanda klinis tidak dapat dibedakan
(mual pada pasien dengan terapi digoksin)
• Mencegah toksisitass (aminoglikosida, siklosporin)
2. Dosing
• Setelah penyesuaian dosis (biasanya setelah mencapai steady state)
• Penilaian terhadap loading dose (setelah memulai terapi fenitoin)
• Peramalan dosis untuk membantu memprediksi kebutuhan dosis pasien
(aminoglikosida)
(Ghiculescu,2008)
3. Monitoring
• Menilai terpenuhinya atau tidaknya terapi (konsentrasi antikonvulsan pada
pasien dengan kejang sering
• Mendiagnosa undertreatment (penting terutama pada obat-obat profilaksis
seperti antikonvulsan, imunosupresan)
• Mendiagnosa terapi yang gagal (TDM dapat membantu membedakan antara
terapi obat yang tidak efektif, ketidak-terpenuhi, dan efek yang tidak
diinginkan yang menyerupai penyakit dasar)
(Ghiculescu,2008)
SAMPEL
• Pengukuran atau penetapan TDM untuk bayi dapat dilakukan
melalui saliva dibandingkan melalui darah. Namun, akurasi TDM
saliva pada bayi tetap menjadi perdebatan.(Hutchinson, 2018).
• Matriks biologi untuk bayi:
1. plasma/ serum
2. Dried blood spot
3. Saliva
4. Feses
5. Urin
(Hutchinson, 2018)
Waktu Pengambilan Sampel
Plasma
• Untuk meramalkan dosis atau melihat tingkat toksisitas, sampel diambil pada
saat telah mencapai steady state yaitu 4-5 kali waktu paruh setelah memulai
terapi.
• Pada steady state, konsentrasi plasma biasanya sebanding dengan konsentrasi
pada reseptor.
• Beberapa obat seperti perhexiline, memiliki waktu paruh sangat lama
pada pasien yang ‘poor metabolisers’ harus dimonitor sebelum steady
state dicapai untuk mencegah perkembangan toksisitas setelah beberapa
dosis pertama.
• Untuk obat-obat dengan waktu paruh yang panjang seperti fenobarbiton
dan amiodaron, sampel diambil pada titik apa saja pada interval dosis.
• Waktu sampel yang tepat juga harus diambil untuk memperhitungkan absorpsi
dan distribusi.
(Ghiculescu,2008)
INTERPRETASI
• Diberikan oleh ahli farmakologi klinis atau apoteker klinis
• Untuk interpretasi yang akurat, berikut ini informasi diperlukan
oleh dokter yang meminta :
Waktu pengambilan sampel untuk mengestimasi kapan sampel diambil pada
saat fasa absorpsi atau fase eliminasi.
Regimen dosis
Usia dan jenis kelamin
Kemungkinan interaksi dengan obat lain
Kondisi organ tubuh seperti hati dan ginjal
Alasan untuk melaksanakn TDM seperti toksisitas obat, komplikasi
(Ghiculescu,2008)
Faktor-faktor yang dapat menyulitkan
interpretasi pengukuran konsentrasi obat:
(Ghiculescu,2008)
PEMERIKSAAN THERAPEUTICAL DRUG
MONITORING
• Analisis pada TDM dilakukan di laboratorium klinis dengan
berbagai metode analisis.
• Prosedur yang umum digunakan:
• polarisasi fluoresensi immunoassay (FPIA)
• enzim immunoassay (EMIT)
• enzyme-linked immunosorbant assay (ELISA)
(Kang,2009)
Pertimbangan penting untuk memastikan
layanan TDM optimal dalam pengaturan
(Ali,2013)
CONTOH KASUS
• Infliximab (IFX) merupakan antibodi monoklonal yang menargetkan
antitumor necrosis factor alpha (TNFα), telah menjadi terapi tetap
untuk merangsang dan mempertahankan remisi inflamasi penyakit
usus dan secara rutin digunakan pada penyakit Crohn’s dan
ulceratif kolitis
• Proporsi pasien yang tinggi awalnya menanggapi IFX yang
kemudian akan mengalami kekambuhan penyakit diistilahkan
sebagai respon non-sekunder. Pembentukan antibodi anti-obat IFX
(ADA) dan variasi farmakokinetik antara pasien mungkin
memainkan peranan penting
(Mitchell, 2016)
• IFX TDM di Kanada dengan fokus pada kepatuhan terhadap TDM dan
berdampak pada remisi penyakit. Meskipun rendahnya kepatuhan
terhadap keputusan klinis yang direkomendasikan setelahnya, hasil IFX
TDM, ada yang positif namun tidak secara statistik kecenderungan yang
signifikan terhadap tingkat remisi yang lebih baik pada mereka dengan
keputusan berbasis TDM yang tepat.
• Dari dua puluh empat studi dan 13 senyawa yang masing-masing
diselidiki. Empat senyawa netral dan dua asam, oxcarbazepine,
primidone, fluconazole, busulfan, theophylline dan phenytoin
menunjukkan korelasi yang sangat baik / sangat baik antara plasma
darah dan air liur.
(Mitchell, 2016)
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Ahmed.S, Osman Hassa, Ab Fatag Ab Rahman, and Mahran Shake Ahmed. Basic Principle of
Therapeutic Drug Monitoring.Journal of Applied Biopharmaceutics and
Pharmacokinetics, 2013;1.1-9.
Ghiculescu, RA. Therapeutic drug monitoring: which drugs, why, when and how to do it. Austr
Prescr. 2008;31:42-4.
Hutchinson, Laura, Sinclair Marlene, et.al. SYSTEMATIC REVIEW AND META- ANALYSIS A
descriptive systematic review of salivary therapeutic drug monitoring in neonates and
infants. British Journal of Clinical Pharmacology. 2018;84. 1089- 1108
Kang, Ju Seop and Lee Min Ho, Over Review of Therapeutic Drug Monitoring.The Korean J INtern
Med. 2009;24:1-10.
Mitchell, Robert A, Shister Constantin, Neal Shahidi,et.al. The Utility of Infliximab Therapeutic
Drug Monitoring among Patients with Inflammatory Bowel Disease and Concerns for Loss
of Response: A Retrospective Analysis of a Real-World Experience. Canadian Journal of
Gastroenterology and Hepatology. 2016;1-7.