PAJAK DI APOTIK

PAJAK ADALAH :
PAJAK ADALAH :

 Kontribusi kepada Negara

 Berdasarkan Undang-undang
 Dapat dipaksakan
 Tidak memberikan imbalan
secara langsung
 Dipergunakan untuk keperluan
Negara
Untuk apa saja uang pajak itu?

Pembangunan sarana umum, seperti

RS, puskesmas, sekolah, kantor
polisi, kantor pemerintah, pemadam
kebakaran, dsb.
 Untuk
Untuk apa
apa saja
saja uang
uang pajak
pajak itu?
itu?

Sumber pembiayaan penyelenggaraan

negara, seperti pembayaran gaji pegawai
negeri, presiden, polisi, hakim, dsb.
SISTEM PERPAJAKAN INDONESIA

Reformasi Perpajakan
Self-assessment System:
Wajib Pajak diberikan kepercayaan
untuk mendaftarkan diri,
menghitung, membayar &
melaporkan pajaknya sendiri.
 JENIS-JENIS PAJAK
1. Menurut jenis potongan pajak :

a. PAJAK PUSAT (dikelola oleh DITJEN.

PAJAK):
 Pajak Penghasilan
 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) & Pajak
Penjualan atas Barang Mewah (PPn BM)
 Bea Meterai
 Bea Perolehan Hak atas Tanah & Bangunan
(BPHTB)
 JENIS-JENIS PAJAK
1. Menurut jenis potongan pajak :

b. PAJAK DAERAH (dikelola oleh

Pemda)

Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak

Hiburan, Pajak Reklame, Pajak
Penerangan jalan, Pajak Kendaraan
Bermotor.
 JENIS-JENIS PAJAK
2. Menurut golongannya :
a. Pajak langsung : pajak yg
pembebanannya tidak dapat
dilimpahkan kpd pihak lain & menjadi
beban WP yg bersangkutan.
Contoh : PPh

b Pajak tidak langsung : pajak yg

pembebanannya dapat dilimpahkan
kepada pihak lain.
Contoh : PPn
 JENIS-JENIS PAJAK
3. Menurut sifatnya :

a. pajak subyektif : pajak yg dikenakan

berdasarkan subyeknya (wajib
pajaknya).
Contoh : PPh

b. pajak obyektif : pajak yg dikenakan

berdasarkan obyeknya (produk/ jasa).
Contoh : PPn
Undang-undang Perpajakan No. 16 tahun 2000,
istilah dalam perpajakan:

– WP : Wajib pajak
– PKP : Pengusaha Kena Pajak
– NPWP:Nomor Pokok Wajib Pajak
– SPT : Surat Pemberitahuan
– SKP : Surat Keterangan Pajak
– PTKP : Penghasilan Tidak Kena Pajak
– PPn : Pajak Pertambahan Nilai
– PPh : Pajak Penghasilan
– PBB : Pajak Bumi dan Bangunan
– SSP : Surat Setoran Pajak
NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP)
P
Sarana dalam administrasi
perpajakan
Tanda pengenal diri atau identitas
WP dalam melaksanakan hak &
kewajiban perpajakannya.
Menjaga ketertiban dalam
pembayaran pajak & pengawasan
administrasi perpajakan.

Setiap WAJIB PAJAK satu NPWP

PAJAK APOTIK
1. Pajak reklame
2. Pajak kendaraan
3. Pajak TV
4. Pajak Pertambahan Nilai (PPn) 10%
5. PPh 21 (Pajak Penghasilan Pribadi)
• Pengawai Negeri Sipil
• Anggota ABRI
• Pejabat negara
• Pegawai tidak tetap/penerima honorarium
• Penghasilan lainnya
6. PPh 23/26 = 15% / 20% x penghasilan bruto
Bunga, deviden, royalti, sewa, hadiah,
penghargaan, penghasilan sehubungan dengan
penggunaan harta.
7. PPh 25 = pajak penghasilan
 HAK DAN KEWAJIBAN
PEMOTONG PAJAK
– Mendaftarkan ke kantor pelayanan pajak
– Wajib menghitung, memotong dan menyetor
– Penyetoran pajak dilakukan menggunakan SSP (Surat Setoran
Pajak) ke kantor pos atau bank yang ditunjuk selambatnya-
lambatnya tanggal 10 bulan takwim berikutnya.
– Wajib melaporkan sekalipun nihil dengan menggunakan SPT
masa ke kantor pelayanan pajak selambat-lambatnya tanggal 20
bulan takwim.
– Setiap pemotong pajak wajib mengisi, menandatangani,
menyampaikan SPT tahunan ke kantor pelayanan pajak.
– Surat Pemberitahuan Tahunan harus disampaikan selambat-
lambatnya 31 Maret bulan takwim berikutnya.
 KEWAJIBAN WAJIB PAJAK
• Membuat :
- SPT Masa
- SPT Tahunan
• SPT Masa :
- Wajib lapor tiap bulan
– Paling lambat tanggal 20
– Wajib bayar tiap bulan tanggal 10
– Keterlambatan dikenakan denda 2%
• SPT Tahunan :
- Wajib lapor paling lambat 3 bulan setelah
berakhir
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPn)
 Merupakan pajak tidak langsung
 Perhitungan pajak terhutang dihitung atas
nilai tambah
 Dalam metode ini PPn dihitung dari selisih
pajak pengeluaran dan pajak pemasukan
 PKP yang bersangkutan diwajibkan untuk
menerbitkan faktur pajak.
 Pelaporan dan pembayaran SPT Masa, PPn
ditentukan 1 bulan takwim atau mengajukan
permohonan 2 bulan takwim
 PKP diperlakukan untuk pengusaha yg
penerimaan brutonya lebih dari Rp. 600
juta/tahun
 Metode perhitungan PPn
1. Metode langsung (Direct Substraction Method)
– PPN = Tarif x pertimbangan nilai
– Cara ini sulit dilaksanakan
2. Metode tidak langsung (Indirect Substraction
Method/Tax Invoice Method)
PPN = pajak pengeluaran – pakai masukan
Contoh :
Pajak pengeluaran = 10% x harga jual
= 10% x Rp. 1.500,- = Rp. 150,-
Pajak masukan = 10% x harga beli
= 10% x Rp. 900,- = Rp. 90,-
PPN yang harus disetor = Rp. 60,-
 PPh 21 (Pajak Penghasilan)
Setiap orang yg mendapatkan
penghasilan berupa gaji, upah,
honorarium, tunjangan dan pembayaran
lain dengan nama apapun sehubungan
dengan pekerjaan, jabatan, jasa atau
kegiatan dikenakan pajak penghasilan.