• Magnetometer merupakan alat yang berfungsi utuk mengukur
medan magnet. Kompas merupakan contoh sederhana dari magnetometer dimana kompas mengukur arah dari mdan magnetik. • Magnetometer pertama diciptakan oleh Carl Friedrich Gauss pada tahun 1833 beberapa perkembangan pada abad ke-19 termasuk Hall Effect masih banyak digunakan. • Magnetometer banyak digunakan untukmengukur medan magnet Bumi dan pada survey geofisika untuk mendeteksi berbagai tipe anomali magnet . Magnetometer juga digunakan dalam bidang militer utuk mendeteksi kapal selam. Magnetometer dapat digunakan sebagai detector logam: magnetometer dapat mendeteksi hanya logam magnetik, tetapi juga dapat mendeteksi benda besar seperti mobil, dan lain-lain. Magnetometer dibagi dua yaitu: • Magnetomter skalar mengukur kekuatan total medan magnet yang menjadi acuan, tetapi bukan arahnya • Magnetomter vektor mampu mengukur komponen medan magnet pada arah tertentu. Magnetometer skalar • Proton precession magnetometer Proton precession magnetometer yang juga dikenal sebagai proton magnetometers, mengukur frekuensi resonansi proton dalam medan magnet oleh karena resonansi magnet nuklir (NMR). Karna frekuensi presesi bergantung pada konstanta atomik dan kekuatan medan magnet lingkungan, akurasi magnetometer dapat mencapai 1 ppm. Arus yang mengalir pada solenoida menghasilkan medanmagnet yang kuat disekitar cairan kaya hirdogen, menyebabkan beberapa proton sejajar denganmedan tersebut. Arus kemudian terhalang, dan ketika proton sejajar dengan medan magnet presesi terjadi pada frekuensi yang seara dengan medan magnet. Hal ini menghasilkan medan magnet lemah yang berputar yang diambil oleh induktor dan diperkuat serta diteruskanke penghitung frekuensi digital dimana keluarannya ditampilkan dalam layar. • Overhauser effect magnetometer Overhauser effect magnetometer atau Overhauser magnetometer menggunakan prinsip yang sama dengan proton precession magnetometer. Dengan menambahkan radikal bebas pada cairan pengukuran efek nuklir Overhauser dapat digunakan unuk meningkatkan proton precession magnetometer. Daripada menyejajarkan proton menggunakan solenoida, medan frekuensi radio lemah diguakan untuk menyetarakan spin elektron radikal bebas yang kemudian menggandakan melalui efek Overhauser • Caesium vapor magnetometer Caesium vapor magnetometer terdiri atas emitter foton yang mengandung lampu caesium emitter, ruang penyerapan yang mengandung uap caesium, dan gas buffer Prinsip dasar magnetometer ini adalah bahwa atom caesium mampu berada dalam Sembilan tingkatan energy yang dapat disebut peletakan orbit elektron pada inti ato. Ketika atom caesium dalam ruangan bertemu foton dari lampu, atom tersebut akan naik ke tingkatan energi yang lebih tinggi, memancarkan foton dan turun ke tingkatan yang lebih rendah. Proses ini dilakukan berulang-ulang dan magnetometer dapat mengambil pengukuran. Magnetometer vektor • Hall effect magnetometer Alat pengukur medan magnet yang sering digunakan adalah sensor Hall effect. Sensor ini menghasilkan tegngan yang setara dengan medan magnet yang memengaruhinya juga dengan polarias sensor. Magnetometer ini digunakan dalam aplikasi dimana kuat medan magnet relatif besar, seperti sistem ABS pada mobil, yang mngukur kecepatan putaran roda mobil pada cakram roda. • Fluxgate magnetometer Fluxgate magnetometer diciptakan oleh H Aschenbrenner dann G Goubau pada tahun 1936. Magnetometer terdiri dari inti kecil yang dibungkus oleh dua lilitan kawat. Sebuah arus AC melewati lilitan pertama dan menyebabkan ini berputar pada saturasi magnetik. Medan yang berubah secara konstan menginduksi arus listrik pada lilitan kedua dan arus keluarannya diukur oleh detektor. • SQUID magnetometer SQUID magnetometer atau superconducting quantum interference devices, mengukur perubahan yang sangat kecil dalam medan magnet. Mereka merupakan magnetometer vector yang paling sensitif dengan level noise serendah 3 fT Hz−½ pada alat komersial dan 0.4 fT Hz−½ dalam perangkat ujicoba. SQUID magnetometer membutuhkan pendinginan dengan helium cair (4.2 K) atau nitrogen cair (77 K) agar dapat beroperasi. SQUID magnetometer digunakan untuk mengukur medann magnet yang dihasilkan oleh contoh laboratorium, juga untuk aktivitas otak dan hati. • Spin-exchange relaxation-free (SERF) atomic magnetometer Spin-exchange-relaxation-free (SERF) atomic magnetometer terdiri dari uap potasium, caesium atau rubidium yang bekerja mirip dengan caesium magnetometer dan dapat mencapai sensitivitas lebh rendah dari 1 fT Hz−½. SERF magnetometers hanya dapat bekerja pada medan magnet kecil. Teknologi ini memiliki sensitivitas per volume lebih besar dari detektor SQUID . Teknologi ini juga dapat menghasilkan magnetometer yang sangat kecil yang dapat menggantikan kumparan untuk mendeteksi perubahan pada medan magnet.