Вы находитесь на странице: 1из 55

UNSUR TRANSISI

PERIODE 4
Nama Anggota Kelompok:
Choirun Nisa
Fatikha Salsabilla
Atika Fitriana
Lathifatul Khilmi
Bayu Setiawan
UNSUR

TRANSISI
• Terletak antara unsur golongan alkali tanah dan
golongan boron.
• Merupakan unsur logam
• Merupakan unsur-unsur blok d dalam sistem
periodik
Unsur transisi adalah unsur-unsur baik dalam atom
netralnya dan atau atom dalam senyawanya mengandung
konfigurasi elektronik belum penuh pada orbital d.

Pengertian unsur transisi


• Oksida dan hidroksida logam transisi kurang bersifat basa
dan lebih sukar larut.
• Garam logam transisi kurang bersifat ionik dan kurang
stabil terhadap pemanasan
• Garam dan ion logam transisi dalam air lebih mudah
terhidrat dan lebih mudah terhidrolisis menghasilkan
sedikit asam
• Ion logam transisi mudah tereduksi.

Sifat-sifat unsur transisi


• Kecenderungan dalam periode
kestabilan tingkat oksidasi menunjukkan kecenderungan
menurun, karena elektron 3d semakin tertarik ke dalam
oleh inti sehingga makin sukar dilepas.

Kecenderungan dalam
periode dan golongan
• Kecenderungan dalam golongan

Jari-jari ionik golongan transisi dari atas ke bawah naik secara


signifikan.
• revolusi elektron pada orbitalnya menghasilkan
sifat megnetik.

Sifat magnetik ada dua, yaitu:


1. Diamagnetik : senyawa-senyawa yang
berinteraksi tertolak oleh medan magnet.
2. Paramagnetik : senyawa-senyawa yang
berinteraksi tertarik oleh medan magnet.

Sifat magnetik
Banyak dijumpai reaksi kimia berjalan sangat lambat. Hal ini
dapat diatasi dengan adanya zat “pemicu” agar reaksi berjalan
cepat. Zat “pemicu” demikian disebut sebagai katalisator atau
katalis dan reaksinya bersifat reaksi katalitik.
Katalisator dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. katalisator homogen
2. Katalisator heterogen

Sifat Katalitik
Katalis homogen melibatkan pembentukan senyawa
kompleks antara yang bersifat tidak stabil dalam tahap
reaksi. Katalis dengan reaktan membentuk kompleks
antara yang mengakibatkan reaktan dalam kompleks
menjadi aktif membentuk produk baru dengan disertai
pelepasan kembali katalisatornya. Oleh karena itu,
unsur transisi sangat berperan dalam reaksi katalitik
karena sifatnya mudah membentuk senyawa kompleks.

Katalisator homogen
SECARA UMUM UNSUR TRANSISI
PERIODE EMPAT MEMILIKI SIFAT
SEBAGAI BERIKUT:::
• 1. unsur transisi merupakan unsur logam yg pada suhu
ruangan berwujud padat dengan ikatan logam yang kuat.
• 2. memiliki beberapa bilangan oksidasi kecuali Sc dan Zn
• 3. memiliki titik didih dan titik leleh tinggi.
• 4. senyawa yg dibentuk sebagian besar memilik warna yang
menarik.
• 5. ion – ion logam transisi mudah tereduksi
• 6. dapat membentuk senyawa kompleks dan koordinasi.

Bilangan Senyawa
Sifat logam
oksidasi berwarna

Sifat
Ion kompleks
magnetik
Sifat
logam
• Sifat logam dipengaruhi oleh kemudahan unsur
transisi melepaskan elektron valensi.
• Sifat logam dari unsur-unsur transisi lebih kuat jika
dibandingkan dengan sifat logam dari golongan
utama.
• Hal ini disebabkan pada unsur-unsur transisi
terdapat lebih banyak elektron bebas dalam orbital d
yang tidak berpasangan. Adanya ikatan logam
mengakibatkan titik didih,leleh dan densitas cukup
besar.
Karakteristik
karakteristik Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu

Titik leleh (°C) 1.541 1.660 1.890 1.857 1.244 1.535 1.495 1.453 1.083

Titik didih (°C) 2.831 3.287 3.380 2.672 1.962 2.750 2.870 2.732 2.567

Kerapatan (g
3,0 4,5 6,0 7,2 7,2 7,9 8,9 8,9 8,9
cm–3)

Keelektronegati
1,3 1,5 1,6 1,6 1 ,5 1,8 1,8 1,8 1,9
fan
Jari-jari atom (
1,44 1,32 1,22 1,18 1,17 1,17 1,16 1,15 1,17
)

Jari-jari ion ( ) – 1,0 0,93 0,87 0,81 0,75 0,79 0,83 0,87
biloks

• Umumnya, unsur-unsur transisi periode keempat memiliki


biloks lebih dari satu. Hal ini disebabkan tingkat energi
orbital s dan orbital d tidak berbeda jauh sehingga
memungkinkan elektron-elektron pada kedua orbital itu
digunakan melalui pembentukan orbital hibrida sp3d2. Biloks
unsur-unsur transisi periode keempat ditunjukkan pada Tabel
4.3.
Kecenderungan jari-jari kationik dan jari-jari atom (pm)
beberapa unsur periode 4,5 dan 6 dalam golongan 2,4,5,6 dan
11
Senyawa berwarna
Senyawa berwarna
Sifat magnetik
1. Skandium

• Limpahan skandium di kulit


bumi sekitar 0,0025%.
• Secara ilmiah skandium
terdapat sebagai mineral
thortveitite (Sc2Si2O).
• Salah satu manfaatnya
digunakan pada lampu
intensitas tinggi.
2. Titanium
• Kelimpahan titanium menempati
urutan ke-9 terbanyak di kulit
bumi, yaitu 0,6%.
• Titanium banyak digunakan di
industri pesawat terbang dan
industri kimia.
• Digunakan sebagai katalis pada
industri plastik
• Titanium dioksida (TiO2) bersifat
inert, putih cerah, tidak tembus
cahaya, dan tidak berbau
(nontosik).
Ada dua bentuk allotropik dan lima isotop dari titanium.

• 45Ti 8,0% (Titanium stabil dengan 24 neutron),


• 47Ti 7,3% (Ti stabil dengan 25 neutron),
• 48Ti 73,8% (Ti stabil 26 neutron),
• 49Ti 5,5% (Ti 27 neutron), dan
• 50Ti 5,4% (28 neutron).
1. Langkah awal produksi titanium dilakukan dengan mengubah
biji rutil yang mengandung TiO2 menjadi TiCl4,
2. Kemudian TiCl4 direduksi dengan magnesium pada temperatur
tinggi yang bebas oksigen.

• TiO2 (s)+C (s)+2 Cl2 (g) → TiCl4 (g)+ CO2 (g)

• TiCl4 (g)+2 Mg (s) Ti (s) + 2MgCl2


KELIMPAHAN :
1. Ilmenite
2. Rutil

BEBERAPA PROSES UNTUK MEMPEROLEH LOGAM TITANIUM :


1. Proses Kroll
2. Proses van Arkel de Boer

BEBERAPA SIFAT DARI LOGAM TITANIUM :


1. Logamnya berstruktur heksagonal memiliki kemiripan sifat dengan logam
besi dan nikel.
2. Keras, tahan panas (mp 16800C, bp 32600C)
3. Penghantar panas dan listrik yang baik
4. Tahan terhadap korosi, sehingga banyak digunakan untuk mesin turbin,
industri kimia, pesawat terbang, dan peralatan laut.
5. Meskipun merupakan unsur yang tidak reaktip dapat bereaksi dengan
unsur-unsur non logam seperti : hidrogen (H2), Halogen, oksigen, nitrogen,
karbon, boron, silikon dan sulfur pada temperatur tertentu.
SENYAWA TITANIUM IV

a. Halida,

- TiCl4 (larutan tidak berwarna) terhidrolisis oleh air

TiCl4 + H2O TiO2 + 4HCl

- Ti Br4 tidak stabil

- TiI4 berbentuk kristal pada temperatur kamar

- TiF4 bubuk putih yang higroskopis

b. Titanium oksida dan kompleks oksida

- Titanium Oksida

- Kompleks Titanium

SENYAWAAN TITANIUM (III)

Senyawa Biner

- Senyawa Halida

- Senyawa Kompleks
TiCl4
Titanium tetraklorida merupakan senyawa titanium
terpenting, karena merupakan bahan baku untuk membuat
senyawa titanium lainnya, serta memegang peranan penting
pada metalurgi titanium dan digunakan dalam pembuatan
katalis.
Pembuatan TiCl4 umumnya berdasarkan reaksi antara rutil
(TiO2) dengan atom karbon (C) dan diklorin (Cl2).

TiO2 (s) + 2 C (s) + 2 Cl2 (g) → TiCl4 (g) + 2 CO(g)


TiO2
Senyawa titanium dioksida berwarna putih dan tidak larut dalam
air, berindeks bias besar sehingga lebih cermelang dari intan,
digunakan sebagai perhiasan karena lebih lunak dari intan. TiO2
bersifat amfoter (dapat bereaksi dengan asam kuat dan basa kuat),
tidak beracun, dan tidak tembus cahaya.

TiCl4 (g) + O2 (g) → TiO2 (s) + 2 Cl2 (g)


Dalam industri, digunakan sebagai
• pigmen pemutih,
• bahan pemutih kertas,
• kaca,
• keramik, dan
• kosmetik.
3. Vanadium
Vanadium terdapat di alam
sebagai vanadit Pb3(VO4)2.

Vanadium dipakaI sebagai logam


campur, misalnya alisai besi
vanadium (ferovanadium) yang
keras, kuat, dan tahan karat. Baja
vanadium antara lain digunakan
untuk membuat per
mobil.Vanadium pentoksida
(V2O5) digunakan sebagai katalis
pada pembuatan asamsulfat
menurut proses kontak (lihat
pembuatan belerang).
KELIMPAHAN :
1. Patronite (kompleks sulfida)
2. Vanadinite
3. Carnotite
4. Bijih Uranium

Beberapa sifat dari logam vanadium


• Keras, tahan terhadap korosi
• Larut dalam asam nitrat dan aquaregia.
• Pada kondisi temperatur terkontrol dapat bereaksi dengan oksigen
(V2O5) dan nitrogen nitrida
SENYAWAAN VANADIUM
Senyawa Biner

 Halida, halida dengan tingkat oksidasi +5 VF5 (merupakan cairan tak berwarna
(titik leleh 480C).
 VCl4 diperoleh dengan mereaksikan logam vanadium dengan gas klor (Cl2), pada
kondisi penyimpanan dapat kehilangan Cl.
VCl4(Merah) VCl3(ungu) VCl2(hijau pucat)
• Vanadium Oksida (V2O5) diperoleh melalui penambahan H2SO4
encer dalam larutan amonium vanadat.
2NH4VO3 V2O5 + 2 NH3 + H2O
 Vanadat dibuat dengan melarutkan vanadium pentoksida pada larutan NaO
V2O5 + NaOH VO43- + Na+
 Vanadium oxo halida :
Contoh : VOX3 (X = F, Cl, Br), VO2F, VO2Cl, VOF3, dibuat dengan mereaksikan
antara V2O5 dengan F2 pada temperatur tertentu.
 Ion dioksovanadium dan vanadium kompleks.
Dibuat melalui pengasaman ion vanadat
VO43- + H+ VO2+ + (VO2(H2O)4]+
Pembuatan vanadium sebagian besar digunakan untuk pembuatan
baja. Dalam penggunaannya vanadium dibentuk sebagai logam
campuran besi. Ferovanadium mengandung 35% - 95%
vanadium yang dihasilkan dengan mereduksi V2O5 dengan
pereduksi campuran silicon dan besi. Silikon dioksida (SiO2)
yang dihasilkan direaksikan dengan kalsium oksida (CaO)
membentuk kerak CaSiO3 (l). Kemudian dipisahkan antara kerak
dengan ferovanadium
• 2 V2O5 (s)+5 Si (s) →{4 V (s) + Fe (s)} +5 SiO2 (s)
Ferovanadium
• SiO2 (s) + CaO (s) → CaSiO3 (l)
Walaupun kelimpahannya di
kulit bumi hanya 0,0122%,
namun kromium merupakan
salah satu komponen paling
penting dalam industri logam.
Sumber kromium adalah
tambang kromite [Fe(CrO2)2],
yang dapat direduksi
menghasilkan alloy Fe dan Cr
yang disebut ferrokrom.
Logam kromium sangat keras,
memiliki warna cemerlang, dan
tahan terhadap korosi. Oleh
karena sifat-sifat ini, kromium
banyak digunakan sebagai
plating logam-logam lainnya.
KROMIUM (Cr)
Kelimpahan unsur kromium didapat sebagai mineral Chromite (FeCr2O4)

Untuk memperoleh kromium murni dapat dilakukan dengan


• Mineral Kromite direaksikan dengan basa dan oksigen untuk mengubah Cr(III)
menjadi Cr(VI)
• Reduksi Cr(VI) menjadi Cr(III) dengan karbon
• Reduksi Cr(III) menjadi Cr(0) dengan aluminium

Beberapa sifat dari logam kromium :


• Logam berwarna putih, keras (mp 19030C).
• Tahan terhadap korosi (digunakan sebagai bahan pelapis melalui proses
elektroplating).
• Larut dalam asam-asam mineral (HCl, H2SO4)
• Pada temperatur yang terkontrol kromium dapat bereaksi dengan unsur halogen,
belerang, silikon, boron, nitrogen, karbon dan oksigen.
Senyawaan Kromium
1. Halida
- Halida dari kromium (II) dapat dibuat dengan mereaksikan antara logam
kromium dengan asam HF, HCl, HBr dan I2 pada temperatur 6000 –
7000C atau reduksi trihalida dengan H2 pada 500 – 6000C.
- Halida dari Cr(III) dapat dibuat dengan melalui :
a. Mereaksikan dengan SOCl2pada hidrat klorida.
b. Sublimasi dengan gas klor pada 6000C.
2. Oksida
- Oksida terpenting dari krom : Cr2O3,CrO2 dan CrO3.
- Cr2O3dapat dibuat dengan membakar logam kromium dalam oksigen,
dekomposisi termal dari Cr(IV) oksida.
-CrO2 dibuat melalui reduksi hidrotermal dari CrO3.
- CrO3 dibuat dengan jalan mereaksikan antara larutan asam dengan Na/K
dikromat.
3. Senyawa biner dari krom yang lain
Senyawaan sulfida Cr2S3.
5. Mangan
Di alam mangan terdapat dalam
bentuk senyawa, seperti batu
kawi atau pirolusi (MnO2), spat
mangan (MnO3), dan manganit
(Mn2O3.H2O).
Mangan meningkatkan kekerasan
baja yang dihasilkan. Baja yang
mengandung kadar mangan
tinggi bersifat sangat keras, kuat
serta tahan gesekan. Baja jenis ini
digunakan pada kontruksi rel
kereta api, bulldozers, dan alat
pengeras jalan.
KELIMPAHAN, ISOLASI, DAN SIFAT-SIFAT UNSURNYA
- Mangan relatif melimpah dialam sekitar 0,085%.
- Diantara beberapa logam hanya besi yang kelimpahannya melebihi mangan terdapat
dalam sejumlah deposit terutama dalam bentuk oksida, oksida hidrat, atau karbonat.
- Mangan juga terdapat dalam nodule pada dasar laut pasifik bersama-sama dengan Ni, Cu,
dan Co.
- Logam Mn dapat diperoleh dari oksidanya dengan mereaksikan dengan menggunakan
aluminium.
- Penggunaan yang luas dari Mn adalah dalam ferromangan untuk baja.
- Mangan memiliki kemiripan sifat kimia dan fisika dengan besi, dengan perbedaan utama
dalam hal kekerasan dan lebih rapuh tetapi sedikit lebih tahan panas.
- Mangan lebih elektropositif dan lebih mudah larut dalam larutan encer asam non
oksidasi.
SENYAWAAN MANGAN (II)
1. SENYAWA BINER
- Mangan(II) oksida merupakan bubuk berwarna hijau gelap
yang dibuat dari pemanggangan senyawa karbonat dalam
hidrogen atau nitrogen atau dapat juga dibuat dari pemanasan
MnCl2 pada 6000C.
- Mangan (II) sulfida senyawa berwarna merah muda kenuning-
kuningan yang diperoleh melalui pengendapan dengan larutan
sulfida basa
2. GARAM DARI MANGAN(II),
Garam mangan (II) dapat dibentuk dengan hampir semua anion.
Garam mangan(II) larut dalam air, walaupun phospat dan
karbonat hanya sedikit larut. Hampir semua garam kristal
berbentuk hidrat.
SIFAT KIMIA DARI MANGAN (III)
SENYAWA BINER. Oksida merupakan senyawa terpenting, mangan
(III)oksida merupakan hasil
akhir Mn2O3
Mangan(III) flourida dibuat dengan flourinasi dari MnCl2 atau senyawa lain
dan membentuk padatan merah anggur yang secara sertamerta terhidrolisis
oleh air.

SIFAT KIMIA MANGAN (IV)


SENYAWA BINER. Senyawa biner terpenting mangan dioksida yang
merupakan padatan berwarna abu-abu sampai hitam yang dialam terdapat
sebagai bijih pyrolusite
TETRAFLOURIDA MnF4, didapat melalui interaksi langsung merupakan
padatan biru yang tidak stabil secara lambat terdekomposisi menjadi MnF3
dan F2.

SIFAT KIMIA MANGAN (VI-VII)


Mangan (VI) yang dikenal sebagai ion manganat MnO42-
yang berwarna hijau. Ion ini dibentuk pada oksidasi MnO2 dalam lelehan KOH
dengan KNO3, udara atau zat pengoksidasi lain atau melalui penguapan
KMnO4 dan larutan KOH
6. Besi

Di alam besi terdapat dalam


bentuk senyawa, antara lain
sebagai hematit (Fe2O3),
magnetik (Fe3O4), pirit (FeS2),
dan siderit (FeCO3).Unsur ini
merupakan bagian unsur
keempat terbanyak dibumi.
BESI (Fe)
KELIMPAHAN :
Besi merupakan logam yang melimpah nomor dua (2) setelah logam aluminium dan merupakan
unsur melimpah nomor 4 penyusun kulit bumi. Bahkan inti bumi diyakini mayoritas unsur penyusunnya
adalah besi dan nikel.

Mineral sumber utama besi (Fe) :


1. Hematite (Fe2O3)
2. Magnetit (Fe3O4)
3. Limonit Fe2O3.3H2O
4. Siderit (FeCO3)

Beberapa metode untuk memperoleh logam besi murni antara lain :


1. Reduksi besi oksida dengan hidrogen
Didapat dari dekomposisi termal dari besi (II) oksalat, karbonat dan nitrat
2. Elektrodeposisi dari larutan garam besi
3. Dekomposisi termal dari besi karbonil

BEBERAPA SIFAT DARI LOGAM BESI


• Merupakan logam berwarna putih mengkilap (mp 15280C)
• Tidak terlalu keras dan agak reaktip, mudah teroksidasi
• Mudah bereaksi dengan unsur-unsur non logam seperti : halogen, sulfur, pospor, boron, karbon
dan silikon.
• Kelarutan : larut dalam asam-asam mineral encer.
SENYAWAAN BESI
Besi hidroksida dan Oksida
1. Besi hidroksida dibuat dengan menambahkan larutan hidroksida kedalam larutan besi (II).
2. Besi(II)oksida diperoleh melalui proses dekomposisi termal besi(II) oksalat pada kondisi vakum.
3. Besi (III) oksida [FeO(OH)] dapat dibuat dengan cara :
- Hidrolisis larutan besi(III) klorida pada temperatur tertentu.
- Oksidasi dari besi(II) hidroksida.
4. Fe2O3 dibuat dengan memanaskan Besi (III) oksida pada temperatur 200 0C.
5. Fe3O4 dibuat dengan memanaskan Fe2O3 pada temperatur 14000C

Halida, umumnya hanya berasal dari besi(II) dan besi (III)


- Halida dari besi tiga dapat dibuat dengan mereaksikan antara unsur halogen dengan
logam besi.
- FeI dan FeBr dibuat dengan mereaksikan langsung antar unsur-unsurnya.
- FeF2 dan FeCl2 direaksikan dengan HF dan HCl untuk memperoleh trihalida yang
selanjutnya direduksi dengan hidrogen melalui proses pemanasan.
7. Kobalt

Di alam, Kobalt terdapat


dalam bentuk senyawa
seperti kobalt glans
(CoAsS), lemacitte
(Co2S4), dan smaltit
(CoAs2).Sepertu nikel,
kobalt digunakan untuk
membuat aliasi (paduan)
logam. Besi yang
dicampur dengan kobalt
mempunyai sifat tahan
karat.
KELIMPAHAN :
Unsur kobal dialam selalu didapatkan bergabung dengan nikel dan biasanya juga dengan
arsenik. Mineral kobal terpenting antara lain Smaltite (CoAs2) dan kobaltite (CoAsS).
Sumber utama kobal disebut “Speisses” yang merupakan sisa dalam peleburan bijih
arsen dari Ni, Cu, dan Pb.

SENYAWAAN KOBAL
1. OKSIDA. Kobal (II) oksida merupakan senyawa berwarna hijau dibuat melalui
pemanasan logam, kobal karbonat, atau nitrat pada suhu 11000C
2. HALIDA. Halida anhidrat CoX2 dapat dibuat dengan dehidrasi dari hidrat halida dan
untuk CoF2 dibuat dengan mereaksikan antara HF dengan CoCl2
3. SULFIDA. Dibentuk dari larutan Co2+ yang direaksikan dengan H2S membentuk
endapan CoS berwarna hitam.
4. GARAM. Bentuk garam kobal(II) yang paling sederhana dan merupakan garam hidrat.
Semua garam hidrat kobal berwarna merah atau pink dari ion [Co(H2O)6]2+ yang
merupakan ions terkoordinasi oktahedral.
5. KOMPLEKS-KOMPLEKS DARI KOBAL(II) , Ion akuo (Co(H2O)6] merupakan
kompleks kobal(II) paling sederhana.
8. Nikel

Di alam nikel terdapat


dalam bentuk senyawa,
misalnya nikelit
(NiS).Deposit nikel
banyak terdapat di
Kanada. Nikel merupakan
logam putih mengkilat
seperti perak dan dapat
dijadikan sebagai
penghantar panas dan
listrik yang baik.
NIKEL (Ni)
KELIMPAHAN :
Smaltite
Nikelit
Pentlandite
Garnierite
SIFAT Ni :
1. logam putih mengkilap
2. pada t kamar tidak bereaksi dengan udara dan air
3. larut dalam HNO3 encer
4. mp 14500C , bp 28000C
5. bereaksi dengan H2S menghasilkan endapan hitam
6. dalam larutan akuatik

SENYAWAAN NIKEL (Ni)


1. Hidroksida [Ni(OH)2]
2. Klorida [NiCl2]
3. Sulfat [NiSO4.7H2O]
4. Senyawa Kompleks
9. Tembaga

Tembaga merupakan
penghantar panas dan
listrik yang sangat baik.
Oleh karena itu,
tembaga banyak
digunakan untuk alat-
alat elektronik.
Tembaga terdapat di
alam dalam keadaan
bebas dan juga dalam
bentuk senyawa.
TEMBAGA (Cu)

KELIMPAHAN :
- Tembaga tersebar luas dialam sebagai logam, dalam bentuk sulfida,
arsenida, klorida dan karbonat.
- Mineral yang paling umum adalah Chalcopyrite (CuFeS2).
- Tembaga dapat diisolasi dari mineralnya melalui pemanggangan dan
peleburan oksidatip, pencucian dengan bantuan mikroba yang diikuti oleh
elektrodeposisi dari larutan sulfat.
- Tembaga banyak digunakan dalam aliansi seperti kuningan dan bahan
campuran emas.
SENYAWAAN TEMBAGA (I)

- SENYAWAAN BINER TEMBAGA (I). Oksida dan sulfida lebih stabil daripada
senyawa Cu(II) pada temperatur tinggi
- KOMPLEK TEMBAGA(I). Jenis kompleks tembaga(I) yang paling umum
adalah kompleks yang dibentuk dari ligan halida atau amina dan mempunyai
struktur tetrahedral.

SENYAWAAN KIMIAWI TEMBAGA (II)


• SENYAWA BINER. Tembaga oksida CuO merupakan kristal hitam yang diperoleh
melalui pirolisis dari garam nitrat atau garam-garam okso yang lain. CuO
terdekomposisi pada suhu diatas 8000C menjadi Cu2O
• HALIDA. CuF2 tidak berwarna dengan struktur rutil terdistorsi CuCl2 berwarna
kuning, dan CuBr2 berwarna hitam
• KIMIAWI ION AKUO DAN LARUTAN AKUO. Pelarutan tembaga, hidroksida,
karbonat, dan senyawa-senyawa Cu(II) dalam asam akan membentuk ion akuo yang
berwarna hijau kebiruan [Cu(H2O)6]2+.
10. Seng

Seng adalah unsur kimia dengan


lambang kimia Zn, nomor atom 30,
dan massa atom relatif 65,39.
Beberapa aspek kimiawi seng mirip
dengan magnesium. Hal ini
dikarenakan ion kedua unsur ini
berukuran hampir sama. Selain itu,
keduanya juga memiliki keadaan
oksida +2. Seng merupakan unsur
paling melimpah ke-24 di kerak
Bumi dan memiliki lima isotop
stabil. Bijih seng yang paling
banyak ditambang adalah slaferit
(seng sulfida).
10. Zink
Pada abad 12, di India diproduksi logam zink dengan membakar
material organik dengan smithsonite (ZnCO3, zink karbonat).
Zink telah digunakan sejak dahulu kala sebelum dikenal sebagai
zink.
Zink berwarna biru-abu-abu, unsur logam, dengan nomor atom
30. Pada suhu ruangan, berbentuk rapuh dan menjadi lunak pada
suhu 100ºC.
• Zink termasuk konduktor, tahan korosi udara maupun air.
Hal ini disebabkan zink di udara lembab membentuk zink
karbonat basa, Zn2(OH)2CO3 yang merupakan lapisan
tipis di permukaan logam zink. Sehingga biasa digunakan
sebagai pelindung produk dari bahan besi.

• 2 Zn(s)+CO2 (g)+O2 (g)+H2O (l) → Zn2 (OH)2 CO3 (s)

Вам также может понравиться