Вы находитесь на странице: 1из 15

BAB 10

BANK PERKREDITAN
RAKYAT (BPR)
Dibuat oleh : Seflisa Ayunda R. 20170430271
Ranti Mosanda 20170430259
Mudrika 20170430121
Apa itu BPR?
BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan pada prinsip Syariah yang
dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.

Badan Perkreditan Rakyat merupakan salah satu bank


yang dikenal melayani golongan pengusaha mikro, kecil,
dan menengah.

BAB 10 BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)


Asas BPR
Dalam melaksanakan usahanya BPR berasaskan Demokrasi ekonomi dengan
menggunakan prinsip kehati-hatian.
Demokrasi Ekonomi adalah sistem ekonomi Indonesia yang dijalankan sesuai
dengan pasal 33 UUD1995 yang memiliki 8 ciri positif dan 3 ciri negatif yg harus
dihindari ( free fight liberalism, etatisme, dan monopoli).
Pasal 33 UUD 1945 menyebutkan secara tegas melarang adanya penguasaan
sumber daya alam ditangan seseorang. Dengan kata lain monopoli, oligopoli,
ataupun praktik kartel dalam bidang pengelolaan sumber daya alam bertentangan
dengan prinsip pasal 33.

BAB 10 BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)


Tujuan BPR

Menunjang pelaksanaan
pembangunan nasional dalam
rangka meningkatkan
pemerataan, penumbuhan
ekonomi, dan stabilitas nasional
ke arah peningkatan
kesejahteraan masyarakat.

BAB 10 BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)


Fungsi BPR

Fungsi BPR tidak hanya


sekedar menyalurkan kredit
kepada para pengusaha
mikro, kecil, dan
menengah, tetapi juga
menerima simpanan dari
masyarakat.

BAB 10 BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)


Kegiatan Usaha BPR
Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

Memberikan kredit dalam bentuk Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi,


maupun kredit konsumsi

Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan Prinsip


syariah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh BI

Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI),


deposito berjangka, sertifikat deposito, dan atau tabungan pada bank lain.

BAB 10 BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)


Menerima simpanan berupa
USAHA YANG giro dan ikut serta dalam
kegiatan lalu lintas pembayaran
TIDAK BOLEH Melakukan
DILAKUKAN kegiatan usaha
dalam valuta asing
OLEH BPR Melalukan penyertaan modal dengan prinsip
prudent banking dan concern terhadap layanan
kebutuhan masyarakat menengah ke bawah

Melakukan
usaha
perasuransian

Melakukan usaha
lain di luar kegiatan
usaha BPR

BAB 10 BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)


ALOKASI KREDIT BPR
a. BPR wajib mempunyai keyakian atas
kemampuan dan kesanggupan debitur untuk
melunasi utangnya sesuai dengan perjanjian.
b. BPR wajib memenuhi ketentuan BI mengenai
batas maksimum pemberian kredit atau
pembiayaan kepada peminjam atau
sekelompok peminjam yang terkait.
c. BPR wajib memenuhi ketentuan BI mengenai
batas maksimum pemberian kredit dan
pembiayaan kepada pemegang saham, anggota
dewan komisaris, anggota direksi, dan pejabat
BPR lainnya.

BAB 10 BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)


BADAN HUKUM ( UU No. 10 Tahun 1998 )

1. Perusahaan Daerah
2. Koperasi
3. Perseroan Terbatas
4. Bentuk lain yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah

BAB 10 BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)


PROSES PENDIRIAN BPR
a. Usaha BPR harus mendapatkan izin dari Pimpinan Bank Indonesia, kecuali
apabila kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dimaksud diatur dengan
UU.
b. BPR wajib memenuhi persyaratan tentang susunan organisasi dan
kepengurusan, permodalan, kepemilikan, keahlian dalam bidang perbankan,
kelayakan rencana kerja.
c. Pembukaan kantor cabang BPR hanya dapat dilakukan dengan izin Pimpinan
Bank Indonesia.
d. BPR tidak dapat membuka kantor cabangnya di luar negri.

BAB 10 BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)


SYARAT KEPEMILIKAN BPR
BPR hanya dapat didirikan dan dimiliki oleh WNI dan atau badan hukum
Indonesia

BPR berbentuk hukum koperasi

BPR berbentuk hukum perseroan terbatas

Perubahan kepemilikan BPR wajib dilaporkan kepada bank Indonesia

Merger, konsolidasi , dan akuisisi wajib terlebih dahulu mendapat izin


pimpinan bank Indonesia
Merger atau konsolidasi antarbank hanya
dapat dilakukan dengan ketentuan :
• Salah satu di antaranya memenuhi persyaratan membuka kantor cabang
• Telah mendapat persetujuan rapat umum pemegang saham dari bank yang
berbentuk hukum perseroan terbatas atau rapat anggota bagi bank yang
berbentuk hukum operasi atau rapat sejenis bagi bank yang berbentuk hukum
lainnya.
• Tingkat kesehatan bank hasil merger atau konsolidasi sekurang-kurangnya cukup
sehat
• Segala hak dan kewajiban bank yang melakukan merger atau konsolidasi beralih
dan menjadi tanggung jawab bank hasil merger atau konsolidasi

BAB 10 BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)


Pengawasan Bank Indonesia terhadap BPR

Pemberian bantuan dan layanan


Membantu pemerintah dalam ikut
perbankan kepada lapisan Penciptaan pemerataan
mendidik masyarakt guna
masyarakat yang rendah yang kesempatan berusaha bagi
memahami pola nasional dengan
tidak terjangkau bantuan dari masyarakat
adanya akselerasi pembangunan.
layanan bank umum

BAB 10 BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)


Pengaturan dan pembagian tugas BPR,
KUD, dan BRI
KUD bekerja sebagai lembaga
BPR yang terdapat di daerah
perkreditan kecil di desa yang
pedesaan sebagai pengganti bank
memberikan pinjaman pada petani,
desa, kedudukannya ditingkatkan ke
peternak dan nelayan yang menjadi
kecamatan
anggota

BPR yang terdapat di daerah BRI melayani langsung kredit yang


perkotaan adalah Bank Pasar, Bank relative besar di pedesaan atau di
Pegawai, atau bank yang sejenis perkotaan

BAB 10 BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)


TERIMA KASIH
BAB 10 BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)
Sebagai tugas dari Dosen Ilmu Ekonomi Univ. MuhammadiyahYogyakarta, Bapak
Dimas Wiranata K., M.Ec
Sumber informasi : Bank dan Lembaga Keuangan karyaTotok Budisantoso dan
Nuritomo, Penerbit Salemba Empat, 2014

Вам также может понравиться